Seminar Nasional Teknik dan Manajemen Industri
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

43
(FIVE YEARS 43)

H-INDEX

0
(FIVE YEARS 0)

Published By Maranatha Christian University

2809-1825

2021 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 175-182
Author(s):  
Febbyola Raflyani ◽  
Kevin Yogatama

Amplang merupakan kerupuk khas Kalimantan Timur yang banyak digemari oleh masyarakat sebagai makanan ringan yang terbuat dari ikan. Salah satu UMKM di Kalimantan Timur yang bergerak di bidang produksi amplang yaitu Amplang Rizky. Pada UMKM tersebut, terdapat permasalahan pada proses pengulenan adonan amplang dengan menggunakan tangan dan proses pemotongan amplang dengan alat bantu manual yaitu gunting. Hal ini menyebabkan waktu produksi yang lama serta tingkat keselamatan kerja yang rendah. Berdasarkan permasalahan tersebut, diperlukan perancangan mesin pencetak amplang untuk membantu proses produksi amplang yang lebih mudah dan efisien. Perancangan ini dilakukan dengan teknik perancangan NIDA, yaitu Need, Idea, Decision, dan Action. Teknik perancangan NIDA digunakan untuk merancang produk yang memberikan kenyamanan dan kemudahan bagi pekerja. Hasil dari penelitian ini yaitu perancangan mesin pencetak amplang yang dapat membantu proses produksi di UMKM Amplang yang ada di Kalimantan Timur.


2021 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 66-72
Author(s):  
Endra Yuafanedi Arifianto ◽  
Ridha Nurlita Briliana

Perkembangan sektor industri dan kemajuan teknologi yang pesat menyebabkan persaingan antar perusahaan semakin ketat. Kualitas output yang baik dapat dihasilkan apabila menggunakan input dengan kualitas yang baik serta menjalankan proses produksi yang tepat dan sesuai standar kualitas . Untuk memenuhi permintaan konsumen, perlu dilakukan identifikasi dan perbaikan secara menyeluruh terhadap kualitas dari produk yang dihasilkan. Meskipun proses pengendalian kualitas telah dilaksanakan sebaik mungkin, masih sering ditemukan ketidaksesuaian antara produk jadi dengan produk yang diharapkan. Beberapa faktor bisa mempengaruhi kondisi tersebut seperti mesin, material, lingkungan, manusia, dan metode yang digunakan. Dalam suatu proses produksi, seringkali ditemukan defect pada output. Dalam penelitian ini, dilakukan analisa terhadap penyebab dan risiko kegagalan produksi. Penerapan metode Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) serta Root Cause Analysis (RCA) untuk mengetahui akar penyebab dari masalah defect produk supaya dapat dilakukan peningkatan kualitas oleh perusahaan.


2021 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 24-31
Author(s):  
Windi Tri Jayanti ◽  
Indah Pratiwi

PT Sari Warna Asli Unit 1 adalah sebuah perusahaan tekstil unit finishing yang merupakan salah satu unit perusahaan PT Sari Warna Asli Group. Produk dari perusahaan dipasarkan tidak hanya lokal namun juga mancanegara sehingga perusahaan membuat produk dalam skala besar. Dalam proses produksi, perusahaan tidak jarang mengalami masalah kecacatan produk yang jumlahnya sangat besar. Kecacatan produk menyebabkan nilai jual dari perusahaan menurun dan terjadi keterlambatan pengiriman karena produk cacat memerlukan proses ulang untuk perbaikan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui jenis kecacatan produk yang paling dominan menggunakan diagram pareto dan mengetahui apakah jenis kecacatan dominan tersebut terkendali atau tidak menggunakan peta kendali p software R sehingga dapat dianalisis penyebabnya menggunakan fishbone diagram dan diberikan usulan perbaikan untuk meminimalisir jumlah kecacatan tersebut. Metode yang digunakan yaitu pengendalian kualitas dengan Statistical Process Control (SPC). Berdasarkan hasil penelitian, jenis kecacatan produk kain oxford kontruksi TR30/TR16 124 44 62 bulan Juli 2021 yang paling dominan yaitu flek obat sebesar 1361 yard atau sebanyak 25%. Dari peta kendali atribut p, diketahui bahwa jenis kecacatan flek obat tidak terkendali. Setelah dianalisis akar masalah menggunakan fishbone diagram, diketahui faktor-faktor penyebab dari flek obat yaitu tenaga kerja, metode, lingkungan kerja, bahan baku (grey) dan mesin.


2021 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 240-246
Author(s):  
Lintang Maulida Sekar Bawono ◽  
Fitri Trapsilawati

Menurut data dari Kepolisian Republik Indonesia, 61% kasus terjadinya kecelakaan adalah karena faktor manusia. Kementerian Perhubungan (Kemenhub) juga mencatat bahwa sedikitnya 2-3 orang meninggal dunia per harinya akibat kecelakaan lalu lintas dimana pada posisi pertama kecelakaan disebabkan oleh pengendara sepeda motor. Land Transport Safety Authority (LTSA) pada tahun 2001 juga menemukan bahwa mengebut (speeding) menjadi faktor utama dalam kematian pengendara kendaraan bermotor. Oleh karena itu, perlu dilakukannya penelitian yang dapat mengungkapkan faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku mengebut sehingga mekanisme pencegahan perilaku tersebut dapat dibuat. Sebuah kuesioner dikembangkan sebagai instrumen penelitian berdasarkan Theory of Planned Behaviour (TPB), Drivers Behaviour Questionnaire (DBQ), Classical Deterrence Theory (CDT) dan Revised Reinforcement Sensitivity Theory (r-RST). Terdapat 317 responden yang mengisi kuesioner tersebut. Metode analisis yang digunakan untuk mengolah data tersebut adalah dengan menggunakan Partial Least Square Structural Equation Modelling (PLS-SEM). Hasil dari 317 pengendara di Indonesia menunjukkan bahwa Perceived Behavioural Control (PBC) merupakan variabel yang paling mempengaruhi niat seseorang untuk melakukan perilaku mengebut. Sehingga, salah satu rekomendasi pencegahan berdasarkan hasil tersebut adalah dengan memberikan hambatan agar pengendara tidak merasa termotivasi untuk melakukan perilaku mengebut.


2021 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 82-89
Author(s):  
Candy Wirawan ◽  
Roland Y. H. Silitonga

Model persediaan deterministik digunakan untuk mencari solusi optimal di mana besar permintaannya diketahui pasti dan tidak memiliki variansi. Perusahaan yang memproduksi makanan untuk dijual, memiliki tiga hal yang harus diperhatikan dalam mengendalikan persediaannya. Ketiga hal itu adalah bahan makanan yang dapat kedaluwarsa, kemungkinan untuk membayar dalam suatu tenggang waktu, serta kemungkinan untuk mendapatkan potongan harga jika membeli bahan makanan dalam jumlah besar. Tujuan dari penelitian ini adalah mengembangkan model deterministik dengan memperhatikan ketiga faktor tersebut. Model tersebut dibangun dengan kondisi satu jenis produk (single item). Pada penelitian ini, dilakukan pengembangan model beserta prosedur penggunaannya. Model ini untuk kemudian divalidasi dengan cara verifikasi dan uji coba model tersebut. Verifikasi model dilakukan dengan memeriksa konsistensi satuan di sisi kiri dan kanan tiap model. Uji coba model dilakukan dengan menggunakan data sekunder penelitian sebelumnya. Hasil verifikasi model menunjukkan bahwa model konsisten secara satuan. Hasil uji coba model menunjukkan bahwa prosedur yang dikembangkan dapat menentukan skenario yang valid, dan model dapat menghasilkan komponen biaya persediaan dan biaya persediaan total. Pengamatan terhadap jumlah produk yang rusak dan terkena denda pada tiap tingkatan harga juga menunjukkan hasil yang konsisten.


2021 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 190-199
Author(s):  
Rijalul Fikri ◽  
Aswin Mushardiyanto ◽  
Mochamad Naufal Laudza’Banin ◽  
Kristiana Maureen ◽  
Harry Patria

Berdasarkan dataset tentang informasi kemiskinan kabupaten/kota tahun 2020 yang dikeluarkan oleh Badan Pusat Statistik Indonesia, dipilih variabel bebas sebanyak dua puluh variabel yang digunakan dalam penelitian ini. Kemudian dilakukan uji korelasi antar variabel bebas tersebut dan diketahui terdapat variabel yang berkorelasi dikategorikan berkorelasi sangat tinggi, dengan nilai korelasi sebesar 0,921 (Persentase Penduduk Miskin - P1 (Poverty Gap Index)) dan 0,964 (P1 (Poverty Gap Index) - P2 (Proverty Severity Index)). Variabel yang memiliki korelasi sangat tinggi jika digunakan akan menyebabkan terjadinya multikolinearitas, sehingga opsi untuk menghilangkan multikolinearitas adalah dengan menggunakan Principal Component Analysis (PCA). Dengan menggunakan Proporsi Kumulatif Varians dan minimum persentase keragaman data sebesar 80% maka didapatkan output berupa dimensi data baru PCA sebanyak tiga dimensi data atau tiga variabel bebas baru. Dengan menggunakan variabel input baru berupa PCA 0, PCA 1 dan PCA 2 dilakukanlah penentuan jumlah cluster dengan metode Silhouette Coefficient dan analisa clustering menggunakan metode K-Means didapatkanlah empat kelompok/cluster, dengan jumlah anggota cluster 1 sebanyak 117 Kabupaten/Kota, cluster 2 sebanyak 154 Kabupaten/Kota, cluster 3 sebanyak 173 Kabupaten/Kota dan cluster 4 sebanyak 70 Kabupaten/Kota.


2021 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 262-269
Author(s):  
Candra Galang Gemilang Putra ◽  
Wahyudin Wahyudin

Alasan dilakukannya penelitian ini adalah untuk memutuskan kelayakan bisnis dari pembuatan Pertashop Pertamina di PT Riken Engineering Perkasa dilihat dari sudut pandang aspek non finansial yaitu aspek hukum, aspek pasar dan pemasaran, aspek teknis dan teknologi, serta aspek lingkungan hidup dan aspek finansial yang dianalisis dengan metode payback period (PP), net present value (NPV), profitability index (PI), internal rate of return (IRR), dan average rate of return (ARR). Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif-kuantitatif. Subyek penelitian ini adalah PT  Riken Engineering Perkasa dan objek eksplorasi adalah kelayakan usaha produksi Pertashop Pertamina. Strategi pemerolehan informasi dilakukan dengan metode wawancara dan dokumentasi. Prosedur pemeriksaan informasi dari eksplorasi ini adalah penyelidikan subjektif untuk mengevaluasi perspektif hukum, sudut pasar dan periklanan, sudut pandang khusus dan mekanis seperti sudut ekologis, dan penyelidikan kuantitatif untuk survei sudut pandang moneter. Hasil pemeriksaan ini menunjukkan bahwa: (1) dari segi hukum produksi Pertashop Pertamina sangat memungkinkan untuk dijalankan, (2) dari bagian pasar dan iklan kreasi Pertashop Pertamina dinyatakan sepenuhnya dapat dicapai menjalankan, (3) menurut aspek pasar dan pemasaran produksi Pertashop Pertamina dinyatakan sangat layak untuk dijalankan, (4) Berdasarkan aspek lingkungan hidup PT Riken Engineering Perkasa layak untuk dijalankan, dan (5) dari segi finansial, produksi Pertashop Pertamina dinyatakan layak untuk dijalankan.


2021 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 280-289
Author(s):  
Rudy Vernando Silalahi ◽  
Imam Zarkasyi
Keyword(s):  

Pertanian di Indonesia merupakan salah satu penyokong utama dalam mendukung ketahanan pangan. Diketahui jumlah kebutuhan pupuk organik adalah sebesar 12,4 juta ton, dibantu oleh perusahaan badan usaha milik negara, jumlah kebutuhan yang dapat dipenuhi adalah 10,8%. Terdapat peluang besar untuk membuat bisnis pupuk organik cair berdasarkan jumlah kebutuhan yang ada. Sebelumnya, perlu dilakukan riset pasar dan studi kelayakan bisnis menggunakan aspek pasar dan pemasaran, aspek teknis dan operasional, aspek hukum dan manajemen, serta aspek keuangan. Riset pasar dilakukan dengan menyebarkan kuesioner pada komunitas petani organik. Aspek pasar & pemasaran diperoleh hasil berupa tingginya permintaan dan kecilnya persaingan. Aspek teknis dan operasional diperoleh hasil uji coba pupuk dan lokasi bisnis. Aspek hukum diperoleh bentuk usaha, langkah, dan dokumen yang diperlukan. Aspek manajemen, diperoleh jumlah pekerja yang dibutuhkan dan deskripsi pekerjaannya. Pada aspek keuangan diperoleh data mencakup biaya yang dibutuhkan untuk memulai usaha dan hasil perhitungan penilaian investasi yang terdiri dari hasil payback period pada bulan Maret tahun pertama bisnis dijalankan mengalami keuntungan, IRR sebesar 473.83% > MARR yakni 34,56%, dan nilai NPV > 0 sebesar Rp 340,847,497. Berdasarkan empat aspek penilaian studi kelayakan bisnis dan perhitungan penilaian investasi, diambil kesimpulan bahwa bisnis pupuk organik cair dari ikan lemuru layak untuk dijalankan.


2021 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 324-330
Author(s):  
Xena Hilary ◽  
Aditia Kurniawan ◽  
Jani Rahardjo
Keyword(s):  
Iso 9001 ◽  

Dalam menghadapi pasar internasional, mutu merupakan salah satu perhatian demi keberlangsungan bisnis pada suatu perusahaan. PT Alam Jaya Seafood memiliki fokus pada kegiatan ekspor dengan target pemasaran utama yaitu pasar Eropa dan Amerika sehingga jaminan mutu seperti sertifikasi ISO 9001:2015 merupakan hal yang penting untuk didapatkan. Saat ini, PT Alam Jaya Seafood sudah memiliki sertifikasi HACCP namun belum mendapatkan sertifikasi ISO 9001:2015. Penerapan dan pemenuhan persyaratan ISO mewajibkan adanya pelaksanaan Audit Internal. Salah satu metode alternatif untuk melakukan audit internal adalah dengan melakukan self-assessment. Self-assessment dapat dilakukan secara mandiri oleh perusahaan tanpa auditor dari luar sehingga lebih murah dan memakan waktu yang lebih singkat. Oleh sebab itu, penelitian dirancang dengan sistem penilaian audit internal secara mandiri atau self-assessment dengan menggunakan metode Baldrige Scoring. Hasil penelitian yaitu rancangan self-assessment yang meliputi rancangan pertanyaan dan degradasi penilaian yang dapat membantu PT Alam Jaya Seafood untuk mendapatkan sertifikasi ISO 9001:2015. Hasil dari Self Assesment tersebut diharapkan dapat digunakan sebagai dasar untuk melakukan peningkatan dan perbaikan pada sistem manajemen mutu di PT Alam Jaya Seafood sehingga dapat membantu PT Alam Jaya Seafood dalam menentukan langkah-langkah yang harus dilakukan dalam perbaikan sesuai dengan penilaian Baldrige Scoring.


2021 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 160-166
Author(s):  
Sri Hartanti ◽  
Maria Puspita Sari

Proyek konstruksi memiliki tekanan bagi para pekerja, sehingga memicu kelelahan, penyakit akibat kerja, sehingga menurunkan produktivitas. Pekerja melakukan penanganan material yang tidak tepat menggunakan Manual Material Handling, menyebabkan pekerja mengalami nyeri pada bagian tubuh. Otot para pekerja menerima beban statis terus-menerus dalam jangka waktu lama berpotensi mengakibatkan gangguan muskuloskeletal. Tujuan penelitian untuk menganalisis postur kerja para pekerja proyek konstruksi pembangunan Jembatan Mlowo, Cs Nguter Sukoharjo. Penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperimental di lokasi proyek, kemudian dianalisis menggunakan kuesioner CMDQ dan metode REBA. Terdapat 7 aktivitas yang dianalisis dalam penelitian ini, sebab memiliki tingkat risiko tinggi dan dilakukan berulang, antara lain aktivitas penulangan, pemindahan baja tulangan, pengecoran (menahan bak penuang cor), pemasangan bagesting, pengecoran (mengalirkan cor), pemindahan girder, dan pemindahan las listrik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua aktivitas memerlukan proses perbaikan. Berdasarkan kuesioner CMDQ, bagian tubuh yang sering dirasakan nyeri oleh pekerja adalah lengan atas. Penilaian dengan REBA, penulangan skor 7 (perlu perbaikan), pemindahan baja tulangan skor 10 (harus segara perbaikan), pengecoran (menahan bak) skor 11 (saat ini dilakukan perbaikan), pemasangan bagesting skor 7 (perlu perbaikan), mengalirkan pengecoran skor 9 (segera perbaikan), pemindahan girder skor 12 (perbaikan saat ini), dan pemindahan las listrik skor 10 (segera perbaikan).


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document