scholarly journals Analisis Komparatif Abnormal Return dan Trading Volume Activity berdasarkan Political Event (Event Study pada Pengesahan RUU KPK 2019)

2020 ◽  
Vol 8 (3) ◽  
pp. 829
Author(s):  
Maulana Faizal Hafidz ◽  
Yuyun Isbanah

This research aims to analyze the reaction of the Indonesia capital market with average abnormal return (AAR) and cumulative abnormal return (CAR) before-after the legality of KPK law revision in 2019. This research also using trading volume activity to describe the react of capital market before-after the legality of KPK law revision in 2019. This research use event study for analysis method with 5 days before and 5 days after the event with secondary data from the Indonesia capital market. The research testing by Paired Sample T-Test and Kolmogorov-Smirnov. The result of Kolmogorov-Smirnov shows that AAR, CAR, and TVA are normal distribution. The result of the paired sample t-test shows that no difference between average abnormal return and trading volume activity before-after the political event because investors already get bad news on before and after the legality of KPK law revision in 2019 which make investor wait and see. But, the paired sample t-test shows the difference between CAR before-after the legality of KPK law revision in 2019, because the investor gets a positive abnormal return on t-3 and t-4 which make a different cumulative abnormal return.

2020 ◽  
Vol 8 (2) ◽  
pp. 145-153
Author(s):  
Qonita Zein ◽  
Taufiq Akbar

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pengumuman pembelian kembali (buyback) saham terhadap reaksi pasar pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2016-2019. Penelitian ini terdiri dari 32 sampel perusahaan dari seluruh sektor yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan melakukan pengumuman pembelian kembali (buyback) saham. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder berupa harga saham dan volume perdagangan saham dan metode pemilihan sampel menggunakan metode purposive sampling. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu event study. Teknik analisis data yang digunakan untuk penelitian ini adalah uji normalitas yaitu Kolmogrov-Smirnov, dilanjutkan dengan uji paired sample t-test untuk hipotesis 1 dan hipotesis 2 dengan tingkat signifikansi 0,05. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh signifikan terhadap variabel average abnormal return, namun tidak terdapat pengaruh signifikan terhadap variabel average trading volume activity sebelum dan setelah pengumuman pembelian kembali (buyback) saham. Kata kunci: Buyback, Abnormal Return, Trading Volume Activity.  


2020 ◽  
Vol 7 (1) ◽  
pp. 21-40
Author(s):  
Rexza Bramesta

Capital markets are relevantly influenced by political event. This research aimed to analyze the market reaction on the announcement of cabinet of Indonesia Maju on October, 23 2019. Market reaction is measured by abnormal return and trading volume activity. This study used 44 companies from LQ45 group’s stock prices as population and used event study method to identify market reaction. The window event is 11 day long (t-5 – t+5). The statistical test used to test the hypotheses is simple t-test and paired sample test. The result of the statistical calculation of simple t-test showed there are no significant abnormal return around the date of the event. It means that investors do not respond to the event of newly cabinet announcement. The result of paired sample t-test showed there are no significant difference between the average abnormal return and trading volume activity obtained by sample companies listed in LQ45 index before and after the announcement of cabinet of Indonesia Maju.


2017 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
pp. 127
Author(s):  
Windiya Saputri ◽  
Leo Herlambang

Government-related announcement is one of the determinants that potentially affect capital market. This research aims to see the reaction of stock market to Yuan Devaluation on August, 11 2015. The market reaction in this study is indicated by the presence of abnormal retun and abnormal trading volume activty. The approach taken in this research is the quantitative approach with event study method by using one sample t-test and paired sample t-test analysist. The variables in this research are Yuan Devaluation, AAR, and AATVA. The issuers observed in this research are stock listed on JII during the period of study. Results showed that stock listed on JII reacted to Yuan Devaluation, that is showed by significant results both in the AAR and AATVA, which means Yuan Devaluation bears valuable information for investor.


2015 ◽  
Vol 1 (2) ◽  
Author(s):  
Damper Dwijo Siswoyo ◽  
Endang Sri Utami

Mekanisme perdagangan di Bursa Efek Indonesia menjadi salah satu instrumen bagi pelaku pasar modal untuk masuk ke dunia investasi di Indonesia. Dalam perkembangannya BEI Self Regulatory Organization (SRO) berusaha untuk membuat kebijakan yang terbaik bagi pasar modal di Indonesia. Pada tanggal 6 januari 2014 sistem perdagangan tentang satuan perdagangan dan fraksi harga saham dirubah oleh BEI. Menurut studi peristiwa, suatu pengumuman atau informasi di pasar modal diukur untuk membuktikan apakah informasi yang masuk ke pasar menimbulkan reaksi pasar. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk memperoleh bukti empiris mengenai reaksi pasar terhadap suatu pengumuman yang diukur dengan abnormal return dan trading volume activity. Penelitian ini termasuk studi peristiwa, menggunakan metode market adjusted method dalam mencari abnormal  returnnya. Periode jendela yang digunakan adalah 8 hari sebelum peristiwa, 1 hari saat peristiwa dan  8 hari sesudah peristiwa. Jumlah sampel sebanyak 59 emiten dari sepuluh sektor industri berdasarkan JASICA, yang terdaftar di BEI Tahun 2014. Data yang digunakan sekunder dari data pasar Bursa Efek Indonesia yang kemudian diolah dengan one sampel kolmogorov-smirnov dan paired sampel t-test untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan average abnormal return (AAR), rerata trading volume activity(TVA) sebelum dan sesudah peristiwa. Hasil dari penelitian ini membuktikan bahwa sepanjang periode pengamatan tidak terdapat perbedaan antara AAR sebelum dan AAR sesudah peristiwa. Dan terdapat perbedaan rerata TVA sebelum dan rerata TVA sesudah peristiwa  pada lima sektor industri yaitu sektor pertanian, sektor aneka industri, sektor industri barang konsumsi, sektor properti dan real estate, dan sektor insfratruktur, utilitas dan transportasi. Kelima sektor ini menunjukan aktivitas volume perdagangan yang meningkat sesudah terjadinya peristiwa. Secara garis besar penelitian ini membuktikan bahwa pengumuman tidak sepenuhnya mempunyai kandungan informasi yang material untuk membuat pasar bereaksi sehingga menambah keuntungan bagi investor dan meningkatkan likuiditas saham. Kata kunci: satuan perdagangan dan fraksi harga saham, studi peristiwa, sepuluh sektor industri, abnormal return, trading volume activity


2021 ◽  
Vol 4 (2) ◽  
pp. 156
Author(s):  
Hamdani Arifulsyah Rangkuti ◽  
Fifitri Ali ◽  
Abdi Bhayangkara

AbstractThe purpose of this research is to analyze descriptively qualitatively to test whether the abnormal return, trading Volume activity and Bid-Aks spread have a positive or negative value before the announcement suspension and after unsuspension. After that, testing with a different test (paired sample t-test). This research is an event study, using an estimated period of 5 days before the announcement of the suspension, and 5 days after the withdrawal of the suspension (unsuspension), within the period of observation in the year 2019. The sample in this study was 75 companies that announced the stock suspension. as well as announcing stock unsuspension in 2019. The results of this study show that the average abnormal return, trading Volume activity and Bid-Aks spread show a positive value both before the announcement of the stock suspension and after the stock unsuspension. Meanwhile, for the different test results (paired sample t-test), there is a significant difference before the announcement of stock suspension and after stock unsuspension for the abnormal return variable and the Bid-Aks spread, while the trading Volume activity must be excluded from the study because SPSS did not include it so the exclude variable category.  Abstrak Riset ini bertujuan menganalisis secara deskriptif kualitatif apakah abnormal return, Trading Volume activity dan Bid-Aks spread memiliki nilai positif atau negatif pada saat sebelum pengumunan dan setelah pencabutan suspensi saham. Pengujian berikutnya adalah dengan melakukan uji beda berpasangan (paired sample t-test). Periode penelitian ini adalah 5 hari sebelum pengumuman suspensi saham, dan 5 hari setelah penarikan suspensi saham (unsuspensi), dalam rentang waktu pengamatan dari selama tahun 2019. Sebanyak 75 perusahaan yang mengumumkan suspensi dan unsuspensi saham selama tahun 2019. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa rata-rata Abnormal Return, Trading Volume Activity dan Bid-Aks Spread menunjukkan nilai yang positif baik sebelum pengumuman suspensi saham, maupun setelah unsuspensi saham. Sementara untuk hasil uji bedanya, beda yang cukup nyata sebelum pengumuman suspensi saham dan setelah unsuspensi saham untuk variabel Abnormal Return  dan Bid-Aks Spread, sementara untuk variabel Trading Volume Activity dikeluarkan dari penelitian karena di SPSS termasuk kedalam kategori exclude variable.


2021 ◽  
pp. 42-48
Author(s):  
Evelin R.R Silalahi ◽  
Robasa Inriani Sianturi

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pengumuman dividen tunai terhadap abnormal return saham dan trading volume activity sebelum dan sesudah pengumuman dividen. Populasi penelitian ini adalah semua perusahaan keuangan yang terdaftar di BEI di tahun 2016-2019. Sampel pada penelitian ini didapatkan dengan cara purposive sampling, dengan jumlah sampel 20 perusahaan. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik dokumentasi. Metode analisis yang digunakan adalah uji paired sample t-test dengan menggunakan program SPSS 24. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) Pengumuman dividen tunai tidak berpengaruh terhadap abnormal return, hal ini dibuktikan dengan hasil uji paired sample t-test dengan tingkat signifikansi 0,948 (0,948>0,05) yang berarti tidak terdapat perbedaan rata-rata abnormal return yang signifikan antara sebelum dan sesudah pengumuman dividen tunai. (2) Pengumuman dividen tunai tidak berpengaruh terhadap trading volume activity, hal ini dibuktikan dengan hasil uji paired sample t- test dengan tingkat signifikasi 0,607 (0,607>0,05) yang berarti tidak terdapat perbedaan rata-rata trading volume activity yang signifikan antara sebelum dan sesudah pengumuman dividen saham. Kata kunci: Dividen tunai, Abnormal Return, dan Trading Volume Activity.


2018 ◽  
pp. 1870
Author(s):  
Ika Putri Adnyani ◽  
Gayatri Gayatri

This research is conducted on all acquisition companies that conduct acquisitions listed on Indonesia Stock Exchange 2011-2016 period. Sampling method using purposive sampling. The number of samples of this research is 50 companies. The market reaction in this study used abnormal return and trading volume activity. The testing of information content will be done by looking at differences in cumulative abnormal return and the average trading volume of shares five days before and five days after the announcement of the acquisition. Data analysis technique used is paired sample t-test. Based on the test results, found there are significant differences in the abnormal return of the acquirer company before and after the announcement of the acquisition. However, there is no difference in trading volume activity of the acquirer's stock before and after the acquisition announcement   Keywords: acquisitions, stock market, abnormal return, trading volume activity


2019 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
pp. 306-316
Author(s):  
Kartika Wijaya ◽  
Hendra Gunawan

Penelitian ini merupakan studi peristiwa yang bertujuan untuk menganalisis perbedaan abnormal return dan trading volume activity saham-saham BEI secara keseluruhan sebelum dan setelah peristiwa politik yang terjadi di dalam negeri. Peristiwa yang menjadi objek pengamatan adalah pengumuman kesepakatan investasi antara pemerintah Indonesia dengan pemerintah Arab Saudi pada tanggal 01 Maret 2017 dengan menggunakan indikator abnormal return dan trading volume activity. Populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan yang terdaftar di BEI, yaitu 539 perusahaan. Data yang digunakan adalah data sekunder berupa harga saham penutupan harian, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), volume perdagangan harian dan jumlah saham yang beredar mulai dari tanggal 01 Februari sampai dengan 29 Maret 2017. Uji statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah paired sample t-test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1). Kesepakatan investasi antara pemerintah Indonesia dengan pemerintah Arab Saudi berpengaruh positif tidak signifikan terhadap abnormal return keseluruhan saham BEI secara bersamaan untuk periode pengamatan hari ke 12, 11, 09 dan 01. (2). Kesepakatan investasi antara pemerintah Indonesia dengan pemerintah Arab Saudi juga berpengaruh positif tidak signifikan terhadap trading volume activity keseluruhan saham BEI secara bersamaan untuk periode pengamatan hari ke 19, 18 dan 12.


2017 ◽  
Vol 6 (1) ◽  
Author(s):  
Latanza Hanum Kartikasari

The January Effect occurred as a result companies that have a strategy to improve it is financial statements. The company will sell stocks that have low values at the end of the year and sell shares favorable to attract investment back at the beginning of next year. January Effect the anomaly that serves low stock Return occurred in December and the highest Return ing January. The purpose of this research was to examine whether there is a phenomenon January Effect on Effect Indonesia Stock Exchange and Shanghai Stock Exchange in Period 2011-2013The variables used in this study are the Return, Abnormal Return and trading volume activity. This research was conducted at the company that is static between years 2011-2013 were in a group LQ45 and SSE50 samples that meet the criteria. The model used is the determination of the sample with purposive sampling method. The tools used are Test One-Way ANOVA and Paired Sample (t-test). The results of analysis showed that look Abnormal Return  stock and Return  there is a difference between January to January in addition to the Indonesia Stock Exchange and Shanghai Stock Exchange by using One-Way ANOVA, while the Paired Sample (t-test) on the Shanghai Stock Exchange there the difference between January to be for January. And for testing of trading volume activity, The January Effect does not occurred in the Indonesia Stock Exchange and Shanghai Stock Exchange.


2020 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
pp. 64-73
Author(s):  
Desak Ruric Pradnya Paramitha Nida ◽  
I Gusti Agung Prama Yoga ◽  
I Made Gandhi Adityawarman

Penelitian ini merupakan studi peristiwa yang bertujuan untuk menguji secara empiris perbedaan abnormal return dan volume perdagangan saham yang diperoleh investor di Bursa Efek Indonesia sebelum dan setelah Peristiwa Pemilu Serentak Tahun 2019 dengan variabel abnormal return dan trading volume activity. Penentuan sampel menggunakan metode sampel jenuh dengan sampel sebanyak 45 perusahaan anggota Indeks LQ45 periode Februari-Juli 2019. Penelitian ini menggunakan data sekunder berupa harga penutupan saham harian, volume perdagangan saham harian, dan jumlah saham yang beredar selama periode penelitian. Periode peristiwa dalam penelitian ini adalah 11 hari perdagangan saham yang terdiri dari 5 hari sebelum (t-5), hari saat peristiwa (t=0) dan 5 hari sesudah (t+5) Pemilu Serentak Tahun 2019. Pengujian terhadap hipotesis menggunakan Paired Sample T-Test dan Wilcoxon Signed Ranks Test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan signifikan rata-rata abnormal return antara sebelum dan sesudah peristiwa dan tidak terdapat perbedaan signifikan rata-rata trading volume activity antara sebelum dan sesudah peristiwa Pemilu Serentak Tahun 2019. Dengan demikian peristiwa Pemilu Serentak Tahun 2019 tidak memiliki kandungan informasi yang menyebabkan pasar modal tidak bereaksi.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document