scholarly journals Penerapan Model Jigsaw Terhadap Keterampilan Menjelaskan Konsep Dan Kemampuan Pemecahan Masalah

Author(s):  
Sri Tuti Widiarsari ◽  
Adun Rusyana ◽  
Anna Fitri Hindriana

Penelitian bertujuan untuk untuk menggambarkan keterlaksanaan pembelajaran dengan penerapan model jigsaw pada materi ekosistem di kelas VII SMP Negeri 1 Banjaran, untuk memperoleh data pengaruh penerapan model jigsaw terhadap keterampilan menjelaskan dan kemampuan pemecahan masalah siswa pada materi ekosistem di kelas VII salah satu SMP Negeri di Banjaran. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Populasi yang diambil dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII disalah satu SMP Negeri di Banjaran Kabupaten Majalengka yang berjumlah 136 siswa. Teknik pengambilan sampel dengan purposive sampling, sehingga sampel yang digunakan adalah siswa kelas VII F yang berjumlah 22 siswa sebagai kelas eksperimen menerapkan model jigsaw. Instrumen penelitian yang digunakan adalah task dan rubric, tes essay dan lembar observasi. Teknik pengolahan data yang digunakan adalah uji normalitas, uji t perlakuan dan uji N-Gain. Berdasarkan hasil analisis data uji t satu perlakuan diperoleh nilai statistik uji hipotesis memperoleh nilai t = 63,997 dengan Sig. 0,000 < 0,05 artinya terdapat pengaruh penerapan model problem based learning terhadap keterampilan menjelaskan pada materi ekosistem di kelas VII SMP Negeri 1 Banjaran. Berdasarkan hasil analisis data uji t satu perlakuan pada keterampilan menjelaskan dengan perolehan rata-rata nilai 81,00 diperoleh nilai statistik uji hipotesis yang menunjukan bahwa penerapan model jigsaw dapat meningkatkan keterampilan menjelaskan konsep pada materi ekosistem di kelas VII salah satu SMP Negeri di Banjaran. Hasil analisis uji hipotesis keterampilan pemecahan masalah dengan nilai rata-rata post test 79,91 menunjukkan bahwa penerapan model jigsaw dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalah pada materi ekosistem di kelas VII salah satu SMP Negeri di Banjaran. Rerata� N-Gain kemampuan pemecahan masalah siswa dengan penerapan model jigsaw 0,43 termasuk kriteria sedang. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah penerapan model jigsaw dapat meningkatkan keterampilan menjelaskan dan kemampuan pemecahan masalah pada materi ekosistem di kelas VII salah satu SMP Negeri di� BanjaranKeywords: Model jigsaw; Keterampilan menjelaskan konsep; Kemampuan pemecahan masalah

2020 ◽  
Vol 15 (1) ◽  
pp. 7
Author(s):  
Iftitahurrahimah Iftitahurrahimah ◽  
Yayuk Andayani ◽  
Syarifa Wahidah Al Idrus

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model Problem Based Learning (PBL) terhadap kemampuan komunikasi siswa pada materi pokok larutan elektrolit dan non-elektrolit. Penelitian quasy eksperimen menggunakan rancangan post-test only control grup design dengan populasi seluruh siswa kelas X MIA SMAN 8 MATARAM. Kelas X MIA 3 sebagai kelas eksperimen yang diajarkan dengan model Problem Based Learning (PBL) dan kelas X MIA 4 sebagai kelas kontrol yang diajarkan dengan model konvensional ditentukan dengan teknik purposive sampling. Data kemampuan komunikasi siswa dikumpulkan menggunakan tes tulis untuk kemampuan komunikasi tulisan, sedangkan lembar observasi untuk data kemampuan komunikasi lisan. Hasilnya menunjukkan bahwa rata-rata kemampuan komunikasi tulisan siswa di kelas eksperimen yaitu 75,15 dengan kriteria tinggi, sedangkan di kelas kontrol 57,10 dengan kriteria sedang, kemampuan komunikasi lisan siswa di kelas eksperimen yaitu 10,54 dengan kriteria sangat rendah dan di kelas kontrol yaitu 5,18 dengan kriteria sangat rendah. Berdasarkan uji hipotesis menggunakan uji-t pada taraf signifikan 5% menunjukkan bahwa model Problem Based Learning memberikan pengaruh terhadap kemampuan komunikasi tulisan siswa materi pokok larutan elektrolit dan non-elektrolit. Uji hipotesis menggunakan uji-t juga menunjukkan bahwa model Problem Based Learning memberikan pengaruh terhadap kemampuan komunikasi lisan siswa materi pokok larutan elektrolit dan non-elektrolit.


2018 ◽  
Vol 8 (2) ◽  
pp. 1-10
Author(s):  
R Rafiuddin ◽  
Arniah Dali ◽  
La Ode Rusdi Anton

Telah dilakukan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui keefektifan penerapan model problem based learning berbasis pendekatan saintifik terhadap penguasaan konsep. Desain penelitian menggunakan  pretest-posttest  control  group  design.  Populasi  penelitian  ini  terbagi  atas  dua  kelas paralel  sebanyak  58  siswa.  Teknik  pengambilan  sampel  menggunakan  teknik  purposive  sampling. Sampel penelitian ini yaitu kelas XI-IPA4  sebagai kelas eksperimen sebanyak 29 siswa dan kelas XI- IPA1   sebagai kelas kontrol sebanyak 29 siswa. Instrumen penelitian untuk menentukan karakteristik konsep menggunakan format analisis konsep dan format peta konsep. Profil penguasaan konsep menggunakan butir tes pilihan ganda beralasan sebanyak 10 nomor. Peningkatan penguasaan konsep menggunakan  rumus  N-gain.  Efektivitas  pembelajaran  menggunakan  rumus  uji  beda  (t).  Serta tanggapan siswa menggunakan angket. Berdasarkan hasil analisis ditemukan data: (1) Terdapat 14 label  konsep  pada  materi  pokok  Kelarutan  dan  Hasil  Kali  Kelarutan,  terdiri  dari  28%  konsep menyatakan prinsip abstrak meliputi: Kesetimbangan Kelarutan, Hasil Kali Ion Kesetimbangan (Ksp), Hasil Kali Ion (Qsp), dan Elektrolit Sukar Larut, terdapat 14,29% konsep yang menyatakan ukuran atribut meliputi: Suhu dan Derajat Keasaman (pH), Serta terdapat 57,14% konsep yang menyatakan proses meliputi: Kelarutan, Ion Senama, Pengendapan, Larutan Elektrolit, Elektrolit Biner, Elektrolit Terner, Elektrolit Kuarterner, Larutan Jenuh; (2) Diperoleh perbandingan rerata skor post-test tertinggi dan terendah penguasaan konsep siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol. Perbandingan untuk skor post-test tertinggi yaitu 97,04>94,58 pada label konsep Larutan Jenuh, sedangkan perbandingan skor post-test terendah kelas eksperimen yaitu 72,70 pada label konsep Elektrolit Terner dan 70,43% pada kelas kontrol; (3) Indeks N-gain kelas eksperimen sebesar 0,77 berkategori tinggi dibandingkan kelas kontrol sebesar 0,70 berkategori sedang; (4) Penerapan model problem based learning berbasis pendekatan saintifik pada kelas eksperimen efektif meningkatkan penguasaan konsep siswa dengan post-test dan N-gain sig. (2-tailed) < 0,05, selanjutnya efektif untuk diterapkan pada kelompok siswa berkemampuan tinggi dan sedang; (5) Penerapan model problem based learning berbasis pendekatan saintifik memiliki tanggapan baik dengan persentase 75,16%. Kata kunci Model Problem Based Learning, Pendekatan Saintifik, Penguasaan Konsep, Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan


2021 ◽  
Vol 1 (2) ◽  
pp. 179-188
Author(s):  
Lailatul Masruroh ◽  
Syaiful Arif

Kemampuan kolaborasi merupakan kunci untuk mencapai proses pembelajaran yang efektif dan keterampilan kolaborasi inilah yang dibutuhkan dalam pendidikan dan dunia kerja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan model Problem Based Learning (PBL) dan efektivitas model Problem Based Learning (PBL) melalui pendekatan Science Education for Sustainability dalam meningkatkan kemampuan kolaborasi Peserta Didik IPA Kelas VIII SMP Negeri 4 Ponorogo. Metode penelitian ini termasuk penelitian Quasi Eksperiment, melalui pendekatan penelitian kuantitatif. Dalam pengambilan sampel menggunakan purposive sampling, yaitu kelas VIII H sebagai kelas eksperimen dan kelas VIII E sebagai kelas kontrol. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa tes pilihan ganda dan lembar penilaian observasi. Pelaksanaan model problem based learning melalui pendekatan Science Education for Sustainability berdasarkan lembar observasi penilaian terlaksana dengan baik dengan rata-rata kemampuan diperoleh 78,28%. Berdasarkan hasil uji hipotesis Independent Sampe T-Test, dapat diketahui bahwa data hasil nilai post-test thitung=1.443 sedangkan untuk ttabel=0,355 dengan jumlah responden 31. Dimana hasil dari thitung>ttabel (1.443>0,355), maka H0 ditolak dan H1 diterima. Dengan demikian membuktikkan bahwa ada perbedaan signifikan efektivitas antara penggunaan model problem based learning melalui pendekatan Science Education for Sustainability dengan model konvensional dalam meningkatkan kemampuan kolaborasi peserta didik IPA kelas VIII di SMP Negeri 4 Ponorogo.


2018 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
pp. 94-103
Author(s):  
Wulan Sari Wijaya ◽  
Tonih Feronika ◽  
Dila Fairusi

Penelitian sebelumnya menyatakan bahwa siswa kurang memandang kimia sebagai salah satu bagian dari ilmu sains yang terintegrasi dengan teknologi, lingkungan, dan masyarakat, sehingga keterampilan berpikir kritis siswa kurang dilatih dengan baik. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh penerapan model Problem Based Learning (PBL) berpendekatan Science, Environment, Technology, Society (SETS) terhadap keterampilan berpikir kritis siswa pada materi minyak bumi. Metode penelitian yang dipilih pada penelitian ini adalah kuasi eksperimen. Sampel penelitian pada kelas eksperimen maupun kontrol berjumlah 37 orang siswa. Teknik pengambilan data yang dipilih dalam penelitian adalah purposive sampling. Instrumen yang digunakan yaitu tes uraian berpikir kritis siswa sebanyak sembilan butir soal. Hasil menunjukkan bahwa adanya peningkatan rata-rata hasil post-test siswa kelas eksperimen yang lebih baik dibandingkan kelas kontrol, yaitu 81,8 dan 76,8. Artinya, ada perbedaan nilai rata-rata yang diperoleh siswa di kelas eksperimen maupun kontrol, sehingga model PBL berpendekatan SETS berpengaruh terhadap keterampilan berpikir kritis siswa. Rata-rata ketercapaian indikator keterampilan berpikir kritis di kelas eksperimen yang menggunakan model PBL berpendekatan SETS memperoleh persentase yang lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol yang menggunakan model konvensional, yaitu 82,7% dan 72,7%.


2021 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 53-62
Author(s):  
Lia Damayanti ◽  
Lambang Subagiyo ◽  
Muliati Syam

Penelitian ini berfokus pada model Problem Based Learning berbantuan Moodle yang bertujuan untuk mengetahui motivasi dan hasil belajar kognitif siswa. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan one group pretest-postest. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara purposive sampling dengan melibatkan 36 siswa. Pengumpulan data menggunakan angket motivasi belajar dan tes soal. Berdasarkan hasil analisis motivasi belajar didapati 3% siswa berada pada kategori sangat rendah, 33% pada kategori rendah, 56% pada kategori cukup, dan 8% pada kategori tinggi dan analisis hasil belajar diperoleh rata-rata nilai pre-test sebesar 56.71 dan rata-rata nilai post-test sebesar 78.5, dari hasil tersebut diketahui peningkatan N-Gain sebesar 0.503 yang masuk dalam kategori sedang. Untuk mengetahui keefektifan model yang digunakan maka dihitung dengan uji wilcoxon dan didapati hasil Zhitung (5.094) > dari Ztabel (2.892).


2019 ◽  
Vol 8 (1) ◽  
pp. 219-233
Author(s):  
Ani Julita Br Sipayung ◽  
R Susanti ◽  
Nur Kusuma Dewi

Problem Based Learning dengan Mind Mapping merupakan alternatif pembelajaran biologi yang menarik, membantu siswa berpikir kritis dan mampu memecahkan masalah, meningkatkan kreatifitas dan aktivitas siswa. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh model Problem Based Learning dengan Mind Mapping terhadap hasil belajar siswa pada materi sistem gerak manusia kelas VIIIdi SMP Negeri 01 Ungaran. Jenis Penelitian ini eksperimen kuasi dengan rancangan penelitian Post-test only design. Sampel penelitian ditentukan secara Purposive Sampling, yaitu kelas VIII A sebagai kelas eksperimen dan kelas VIII B sebagai kelas kontrol. Data utama penelitian adalah hasil belajar kognitif melalui post-test dan lembar diskusi siswa dianalisis menggunakan t-test. Data pendukung berupa data hasil belajar keterlaksanaan pembelajaran, tanggapan siswa dan tanggapan guru. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran dengan Problem Based Learning dengan Mind Mapping pada kelas eksperimen berbeda terhadap kelas kontrol dengan analisis hasil posttest, t-test menunjukkan thitung 3,474> ttabel 2,042. Rata-rata nilai hasil belajar afektif siswa kelas eksperimen 86 sedangkan pada kelas kontrol 81,43. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penerapan model Problem Based Learning dengan Mind Mappingberpengaruh terhadap hasil belajar siswa pada materi sistem gerak pada manusia kelas VIII. Kata kunci:, mind mapping, Problem Based Learning, hasil belajar


2020 ◽  
Vol 4 (2) ◽  
pp. 1230-1238
Author(s):  
Erpina Ulva ◽  
Maimunah Maimunah ◽  
Atma Murni

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penerapan model Problem Based Learning (PBL) terhadap kemampuan pemecahan masalah matematis (KPMM) siswa pada materi Aritmetika Sosial. Penelitian ini dilakukan untuk melihat pengaruh dari peenerapan model PBL terhadap KPMM siswa ditinjau dari keseluruhan siswa level tinggi, sedang dan rendah dan ditinjau dari setiap level sekolah yang menjadi sampel penelitian. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan pre-test post-test control group design. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII SMP Negeri se-Kabupaten Kuantan. Populasi berasal dari sekolah level tinggi, sedang, dan rendah. Sampel dalam penelitian ini adalah SMP Negeri 1 Taluk Kuantan (level tinggi), SMP Negeri 3 Taluk Kuantan (level sedang) dan SMP Negeri 2 Benai (level rendah). Penelitian dilakukan ditiga sekolah tersebut, setiap sekolah ada 1 kelas eksperimen dan 1 kelas kontrol. Hasil penelitian menunjukkan bahwa signifikan 0,000 < 0,05 yang artinya terdapat pengaruh penerapan PBL terhadap KPMM siswa ditinjau dari keseluruhan siswa yang mana KPMM siswa dengan menggunakan model PBL lebih baik daripada siswa yang menggunakan pembelajaran konvensional. Sedangkan jika ditinjau dari level sekolah diperoleh signifikan 0,001 < 0,05 (level tinggi), 0,824 > 0,05 (level sedang) dan 0,140 > 0,05 (level rendah). Hal ini berarti bahwa terdapat pengaruh penerapan PBL terhadap KPMM dilevel tinggi dan pada level sekolah sedang dan rendah tidak terdapat pengaruh yang signifikan


2019 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
pp. 67-74
Author(s):  
Heni Purwa Pamungkas ◽  
Mohamad Arief Rafsanjani

Pembelajaran di era abad ke 21 berpusat pada peserta didik (student center learning). Pembelajaran diupayakan untuk membiasakan mahasiswa agar menjadi pebelajar sepanjang hayat (lifelong learning). Penelitian yang dilakukan bertujuan untuk mengetahui keefektifan ice breaking dan model Problem Based Learning dalam meningkatkan hasil belajar serta keaktifan mahasiswa dalam prose pembelajaran. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian tindakan kelas dengan metode eksperimen. Dalam penelitian ini, ada dua kelas yang dibandingkan, yaitu: kelas kontrol dan kelas eksperimen dimana masing-masing kelas mendapatkan perlakuan (treatment) yang berbeda. Instrumen penelitian berupa lembar observasi keaktifan belajar, angket mahasiswa, serta soal pre test dan post test. Analisis data dilakukan secara kuantitatif deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan tingkat keaktifan belajar dan hasil belajar antara kelas control dengan kelas eksperimen. Selain itu, kenaikan hasil belajar di kelas eksperimen lebih besar dibandingkan kelas kontrol.


2019 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
pp. 146
Author(s):  
Apriyanti Apriyanti ◽  
Yuyu Yuhana ◽  
Abdul Fatah

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui model pembelajaran mana yang lebih baik untuk meningkatan kemampuan berpikir kritis siswa, antara siswa yang menggunakan model problem based learning tipe CPS dan SSCS. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa SMAN 6 Pandeglang, sampel dipilih 2 kelas, dalam menentukan kelas eksperimen 1 dan 2 dilakukan secara purposive sampling. Tes berupa 5 soal uraian yang sesuai dengan indikator kemampuan berpikir krtis. Pretes dilakukan sebagai tes kemampuan awal sebelum perlakuan menggunakan model problem based learning tipe CPS dan SSCS. Postes dilakukan setelah diberikan perlakuan menggunakan model problem based learning tipe CPS dan SSCS. Hasil yang diperoleh setelah proses pembelajaran menggunakan model problem based learning tipe CPS dan SSCS dapat disimpulkan bahwa kemampuan berpikir krtis siswa yang menggunakan model problem based learning tipe SSCS lebih baik dari pada kemampuan berpikir kritis siswa yangn menggunakan model problem based learning tipe CPS.


Author(s):  
Fajrian Fajrian ◽  
Marungkil Pasaribu ◽  
Nurjannah Nurjannah

Abstrak - Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh pemahaman konsep zat siswa yang diajarkan dengan menggunakan model problem based learning dan model konvensional, pada kelas VII di SMP Negeri 1 Sindue Tobata. Jenis penelitian yang digunakan adalah kuasi eksperimen dengan desain “The Non Equivalen Pretest-Posttest Design”. sampel dipilih dengan menggunakan teknik purposive sampling dan menghasilkan kelas VII A sebagai kelas eksperimen dan kelas VII B sebagai kelas kontrol. Instrumen yang digunakan berupa tes pemahaman konsep dalam bentuk pilihan ganda dan esai. Berdasarkan hasil pengolahan data, diperoleh rerata skor pretest pemahaman konsep siswa kelas eksperimen adalah 6,57 dan untuk posttest adalah 12,27. Untuk kelas kontrol diperoleh rerata skor pretest 6,00 sedangkan untuk posttest adalah 7,00. Analisis data tes dilakukan dengan teknik statistik uji-t dua pihak untuk menguji perbedaan rerata skor pemahaman konsep siswa dengan signifikansi  = 0,05. Diperoleh nilai hasil thitung = 12,5 dan ttabel = 2,00. Ini berarti bahwa nilai thitung berada diluar daerah penerimaan Ho. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa, terdapat perbedaan pemahaman konsep antara kelas yang mendapatkan pembelajaran menggunakan model problem based learning dan pembelajaran menggunakan model konvensional. Kata Kunci: Model Problem Based Learning, Alat Sederhana, Pemahaman Konsep


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document