Safe rates and unpaid labour: Non-driving pay and truck driver work hours

2019 ◽  
Vol 30 (4) ◽  
pp. 532-548 ◽  
Author(s):  
Takahiko Kudo ◽  
Michael H Belzer

In the trucking industry, truck drivers’ duties include not only driving trucks but also non-driving labor. However, non-driving work is not necessarily paid. This article analyses how the payment for non-driving duties (non-driving pay) affects truck drivers’ work hours. Using the National Institute for Occupational Safety and Health Long-Haul Truck Driver survey, the study finds that remunerating drivers for non-driving duties decreases drivers’ work hours. Drivers who are paid for their non-driving labor may reach their target earnings in fewer work hours, leading them to refrain from working extremely long hours and more willingly comply with working time regulations. The policy implication is that paying for non-driving labor can prevent drivers from working excessively long hours, mitigating fatigue, and consequent accidents. Thus, pay for non-driving labor may enhance their safety and health.JEL Codes: J33, J28, J31

2020 ◽  
pp. 103530462098137
Author(s):  
Carolyn AE Graham ◽  
David Walters

This article assesses the regulatory steer provided by the Maritime Labour Convention 2006, against the research evidence as to what works in making for effective worker representation and consultation on occupational safety and health. Based on the testimony of seafarers and regulatory agencies, it demonstrates that the Maritime Labour Convention provisions lack the necessary elements for an effective regulatory steer. This is because the conditions shown to support this form of representation are absent from or underdeveloped in the shipboard work environment. The article concludes with some suggested ways to enhance the Convention’s provisions to achieve a more positive effect for seafarers. JEL Codes: J28, J53, J83


2017 ◽  
Author(s):  
Lauren M. Menger ◽  
Florencia Pezzutti ◽  
Andrew Ogle ◽  
Flor Amaya ◽  
John Rosecrance ◽  
...  

2020 ◽  
Vol 6 (1) ◽  
pp. 92-97
Author(s):  
Makomulamin Amin ◽  
Dwi Musliha Putri

Pada tahun 2013 terdapat 2 kasus kecelakaan yang mengakibatkan 1 korban meninggal dunia. Begitu juga pada tahun 2014 sebanyak 1 kasus kecelakaan juga mengakibatkan 1 korban meninggal dunia dan beberapa kasus kecelakaan lain yang terjadi. Hal ini menunjukan bahwa masih tingginya tingkat kecelakaan yang diakibatkan oleh Bus Trans Metro Kota Pekanbaru. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui Penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pada Pengemudi Bus Trans Metro Kota Pekanbaru. Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah observasional dengan pendekatan kuantitatif analitik dengan desain penelitian cross sectional. Jumlah Populasi yang diteliti sebanyak 100 yang terdiri dari seluruh pengemudi Bus Trans Metro Pekanbaru dengan jumlah sampel 80 orang. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah dengan cara acak sederhana. Hasil uji bivariate menunjukkan bahwa pelatihan pvalue= 0,001, pengalaman kerja pvalue= 0,001, kondisi kesehatan pvalue= 0,688, stress kerja pvalue= 0,834, dan SOP pvalue= 0,002. Dari hasil uji bivariate dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara pelatihan , pengalaman kerja dan SOP dengan penerapan keselamatan dan kesehatan kerja pada pengemudi bus Trans Metro Kota Pekanbaru. Diharapkan kepada Dinas Perhubungan Kominfo Kota Pekanbaru, lebih meningkatkan kualitas kerja pengemudi dengan cara memberikan bekal pendidikan dan pelatihan dalam usaha pencegahan kecelakaan secara berjenjang dan berkesinambungan sesuai tugas dan tanggung jawabnya masing-masing.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document