scholarly journals Pengaruh Pendekatan Pendidikan Matematika Realistik dengan Menerapkan Model Pembelajaran Visual, Auditory, Kinesthetic Terhadap Kemampuan Pemahaman Konsep Trigonometri Siswa SMA Perguruan Rakyat 3 Jakarta

2018 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 1-10
Author(s):  
Jarot Aji Baskoro ◽  
Ellis Salsabila ◽  
Aris Hadiyan Wijaksana

Kemampuan pemahaman konsep trigonometri adalah tingkat pemahaman siswa dalam menjelaskan keterkaitan konteks-konteks trigonometri sebagai satu kesatuan yang memperkuat konsep dasar dalam materi trigonometri. Kemampuan pemahaman konsep trigonometri merupakan salah satu kompetensi yang sangat penting untuk dimiliki siswa karena sangat diperlukan untuk menjadi dasar dalam mempelajari bidang lain. Oleh karena itulah dilakukan penelitian dengan memilih suatu metode agar bisa meningkatkan kemampuan pemahaman konsep trigonometri pada siswa, yaitu pembelajaran yang menerapkan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik dengan model pembelajaran Visual, Auditory, Kinestetic. Penelitian dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui apakah pembelajaran yang diterapkan tersebut mempunyai pengaruh terhadap kemampuan pemahaman konsep trigonometri siswa.Metode penelitian yang digunakan adalah quasi experiment. Penelitian dilakukan pada bulan Maret sampai dengan April 2018 di SMA Perguruan Rakyat 3 Jakarta. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling dan juga cluster random sampling, sehingga dipilih dua kelas untuk penelitian, yaitu kelas X-IPS-1 dijadikan sebagai kelas eksperimen yang menerapkan pembelajaran dengan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik dengan model pembelajaran Visual, Auditory, Kinestetic, dan juga kelas X-IPS-2 dijadikan sebagai kelas kontrol yang menerapkan pembelajaran secara konvensional. Instrumen penelitian yang digunakan adalah pre-test berupa tes kemampuan awal dan juga post-test berupa tes kemampuan pemahaman konsep trigonometri.Berdasarkan uji analisis data menggunakan uji-t, diperoleh hasil bahwa = 3.0527 > = 2.0025, sehingga H0 ditolak. Artinya rata-rata peningkatan kemampuan pemahaman konsep trigonometri kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol. Sehingga diperoleh kesimpulan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan pada pembelajaran matematika menggunakan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik dengan menerapkan model pembelajaran Visual, Auditory, Kinestetic terhadap kemampuan pemahaman konsep trigonometri siswa.

2016 ◽  
Vol 4 (2) ◽  
Author(s):  
Siti Aisyah ◽  
Motlan .

ABSTRAK   Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah hasil belajar dengan menggunakan model pembelajaran inquiry training lebih baik daripada pembelajaran konvensional pada materi suhu dan kalor di kelas X semester II di SMA Negeri I Besitang T.A. 2014/2015. Jenis penelitian ini adalah quasi experiment dengan two group pre test post test design. Populasi penelitian adalah seluruh siswa kelas X semester genap yang terdiri dari 5 kelas. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara cluster random sampling. Sampel yang terpilih adalah kelas kelas X-1 sebagai kelas eksperimen dengan model pembelajaran Inquiry Training dan kelas X-2 sebagai kelas kontrol dengan pembelajaran konvensional. Instrumen yang digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa adalah tes hasil belajar.Statistik yang digunakan untuk pengujian hipotesis penelitan ini adalah uji t. Berdasarkan analisis data dan pembahasan hasil pengujian hipotesis, simpulan penelitian ini adalah: ada pengaruh yang signifikan penggunaan model pembelajaran Inquiry Training terhadap hasil belajar yang diperoleh siswa pada materi pokok Suhu dan Kalor di SMA Negeri I Besitang.   Kata Kunci : pembelajaran inquiry training, konvensional hasil belajar


2019 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
pp. 27-36
Author(s):  
Nurul Thaniya Safitri ◽  
Ellis Salsabila ◽  
Mimi Nur Hajizah

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh model pembelajaran Kooperatif tipe Probing Prompting berbantuan LKS Terstruktur terhadap kemampuan pemecahan masalah matematis siswa SMA Negeri 31 Jakarta. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen semu (quasi experiment). Instrumen penelitian yang digunakan adalah instrumen tes kemampuan pemecahan masalah matematis berupa 5 soal uraian yang telah dinyatakan valid. Populasi target penelitian adalah seluruh siswa SMA Negeri 31 Jakarta. Populasi terjangkau penelitian adalah siswa kelas X SMA Negeri 31 Jakarta. Teknik pengambilan sampel menggunakan Two Stage Sampling, yaitu Purposive Sampling dan Cluster Random Sampling. Tahap pertama Purposive Sampling, terpilih 5 kelas yang termasuk ke dalam jurusan MIA. Tahap kedua adalah Cluster Random Sampling, yaitu pengambilan 2 dari 5 kelas yang telah lolos uji prasyarat analisis data sebelum perlakuan, sebagai 1 kelas eksperimen (X MIA 1) yang belajar menggunakan model pembelajaran Kooperatif tipe Probing Prompting berbantuan LKS Terstruktur  dan 1 kelas kontrol (X MIA 3) dengan menggunakan model pembelajaran konvensional. Berdasarkan hasil pengujian prasyarat analisis data setelah perlakuan, hasil tes kemampuan pemecahan masalah matematis kelas eksperimen dan kontrol berdistribusi normal dan homogen. Pengujian hipotesis statistik Uji-t dengan ttaraf signifikansi , diperoleh  dan . Nilai  sehingga ditolak dan diperoleh kesimpulan bahwa rata-rata skor tes kemampuan pemecahan masalah matematis siswa kelas eksperimen lebih tinggi dari kelas kontrol. Besar pengaruh model kooperatif tipe Probing Prompting berbantuan LKS Terstruktur terhadap kemampuan pemecahan masalah matematis siswa SMA Negeri 31 Jakarta adalah  dengan presentasi 76% dan berada pada kategori sedang. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh model pembelajaran Kooperatif tipe Probing Prompting berbantuan LKS Terstruktur terhadap kemampuan pemecahan masalah matematis siswa SMA Negeri 31 Jakarta. . Kata Kunci: Model Pembelajaran Kooperatif tipe Probing Prompting, LKS Terstruktur, Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis


2018 ◽  
Vol 5 (4) ◽  
Author(s):  
Rahima Rianita ◽  
Rita Juliani

Penelitian bertujuan mengetahui hasil belajar fisika dengan penerapan model pembelajaran berbasis masalah berbantuan mind map. Jenis penelitian adalah quasi experiment, dengan teknik pengambilan sampel secara cluster random sampling. Sampel penelitian untuk kelas eksperimen adalah siswa kelas XI-IPA 4 dan kelas XI-IPA 5 sebagai kelas kontrol, masing-masing berjumlah 32 siswa. Instrumen yang digunakan dalam penelitian adalah tes essay dengan jumlah 10 soal yang telah divalidasi, serta lembar aktivitas siswa. Hasil penelitian diperoleh rata-rata pre-test kelas eksperimen 38,8 dengan standar deviasi 9,6 dilakukan uji normalitas dan diperoleh data berdistribusi normal. Data pre-test kelas kontrol 35,1 dengan standar deviasi 9,9 dilakukan uji normalitas diperoleh data berdistribusi normal kemudian kedua data pre-test dilakukan uji homogenitas dengan uji varians diperoleh data bersifat homogen selanjutnya setelah kedua data bersifat normal dan homogen dilakukan uji t dua pihak dengan hasil kedua kelas memiliki kemampuan awal yang sama sehingga dapat di jadikan sebagai sampel. Kedua sampel diberikan perlakuan berbeda diperoleh hasil rata-rata post-test kelas eksperimen 67,5  dengan standar deviasi 8,8 dilakukan uji normalitas diperoleh data berdistribusi normal. Data post-test kelas konvensional 54,6 dengan standar deviasi 8,6 diperoleh data berdistribusi normal kemudian kedua data post-test dilakukan uji homogenitas dengan uji varians diperoleh data bersifat homogen selanjutnya data yang telah normal dan homogen kedua kelas dilakukan uji t satu pihak dapat disimpulkan ada perbedaan akibat penerapan  model  pembelajaran  berbasis  masalah  terhadap  hasil  belajar siswa pada materi hukum Newton tentang gerak dan gravitasi. Kata Kunci: pembelajaran berbasis masalah, konvensional, mind map, quasi experiment


2019 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 22
Author(s):  
I Made Raka Paryanata ◽  
Anak Agung Gede Agung ◽  
I Made Suarjana

Sampai saat ini rata-rata hasil belajar IPS siswa di Gugus II Kecamatan Susut yaitu 64,96 dan berada pada kategori rendah sedangkan KKM Nasional 75,00. Rendahnya rata-rata IPS tersebut dipengaruhi oleh banyak faktor baik faktor internal dan eksternal. Salah satu faktor eksternal yang diduga berpengaruh adalah strategi atau model pembelajaran. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh yang signifikan model pelajaran Think Pair Share berbasis Tri Kaya Parisudha terhadap hasil belajar IPS siswa kelas V Gugus II Kecamatan Susut Tahun Pelajaran 2018/2019. Penelitian ini merupakan penelitian quasi experiment dengan desain non-equivalent control group design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V SD Gugus II Kecamatan Susut Tahun Pelajaran 2018/2019 yang berjumlah 119 siswa. Sampel diambil dengan teknik Cluster Random Sampling. Sampel dalam penelitian ini yaitu siswa kelas V SD Negeri 1 Pengiangan sebagai kelompok eksperimen yang berjumlah 26 siswa dan siswa kelas V SD Negeri 2 Pengiangan  yang berjumlah 22 siswa sebagai kelompok kontrol. Data hasil belajar dikumpulkan dengan metode tes yaitu tes objektif pilihan ganda dengan empat pilihan jawaban (a, b, c, d). Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan teknik analisis statistik deskriptif dan analisis statistik inferensial (uji-t). Perolehan rata-rata skor pre-test eksperiment adalah 16,19 yang berada pada kategori sedang, dan rata-rata skor pre-test kontrol yaitu 15,9 yang berada pada kategori sedang. Rata-rata skor post-test eksperiment adalah 18,04 yang berada pada kategori tinggi, sedangkan rata-rata post-test kontrol adalah 16,5 yang berada pada kategori sedang. Hasil analisi uji-t diperoleh thitung = 9,167 dan ttabel (pada taraf signifikansi 5%) = 2,021. Hal ini menunjukkan bahwa thitung > ttabel sehingga H0 ditolak dan H¬1 diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan model pembelajaran Think Pair Share berbasis Tri kaya Parisuda terhadap hasil belajar siswa kelas V SD gusus II Kecamatan Susut Tahun Pelajaran 2018/2019.


2021 ◽  
Vol 16 (1) ◽  
pp. 24
Author(s):  
Lena Marlina ◽  
Muntari Muntari ◽  
Baiq Fara Dwirani Sofia

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh model pembelajaran berbasis masalah terhadap literasi sains peserta didik kelas X pada materi pokok larutan elektrolit dan non-elektrolit. Metode yang digunakan adalah metode quasi experiment dengan rancangan penelitian post-test only control group design. Populasi penelitian adalah seluruh peserta didik kelas X MIA  MAN 2 Model Mataram. Sampel dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas X MIA 1 and X MIA 4 MAN 2 Model Mataram.Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan teknik cluster random sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa literasi sains peserta didik pada materi larutan elektrolit dan non-elektrolit dengan menggunakan model pembelajaran berbasis masalah menghasilkan nilai rata-rata posttest  76,17. Sedangkan pada kelas yang menggunakan metode konvensional menghasilkan nilai rata-rata posttest  66,75. Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan rumus uji-t sparated varians. Hasil  uji-t pada taraf signifikan 5% diperoleh nilai thitung(4,14) ≥  ttabel (1,671), yang berarti H0 ditolak dan Ha diterima. Hal perhitungan tersebut menunjukan bahwa penerapan model pembelajaran berbasis masalah (PBM) memberikan pengaruh yang lebih baik terhadap literasi sains peserta didik kelas X pada materi pokok larutan elektrolit dan non-elektrolit dibandingkan model  pembelajaran konvensional.


2016 ◽  
Vol 4 (2) ◽  
Author(s):  
Togi Tampubolon ◽  
Luzy Lefiana

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh yang signifikan dari model pembelajaran berbasis masalah menggunakan media peta pikiran terhadap hasil belajar siswa pada materi suhu dan kalor di kelas X SMA Muhammadiyah 2 Medan T.P 2014/2015. Jenis penelitiannya yaitu quasi experiment dengan desain two group pre-test dan post-test. Populasi penelitian semua siswa kelas X IPA sebanyak 3 kelas. Sampel penelitian diambil dengan teknik cluster random sampling, yang terdiri dari dua kelas, yaitu kelas X MIA-1 sebagai kelas eksperimen dan kelas X MIA-2 sebagai kelas kontrol. Data penelitian diperoleh dengan menggunakan instrumen berupa test uraian sebanyak 15 butir yang di validkan oleh validator. Hasil penelitian menunjukan rata-rata nilai postes kelas eksperimen 78,97 dan kelas kontrol 72,8. Berdasarkan hasil uji beda nilai kedua kelas diperoleh  ada pengaruh yang signifikan dari penerapan model pembelajaran berbasis masalah menggunakan media peta pikiran terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok suhu dan kalor kelas X SMA Muhammadiyah 2 Medan T.P 2014/2015.   Kata kunci : model pembelajaran berbasis masalah, peta pikiran, hasil belajar siswa


2020 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 50-58
Author(s):  
Eka Yunita Rahayu ◽  
Swida Purwanto ◽  
Meliasari

Kemampuan pemahaman konsep matematis adalah kemampuan peserta didik dalam memahami ide-ide matematika dan menangkap arti dari materi yang telah dipelajari. Kemampuan pemahaman konsep matematis dapat dikembangkan melalui pembelajaran yang berpusat pada peserta didik, salah satunya yaitu model pembelajaran kooperatif tipe STAD berbasis mind mapping. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah model pembelajaran yang diterapkan tersebut memiliki pengaruh terhadap kemampuan pemahaman konsep matematis peserta didik. Metode penelitian yang digunakan adalah quasi experiment. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik kelas VII SMPN 232 Jakarta. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling dan cluster random sampling, sehingga terpilih dua kelas untuk penelitian, yaitu kelas VII-A sebagai kelas eksperimen yang menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD berbasis mind mapping dan kelas VII-C sebagai kelas kontrol yang menerapkan model pembelajaran konvensional. Instrumen penelitian yang digunakan adalah instrumen tes kemampuan pemahaman konsep matematis berupa 5 butir soal uraian. Berdasarkan uji analisis data menggunakan uji-t dengan taraf signifikansi , diperoleh nilai , sehingga ditolak. Artinya rata-rata kemampuan pemahaman konsep matematis peserta didik kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan peserta didik kelas kontrol. Sehingga dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD berbasis mind mapping memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kemampuan pemahaman konsep matematis peserta didik. 


2015 ◽  
Vol 3 (3) ◽  
Author(s):  
Sri Rukmana Sari ◽  
Henok Siagian .

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui  pengaruh model pembelajaran Inquiry terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok listrik dinamis di kelas X semester II SMA Negeri 16 Medan T.P. 2012/2013 dan mengetahui aktivitas belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran inquiry. Penelitian ini merupakan jenis penelitian quasi experiment dengan desain penelitian two group pre-test dan post-test. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X Semester II SMA Negeri 16 Medan  yang berjumlah 296 siswa yang terdiri dari delapan kelas. Sampel penelitian ini diambil dua kelas yaitu kelas X3 (sebagai kelas eksperimen) dan kelas X4 (sebagai kelas kontrol) yang masing-masing berjumlah 35 orang yang ditentukan dengan cara cluster random sampling. Instrumen yang digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa adalah tes hasil belajar dalam bentuk pilihan berganda dengan jumlah 20 soal dan lembar observasi aktivitas. Uji hipotesis menggunakan uji beda (uji-t). Hasil pretes nilai rata-rata kelas eksperimen 46,14 dengan standar deviasi 11,186 dan nilai rata-rata pretes kelas kontrol 42,14 dengan standar deviasi 10,522. Pada pengujian data pretes kedua kelas diperoleh bahwa data kedua kelas berdistribusi normal dan homogen. Berdasarkan hasil tes awal dengan menggunakan uji-t diperoleh bahwa kemampuan awal siswa pada kedua kelas sama. Setelah diberikan perlakuan yang berbeda, kelas eksperimen dengan menggunakan model pembelajaran inquiry dan kelas kontrol menggunakan model pembelajaran konvensional, diperoleh nilai aktivitas siswa dalam tiga kali pertemuan, yaitu 55,7, 69,9, dan 79,3, sehingga rata-rata aktivitas belajar siswa adalah 68,3 dengan kategori aktif. Nilai postes diperoleh dengan hasil rata- rata postes kelas eksperimen 67,86 dengan standar deviasi 10,592 dan nilai rata – rata postes kelas kontrol 63,29 dengan standar deviasi 8,484 pada taraf signifikan α = 0,05 dk= 68. Hasil uji t pada data postes diperoleh bahwa secara signifikan ada pengaruh hasil belajar siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran inquiry pada  materi pokok listrik dinamis di kelas X Semester II SMA Negeri 16 Medan T.P. 2012/2013.


2020 ◽  
Vol 4 (2) ◽  
pp. 35-41
Author(s):  
Gita Silvia Dewi ◽  
Meiliasari ◽  
Dwi Antari Wijayanti

Kemampuan komunikasi matematis merupakan salah satu kemampuan yang harus dimiliki oleh siswa untuk mengomunikasikan ide atau gagasan dalam bentuk matematika. Kemampuan komunikasi matematis dapat dikembangkan melalui model dan pendekatan pembelajaran yang melibatkan siswa untuk aktif dalam belajar. Salah satu model dan pendekatan yang dapat meningkatkan kemampuan komunikasi matematis yaitu model pembelajaran kooperatif tipe kancing gemerincing dengan pendekatan kontekstual. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe kancing gemerincing dengan pendekatan kontekstual terhadap kemampuan komunikasi matematis siswa kelas VIII di SMP Negeri 97 Jakarta pada materi lingkaran. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen semu (quasi experiment). Pengambilan sampel menggunakan teknik two stage sampling yaitu langkah pertama dengan purposive sampling dan langkah kedua dengan cluster random sampling. Kelas yang dijadikan sampel adalah kelas VIII-H sebagai kelas eksperimen dan kelas VIII-I sebagai kelas kontrol. Instrumen penelitian yang digunakan adalah tes kemampuan komunikasi matematis siswa pada materi lingkaran yang terdiri dari 5 soal berbentuk uraian yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya. Berdasarkan perhitungan data hasil penelitian, data kedua kelas tersebut berdistribusi normal dan memiliki varians yang sama (homogen). Berdasarkan hasil pengujian hipotesis diperoleh nilai thitung = 2,048 > ttabel = 1,996 pada taraf signifikan α = 0,05 dan hasil perhitungan besar pengaruh dengan nilai Cohen’s effect size () yang diperoleh sebesar 0,5 tergolong dalam kriteria medium dengan persentase besar pengaruh 69%. Dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe kancing gemerincing dengan pendekatan kontekstual berpengaruh terhadap kemampuan komunikasi matematis siswa kelas VIII di SMP Negeri 97 Jakarta pada materi lingkaran.


2015 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
Author(s):  
Chandra Titius ◽  
Eidi Sihombing

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui terdapat atau tidaknya peningkatan hasil belajar siswa pada materi listrik dinamis, peningkatan nilai kompetensi keterampilan siswa dan peningkatan nilai kompetensi sikap siswa setelah menerapkan model temuan terbimbing di kelas X SMAN 1 Bandar T.A. 2013/2014. Jenis penelitian ini adalah quasi experiment dengan populasi yaitu seluruh siswa kelas kelas X SMAN 1 Bandar T.A. 2013/2014 yang berjumlah 13 kelas. Sampel ditentukan dengan teknik cluster random sampling yang terdiri dari 2 kelas dan desain penelitian ini adalah pre test-post test control group design. Masing-masing kelas berjumlah 30 siswa, satu kelas dijadikan kelas eksperimen dan kelas yang lain dijadikan kelas kontrol. Hasil analisis data kompetensi pengetahuan menunjukkan bahwa terdapat peningkatan hasil belajar siswa pada materi listrik dinamis setelah menerapkan model temuan terbimbing di kelas X SMAN 1 Bandar. Peningkatan hasil belajar siswa ditunjukkan dengan lebih tingginya n-gain siswa  yang dibelajarkan dengan model temuan terbimbing yaitu 0,36 artinya 36% materi terserap siswa,  dibandingkan dengan siswa yang dibelajarkan dengan pembelajaran konvensional yaitu 0,26 yang artinya 26% materi terserap siswa. Peningkatan hasil belajar siswa dengan menerapkan model temuan terbimbing yaitu sebesar 13% atau kategori rendah. Analisis data kompetensi keterampilan menunjukkan bahwa terdapat peningkatan nilai kompetensi keterampilan siswa dengan menerapkan model temuan terbimbing sebesar 15% atau kategori peningkatan rendah, sedangkan analisis data kompetensi sikap menunjukkan bahwa tidak terdapat peningkatan nilai kompetensi sikap siswa dengan menerapkan model temuan terbimbing. Kata kunci : Model pembelajaran temuan terbimbing dan hasil belajar


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document