scholarly journals ANALISIS DATA INPUT FORCE PADA SHOCK ABSORBER DENGAN STRAIN GAUGE UNTUK MENGETAHUI PEMBEBANAN AKTUAL PADA MOBIL

2021 ◽  
Vol 10 (2) ◽  
pp. 76
Author(s):  
Muhamad Ervin Khariri ◽  
Muhamad Fitri

Dalam dunia desain otomotif, khusunya pada bagian bodi kendaraan, diperlukan struktur yang kuat guna menjamin desain yang akan dijual ke masyarakat akan kuat dan tahan lama terhadap berbagai macam medan jalanan [7]. Untuk mengetahui seberapa besar gaya yang terjadi pada bodi kendaraan, dilakukan pengukuran input force di jalan secara aktual untuk mengetahui beban aktual yang membebani bodi kendaraan mengunakan sensor strain gauge. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis pembebanan aktual pada bodi mobil secara teoritis (simulasi) dan aktual (pengujian). Penelitian dilakukan dengan melakukan simulasi pembebanan pada mobil menggunakan software DCS-100A dan DAS 100-A kemudian juga dilakukan pengujian aktual yang timbul di jalan sehingga diperoleh data dari keduanya dan dilakukan analisis perbandingan. Dari penelitian ini diharapkan dapat diperoleh data besarnya gaya aktual yang timbul pada berbagai macam medan jalan. Untuk kemudian ini dijadikan target pengembangan produk.

2021 ◽  
Vol 26 (2) ◽  
pp. 154-169
Author(s):  
Imelda Uli Vistalina Simanjuntak ◽  
Agus D. Rochendi ◽  
Lukman M. Silalahi ◽  
Ketty S. Salamah
Keyword(s):  

Perkembangan teknologi yang cukup pesat mendorong semua proses manual pada zaman sekarang ini menjadi proses otomatis. Tidak terkecuali dalam hal alat bantu berjalan seperti kursi roda. Oleh karena itu, penelitian merancang alat kursi roda elektrik cukup hangat untuk di bahas. Kursi roda elektrik yang pergerakannya dikontrol langsung oleh pengguna, menggabungkan perangkat keras dan perangkat lunak. Penelitian ini menggunakan motor penggerak yang sepenuhnya dikontrol oleh sensor strain gauge. Kemudian dipasang dengan tombol gerak pada jari pengguna kursi roda sebagai pengontrol utama. Beberapa parameter yang digunakan dalam menentukan tombol maju, mndur, kiri, kanan dan stop adalah nilai sensitivitas, linearitas, respon time, dan kalibrasi yang sesuai referensi ideal sensor. Hasil penelitian ini memberikan nilai hambatan rata – rata rentang 344.65 - 354.65 (ohm), Sensitivitas tegangan sebesar 0.0612 - 0.0617 (volt), sensitivitas tegangan terhadap indek tekuk dengan grafik yang linear, dan respon time tiap 1 (satu) detik didapatkan rata-rata perubahan voltase dari -0.0054 sampai dengan 0.3574 volt. Dan hasil ini merupakan nilai yang baik dalam rentang referensi sensor ideal. Sehingga dapat selanjutnya digunakan untuk nilai pemetaan jari-jari yang digunakan untuk mengontrol arah pada program mikrokontroler kursi roda dielektriknya.


2013 ◽  
Author(s):  
Farid Hananto Hananto

<p>Viskositas   adalah salah satu sifat penting suatu cairan. Pengukuran viskositas kebanyakan dilakukan dengan cara mekanik dan manual. Untuk memudahkan pengukuran dan digitalisasi pengukuran viskositas diperlukan sensor yang bisa mengubah besaran viskositas menjadi besaran listrik.</p> <p>Dalam penelitian ini telah di rancang sensor viskostas cairan menggunakan strain gauge menggunakan prinsip silinder konsentris. Silinder dalam menggunakan diameter 3 cm sedangkan silinder luar yang juga berfungsi sebagai tempat cairan sampel berdiameter 4 cm. Silinder dalam dihubungkan dengan pelat pegas oleh sebuah as yang mana pada pegas tersebut dilekatkan sensor strain gauge. Silinder luar sebagai tempat sampel cairan dihubungkan ke sebuah motor yang dapat berputar konstan. Putaran silinder luar ini akan membuat cairan ikut berputar dan juga akan menyeret silinder dalam bergeser memutar. Gaya yang diterima oleh silinder dalam ini salah satunya tergantung pada viskositas dari cairan ini yang nantinya bisa dibaca oleh sensor strain gage yang dilekatkan pada pegas silinder dalam.</p> <p>Dari hasil penelitian didapatkan data bahwa tegangan keluaran rata-rata untuk sensor ini didapatkan sebesar 1,2 mvolt/cPois. Yang ini berarti setiap 1 cPois viskostas cairan akan menghasilkan tegangan sebesar 1,2 mili volt.</p>


2010 ◽  
Vol 8 (2) ◽  
pp. 774
Author(s):  
Bukhari Bukhari
Keyword(s):  
Gas Gun ◽  

Pengelasan merupakan salah satu cara untuk menyambung dua atau lebih potongan logam secara permanen. Ketangguhan suatu material hasil pengelasan sangat tergantung pada kualitas daerah lasan. Beberapa metode telah digunakan untuk mengetahui ketangguhan daerah lasan dari suatu material, seperti uji impact dengan metode Charpy, atau metode Izod. Metode lain yang bisa digunakan untuk pengujian ketangguhan daerah lasan adalah dengan metode pembebanan dinamik gas gun. Metode ini bisa memberikan hasil yang lebih spesifik terhadap ketangguhan dari material, dimana dengan metode ini nilai kekuatan material terhadap beban impact dapat diketahui dalam satuan gaya (Newton) persatuan luas penampang (mM), yaitu Mpa. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh volume lasan terhadap ketangguhan retak dari material baja karbon sedang yang telah dilakukan proses pengelasan dengan elektroda terbungkus jenis oksida titan yang termasuk ke dalam klasifikasi JIS D4313: Uji retak impact dilakukan dengan mesin pembebanan dinamik gas gun. Spesimen uji dari pengujian ini divariasikan dalam tiga kelompok yaitu spesimen uji dengan volume lasan 9046, 10026, dan 11046. Besar beban impact diatur dengan cara mengatur jarak impact dan tekanan tabung gas. Pada pengujian ini, tekanan output tabung diatur pada 5,3 Bar dan jarak impact divariasikan mulai 25 cm sampai 125 cm. Pengukuran beban impact dilakukan dengan cara memasangkan sensor strain gauge pada lokasi impact. Nilai ketangguhan retak tertinggi dari ketiga spesimen uji adalah spesimen dengan volume lasan 9046 dengan harga tegangan sebesar 268,982Mpa.Kata kunci: ketangguhan retak, tegangan impact, laju intensitas tegangan


Phlebologie ◽  
2002 ◽  
Vol 31 (04) ◽  
pp. 85-90 ◽  
Author(s):  
H.-M. Häfner ◽  
H. Bablich ◽  
G. Rassner ◽  
M. Jünger ◽  
A. Steins

Zusammenfassung Ziel: Überprüfung der Korrelation der photooptischen Venenfunktionstests Lichtreflexionsrheographie (LRR), digitale Photoplethysmographie (DPPG) und der Quecksilberdehnungsstreifen- Plethysmographie (Hg-strain gauge) mit der Phlebodynamometrie (PDM). Methode: Die simultane Messung von LRR, DPPG, Hg-strain gauge und PDM wurde an 34 Patienten mit chronischer venöser Insuffizienz in den klinischen Stadien I bis III nach Widmer an insgesamt 39 Unterschenkeln vorgenommen. Die Messungen erfolgten während Dorsalextension des Fußes in sitzender und während Plantarflexion des Fußes in stehender Position. Als Parameter für die Ermittlung des Korrelationskoeffizienten wurden die Wiederauffüllzeiten t0 und t1/2 sowie die venöse Abpumpleistung ermittelt. Ergebnisse: Unabhängig von Körperposition und Anlage von Tourniquets erreichten die Korrelationen für alle Messverfahren und Parameter Werte zwischen r = 0,76 (t0 LRR) und r = 0,05 (Abpumpleistung DPPG automatische Auswertung). Eine gute Korrelation von t0 wurde in stehender Körperposition unabhängig von der Anlage der Tourniquets beim Hg-strain gauge (r = 0,49) und LRR (r = 0,51) erreicht. Diese Korrelation verbesserte sich in sitzender Körperposition. Die schlechteste Korrelation wurde bei der DPPG ermittelt (r = 0,25 in stehender, r = 0,51 in sitzender Position). Eine Verbesserung der Korrelation wurde beim DPPG durch die manuelle Auswertung der Kurven erreicht. Schlussfolgerung: Sowohl die Wahl des Untersuchungsverfahrens wie auch das gewählte Belastungsprogramm können erhebliche Auswirkungen auf die Korrelation mit der PDM haben. Unsere Ergebnisse zeigen, dass bei der Bewertung der Wiederauffüllzeiten t0 und t1/2 der Hg-strain gauge und die LRR die höchste Korrelation bei Dorsalextension in sitzender Körperposition mit der PDM aufweisen.


1982 ◽  
Vol 47 (02) ◽  
pp. 141-144 ◽  
Author(s):  
H Bounameaux ◽  
B Krähenbühl ◽  
S Vukanovic

SummaryDoppler ultrasound flow examination, strain gauge plethysmography and contrast venography were performed in 160 lower limbs of 80 in-patients. Deep vein thrombosis (DVT) was suspected in 87 limbs. Using measurement of venous stop-flow pressure, the Doppler method had an overall sensitivity of 83%. By combined use of Doppler and Plethysmography, sensitivity was increased to 96%. Specificity was 62% and 51%, respectively. With a positive and a negative predictive value of 80% and 73%, respectively, the combination of both non-invasive methods cannot reliably replace venography in the diagnosis of DTV, although all (40/40) thromboses proximal to or involving the popliteal segment were detected by either Doppler and Plethysmography or both.After exclusion of 14 patients (18%) suffering from conditions known to alter the results of these non-invasive methods, the positive predictive value of abnormal findings in both Doppler and Plethysmography was increased to 94% for suspected limbs, whilst negative predictive value of both negative Doppler and Plethysmography was 90%, allowing the avoidance of venography in these patients.


2019 ◽  
Vol 139 (4) ◽  
pp. 63-68
Author(s):  
Hiroshi Nakano ◽  
Masahiro Matsumoto ◽  
Yasuo Onose ◽  
Kazuhiro Ohta

2017 ◽  
Vol 48 (2) ◽  
pp. 187-197 ◽  
Author(s):  
Valerii Semyonovich Volobuyev ◽  
Anton Roaldovich Gorbushin ◽  
Iraida Alekseevna Sudakova ◽  
V. I. Tikhomirov

2020 ◽  
Author(s):  
nadila shabira
Keyword(s):  

Pengertian Perangkat Lunak (Software) Komputer dan FungsinyaPengertian Perangkat Lunak (Software) Komputer dan Fungsinya - Komputer tidak akan lepas dari perangkat lunak (software) karena merupakan salah satu bagian terpenting dari komputer itu sendiri. Komputer merupakan sistem elektronik yg fungsinya memanipulasi data yang cepat dan tepat serta akurat yg telah di rancang dan di organisasikan supaya secara otomatis menerima atau menyimpan data input dan masukan, kemudian memprosesnya dan menghasilkan output di bawah pengawasan suatu langkah-langkah, instruksi-instruksi program yg tersimpan di memori (stored program).Agar dapat melakukan tugasnya itu maka diperlukanlah perangkat lunak (software), mengapa harus software (perangkat lunak)? yuk kita baca pengetian nya supaya mengetahui jawabannyaPengertian Perangkat Lunak (Software) KomputerPengertian perangkat lunak (software) komputer adalah sekumpulan data elektronik yg disimpan dan diatur oleh komputer, data elektronik yg disimpan oleh komputer itu dapat berupa program atau instruksi yg akan menjalankan suatu perintah. Perangkat lunak disebut juga sebagai penerjemah perintah-perintah yg dijalankan pengguna komputer untuk diteruskan atau diproses oleh perangkat keras. Melalui software atau perangkat lunak inilah suatu komputer dapat menjalankan suatu perintah.Fungsi Perangkat Lunak (Software)Ada beberapa fungsi dari perangkat lunak (software) diantaranya:Fungsi perangkat lunak (software) adalah memproses data atau perintah / instruksi hingga mendapat hasil atau menjalankan sebuah perintah perintah.Berfungsi sebagai sarana interaksi yg menghubungkan atau menjembatani pengguna komputer(user) dengan perangkat keras.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document