scholarly journals Analisis Kebutuhan Tenaga Kerja Optimal dengan Metode Work Load Analysis (WLA) pada Extruder Technician I di Departemen Produksi

2021 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 120-127
Author(s):  
Nur Prangawayu ◽  
Fitrah Japunk Lucky Anto ◽  
Jayanti Yosepha Simangunsong
Keyword(s):  

PT XYZ merupakan perusahaan yang menyediakan berbagai jenis pipa air dan sambungan (fitting) beserta lem PVC untuk memenuhi setiap kebutuhan terkait sistem perpipaan. Berdasarkan hasil observasi, diketahui bahwa dalam menjalankan proses produksinya memiliki beban kerja yang belum merata. Hal ini didasari dengan adanya operator yang menganggur saat operator lainnya mengerjakan tugas di jam yang sama. Padahal tanggung jawab Extruder Technician I cukup banyak. Ketidakseimbangan ini membuat operator dengan beban kerja yang berlebih akan menerima beberapa dampak buruk seperti lebih mudah lelah sehingga konsentrasi dapat menurun dan cenderung tidak produktif. Analisis ini dilakukan dengan Metode Work Load Analysis (WLA). Metode ini dapat memberikan penjelasan terkait beban kerja yang diterima oleh suatu unit perusahaan sehingga usulan pengoptimalan beban kerja dapat diberikan. Setelah dilakukan analisis, dihasilkan output berupa rekomendasi kebijakan pengoptimalan beban kerja dengan memberikan insentif berdasarkan beban kerja dan tidak melakukan penambahan jumlah tenaga kerja. Hal ini dikarenakan rekomendasi ini memiliki nilai efisiensi yang lebih baik dibandingkan dengan dilakukannya penambahan tenaga kerja, perusahaan hanya perlu mengeluarkan total biaya insentif sebesar Rp. 5.032.575,- untuk tiga orang pekerja dibandingkan harus mengeluarkan biaya Rp. 6.000.000,- untuk satu orang pekerja tambahan.

Author(s):  
Darsini ◽  
Andika Maulana ◽  
Budi Wibowo
Keyword(s):  

Beban kerja karyawan di PT. RSI di departemen pressing masih rendah, dikarenakan pada bagian pressing pembagian kerja pada masing-masing karyawan belum optimal atau merata. Maka perlu dilakukan penelitian dengan judul Analisis Jumlah Tenaga Kerja Optimal di PT. RSI. Metode yang digunakan untuk pengujian jumlah beban yang optimal dengan metode Work Load Analysis (WLA), yang tujuannya untuk menghitung beban kerja dan jumlah tenaga kerja optimal di PT. RSI. Sampel dalam penelitian ini adalah 15 karyawan di departemen pressing yang dibagi menjadi 4 bagian, dimana bagian 1 terdapat 4 karyawan, bagian 2 terdapat 4 karyawan, bagian 3 terdapat 4 karyawan, dan bagian 4 terdapat 3 karyawan. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa beban kerja sebelum dilakukan penelitian pada bagian 1 sebesar 52% menjadi 70%, bagian 2 dari 51% menjadi 68%, bagian 3 dari 56% menjadi 75%, dan bagian 4 masih tetap 71% karena tidak dilakukan pengurangan tenaga kerja, diakibatkan beban kerja di bagian 4 sudah optimal. Jadi jumlah tenaga kerja yang optimal di departemen pressing adalah pada bagian 1 berjumlah 3 karyawan, bagian 2 berjumlah 3 karyawan, bagian 3 berjumlah 3 karyawan, dan bagian 4 tetap berjumlah 3 karyawan.


2016 ◽  
Vol 11 (02) ◽  
pp. 1653-1657
Author(s):  
Suradi Suradi
Keyword(s):  

Penelitian dilakukan bertujuan : pemodel dalam upaya meningkatkan efisiensi produksi AAC pada perusahaan Kalla Block tanpa menambah atau mengurangi jumlah tenaga kerja. Hasil penelitian pengembangan model proses produksi AAC  yang dianalisis dari Analisis beban kerja yang diinginkan adalah seberapa besar beban yang harus ditanggung oleh pekerja, apakah terjadi kelebihan tenaga kerja atau sebaliknya. Dari hasil analisis diperoleh bahwa pengukuran beban kerja metode WLA pada proses/section 1 diperoleh nilai beban kerja sebesar  101,2% (> 100%) ini berarti jumlah dan beban kerja operator di atas normal, atau terjadi kekurangan tenaga kerja. Sedangkan pengukuran beban kerja metode TW pada proses/section 1 diperoleh nilai beban kerja sebesar 94,35% (<100%) ini berarti jumlah beban kerja di bawah normal atau terjadi kelebihan tenaga kerja. Perbedaan hasil perhitungan beban kerja metode Work Load Analysis (WLA) dan Teori Wakui (TW) terletak pada faktor penyesuaian dimana metode WLA menggunakan faktor penyesuaian dengan menggunakan  faktor penyesuaian Westinghouse dan faktor kelonggaran, faktor tersebut berdasarkan kondisi kerja seperti kondisi pencahayaan, suhu dan kebisingan ruangan. Sedangkan metode TW menggunakan faktor penyesuaian dengan  berpendapat bahwa operator bekerja dengan wajar maka harga penyesuaian sama dengan 1 (p = 1).


Author(s):  
Titik Nur Damayanti ◽  
Boy Isma Putra
Keyword(s):  

untuk mengetahui beban kerja dan mengoptimalkan beban kerja yang sesuai


Author(s):  
Siti Wardah
Keyword(s):  

             Penelitian ini dilakukan di PT. Bumi Palma. Perusahaan ini bergerak di sektor perkebunan kelapa sawit di Kabupaten Indragiri Hilir. Perusahaan ini dituntut untuk dapat memenuhi kebutuhan bahan baku kelapa sawit untuk produksi setiap bulannya serta pembukaan dan penggantian lahan yang sudah tidak produktif, tetapi dalam rangka memenuhi kebutuhan tersebut terdapat beberapa aktivitas yang kurang efektif dan efisien, Salah satu penyebabnya adalah adanya ketidak seimbangan jumlah tenaga kerja  dibandingkan dengan jumlah kapasitas tanam yang tersedia karena dari sejak awal tahun pendirian sampai dengan sekarang perusahaan ini tidak pernah menerapkan jumlah karyawan yang semestinya pada proses penanaman bibit pada lahan. Hasil dari penelitian yang dilakukan dengan metode work load analysis (WLA) didapat Beban fisik dari enam orang pekerja yaitu  : 113,61%, 121,15%, 122,17%, 124,06%,  101,24%,  74,65%, disamping itu, setelah dilakukan perhitungan di dapat penentuan jumlah karyawan yang optimal yaitu dengan penambahan sebanyak dua pekerja sehingga total pekerja menjadi delapan orang pekerja dengan biaya yang dapat diminilisasi adalah sebesar delapan puluh tiga ribu lima ratus rupiah.


2021 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 146-152
Author(s):  
Endang Ruchiyat Ruchiyat ◽  
Rahmat Rahmat ◽  
Dadang Agus Suryanto

This community service activity was carried out in Kelurahan, Cijagra, Lengkong District, Bandung City, 40253 with the target of PT. Askrida Insurance Bandung. Based on interviews and observations, the problems faced by partners today are the amount of premium rates that are difficult to compete with similar companies, poor work governance that requires employees to work overtime every day and the slow delivery of services to customers. This program has the following objectives: 1) improving the welfare of the community through the improvement of healthy financial institutions, especially insurance 2) improving the skills and professionalism of the community 3) increasing business efficiency for partners so that they are able to compete and serve the community better. This activity uses two approaches, namely the training and mentoring approach. The training approach includes: 1) job analysis training; 2) training on work load analysis (work load analysis); and 3) skills training for the preparation of staffing model guidelines. While the mentoring methods include: 1) assistance in conducting job analysis; 2) workload analysis assistance; 3) assistance in the preparation of staffing model guidelines. The results of this community service activity have an impact on clients to be able to organize their employees well, so as to improve business efficiency and serve the community better.


2020 ◽  
Vol 5 (2) ◽  
pp. 1
Author(s):  
Ossa Sutaarga ◽  
Muhammad Ramlan

This research is focused on increasing productivity by optimizing total manpower in the HR field related to work activities and time needed by employees to complete their tasks in accordance with the Job Description given by management. The method used in this research is Work Load Analysis which is a picture of the workload needed in an organization in a company. With this method can provide information about the allocation of employee resources in completing workloads. PT. Surya Toto Indonesia is always trying to improve the quality of its products and services. If there is no particular attention to quality or productivity, the company will decline. The average productivity obtained from the measurement of productivity rose by 10%, with a test of the adequacy of the data N = 164, the level of accuracy of the data S = 6.2%, the level of confidence of the data of = 95%. Keywords: Workload Analysis, Human Resource Management.


2016 ◽  
Vol 36 ◽  
pp. 35-41 ◽  
Author(s):  
Marjorie Houllé-Veyssière ◽  
Audrey Courtin ◽  
Norddine Zeroual ◽  
Philippe Gaudard ◽  
Pascal H. Colson

1980 ◽  
Vol 24 (1) ◽  
pp. 648-652
Author(s):  
M. Morioka ◽  
K. Kishida ◽  
M. Saito ◽  
S. Horino

This study was conducted to assess physiological work load of manual handling works such as lifting and lowering plastic beverage container which have been considered to be causative for shoulder or back ache occurring in industrial fields. Energy metabolism in lifting and lowering works was closely related to the increase of handling load under given conditions. Both lifting and lowering works seemed ineffective in comparing bicycle ergometer task with higher O2-debt ratio while they showed an equivalent level in heart rate in relation to handling amount (mkp/min). The most economical working frequency with the least O2-requirement existed at around 10–15 times/min both in lifting and lowering works.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document