<p>This study departs from a compilation of women-themed hadiths that were interpreted progresively by Faqihuddin in his book <em>“</em><em>60 Hadis Hak-Hak Perempuan Dalam Islam</em><em>:</em><em>Teks </em><em>d</em><em>an Interpretasi</em><em>”. </em>Another starting used to study this topic is because women-themed hadiths tend to affrim men’s superiority over women. Of the sixty hadith that have been interpreted, the researcher only chose a few hadiths, which are categorized in four major themes; the principle of male and female relations, women’s dignity, women’s choices and rights, and the relations of husband and wife. This study tries to learn and analyze how Faqihuddin applies the theory of <em>qira’ah</em> <em>mubadalah </em>(reading reciprocally)<em> </em>to these selected hadiths. The approach of this study are conceptual approach and content analysis approach. This study finds that <em>qira’ah mubadalah</em> is a progressive interpretation theory that relies on two things, the universal value of Islam and the substantial understanding of a text. Dialecting both things will be able to produce interpretations that carry the value of equality holistically. In the application level, Faqihuddin has internalized Islamic universalism in facilitating the substance of the text. When interpreting the hadith, Faqihuddin uses three types of interpretation; grammatical interpretation, historical interpretation and sociological interpretation. The first two types of interpretations are used to find the main text; the ground idea of the text. Meanwhile, sociological interpretations are used to reduce main thoughts and expand the meaning egalitarian.</p><p> </p><p><span lang="EN-ID">Kajian ini berangkat dari kompilasi hadis-hadis</span><span> bertema perempuan</span><span lang="EN-ID"> yang diinterpretasikan </span><span>secara progresif </span><span lang="EN-ID">oleh Abdul Kodir </span><span>dalam bukunya </span><em><span lang="EN-US">60 Hadis Hak-Hak Perempuan Dalam Islam</span><span>:</span><span lang="EN-US">Teks </span><span>d</span><span lang="EN-US">an Interpretasi</span><span>.</span></em><span> Titik tolak lain yang digunakan untuk mengkaji topik ini adalah karena </span><span lang="EN-ID">hadis-hadis</span><span> bertema perempuan cenderung</span><span>m</span><span lang="EN-ID">eneguh</span><span>kan</span><span lang="EN-ID"> superioritas laki-laki atas perempuan</span><span>. Dari enam puluh hadis pilihan yang telah diinterpretasikan, peneliti hanya memilih beberapa hadis, yang terkategorikan dalam empat tema besar, yaitu prinsip relasi laki-laki dan perempuan, martabat perempuan, posisi dan hak-hak perempuan, dan relasi suami istri. Kajian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana Abdul Kodir mengaplikasikan teori <em>qira’ah mubadalah-</em>nya terhadap hadis-hadis pilihan. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan konseptual <em>(conceptual approach) </em>dan analisis isi <em>(content analysis)</em>. Kajian ini menemukan bahwa <em>qira’ah mubadalah </em>adalah teori interpretasi progresif yang bertumpu pada dua hal, nilai universal Islam dan gagasan substansial sebuah teks. Mendialektikan keduanya akan mampu menghasilkan interpretasi yang mengusung nilai kesetaraan secara holistik. Dalam tataran aplikasi, Abdul Kodir telah mengin</span><span lang="EN-ID">tegrasikan</span><span> universalisme Islam dalam me</span><span lang="EN-ID">mahami</span><span> substansi teks.</span></p>