scholarly journals PENGARUH MODEL LEARNING CYCLE TIPE HIPOTETIK DEDUKTIF MENGGUNAKAN MEDIA RIIL TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR ANALITIS PESERTA DIDIK PADA KONSEP GERAK NASTI TUMBUHAN (Penelitian di Kelas VIII MTsN Kawali)

2020 ◽  
Vol 8 (2) ◽  
Author(s):  
Hany Millati Mustaqiem ◽  
Dadi Dadi ◽  
Warsono Warsono

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kurangnya peserta didik dalam kemampuan memecahkan masalah karena guru kurang terbiasa mengembangkan kemampuan berpikir tingkat  tinggi untuk peserta didik. Tujuan penelitian ini ialah untuk mengetahui pengaruh Model Learning Cycle Tipe Hipotetik Deduktif terhadap kemampuan berpikir analitis peserta didik pada Konsep Gerak Nasti Tumbuhan. Pengambilan data dilakukan pada tanggal 11 Mei sampai dengan 17 Mei 2015 dengan metode Pre-Experimental dengan menggunakan One Group Pretest Postest Design. Populasi penelitian adalah siswa Kelas VIII dan sampel Kelas VIII D. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik Purposive Sampling dan teknik analisis data menggunakan Uji Z. Parameter yang diukur adalah kemampuan berpikir analitis sehingga digunakan instrumen berupa tes essay. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Zhitung > Zdaftar yaitu 2,75 > 1,64 artinya  penerapan Model Learning Cycle Tipe Hipotetik Deduktif Menggunakan Media Riil berpengaruh sangat signifikan terhadap kemampuan berpikir analitis peserta didik pada Konsep Gerak Nasti Tumbuhan. Kata kunci:    Model Learning CycleTipe Hipotetik Deduktif, Media Riil, Kemampuan Berpikir Analitis. 

2019 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 13-15
Author(s):  
Nisaa Ul Khoiriyyah ◽  
Muh. Amir Masruhim ◽  
Nurlaili

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui keterampilan proses sains (KPS) siswa SMA pada materi asam dan basa yang diajar dengan model pembelajaran learning cycle 7E. Sampel dalam penelitian ini adalah 30 siswa kelas XI MIPA 4 SMA Negeri 3 Samarinda.  Teknik purposive sampling digunakan untuk memilih sampel. Data KPS siswa diperoleh melalui tes dalam bentuk lembar kerja peserta didik (LKPD) dan observasi. KPS siswa yang diukur adalah keterampilan bertanya, menerapkan konsep, merencanakan penelitian, menggunaan alat dan bahan, mengamati, mengkomunikasikan, menafsirkan dan memprediksi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persentase KPS siswa dalam bertanya 73%, menerapkan konsep 78%, merencanakan penelitian 91%, menggunakan alat dan bahan 95%, mengamati 100%, mengkomunikasikan 96%, menafsirkan 88% dan memprediksi 96%. Secara keseluruhan KPS siswa kelas XI MIPA 4 SMA N 3 Samarinda pada materi asam dan basa yang diajar dengan model pembelajaran learning cycle 7E tergolong dalam kategori sangat baik


2018 ◽  
Vol 5 (2) ◽  
pp. 68-74 ◽  
Author(s):  
Rina Purnama Sari ◽  
Hafnati Rahmatan ◽  
Mudatsir Mudatsir

 Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan motivasi dan hasil belajar peserta didik dengan penerapan model Learning Cycle 7E pada materi interaksi makhluk hidup di SMP. Penelitian ini menggunakan metode quasi experimental design, yaitu dengan rancangan pretest-posttest control group design, pemilihan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 8 dan SMP Negeri 18 Banda Aceh. Instrument penelitian menggunakan tes soal pilihan ganda yang berjumlah 30 butir dan angket motivasi belajar peserta didik. Analisis data perbedaan hasil belajar kelas kontrol dan eksperimen menggunakan uji idependent sampel t-test dan uji Mann Whitney pada taraf signifikan 0,05. Angket motivasi peserta didik dianalisis dengan statistik deskriptif. Hasil penelitian diperoleh bahwa motivasi belajar kelas eksperimen dan kelas kontrol berbeda secara signifikan dengan perolehan nilai Zhitung 3,211 >Ztabel 1,96. Hasil belajar kelas eksperimen dan kontrol juga berbeda secara signifikan dengan perolehan nilai (thitung 8,06>ttabel 1,99). Kesimpulan dalam penelitian ini yaitu terdapat perbedaan motivasi dan hasil belajar belajar peserta didik antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol peserta didik di SMP N 8 dan SMP N 18 Banda Aceh. Kata kunci: Learning Cycle 7E, Motivasi Belajar, Hasil Belajar, Interaksi Makhluk Hidup


2019 ◽  
Vol 2 (3) ◽  
pp. 199
Author(s):  
Hayatun Nufus ◽  
Cut Wira ◽  
Annisah Kurniati

Penelitian ini bertujuan: 1) untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan kemampuan pemecahan masalah matematis antara siswa yang belajar dengan model learning cycle 7e dengan siswa yang belajar menggunakan pembelajaran konvensional, 2) untuk mengetahui perbedaan kemampuan pemecahan masalah matematis antara siswa yang memiliki kemandirian belajar tinggi, sedang dan rendah, 3) untuk mengetahui apakah terdapat interaksi antara model learning cycle 7e dan kemandirian belajar siswa terhadap kemampuan pemecahan masalah matematis siswa. Penelitian ini merupakan quasi experiment dan desain yang digunakan adalah the non equivalent post-test only control group design. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII SMPN 31 Pekanbaru yang terdiri dari 3 kelas. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling dengan sampel kelas VII.1 dan VII.2. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah tes, angket, dan obeservasi. Instrumen pengumpulan data yang digunakan adalah soal post-test kemampuan pemecahan masalah matematis, angket kemandirian belajar dan lembar pengamatan aktivitas guru dan siswa. Teknik analisis data menggunakan uji-t dan anova dua arah. Berdasarkan hasil analisis data di dapat kesimpulan bahwa: 1) terdapat perbedaan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa yang belajar dengan model learning cycle 7e dengan siswa yang belajar menggunakan pembelajaran konvensional di SMPN 31 Pekanbaru, 2) tidak terdapat perbedaan kemampuan pemecahan masalah matematis antara siswa yang memiliki kemandirian belajar tinggi, sedang dan rendah  3) tidak terdapat terdapat interaksi antara model learning cycle 7e dan kemandirian belajar siswa terhadap kemampuan pemecahan masalah matematis siswa.


2017 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 35 ◽  
Author(s):  
Lisma Lisma ◽  
Yudi Kurniawan ◽  
Emi Sulistri

<p>Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran peningkatan pemahaman konsep siswa melalui penerapan  model <em>Learning Cycle </em>(LC) 7E pada materi kalor  kelas X SMA. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan bentuk <em>pre-eksperiment</em>. Desain yang digunakan adalah <em>one group pretest posttest design. </em>Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X salah satu SMA Negeri di Kota Singkawang. Sampel dalam penelitian ini adalah kelas XB yang berjumlah 17 siswa dengan teknik pengambilan sampel berupa <em>purposive sampling</em>. Alat pengumpulan data berupa tes pemahaman konsep berbentuk pilihan ganda dan non tes yang berupa respon siswa terhadap penerapan model LC 7E. Nilai reliabilitas tes pilihan ganda sebesar 0,71 berada pada kategori tinggi. Peningkatan pemahaman konsep siswa setelah diterapkan model LC 7E pada materi kalor di kelas X mengalami  peningkatan dengan <em>N-gain</em> sebesar 0,78 berada pada kategori tinggi. Respon siswa terhadap penerapan model LC 7E sebesar 89% dengan kategori sangat baik.</p>


2020 ◽  
Vol 8 (2) ◽  
pp. 22-31
Author(s):  
Agus Budiyono ◽  
Moh. Afiful Hair ◽  
Arin Wildani ◽  
Firdausiyah Firdausiyah

Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan dampak penggunaan permainan monopoli fisika berpoin pada model Learning Cycle 5E. Metode yang digunakan adalah kuasi eksperimen menggunakan desain kelas ekperimen dan kelas kontrol dengan pemberian tes awal dan tes akhir. Sampel diambil sebanyak dua kelas melalui metode purposive sampling sebanyak 35 peserta didik pada kelas kontrol dan 35 peserta didik pada kelas kontrol. Data dikumpulkan menggunakan intrumen tes penguasaan konsep dan dampaknya dianalisis menggunakan effect size. Hasil penelitian menunjukkan penguasaan konsep peserta didik pada kelas eksperiman berada pada kategori sedang, yaitu sebesar 0,4 yang artinya 18% penguasaan konsep peserta didik dipengaruhi oleh model Learning Cycle 5E berbantuan permainan monopoli fisika berpoin, sedangkan penguasaan konsep peserta didik pada kelas kontrol berada pada kategori rendah, yaitu sebesar 0,1 yang berarti model Learning Cycle 5E tanpa berbantuan permainan monopoli fisika berpoin hanya berpengaruh sebesar 1%. Penelitian ini dapat disimpulkan bahwa permainan monopoli fisika berpoin pada model pembelajaran Learning Cycle 5E berpengaruh positif terhadapa penguasaan konsep fisika peserta didik.


2018 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
pp. 15
Author(s):  
Nur Khotimah ◽  
Citra Utami ◽  
Nindy Citroresmi Prihatiningtyas

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan model <em>Learning Cycle</em> 7E terhadap kemampuan literasi matematis siswa, motivasi belajar siswa, dan keterlaksanaan model <em>Learning Cycle</em> 7E pada materi prisma kelas VIII SMP Negeri 8 Singkawang. Penelitian ini menggunakan desain <em>Quasi Eksperimental</em>.<em> </em>Populasi dalam penelitian ini adalah semua kelas VIII SMP Negeri 8 Singkawang yang terdiri dari lima kelas yang berjumlah 141 siswa. Sampel diambil dengan teknik <em>purposive sampling</em>. Adapun sampelnya terdiri dari dua kelas yaitu kelas VIII B sebagai kelas eksperimen dan kelas VIII E sebagai kelas kontrol. Teknik analisis data yang digunakan adalah <em>Uji-t Independen,</em> dan persentase rata-rata indikator motivasi dan keterlaksanaan pembelajaran<em>.</em> Hasil penelitian menunjukkan:1) Adanya perbedaan peningkatan kemampuan literasi matematis siswa pada kelas yang  diterapkannya model <em>Learning Cycle</em> 7E dengan kelas yang diterapkan model pembelajaran langsung. 2) Motivasi belajar siswa dikategorikan tinggi. 3) Keterlaksanaan model <em>Learning Cycle</em> 7E dikategorikan baik.


2019 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 13-15
Author(s):  
Ana Fatimah Arma ◽  
Ratna Kusumawardani ◽  
Iis Intan Widiyowati

Model learning cycle 5E berbasis metode learning start with a question dapat mengoptimalkan kemampuan berpikir kritis siswa melalui tahap-tahap kegiatan yang terdiri dari, engagement, eksploration, eksplanation, elaboration dan evaluation. Kemampuan berfikir kritis yang optimal menunjukkan penguasaan konsep yang baik dan berimbas pada hasil belajar yang baik pula. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran learning cycle 5E berbasis start with a question terhadap hasil belajar siswa pada materi larutan penyangga. Sampel penelitian adalah dua kelompok siswa kelas XI jurusan MIPA di SMA Negeri kota Tenggarong dengan total 74 siswa. Pengambilan sampel secara purposive sampling. Satu kelompok siswa diajar menggunakan model pembelajaran learning cycle 5E berbasis start with a question (kelas eksperimen) dan kelompok siswa yang lainnya diajar dengan model pembelajaran langsung (kelas kontrol).  Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan signifikan (α=0,05) nilai KBK antara siswa kelas eksperimen (67,48) dan siswa kelas kontrol (56,03). Dapat disimpulkan bahwa penggunaan model pembelajaran learning cycle 5E berbasis start with a question berpengaruh pada KBK sampel tentang larutan penyagga


2015 ◽  
Vol 7 (2) ◽  
pp. 15-23
Author(s):  
Dwi Putri Rejeki

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar dan sikap peserta didik pada materi kelarutan dan hasil kali kelarutan dengan penerapan model pembelajaran learning cycle 5E, serta memperoleh gambaran respon guru dan peserta didik terhadap penerapan model tersebut. Penelitian ini dilakukan dengan metode pre-experimental design melalui one group pretest-posttest design yang dilaksanakan di SMAN 1 Krueng Barona Jaya Kabupaten Aceh Besar. Sampel yang terpilih menggunakan teknik purposive sampling yaitu kelas XII IPA-3 yang dijadikan kelas eksperimen. Pengumpulan data dilakukan dengan pretest dan posttest untuk mengetahui peningkatan hasil belajar, lembar observasi untuk mengetahui sikap peserta didik, serta angket untuk mengetahui respon guru dan peserta didik terhadap model pembelajaran learning cycle 5E. Hasil uji normalitas menunjukkan bahwa data N-gain berdistribusi normal. Nilai rata-rata N-gain hasil belajar peserta didik yang diperoleh sebesar 35,9% termasuk kedalam kategori sedang. Secara deskriptif sikap belajar peserta didik juga menunjukkan adanya peningkatan. Guru dan peserta didik juga memberikan tanggapan yang positif terhadap penerapan model pembelajaran learning cycle 5E, sehingga dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan model learning cycle 5E dapat meningkatkan hasil belajar dan sikap peserta didik.


2015 ◽  
Vol 7 (1) ◽  
pp. 29-38
Author(s):  
Esti Munafiah ◽  
Agus Basir Ali Akbar S

The objective of this study is to see learning process using LCC model for chemistry course.  The study used classroom action research with three cycles each of which implements planning, acting, observing and reflection.  Subject of the study was 40 students of grade 8E of MTsN Blitar in the academic year 2009/2010. The findings of the study are as follows:  (1) Cycle I:  students participation 62.5%, mean score of worksheet 60, mean score of quiz 41,7, and mastery learning 3 students; (2) Cycle II: students participation 86.6%, mean score of worksheet 81, mean score of quiz 72.38, and mastery learning 26 students; (3) Cycle III:  students participation 100%, mean score of worksheet 89, mean score of quiz 72.44, and mastery learning 39 students.


2018 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 242
Author(s):  
Dian Safitri ◽  
Noviarni Noviarni

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kurangnya kemampuan koneksi matematis siswa Sekolah Menengah Sekolah Menengah Pertama Negeri 10 Pekanbaru. Ada pun tujuan penelitian ini adalah untuk mengembangkan bahan ajar berupa LKS dalam pembelajaran matematika yang valid dan praktis, serta dapat memfasilitasi kemampuan koneksi matematis siswa pada materi prisma dan limas. Pengembangan bahan ajar berupa LKS mengikuti model pengembangan 4D. Penelitian ini dilakukan di Sekolah Menengah Sekolah Menengah Pertama Negeri 10 Pekanbaru tahun pelajaran 2016/2017. Subjek penelitian adalah para ahli materi dan ahli media pembelajaran yang berasal dari dosen dan guru, serta siswa SMPN 10 Pekanbaru. Sampel dalam penelitian ini adalah kelas VIII. 2. Objek penelitian adalah LKS matematika berbasis Model Learning Cycle 7E. Instrumenpengumpulan data berupaangketdantes. Data yang diperoleh kemudian dianalisis dengan teknik analisis data kualitatif dan teknik analisis data kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan kualitas LKS yang dikembangkan tergolong dalam kategori sangat valid ( ) dan sangat praktis (  untuk kelompok kecil dan  untuk kelompok besar). Sedangkan kemampuan koneksi matematis siswa setelah menggunakan LKS termasuk dalam kategori tinggi (89. 44%). Hal tersebut menunjukkan bahwa LKS berbasis model Learning Cycle 7E ini telah valid, praktis dan dapat memfasilitasi kemampuan koneksi matematis siswa .


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document