S4-3: Prospective Comparison of Risk Assessment Tools in Early Breast Cancer (Recurrence Score, uPA/PAI-1, Central Grade, and Luminal Subtypes): Final Correlation Analysis from the Phase III WSG-Plan B Trial.

Author(s):  
O Gluz ◽  
H Kreipe ◽  
T Degenhardt ◽  
R Kates ◽  
M Christgen ◽  
...  
2012 ◽  
Vol 30 (15_suppl) ◽  
pp. 552-552 ◽  
Author(s):  
Oleg Gluz ◽  
Hans Heinrich Kreipe ◽  
Matthias Christgen ◽  
Tom Degenhardt ◽  
Ronald E. Kates ◽  
...  

552 Background: Use of multi-gene real-time PCR (RT-PCR) based assays e.g. Recurrence Score (RS) and single markers (grade, uPA/PAI-1, ER/PR, HER2, KI-67) is currently controversially discussed in early BC. Here, we present the final WSG-planB trial correlation analysis of risk assessment tools and first prospective comparison of independent central pathology IHC/FISH assessment and RT-PCR for single markers. Methods: Plan B trial (n=2,448 randomized for 6xTC vs. 4xEC-4xDOC in locally HER2- BC). RS has been used as selection criterion for cht omission in HR+ BC (if RS<11 in pN0 or pN1). uPA/PAI-1 was optionally obtained. Grade, ER/PR, HER2 (IHC/FISH), Ki-67 were evaluated by the independent trial pathologist in all tumors. Results: From 04/09 to 11/11, 3196 patients have been recruited and 2448 randomized. RS distribution in 2551 HR+ tumors: 0-11 (18%), 12-25 (60%), >25 (22%). In 354 pN0-1 patients, cht was omitted based on low risk RS (88% compliance). Central grade for n=3038 and IHC/FISH results are currently available in n=1476. Moderately significant correlations were only found between RS and both central grade (rs=0.313; p<0.001) as well as Ki-67 (rs=0.374; p<0.001) and a weak one for uPA/PAI-1, particularly due to poor correlations within the RS group <26. In 1476 locally HER2- cases, n=9 were found as 3+ and/or FISH+ by central analysis. In 6 HR+/HER2+ cases, RS revealed 2 positive, 2 equivocal and 2 negative results. In 7 cases positive for HER2 by RT-PCR central pathology revealed 4 negative results. 24 locally HR+ cases are assessed as HR- in central pathology (2%). Among these, 6 were ER positive by RT-PCR. Final correlation analyses will be presented at the meeting. Conclusions: These first prospective data demonstrate that high-risk status according to RS is predictive of high risk by other factors, but the converse is not true. Regarding controversial HER2 and HR status by RT-PCR and IHC/FISH, we found few cases with false-negative or positive RT-PCR results in HER2- BC by local pathology. However, these discrepancies could potentially have a substantial impact on clinical patient management.


2019 ◽  
Vol 8 (1) ◽  
pp. 10
Author(s):  
Rusydah Syarlina ◽  
Azamris Azamris ◽  
Avit Suchitra ◽  
Wirsma Arif Harahap

Interval usia saat menarche dan usia saat melahirkan anak pertama cukup bulan merupakan panjang waktu antara usia saat haid pertama kali dan usia saat melahirkan bayi cukup bulan pertama kali. Interval ini diduga merupakan salah satu faktor risiko terhadap KPD. Tujuan penelitian ini adalah menentukan hubungan antara interval usia saat menarche dan usia saat melahirkan anak pertama cukup bulan terhadap kejadian kanker payudara di RSUP Dr.M.Djamil Padang pada tahun 2014-2017. Penelitian ini merupakan studi case control terhadap 102 orang yang terbagi menjadi 2 kelompok, yaitu kelompok kasus dan kelompok kontrol. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara menggunakan tabel faktor risiko kanker payudara yang merupakan modifikasi dari Breast Cancer Risk Assessment Tools–National Cancer Institute dan data pasien dari bagian Bedah RSUP Dr.M.Djamil Padang tahun 2014-2017. Hasil analisis statistik menunjukkan usia menarche tertinggi pada kasus adalah 12 dan 13 tahun dan pada kontrol 13 tahun. Usia saat melahirkan anak pertama cukup bulan tertinggi pada kasus dan kontrol adalah 23 tahun. Frekuensi berdasarkan interval waktu usia menarche dan usia saat melahirkan anak pertama cukup bulan ≥ 10 tahun pada kasus dan kontrol secara berurutan adalah 58,8% dan 66,7%. Simpulan studi ini ialah tidak terdapat hubungan bermakna secara statistik antara interval waktu usia menarche dan usia saat melahirkan anak pertama cukup bulan ≥ 10 tahun dengan kejadian kanker payudara (p > 0,05).


2015 ◽  
Vol 154 (1) ◽  
pp. 191-199 ◽  
Author(s):  
Sarah Cortez ◽  
Melissa Milbrandt ◽  
Kimberly Kaphingst ◽  
Aimee James ◽  
Graham Colditz

2019 ◽  
Vol 8 (1) ◽  
pp. 10
Author(s):  
Rusydah Syarlina ◽  
Azamris Azamris ◽  
Avit Suchitra ◽  
Wirsma Arif Harahap

Interval usia saat menarche dan usia saat melahirkan anak pertama cukup bulan merupakan panjang waktu antara usia saat haid pertama kali dan usia saat melahirkan bayi cukup bulan pertama kali. Interval ini diduga merupakan salah satu faktor risiko terhadap KPD. Tujuan penelitian ini adalah menentukan hubungan antara interval usia saat menarche dan usia saat melahirkan anak pertama cukup bulan terhadap kejadian kanker payudara di RSUP Dr.M.Djamil Padang pada tahun 2014-2017. Penelitian ini merupakan studi case control terhadap 102 orang yang terbagi menjadi 2 kelompok, yaitu kelompok kasus dan kelompok kontrol. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara menggunakan tabel faktor risiko kanker payudara yang merupakan modifikasi dari Breast Cancer Risk Assessment Tools–National Cancer Institute dan data pasien dari bagian Bedah RSUP Dr.M.Djamil Padang tahun 2014-2017. Hasil analisis statistik menunjukkan usia menarche tertinggi pada kasus adalah 12 dan 13 tahun dan pada kontrol 13 tahun. Usia saat melahirkan anak pertama cukup bulan tertinggi pada kasus dan kontrol adalah 23 tahun. Frekuensi berdasarkan interval waktu usia menarche dan usia saat melahirkan anak pertama cukup bulan ≥ 10 tahun pada kasus dan kontrol secara berurutan adalah 58,8% dan 66,7%. Simpulan studi ini ialah tidak terdapat hubungan bermakna secara statistik antara interval waktu usia menarche dan usia saat melahirkan anak pertama cukup bulan ≥ 10 tahun dengan kejadian kanker payudara (p > 0,05).


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document