scholarly journals Analisis Alat Tangkap Ikan Berdasarkan Kategori Status Penangkapan Ikan yang Bertanggungjawab Di Kecamatan Tobelo Selatan Kabupaten Halmahera Utara

2019 ◽  
Vol 12 (2) ◽  
pp. 232
Author(s):  
Femsy Kour ◽  
Yubelina Hibata
Keyword(s):  

Operasi penangkapan ikan di Tobelo Selatan menggunakan berbagai jenis alat tangkap, akan tetapi belum memperhatikan dampak negatif dari penggunaan alat tangkap terhadap biota laut lainnya (misalnya alat tangkap yang tidak selektif dan tidak ramah lingkungan). Tujuan penelitian ini adalah mengetahui nilai tanggungjawab suatu alat penangkapan ikan. Penelitian ini dianalisis dengan menggunakan multi kriteria alat tangkap yang bertanggungjawab dan Peraturan sesuai code of conduct for responsibility fisheries. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai skor kriteria alat tangkap pada 3 Desa Di Kecamatan Tobelo Selatan yaitu: kriteria alat tangkap sangat ramah lingkungan meliputi alat tangkap pancing tangan (hand line) dengan skor 29.1 dan panah (spear gun) dengan skor 28.3. Sedangkan kriteria alat tangkap yang ramah lingkungan yaitu pukat cincin (purse seine) dengan skor 24.5 dan jaring insang dasar (bottom gill net) dengan skor 25.6. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa alat tangkap hand line dan spear gun menempati kategori alat tangkap sangat ramah lingkungan dan alat tangkap ramah lingkungan adalah purse seine dan bottom gill net. Disarankan perlu adanya penelitian lanjutan mengenai tingkat pemahaman nelayan terhadap alat tangkap yang ramah lingkungan dan tidak merusak habitat.

Author(s):  
Ihtisyamul Firdaus ◽  
Aristi Dian Purnama Fitri ◽  
Sardiyatmo Sardiyatmo ◽  
Faik Kurohman

 Pengelolaan sumberdaya ikan sangat erat kaitannya dengan pengelolaan operasi penangkapan ikan dan sasaran penangkapan ikan yang dilakukan. Perkembangan kegiatan penangkapan ikan di dunia terus meningkat dan telah menunjukkan gejala overfishing salah satunya di perairan TPI Tawang. Alat penangkap ikan yang ada di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Tawang adalah alat tangkap pasif (gill net, trammel net, dan trap) dan aktif (purse seine waring, mini trawl dan boat seine). Tujuan penelitian ini adalah menganalisis unit penangkapan yang sesuai dengan Code of Conduct Responsible for Fisheries (CCRF) di TPI Tawang, Kendal. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan teknik sampling quota sampling, pada bulan Maret-April 2017. Rentang nilai 4 kategori alat tangkap ramah lingkungan, yaitu nilai 1 – 9 diaktegorikan sangat tidak ramah lingkungan, nilai 10 – 18 dikategorikan tidak ramah lingkungan, nilai 19 – 27 dikategorikan ramah lingkungan, dan nilai 28 – 36 dikategorikan sangat ramah lingkungan. Hasil yang dipereroleh dari penelitian ini yaitu alat tangkap yang masuk kategori sangat ramah lingkungan di TPI Tawang adalah gill net, trammel net dan trap dengan masing-masing nilai 32,8; 32,4 dan 34,1 sedangkan boat seine dan purse seine waring termasuk alat tangkap ramah lingkungan dengan masing-masing nilai 25,1 dan 22,9. Alat tangkap mini trawl termasuk alat tangkap yang tidak ramah lingkungan dengan nilai 15,3.  The management of fish resources is closely related to manage of fishing operations and fishing targets. According to WWF (2013), the development of world fishing activities continues to increase and has shown overfishing one of them in Tawang Fishing Auction Place. Fishing equipment in Tawang Fishing Auction House is Gill net, Trammel net, Purse Seine type Waring, Trap, Small Bottom Trawl and Boat Seine. The fishing gear has 2 kinds of the operation that was passive and active catching tool. The purpose of this study is to analyze fishing gear unit according to the Code of Conduct Responsible fisheries in Tawang Fishing Auction House, Kendal. The method used in this research is descriptive method with quota sampling technique, in March-April 2017. Data collection is done by interview to fisherman and direct observation in the field. Range of values of 4 categories of environmentally friendly gear tools as follows: 1- 9 were not very environmentally friendly, 10 - 18 is not environmentally friendly, 19 - 27 environmentally friendly, 28 - 36 is very environmentally friendly. The results obtained from this research are fishing gear that is categorized as very environmentally friendly in Tawang Fishing Auction House is Gill net, Trammel net and Trap with each score 32.8; 32.4 and 34.1 while Boat Seine and Purse Seine type Waring are environmentally friendly fishing gear with each score 25.1 and 22.9. Meanwhile, Mini Trawl including fishing gear that not environmentally friendly with score 15.3.  


2017 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 37-46
Author(s):  
Syafril Fauzi ◽  
Budhi Hascaryo Iskandar ◽  
Bambang Murdiyanto ◽  
Eko Sri Wiyono
Keyword(s):  

Usaha perikanan tangkap menjadi tumpuan dominan (sekitar 80 %) dari ekonomi nelayan dan masyarakat di kawasan Selat Bali. Namun hal ini tidak akan bertahan lama bila usaha perikanan tangkap tersebut tidak dikelola dengan baik dan tidak ada perimbangan dalam hal finansial. Penelitian ini akan mengkaji kondisi investasi, operasional, dan kelayakan finansial dari usaha perikanan tangkap tersebut terutama. Metode yang digunakan terdiri analisis investasi, NPV, IRR, ROI dan BCR. Hasil analisis menunjukkan kebutuhan investasi purse seine OBS, purse seine TBS, gill net dan payang berturut-turut adalah Rp 287,750.000, Rp 476.250.000, Rp 313.250.000, dan Rp 261.150.000. Kebutuhan operasional tahunan purse seine OBS, purse seine TBS, gill net dan payang berturut-turut adalah Rp 261.965.000, Rp 408.870.000, Rp 234.550.000, dan Rp 188.717.500. Sedangkan penerimaan tahunan purse seine OBS, purse seine TBS, gill net dan payang berturut-turut adalahRp 992.928.000, Rp 1.998.132.000, Rp 673.292.000, dan Rp 636.290.000. Keempat usaha perikanan tersebut termasuk ‘sangat layak’ dikembangkan di kawasan Selat Bali, karena mempunyai nilai NPV, IRR, ROI, maupun B/C Ratio yang lebih baik dari yang dipersyaratkan. Purse seine OBS mempunyai NPV sekitar Rp 1.755.080.046,41, IRR sekitar 102,55 %, ROI sekitar 21,22, dan R/C ratio sekitar 1,40. Purse seine TBS mempunyai NPV sekitar Rp 4.070.067.018,54, IRR sekitar 140,15 %, ROI sekitar 25,80, dan R/C ratio sekitar 1,50. Gill net mempunyai NPV sekitar Rp 918.548.267,25, IRR sekitar 53,08 %, ROI sekitar 13,66, dan R/C ratio sekitar 1,27, dan payang mempunyai NPV sekitar Rp 982.670.737,88, IRR sekitar 66,25 %, ROI sekitar 14,98, dan R/C ratio sekitar 1,34


Author(s):  
Faik Kurohman ◽  
Shasa Chairunnisa ◽  
Azis Nur Bambang

Peristiwa overfishing semakin marak terjadi di beberapa wilayah perikanan Indonesia akibat penggunaan alat tangkap yang merusak (destruktif). Jika hal ini terus dilakukan, maka kelestarian sumberdaya dikhawatirkan akan semakin menurun. Maka dari itu dibutuhkan strategi agar usaha perikanan tangkap ramah lingkungan secara ekologi dengan cara mengidentifikasi alat tangkap berdasarkan kriteria Code of Conduct for Responsible Fisheries (CCRF). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis alat tangkap ramah lingkungan di PPI Celong berdasarkan Sembilan kriteria CCRF. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif mengenai alat penangkapan ikan yang ramah lingkungan di Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Celong pada bulan Desember 2017 dengan wawancara dan observasi lapangan. Responden diambil secara sensus sebanyak 121 orang. Hasil analisis ramah lingkungan menghasilkan skor 17,87 pada arad, 27,44 pada trammel net, dan 28,40 pada gill net. Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini adalah status alat tangkap arad tidak ramah lingkungan, trammel net ramah lingkungan, dan gill netsangat ramah lingkungan. Arad termasuk dalam kategori tidak ramah lingkungan karena cara pengoperasiannya yang tidak selektif dan merusak dasar perairan. Overfishing are increasingly prevalent in some Indonesian fishery areas due to the use of destructive fishing gear. If it continues, then the sustainability of resources feared will decrease further. Therefore a strategy is needed for eco-friendly fishery business by identifying fishing gear based on the criteria of Code of Conduct for Responsible Fisheries (CCRF). The purpose of this research is to analyze the eco-friendly fishing gear at Celong Fishing gear based on Nine criteria of CCRF. The research method used is descriptive of eco-friendly fishing gear at Celong Fishing Port in December 2017 with interviews and observations. Respondents who were taken by census was 121 respondents. The results of eco-friendly analysis resulted in a score 17.87 for  arad, 27.44 for trammel net, and 28.40 for gill net. The conclusions obtained from this research are arad status is not eco-friendly, trammel net is eco-friendly, and gill net is very eco-friendly. Arad is categorized as eco-unfriendly due to its non-selective way of operating and damaging the sea base.


2016 ◽  
Vol 29 (4) ◽  
pp. 402 ◽  
Author(s):  
François Poisson ◽  
Francisco Abascal Crespo ◽  
Jim R. Ellis ◽  
Pierre Chavance ◽  
Pascal Bach ◽  
...  

Tuna fisheries have been identified as one of the major threats to populations of other marine vertebrates, including sea turtles, sharks, seabirds and marine mammals. The development of technical mitigation measures (MM) in fisheries is part of the code of conduct for responsible fisheries. An in-depth analysis of the available literature regarding bycatch mitigation in tuna fisheries with special reference to elasmobranchs was undertaken. Studies highlighting promising MMs were reviewed for four tuna fisheries (longline, purse seine, driftnets and gillnet, and rod and line – including recreational fisheries). The advantages and disadvantages of different MMs are discussed and assessed based on current scientific knowledge. Current management measures for sharks and rays in tuna Regional Fishery Management Organizations (t-RFMOs) are presented. A review of relevant studies examining at-vessel and postrelease mortality of elasmobranch bycatch is provided. This review aims to help fisheries managers identify pragmatic solutions to reduce mortality on pelagic elasmobranchs (and other higher vertebrates) whilst minimizing impacts on catches of target tuna species. Recent research efforts have identified several effective MMs that, if endorsed by t-RFMOs, could reduce elasmobranchs mortality rate in international tropical purse seine tuna fisheries. In the case of longline fisheries, the number of operational effective MMs is very limited. Fisheries deploying driftnets in pelagic ecosystems are suspected to have a high elasmobranchs bycatch and their discard survival is uncertain, but no effective MMs have been field validated for these fisheries. The precautionary bans of such gear by the EU and by some t-RFMOs seem therefore appropriate. Recreational tuna fisheries should be accompanied by science-based support to reduce potential negative impacts on shark populations. Priorities for research and management are identified and discussed.


2018 ◽  
Author(s):  
Asruddin

This research aims to know the capabilities of the fishing gear and skipjack tuna CPUE levels in the Flores Sea. The research method used direct observation in the field by following the arrest operations and conduct interviews to the fisherman of purse seine semi-active, purse seine active and drift gill net. The analysis used in this research is measuring the fishing gear ability and levels of CPUE skipjack tuna in the Flores Sea. Based on the percentage of capture ability of skipjack tuna obtained that the highest capture capability is on purse sein semi-active fishing gear where to catch the skipjack tuna by 0.36 kg in one minute. Based on the analysis of the CPUE of skipjack tuna in the Flores sea from 2007-2012, skipjack tuna production has an increase the calculation of MSY (Maximum Sustainable Yield) of 2464.8 tons. Meanwhile, in 2012 skipjack tuna production have overfishing from the MSY. The population of skipjack tuna in the Flores sea is likely to have pressured by technical factors of fishing.


2019 ◽  
Vol 5 (2) ◽  
pp. 42
Author(s):  
Muhammad Z Arifin ◽  
Emil Reppie ◽  
Johnny Budiman

Title (Bahasa Indonesia): Analisis keragaan perikanan tangkap Pulau Lembeh, Kota Bitung, Sulawesi UtaraAccording to the statistics of 2014 Bitung City, fisheries production value of the city increased. This needs to be analyzed in order to establish whether the development provides economic benefit to the society and whether the fishing activities are efficient. The objectives of the study were to study the capture fisheries performance and its impact on the responsible fisheries management in Lembeh (as part of the Bitung City); to know the efficiency level of the fishing activities carried out by fishermen of Lembeh; and to analyze the economic benefit of the capture fisheries to the fishermen. The data were analyzed using descriptive methods. Results found that dominant fishing gears used by Lembeh fishermen were handlines(multihooks-handline, octopus handline, squid handline, and tuna handline), nets (beach seineand gill net), mini purse seine, and fish aggregating device (such as light boat). Those fishing gears were distributed in all villages of Lembeh. Efficient fishing activities are those with efficiency value of 1. From 111 fishermen respondents in Lembeh, 29 of them did efficient fishing operations. The range of investment needed for each fishing gear varied among different types. Mean fishermen’s exchange rate of Lembeh island was 1.29, meaning that there was positive impact of fishing activities on the fulfillment of family’s daily needs.Menurut data statistik Kota Bitung dalam angka tahun 2014, nilai produksi perikanan Kota Bitung mengalami kenaikan. Kenaikan ini perlu di analisis apakah memberi manfaat secara ekonomi kepada masyarakat dan apakah penangkapannya sudah efisien. Tujuan penelitian ini adalah 1) menganalisis keragaan perikanan tangkap dan dampaknya pada pengelolaan perikanan yang bertanggung jawab di Pulau Lembeh (yang merupakan bagian dari Kota Bitung), 2) menetapkan tingkat efisiensi kegiatan perikanan tangkap yang telah dilakukan oleh nelayan di Pulau Lembeh, dan 3) menganalisa manfaat kegiatan perikanan tangkap secara ekonomi bagi para nelayan. Analisis data menggunakan metode deskriptif. Hasil penelitian menujukkan, bahwa alat tangkap yang dominan dioperasikan oleh nelayan Pulau Lembeh adalah jenis handline(pancing noru, pancing, pancing gurita, pancing cumi, pancing tuna), soma (beach seinedan gillnet), mini purse seine(pajeko), dan pengumpul ikan (perahu lampu). Alat tangkap tersebut tersebar di seluruh kelurahan di Pulau Lembeh. Kegiatan penangkapan yang efisien adalah kegiatan penangkapan dengan nilai efisiensi 1. Dari 111 responden nelayan pulau Lembeh, 29 di antaranya melakukan operasi penangkapan yang efisien. Kebutuhan modal usaha masing-masing alat tangkap berbeda antara satu dan lainnya. Rata-rata Nilai Tukar Nelayan (NTN) di pulau tersebut adalah 1,29 di mana menunjukkan adanya dampak positif kegiatan penangkapan ikan dalam pemenuhan kebutuhan sehari hari.


2009 ◽  
Vol 10 (1) ◽  
pp. 23-33
Author(s):  
Abdul Hafidz Olii

Fishing capacity is ability of fishery input (boat) used in output production (catch), it measured by using fishing unit or other fishing gear production. In simple way, fishing capacity is an ability of fishing boat (with all aspects) to capture fish. This ability will depend on the fish stock to be captured (seasonally or yearly) and the ability of the fishing gear itself. The aims of this research are to analyze technical efficiency and capacity of capture fishery in between years, of fishing gear and of purse seine. Research location was in the northern water of Gorontalo. Data was analyzed using data envelopment analysis (DEA). The development of capture fishery in 20 years since 1986 - 2005 of the northern water of Gorontalo showed that 1995, 2003 and 2005 are the most efficient years compared to other years, therefore, these years can be used as a basic of allocating fishing effort and catch. The most efficient fishing gear was purse seine and line, whereas gill net is an inefficient fishing gear. For purse seine, there are 11 boats that have efficiency value of 1. In order to reach efficiency level of each purse seine, it needs to decrease the number of input such as reducing 27.97 percent of boat, reducing the length of fishing duration to 29.49 percent,reducing the length of fishing trip / tonnage month to 26.87 percent and reducing fishing operation cost to 15.67 percent.


2019 ◽  
Author(s):  
Asruddin

Abstract This research aims to know the capabilities of the fishing gear and skipjack tuna CPUE levels in the Flores Sea. The research method used direct observation in the field by following the arrest operations and conduct interviews to the fisherman of purse seine semi-active, purse seine active and drift gill net. The analysis used in this research is measuring the fishing gear ability and levels of CPUE skipjack tuna in the Flores Sea. Based on the percentage of capture ability of skipjack tuna obtained that the highest capture capability is on purse sein semi-active fishing gear where to catch the skipjack tuna by 0.36 kg in one minute. Based on the analysis of the CPUE of skipjack tuna in the Flores sea from 2007-2012, skipjack tuna production has an increase the calculation of MSY (Maximum Sustainable Yield) of 2464.8 tons. Meanwhile, in 2012 skipjack tuna production have overfishing from the MSY. The population of skipjack tuna in the Flores sea is likely to have pressured by technical factors of fishing. Keywords : Impact of technology, skipjack population,, Flores Sea Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan alat tangkap ikan cakalang dan tingkat CPUE ikan cakalang di Perairan Laut Flores. Metode penelitian yang digunakan adalah metode pengamatan langsung di lapangan dengan mengikuti kegiatan operasi penangkapan dan melakukan wawancara kepada nelayan pukat cincin semi aktif, pukat cincin aktif dan jaring insang hanyut. Hasil analisis yang digunakan dalam penelitian yaitu pengukuran kemampuan alat tangkap dan Tingkat CPUE ikan cakalang di Perairan Laut Flores. Berdasarkan persentase kemampuan tangkap terhadap ikan cakalang diperoleh bahwa Kemampuan tangkap yang tertinggi terdapat pada alat tangkap pukat cincin semi aktif dimana dapat menangkap ikan cakalang sebesar 0,36 kg dalam satu menitnya. Berdasarkan analisis tingkat CPUE ikan cakalang di Laut Flores dari tahun 2007-2012, produksi ikan cakalang telah mengalami peningkatan hasil perhitungan MSY (Maksimum Sustainable Yield) yaitu sebesar 2464,8 ton sementara itu pada tahun 2012 tingkat produksi ikan cakalang telah melebihi nilai MSYnya. Populasi ikan cakalang di perairan laut flores cenderung telah mengalami tekanan oleh faktor teknis penangkapan ikan. Kata kunci: Kemampuan tangkap, tingkat CPUE, Populasi Ikan Cakalang


2020 ◽  
Vol 5 (2) ◽  
pp. 94-101
Author(s):  
Lestari ◽  
Dwi Ernaningsih ◽  
Mario Limbong
Keyword(s):  

Ikan tenggiri merupakan salah satu produk perikanan yang memiliki nilai ekonomis penting yang terdapat di PPN Pekalongan dengan harga yang relatif stabil. Penanganan yang tidak tepat dapat menyebabkan kemunduran mutu ikan, karena cepat busuk. Kualitas ikan tenggiri perlu dijaga untuk mempertahankan harga ikan tenggiri di pasar lokal hingga pasar internasional atau ekspor. Tujuan dari dilaksanakan penelitian ini adalah menganalisis kualitas mutu ikan tenggiri yang tertangkap dengan menggunakan purse seine dan gill net di PPN Pekalongan dan menganalisis efektifitas penangkapan ikan tenggiri dengan alat tangkap purse seine dan gill net di PPN Pekalongan. Metodologi yang digunakan pada penelitian ini adalah metode survei melalui observasi secara langsung terhadap ikan tenggiri. Survei dilakukan untuk mengumpulkan data primer dalam menganalisis efektivitas dengan membandingkan faktor produksi terhadap hasil produksi serta data primer sifat organoleptik ikan meliputi kondisi mata, insang, bau, tekstur, warna daging, dan lendir dengan bantuan tabel score sheet. Uji organoleptik menunjukan bahwa, ikan tenggiri yang didapatkan dengan alat tangkap purse seine memiliki kualitas yang jauh lebih baik dari alat tangkap gill net. Kegiatan perikanan di PPN Pekalongan dengan alat tangkap purse seine jauh lebih efektif dari alat tangkap gill net ditinjau berdasarkan jumlah produksi dengan upaya yang dilakukan suatu armada penangkapan tersebut.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document