scholarly journals Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Team Achievement Divisions (STAD) Berbasis Mind Mapping terhadap Kemampuan Pemahaman Konsep Matematis Peserta Didik di SMP Negeri 232 Jakarta

2020 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 50-58
Author(s):  
Eka Yunita Rahayu ◽  
Swida Purwanto ◽  
Meliasari

Kemampuan pemahaman konsep matematis adalah kemampuan peserta didik dalam memahami ide-ide matematika dan menangkap arti dari materi yang telah dipelajari. Kemampuan pemahaman konsep matematis dapat dikembangkan melalui pembelajaran yang berpusat pada peserta didik, salah satunya yaitu model pembelajaran kooperatif tipe STAD berbasis mind mapping. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah model pembelajaran yang diterapkan tersebut memiliki pengaruh terhadap kemampuan pemahaman konsep matematis peserta didik. Metode penelitian yang digunakan adalah quasi experiment. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik kelas VII SMPN 232 Jakarta. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling dan cluster random sampling, sehingga terpilih dua kelas untuk penelitian, yaitu kelas VII-A sebagai kelas eksperimen yang menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD berbasis mind mapping dan kelas VII-C sebagai kelas kontrol yang menerapkan model pembelajaran konvensional. Instrumen penelitian yang digunakan adalah instrumen tes kemampuan pemahaman konsep matematis berupa 5 butir soal uraian. Berdasarkan uji analisis data menggunakan uji-t dengan taraf signifikansi , diperoleh nilai , sehingga ditolak. Artinya rata-rata kemampuan pemahaman konsep matematis peserta didik kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan peserta didik kelas kontrol. Sehingga dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD berbasis mind mapping memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kemampuan pemahaman konsep matematis peserta didik. 

2018 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 1-10
Author(s):  
Jarot Aji Baskoro ◽  
Ellis Salsabila ◽  
Aris Hadiyan Wijaksana

Kemampuan pemahaman konsep trigonometri adalah tingkat pemahaman siswa dalam menjelaskan keterkaitan konteks-konteks trigonometri sebagai satu kesatuan yang memperkuat konsep dasar dalam materi trigonometri. Kemampuan pemahaman konsep trigonometri merupakan salah satu kompetensi yang sangat penting untuk dimiliki siswa karena sangat diperlukan untuk menjadi dasar dalam mempelajari bidang lain. Oleh karena itulah dilakukan penelitian dengan memilih suatu metode agar bisa meningkatkan kemampuan pemahaman konsep trigonometri pada siswa, yaitu pembelajaran yang menerapkan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik dengan model pembelajaran Visual, Auditory, Kinestetic. Penelitian dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui apakah pembelajaran yang diterapkan tersebut mempunyai pengaruh terhadap kemampuan pemahaman konsep trigonometri siswa.Metode penelitian yang digunakan adalah quasi experiment. Penelitian dilakukan pada bulan Maret sampai dengan April 2018 di SMA Perguruan Rakyat 3 Jakarta. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling dan juga cluster random sampling, sehingga dipilih dua kelas untuk penelitian, yaitu kelas X-IPS-1 dijadikan sebagai kelas eksperimen yang menerapkan pembelajaran dengan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik dengan model pembelajaran Visual, Auditory, Kinestetic, dan juga kelas X-IPS-2 dijadikan sebagai kelas kontrol yang menerapkan pembelajaran secara konvensional. Instrumen penelitian yang digunakan adalah pre-test berupa tes kemampuan awal dan juga post-test berupa tes kemampuan pemahaman konsep trigonometri.Berdasarkan uji analisis data menggunakan uji-t, diperoleh hasil bahwa = 3.0527 > = 2.0025, sehingga H0 ditolak. Artinya rata-rata peningkatan kemampuan pemahaman konsep trigonometri kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol. Sehingga diperoleh kesimpulan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan pada pembelajaran matematika menggunakan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik dengan menerapkan model pembelajaran Visual, Auditory, Kinestetic terhadap kemampuan pemahaman konsep trigonometri siswa.


2019 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
pp. 27-36
Author(s):  
Nurul Thaniya Safitri ◽  
Ellis Salsabila ◽  
Mimi Nur Hajizah

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh model pembelajaran Kooperatif tipe Probing Prompting berbantuan LKS Terstruktur terhadap kemampuan pemecahan masalah matematis siswa SMA Negeri 31 Jakarta. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen semu (quasi experiment). Instrumen penelitian yang digunakan adalah instrumen tes kemampuan pemecahan masalah matematis berupa 5 soal uraian yang telah dinyatakan valid. Populasi target penelitian adalah seluruh siswa SMA Negeri 31 Jakarta. Populasi terjangkau penelitian adalah siswa kelas X SMA Negeri 31 Jakarta. Teknik pengambilan sampel menggunakan Two Stage Sampling, yaitu Purposive Sampling dan Cluster Random Sampling. Tahap pertama Purposive Sampling, terpilih 5 kelas yang termasuk ke dalam jurusan MIA. Tahap kedua adalah Cluster Random Sampling, yaitu pengambilan 2 dari 5 kelas yang telah lolos uji prasyarat analisis data sebelum perlakuan, sebagai 1 kelas eksperimen (X MIA 1) yang belajar menggunakan model pembelajaran Kooperatif tipe Probing Prompting berbantuan LKS Terstruktur  dan 1 kelas kontrol (X MIA 3) dengan menggunakan model pembelajaran konvensional. Berdasarkan hasil pengujian prasyarat analisis data setelah perlakuan, hasil tes kemampuan pemecahan masalah matematis kelas eksperimen dan kontrol berdistribusi normal dan homogen. Pengujian hipotesis statistik Uji-t dengan ttaraf signifikansi , diperoleh  dan . Nilai  sehingga ditolak dan diperoleh kesimpulan bahwa rata-rata skor tes kemampuan pemecahan masalah matematis siswa kelas eksperimen lebih tinggi dari kelas kontrol. Besar pengaruh model kooperatif tipe Probing Prompting berbantuan LKS Terstruktur terhadap kemampuan pemecahan masalah matematis siswa SMA Negeri 31 Jakarta adalah  dengan presentasi 76% dan berada pada kategori sedang. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh model pembelajaran Kooperatif tipe Probing Prompting berbantuan LKS Terstruktur terhadap kemampuan pemecahan masalah matematis siswa SMA Negeri 31 Jakarta. . Kata Kunci: Model Pembelajaran Kooperatif tipe Probing Prompting, LKS Terstruktur, Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis


2016 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
Author(s):  
Setia Rumahorbo ◽  
Eidi Sihombing

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan model pembelajaran inquiry training berbasis mind mapping terhadap hasil belajar fisika pada materi suhu dan kalor di kelas X SMA Negeri 1 Simanindo T.P. 2014/2015. Jenis penelitian ini adalah quasi experiment. Metode penelitian yang digunakan yaitu pre-eksperimental design dengan rancangan one group pretest-postest design. Populasi dalam penelitian adalah seluruh siswa kelas X SMA N 1 Simanindo T.P 2014/2015 yang terdiri dari 5 kelas. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara cluster random sampling dengan mengambil 1 kelas yaitu kelas X B sebagai kelas eksperimen yang berjumlah 36 orang. Instrumen yang digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa adalah tes hasil belajar yang berbentuk essay test dengan jumlah 8 soal. Hasil uji McNemar memperlihatkan adanya perubahan kemampuan siswa yang signifikan dalam menyelesaikan soal untuk semua indikator soal tes, dimana x2tabel (3,84) < x2hitung (19,06) untuk db = 1 dan α = 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh model pembelajaran inquiry training berbasis mind mapping terhadap hasil belajar siswa. Kata kunci : model pembelajaran inquiry training, suhu dan kalor


Author(s):  
N. P. Wahyu Dewi Arningsih ◽  
I Nyoman Suardana ◽  
Kompyang Selamet

Penelitian ini bertujuan menganalisis perbedaan kemampuan pemecahan masalah IPA antara siswa yang dibelajarkan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Assisted Individualization dan model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Divisions. Penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu (quasi experiment) dengan rancangan non-equivalent pretest-posttest control group design. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 7 Singaraja tahun ajaran 2017/2018 yang terdiri atas 125 siswa dan tersebar ke dalam 5 kelas. Sampel penelitian ini adalah siswa kelas VIIIA dan kelas VIIID yang dipilih dengan teknik cluster random sampling. Siswa kelas VIIIA belajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe TAI dan kelas VIIID belajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD. Objek penelitian ini adalah kemampuan pemecahan masalah IPA siswa. Data kemampuan pemecahan masalah IPA siswa dikumpulkan dengan metode tes dan dianalisis menggunakan uji statistik ANCOVA satu jalur dengan taraf signifikansi 0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan kemampuan pemecahan masalah IPA yang signifikan antara siswa yang dibelajarkan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TAI dengan siswa yang dibelajarkan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD. Siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran kooperatif tipe TAI memiliki kemampuan pemecahan masalah IPA yang lebih baik dibandingkan dengan siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD. Hal tersebut ditunjukkan oleh nilai rata-rata posttest masing-masing kelas secara berturut-turut sebesar 70,10 dan 63,34.


2020 ◽  
Vol 4 (2) ◽  
pp. 35-41
Author(s):  
Gita Silvia Dewi ◽  
Meiliasari ◽  
Dwi Antari Wijayanti

Kemampuan komunikasi matematis merupakan salah satu kemampuan yang harus dimiliki oleh siswa untuk mengomunikasikan ide atau gagasan dalam bentuk matematika. Kemampuan komunikasi matematis dapat dikembangkan melalui model dan pendekatan pembelajaran yang melibatkan siswa untuk aktif dalam belajar. Salah satu model dan pendekatan yang dapat meningkatkan kemampuan komunikasi matematis yaitu model pembelajaran kooperatif tipe kancing gemerincing dengan pendekatan kontekstual. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe kancing gemerincing dengan pendekatan kontekstual terhadap kemampuan komunikasi matematis siswa kelas VIII di SMP Negeri 97 Jakarta pada materi lingkaran. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen semu (quasi experiment). Pengambilan sampel menggunakan teknik two stage sampling yaitu langkah pertama dengan purposive sampling dan langkah kedua dengan cluster random sampling. Kelas yang dijadikan sampel adalah kelas VIII-H sebagai kelas eksperimen dan kelas VIII-I sebagai kelas kontrol. Instrumen penelitian yang digunakan adalah tes kemampuan komunikasi matematis siswa pada materi lingkaran yang terdiri dari 5 soal berbentuk uraian yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya. Berdasarkan perhitungan data hasil penelitian, data kedua kelas tersebut berdistribusi normal dan memiliki varians yang sama (homogen). Berdasarkan hasil pengujian hipotesis diperoleh nilai thitung = 2,048 > ttabel = 1,996 pada taraf signifikan α = 0,05 dan hasil perhitungan besar pengaruh dengan nilai Cohen’s effect size () yang diperoleh sebesar 0,5 tergolong dalam kriteria medium dengan persentase besar pengaruh 69%. Dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe kancing gemerincing dengan pendekatan kontekstual berpengaruh terhadap kemampuan komunikasi matematis siswa kelas VIII di SMP Negeri 97 Jakarta pada materi lingkaran.


Author(s):  
Yunda Auliana ◽  
Ni Made Pujani ◽  
Putu Prima Juniartina

Penelitian ini bertujuan menganalisis perbedaan keterampilan berpikir kritis antara siswa yang dibelajarkan dengan model problem based learning (PBL) dan siswa yang dibelajarkan dengan model kooperatif tipe student team achievement division (STAD). Penelitian ini termasuk penelitian eksperimen semu (quasi experiment) dengan rancangan non-equivalent pretest-posttest control group design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 3 Singaraja semester genap tahun pelajaran 2018/2019 yang berjumlah 367 siswa. Sampel penelitian dipilih dengan teknik cluster random sampling. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini tersebar dalam 2 kelas dengan berjumlah 64 siswa, yaitu kelas eksperimen yang dibelajarkan dengan model PBL dan kelas kontrol yang dibelajarkan dengan model kooperatif tipe STAD. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes uraian keterampilan berpikir kritis. Data dianalisis menggunakan statistik deskriptif dan anakova satu jalur dengan taraf signifikansi 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) terdapat perbedaan keterampilan berpikir kritis antara siswa yang dibelajarkan dengan model PBL dan siswa yang dibelajarkan dengan model kooperatif tipe STAD dengan angka taraf signifikan diperoleh lebih kecil dari 0,05 (sig.<0,05). Siswa yang belajar dengan model PBL secara signifikan memiliki keterampilan berpiki kritis yang lebih tinggi dibandingkan dengan model kooperatif tipe STAD (│μ1-μ2│= 16,000> LSD= 1,9994), 2) gain score ternormalisasi keterampilan berpikir kritis siswa yang belajar dengan model PBL berkualifikasi sedang (<g>= 0,41), sedangkan gain score ternormalisasi keterampilan berpikir kritis siswa yang belajar dengan model kooperatif tipe STAD berkualifikasi rendah (<g>= 0,08).


2020 ◽  
Vol 4 (2) ◽  
pp. 9-17
Author(s):  
Fauzi Ramadhan ◽  
Tri Murdiyanto ◽  
Siti Rohmah Rohimah

      Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh pendekatan kontekstual pada pembelajaran jarak jauh terhadap kemampuan komunikasi matematis siswa SMA Negeri 1 Depok. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen semu (quasi experiment). Instrumen penelitian yang digunakan adalah instrumen tes kemampuan komunikasi matematis berupa 7 soal uraian yang telah dinyatakan valid. Populasi target penelitian adalah seluruh siswa SMA Negeri 1 Depok. Populasi terjangkau penelitian adalah siswa kelas X SMA Negeri 1 Depok. Teknik pengambilan sampel menggunakan Two Stage Sampling, yaitu Purposive Sampling dan Cluster Random Sampling. Tahap pertama Purposive Sampling, terpilih 3 kelas yang termasuk ke dalam jurusan IPA dengan guru matematika yang sama. Tahap kedua adalah Cluster Random Sampling, yaitu pengambilan 2 dari 3 kelas yang telah lolos uji prasyarat analisis data sebelum perlakuan. Satu kelas sebagai kelas eksperimen (X IPA 4) yang belajar menggunakan pembelajaran jarak jauh dengan pendekatan kontekstual dan satu kelas sebagai  kelas kontrol (X IPA 6) dengan menggunakan model pembelajaran konvensional.       Berdasarkan hasil pengujian prasyarat analisis data setelah perlakuan, hasil tes kemampuan komunikasi matematis kelas eksperimen dan kontrol berdistribusi normal dan homogen. Pengujian hipotesis statistik Uji-t dengan taraf signifikansi


2020 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
pp. 15-19
Author(s):  
Rizka A ◽  
Pinta Deniyanti Sampoerno ◽  
Pinta Deniyanti Sampoerno ◽  
Aris Hadiyan Wijaksana

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah penerapan model pembelajaran M-APOS berbantuan Portal Rumah Belajar dapat mempengaruhi kemampuan pemahaman konsep matematis siswa di SMKN 26 Jakarta. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, dengan metode quasi experiment. Desain yang digunakan adalah Posttest-only Control Design. Populasinya adalah seluruh siswa kelas X di SMKN 26 Jakarta. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling dan cluster random sampling. Kelas X TMPO 2 sebagai kelas eksperimen dan kelas X TMPO 1 sebagai kelas kontrol. berdasarkan hasil pengujian menggunakan uji t’ diperoleh rata-rata kemampuan pemahaman konsep matematis siswa kelas eksperimen lebih tinggi daripada kelas kontrol. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh model pembelajaran M-APOS berbantuan Portal Rumah Belajar terhadap kemampuan pemahaman konsep matematis siswa di SMKN 26 Jakarta.


2019 ◽  
Vol 4 (2) ◽  
pp. 1
Author(s):  
Erin Junita ◽  
Rosa Murwindra ◽  
Asregi Asril

Tujuan penelitian untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa menggunakan metode pembelajaran Course Review Horey (CRH) dengan metode pembelajaran Mind Mapping. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPA di SMA N 1 Hulu Kuantan. Sampel diambil dengan cara cluster random sampling berjumlah 2 kelas. Pengumpulan data menggunakan soal tes. Analisis data menggunakan uji Nonparametrik Mann-Whitney. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh nilai Asymp. Sig. (2-tailed) adalah 0,004 < 0,05 sehingga terdapat perbedaan hasil belajar siswa menggunakan metode pembelajaran Course Review Horey dengan metode pembelajaran Mind Mapping. Sehingga dapat diselidiki lebih lanjut perbedaan hasil belajar dengan memacu pada rerata nilai posttest. Hasil belajar kelas yang menggunakan metode CRH lebih tinggi daripada metode mind mapping.  


2019 ◽  
Vol 4 (2) ◽  
pp. 76
Author(s):  
Istianah Alifia

Tujuan penelitian ini adalah (1) mengetahui apakah terdapat perbedaan kemampuan creative and critical thinking antara peserta didik kelas eksperimen dan kelas kontrol, (2) mengetahui mana yang lebih baik kemampuan creative and critical thinking antara peserta didik kelas eksperimen dan kelas kontrol, dan (3) mengetahui deskripsi kemampuan creative and critical thinking peserta didik kelas eksperimen. Metode penelitian yang digunakan yaitu mixed methods dengan desain sequential explanatory. Sampel dipilih melalui teknik Cluster Random Sampling diperoleh kelas VIII D sebagai kelas eksperimen dan kelas VIII E sebagai kelas kontrol sedangkan subjek penelitian dipilih dengan teknik purposive sampling, diperoleh 3 subjek yang terdiri dari 1 perwakilan padaa setiap kategori. Pengumpulan data dilakukan melalui pretest dan posttest pada tahap kuantitatif, sedangkan pada tahap kualitatif data diperoleh dari hasil wawancara dan observasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) terdapat perbedaan yang signifikan antara kemampuan creative and critical thinking peserta didik kelas eksperimen dan kelas kontrol, (2) kemampuan creative and critical thinking peserta didik kelas eksperimen lebih baik daripada kelas kontrol, dan (3) peserta didik kelas eksperimen lebih dominan memenuhi indikator kemampuan creative and critical thinking. Tiga hasil penelitian tersebut saling mendukung.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document