The Influence of Work-Family Conflict on Subjective Well-being and Voice Behavior in the Workplace: Moderating Effects of Age and Flow

2015 ◽  
Author(s):  
Hoe-Chang Yang
2020 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
pp. 1-14
Author(s):  
Sophia Christy ◽  
Ka Yan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara work family conflict dan subjective well-being dengan menggunakan metode korelasional dengan subjek penelitian yaitu, polisi wanita yang telah menikah dan memiliki anak di Polres Cimahi. Penelitian ini menggunakan alat ukur work family conflict dari Carlson, Kacmar, & William (2000) yang diterjemahkan oleh Kuntari (2018). Alat ukur subjective well-being yang terdiri dari  dua alat ukur yaitu, SWLS yang disusun oleh Diener, Emmons, Larsen & Griffin (1985) dan SPANE yang disusun oleh Ed Diener (2009) keduanya telah diterjemahkan kedalam Bahasa Indonesia oleh Gunawan (2018). Data yang didapat kemudian diolah menggunakan SPSS 25 dengan uji korelasi Spearman.  Hasil korelasi dari penelitian adalah sebesar 0,796, dan dinyatakan bahwa tidak terdapat hubungan antara subjective well-being dan work family conflict. Kata kunci:  Work Family Conflict, Subjective Well-being


2016 ◽  
Vol 70 (5) ◽  
pp. 544-565 ◽  
Author(s):  
Suzie Drummond ◽  
Michael P O’Driscoll ◽  
Paula Brough ◽  
Thomas Kalliath ◽  
Oi-Ling Siu ◽  
...  

2019 ◽  
Vol 12 (2) ◽  
pp. 123-138
Author(s):  
Nazwirman Nazwirman ◽  
Efendy Zain ◽  
Nur Kholifah

Penelitian dilakukan di Kampung Wisata Bisnis Tegal Waru Bogor pada Ibu Rumah Tangga yang Bekerja atau Membuka Usaha Kecil dan Menengah (UMKM). Tujuan penelitian menganalisis dan mengetahui pengaruh Dukungan sosial dan Work-Family Conflict terhadap Subjective Wel-Being. Sampel sebanyak 73 responden dangan dengan purposive sampling. Analisis menggunakan SPSS V 23 Hasil penelitan secara parsial terdapat pengaruh signifikan positif Dukungan Sosial terhadap Subjective Well Being. Hasil uji t yang diperoleh t-hitung > t-tabel (6.068 > 1.994). Secara parsial terdapat pengaruh signifikan negatif Work-Family Conflict terhadap Subjective Well-Being Wel-Being. Nilai t-hiung < t-tabel  (-5.407) < ­-1.994). Secara simultan terdapat pengaruh Dukungan sosial dan Work-family conflict terhadap Subjective Wel-Being, F-hitung > F-tabel. Nilai F-hitung 26.304 sedangkan nilai F-tabel sebesar 2.736. Secara bersama-sama Dukungan Sosial dan Work-family conflict berpengaruh dan signifikan positif terhadap Subjective Wel-Being.


2019 ◽  
Vol 33 (4) ◽  
Author(s):  
Amalia Juniarly ◽  
Ayu Purnamasari ◽  
Dewi Anggraini ◽  
Heni Andini

The purpose of this study is to determine the role of emotional intelligence and subjective wellbeing in predicting work-family conflict. The participants for the study were 182 female lecturers at University of Sriwijaya, and the pilot study of the measuring scales was conducted with 52 lecturers. The scales used were the scales of emotional intelligence, subjective well-being and work-family conflict. Data analysis employed multiple linear regression. The results of the analysis were that there is a significant role for emotional wellbeing and subjective wellbeing concerning work-family conflict.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document