scholarly journals Pengembangan Sistem Informasi Geografis Kebun Binatang Berbasis Progressive Web Application (PWA) dengan Metode Prototype (Studi Kasus Kebun Binatang Bandung)

2021 ◽  
Vol 7 (3) ◽  
pp. 119-129
Author(s):  
Muhammad Fadillah Arsa ◽  
Atje Setiawan Abdullah ◽  
Juli Rejito

Kebun binatang merupakan tempat yang memiliki peran strategis terhadap aspek konservasi satwa, sosial ekonomi masyarakat, maupun lingkungan. Kebun Binatang Bandung sebagai salah satu kebun binatang di Indonesia sudah seharusnya dapat dikelola dengan baik dengan memberikan fasilitas pelayanan yang mumpuni. Namun pada saat ini Kebun Binatang Bandung masih belum memiliki fasilitas layanan petunjuk arah, peta, dan informasi satwa yang memadai. Hal tersebut melatarbelakangi adanya penelitian pengembangan aplikasi Sistem Informasi Geografis Kebun Binatang Bandung ini. Tujuannya agar pengunjung Kebun Binatang Bandung dapat lebih mudah dan nyaman dalam menjelajahi kebun binatang, serta bisa mendapatkan informasi lebih dalam mengenai satwa yang dilihatnya. Pengembangan aplikasi menggunakan metode pengembangan perangkat lunak Prototype yang dinilai baik untuk pengembangan aplikasi berskala kecil. Metode Prototype terdiri dari lima tahap pengembangan yakni Communication, Quick Plan, Modeling Quick Design, Construction of Prototype, dan Deployment Develivery Feedback. Sementara itu, aplikasi dibuat berbasis Progressive Web Application (PWA) yang mudah diakses namun tetap memberikan fitur-fitur yang menarik layaknya aplikasi native. Hasil pengembangan aplikasi kemudian diujicobakan dengan menggunakan metode System Usability Scale (SUS) dan Retrospective Think Aloud (RTA). Dari hasil pengujian, didapat didapat nilai usabilitas sebesar 81,43 (Skor SUS) yang tergolong ke dalam kategori Acceptable. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa aplikasi ini diterima dan layak untuk digunakan.

Author(s):  
Dewa Ayu Putu Ari Widhiani ◽  
I Ketut Resika Arthana ◽  
I Made Ardwi Pradnyana

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kepuasan pengguna dan mengevaluasi SIAK Undiksha ditinjau dari pengguna mahasiswa menggunakan metode Usability Testing dengan teknik Firstclick Usability Testing, Performance Measurement, Retrospective Think Aloud (RTA), kuisoner System Usability Scale (SUS) serta memberikan rekomendasi perbaikan terhadap sistem tersebut berdasarkan atas hasil penelitian. Ada beberapa aspek yang dikaji dalam penelitian ini yaitu efektivitas (effectiveness), efisiensi (efficiency), tingkat kesalahan (error), dan kepuasan pengguna (satisfaction) menggunakan SIAK Undiksha ditinjau dari pengguna mahasiswa.Populasi dari penelitian ini yaitu mahasiswa Undiksha dengan melibatkan 385 responden kuisioner SUS dan 20 orang responden usability testing. Hasil penelitian berdasarkan analisis Mann Whitney U-test dan SUS menunjukkan bahwa (1) SIAK Undiksha ditinjau dari pengguna mahasiswa sudah efektif akan tetapi masih terdapat beberapa error yang ditemukan dalam sistem, (2) SIAK Undiksha ditinjau dari pengguna mahasiswa sudah efisien dilihat dari tidak adanya perbedaan yang signifikan waktu pengerjaan tugas kelompok mahir dan kelompok pemula, dan (3) Pengguna merasa kurang puas menggunakan SIAK Undiksha ditinjau dari pengguna mahasiswa dilihat dari skor kuisioner SUS sebesar 61,6.Dengan demikian berdasarkan hasil analisis data tersebut disimpulkan bahwa SIAK Undiksha ditinjau dari pengguna mahasiswa sudah memenuhi kriteria usability baik akan tetapi pengguna belum puas  saat menggunakan SIAK Undiksha ditinjau dari pengguna mahasiswa. Hal ini dapat dilihat pada penilaian tingkat efektivitas, efisiensi, tingkat kesalahan dan kepuasan pengguna, SIAK Undiksha ditinjau dari pengguna tersebut hanya berhasil memenuhi 2 dari 4 aspek. Oleh sebab itu, rekomendasi perbaikan dalam penelitian ini difokuskan untuk mengubah tata letak (layout) halaman dan menu navigasi sesuai hasil data penyebab kesalahan (error) pengguna dan menyederhanakan penggunaa Bahasa. Perbaikan dilakukan dengan membuat wireframe halaman utama SIAK Undiksha itinjau dari pengguna mahasiswa, halaman menu prosedur, halaman submenu biodata, halaman ubah biodata, halaman statistic nilai mahasiswa dan halaman cetak kartu rencana studi.


Sebatik ◽  
2021 ◽  
Vol 25 (2) ◽  
pp. 356-365
Author(s):  
Mirotus Solekhah ◽  
Wahyuni Lasniah

Dalam rangka pencapaian Good University Governance (GUC) bertujuan untuk mewujudkan Perguruan Tinggi yang akuntabel diperlukan sistem informasi pengelolaan dokumen beban kerja dosen (BKD). Pelaporan dan penyusunan BKD yang meliputi Pelaksanaan pendidikan, Pelaksanaan penelitian, Pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat, Pengembangan diri, serta Penunjang tugas Dosen memerlukan dokumen pendukung yaitu Surat Keputusan (SK), Sertifikat, Laporan Penelitian dan Pengabdian masyarakat maupun surat keterangan. Institut Teknologi Kalimantan merupakan perguruan tinggi negeri yang memiliki lima jurusan yang salah satunya adalah Jurusan Matematika dam Teknologi Informasi (JMTI). Penyusunan dan pelaporan BKD di Lingkungan JMTI masih konvensional dan belum tertata dengan baik sehingga diperlukan sistem informasi manajemen dokumen pendukung BKD agar dapat memudahkan dosen dalam pengisian BKD. Sistem pengelolaan dokumen pendukung BKD sangat dibutuhkan agar seluruh dokumen pendukung BKD dapat dikelola dengan baik dan dapat mempermudah dosen ketika melakukan pelaporan BKD. Analisis proses sistem pengelolaan dokumen diperlukan untuk mengidentifikasi kebutuhan pengguna yang kemudian akan dilakukan implementasi algoritma sistem informasi. analisis sistem informasi ini dilakukan dengan metode prototyping model yang memiliki empat tahapan yaitu communication, quick plan and quick design, construction of prototype, dan evaluation. Pengujian hasil analisis sistem dilakukan dengan menggunakan metode system usability scale (SUS). Hasil penelitian ini berupa analisis proses bisnis dan prototipe sistem pengelolaan dokumen yang diberi nama “siment” dengan hasil pengujian bernilai good dan acceptable.


2019 ◽  
Vol 31 (2) ◽  
pp. 221-230 ◽  
Author(s):  
Kyle Boyd ◽  
Raymond Bond ◽  
Attila Vertesi ◽  
Huseyin Dogan ◽  
Justin Magee

Abstract The System Usability Scale (SuS) survey is a widely respected tool for measuring usability. Generally, a SuS score is administered directly after a usability test to assess the usability and user experience of digital products. However, some researchers have used SuS as a survey as part of longitudinal ‘in the wild’ trials where SuS is often completed some period after the trial. The aim of this research was to determine if a participant’s memory of a product’s usability would change if a SuS survey was administered at different times after a test. Hence, we sought to understand if recalling the usability of a digital technology was affected by temporal bias or memory decay. This paper includes results and findings from two studies, study 1 involved evaluating a web application and study 2 involved evaluating a virtual learning environment. Collectively the two studies had 212 participants (n = 212). The findings conclude that there is no significant change of the user’s recollection of the usability of digital product as evidenced by an analysis of users who completed multiple SuS surveys over a short term period of 3 weeks or over an extended period of time of 6 months. RESEARCH HIGHLIGHTS The system usability scale is used to test for memory decay and temporal bias in judging the user experience of technologies at different time points. 212 participants took part in two studies ranging from 3 weeks to 6 months. There is no evidence that there is a temporal bias or memory decay when users complete a SuS survey at the two different time points of 3 weeks and 6 months.


2020 ◽  
Vol 6 (1) ◽  
pp. 34-43
Author(s):  
Fitri Purwaningtias ◽  
Usman Ependi

Website saat ini telah digunakan diberbagai jenis instansi termasuk instansi pendidikan seperti Pondok Pesantren Qodratullah. Saat ini website Pondok Pesantren Qodratullah menjadi tulang punggung dalam penyebaran informasi terkain pondok pesantren kepada wali santri, alumni, calon santri dan masyarakat luas. Mengingat pentingnya website bagi Pondok Pesantren Qodratullah maka perlu untuk dilakukan evaluasi apakah informasi yang diberikan dan website yang ada telah memiliki nilai kebergunaan bagi pengguna atau tidak. Untuk itu di dalam penelitian ini dilakukan evaluasi untuk melihat perspektif pengguna terhadap website. Prose evaluasi dilakukan dengan system usability scale dengan sepuluh instrumen sebagai pernyataan evaluasi. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa website Pondok Pesantren Qodratullah mendapatkan nilai akhir 88. Nilai 88 berarti website Pondok Pesantren Qodratullah mendapatkan adjective rating yang excellence, grade scale tergolong kelompok B dan tingkat acceptability termasuk acceptable. The website is currently used in various types of institutions including educational institutions such as Qodratullah Islamic Boarding School. Currently the Qodratullah Islamic Boarding School website is the backbone in the dissemination of information about Islamic boarding schools to the guardians of students, alumni, prospective students and the wider community. Considering the importance of the website for the Qodratullah Islamic Boarding School, it is necessary to evaluate whether the information provided, and the existing website have a useful value for the user or not. For this reason, in this study an evaluation was conducted to see the user's perspective on the website. The evaluation process is carried out with a system usability scale with ten instruments as evaluation statements. Evaluation results show that the Qodratullah Islamic Boarding School website gets a final score of 88. A value of 88 means that the Qodratullah Islamic Boarding School website gets an adjective rating that excellence, grade scale belongs to group B and the level of acceptability is acceptable


BMJ Open ◽  
2021 ◽  
Vol 11 (8) ◽  
pp. e050448
Author(s):  
Romaric Marcilly ◽  
Wu Yi Zheng ◽  
Regis Beuscart ◽  
Melissa T Baysari

IntroductionResearch has shown that improvements to the usability of medication alert systems are needed. For designers and decisions-makers to assess usability of their alert systems, two paper-based tools are currently available: the instrument for evaluating human-factors principles in medication-related decision support alerts (I-MeDeSA) and the tool for evaluating medication alerting systems (TEMAS). This study aims to compare the validity, usability and usefulness of both tools to identify their strengths and limitations and assist designers and decision-makers in making an informed decision about which tool is most suitable for assessing their current or prospective system.Methods and analysisFirst, TEMAS and I-MeDeSA will be translated into French. This translation will be validated by three experts in human factors. Then, in 12 French hospitals with a medication alert system in place, staff with expertise in the system will evaluate their alert system using the two tools successively. After the use of each tool, participants will be asked to fill in the System Usability Scale (SUS) and complete a survey on the understandability and perceived usefulness of each tool. Following the completion of both assessments, participants will be asked to nominate their preferred tool and relay their opinions on the tools. The design philosophy of TEMAS and I-MeDeSA differs on the calculation of a score, impacting the way the comparison between the tools can be performed. Convergent validity will be evaluated by matching the items of the two tools with respect to the usability dimensions they assess. SUS scores and answers to the survey will be statistically compared for I-MeDeSA and TEMAS to identify differences. Free-text responses in surveys will be analysed using an inductive approach.Ethics and disseminationEthical approval is not required in France for a study of this nature. The results will be published in a peer-reviewed journal.


Author(s):  
Dahlia Alharoon ◽  
Douglas J. Gillan

Aesthetics and usability both play critical roles in product design. But how might measurement of these two conceptually-different features of products interfere with one another? The current research study examines the effect of differences in aesthetics on perceived usability. Participants completed three tasks on a simulated website with a low usability interface. One group of participants used an interface with high aesthetics, whereas a second group interacted with an interface with poor aesthetics. Both groups rated the usability and aesthetics of the interface after completing the tasks. The aesthetics manipulation was effective in that the high aesthetics group provided higher ratings on two aesthetics scales than did the low aesthetics group; however, differences in aesthetics had no significant effect on usability as measured by the System Usability Scale (SUS). These findings support the idea that users make independent judgments of usability and aesthetics.


Designs ◽  
2019 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
pp. 23 ◽  
Author(s):  
Christos Panagopoulos ◽  
Andreas Menychtas ◽  
Panayiotis Tsanakas ◽  
Ilias Maglogiannis

As the world’s population is ageing, the field dealing with technology adoption by seniors has made headway in the scientific community. Recent technological advances have enabled the development of intelligent homecare systems that support seniors’ independent living and allow monitoring of their health status. However, despite the amount of research to understand the requirements of systems designed for the elderly, there are still unresolved usability issues that often prevent seniors from enjoying the benefits that modern ICT technologies may offer. This work presents a usability assessment of “HeartAround”, an integrated homecare solution incorporating communication functionalities, as well as health monitoring and emergency response features. An assessment with the system usability scale (SUS) method, along with in-depth interviews and qualitative analysis, has provided valuable insights for designing homecare systems for seniors, and validated some effective practical guidelines.


2021 ◽  
Vol 7 (1) ◽  
pp. 1-10
Author(s):  
Veni Manik ◽  
Clara Hetty Primasari ◽  
Yohanes Priadi Wibisono ◽  
Aloysius Bagas Pradipta Irianto

Perusahaan pembiayaan kendaraan mobil saat ini semakin banyak dan berkembang begitu pesat. Setiap perusahaan berusaha untuk menarik perhatian pelanggan dengan berbagai cara, terutama peningkatan teknologi untuk mendukung dan memudahkan proses kegiatan pembiayaan mobil. Perusahaan Astra Credit Company memanfaatkan teknologi dengan menyediakan aplikasi mobile acc.one yang dapat digunakan oleh pelanggan untuk membantu segala kegiatan proses pembiayaan mobil di Perusahaan ACC. Namun aplikasi ini terdapat beberapa masalah yang dapat diketahui dari ulasan pengguna di play store seperti aplikasi tiba-tiba error, aplikasi tidak dapat dibuka, fitur tidak berfungsi dengan semestinya, dll. Sehingga dilakukan pengujian aplikasi untuk mengetahui tingkat usability aplikasi dengan menggunakan metode system usability scale dan usability testing untuk mengetahui pengalaman pengguna. Hasil yang diperoleh tingkat usability aplikasi dengan tingkat kemudahan sebesar 73,33% yang masuk dalam kategori buruk, tingkat kecepatan pengguna sebesar 0,0467 goals/sec yang termasuk kategori normal, tingkat kesalahan pengguna sebesar 0,1230 total defect yang masuk dalam kategori kecil, dan tingkat kepuasan pengguna menggunakan kuesioner SUS memperoleh rerata SUS sebesar 54,45945946 yang artinya tingkat kepuasan pengguna rendah terhadap aplikasi berdasarkan penentuan nilai SUS yaitu Acceptability atau tingkat penerimaan penggunaan masuk dalam kategori marginal low, Grade Scale atau tingkat grade skala masuk dalam kategori F dan Adjective Rating masuk dalam kategori OK. Selain itu, pada SUS skor percentile rank masuk kedalam grade D.


2020 ◽  
Author(s):  
Yuhui Wang ◽  
Tian Lei ◽  
Xinxiong Liu

Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document