Efektivitas Ekstrak Gulma Rawa terhadap Ulat Grayak (Spodoptera litura F.)
Serangga hama ulat grayak merupakan jenis hama yang sangat sulit dikendalikan. Hama ini dapat menyerang beberapa jenis tanaman terutama jenis tanaman sayuran. Pada umumnya dalam mengendalikan hama ini, petani selalu bertumpu dengan pestisida kimiawi. Akibat penggunaannya yang kurang bijak, pestisida kimiawi dapat berdampak negatif bagi lingkungan dan bagi pengguna dan hewan peliharaan. Untuk mengatasi hal tersebut perlu dicari alternatif pengendalian yang ramah lingkungan yaitu dengan menggunakan tanaman sebagai pestisida/insektisida nabati. Tanaman gulma pada umumnya selalu dianggap bersifat negatif karena dapat menjadi sairangan dalam pengambilan hara dan dapat menggganggu proses fotosintesa karena persaingan dalam mendapatkan sinar matahari. Namun, di lain pihak ada juga gulma yang dapat dijadikan bahan insektisida botani/nabati. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa jenis gulma tegari, babadotan, kirinyuh, peletekan dan anting-anting pada konsentrasi …% dapat digunakan sebagai insektisida nabati dalam mengendalikan ulat grayak dengan mortalitas larva masing-masing sekitar 81,33%, 80,0%, 82,66%, 80,00% dan 81,33%. Dengan demikian tanaman gulma tersebut perlu dilestarikan untuk bahan penggunaan insektisida nabati dalam mengendalikan hama ulat grayak.