Karakteristik Gempa Foreshock dan Aftershock Pada Sumber Gempa Intraplate Berdasar Distribusi Kejadain Gempa (Studi Kasus: Gempa Padang 2009 dan Gempa Padang Panjang 2007)
Tercatat 34 gempa dengan magnitude >4Mw yang terjadi di tahun 2020, meningkatnya jumlah dan intensitas kejadian gempa yang terjadi di Sumatera Barat menginformasikan bahwa aktifitas plat baik yang bersumber dari subduction maupun faultline yang berada di daratan Pulau Sumatera masih aktif. Salah satu gempa besar yang pernah terjadi di Sunatera Barat adalah gempa yang terjadi pada tanggal 30 September 2009 dengan kekuatan 7.6Mw, gempa ini memiliki percepatan yang tinggi yaitu 0.38m/s2. Penelitian ini mengunakan katalog dari United State Geological Survey (USGS) dalam menentukan foreshock dan aftershock. Penentuan foreshock dan aftershock tidak berdasarkan mekanisme kejadian gempanya tetapi berdasarkan waktu yaitu 0-3, 4-6, 7-9, 10-12 bulan, radius 0-50, 51-100, 101-150km, dan magnitude >4Mw. Hasil penelitian ini menunjukan jumlah foreshock dan aftershock untuk gempa Padang yang tejadi pada 30 September 2009 adalah 102 gempa untuk foreshock dan 49 gempa untuk aftershock dalam kurun waktu 1 tahun, sedangkan untuk gempa Padang Panjang yang terjadi pada tanggal 6 Maret 2007 dengan kekuatan 6.4Mw yaitu 2 kejadian untuk foreshock dan 15 kejadian untuk afreshock.