Jurnal Ekonomi dan Pembangunan Indonesia
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

257
(FIVE YEARS 45)

H-INDEX

2
(FIVE YEARS 0)

Published By Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Indonesia

2406-9280, 1411-5212

2021 ◽  
Vol 21 (2) ◽  
pp. 220-234
Author(s):  
Fitriansyah Fitriansyah ◽  
Chaikal Nuryakin

Since 2014, to reach the poor for increasing financial inclusion, the government of Indonesia has been digitizing social benefits. Recently, local government has also been pushed to build a “Digital Village.” We argue that for such a program to succeed, a good level of financial and digital literacy of the village officials is necessary. We surveyed the village officials in 60 out of 215 Aceh Tamiang to examine their financial, digital, and DFS literacy. We find that the literacy of the village officials, on average, is low. The factors contributing to low financial literacy are age, level of education, and accessibility to financial and digital services. --------------------------------- Sejak tahun 2014, Pemerintah mendorong inklusi keuangan bagi masyarakat berpendapatan rendah melalui digitalisasi bantuan sosial. Perkembangan terbaru, pemerintah daerah juga didorong untuk membangun “Desa Digital”. Keberhasilan program ini menurut penulis, membutuhkan literasi keuangan dan literasi digital aparatur desa. Studi ini melakukan survei mengenai literasi keuangan, digital, dan keuangan digital dari aparatur desa di 60 desa dari 213 desa di Kabupaten Aceh Tamiang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara rata-rata tingkat literasi masih rendah, bahkan cenderung kurang. Penelitian ini menemukan bahwa faktor usia, tingkat pendidikan, dan akses terhadap keuangan digital memengaruhi tingkat literasi keuangan aparatur desa.


2021 ◽  
Vol 21 (2) ◽  
pp. 185-203
Author(s):  
Rika Dwi Puspita Sari ◽  
Siskarossa Ika Oktora

Industrialization is one of the government’s focuses on development. Java is an area focused on the industry. However, the labor productivity of large and medium manufacturing industries in Java is lower than regions outside Java and national level of productivity. This study aims to analyze determinants of labor productivity in large and medium manufacturing industries in all provinces in Java from 2010 to 2015 using panel data regression. As the best model, fixed effect model showed that HDI, real wages, and vehicle PMTB has a positively significant effect on labor productivity. -------------------------------------- Industrialisasi merupakan salah satu fokus pemerintah dalam pembangunan. Pulau Jawa merupakan wilayah yang difokuskan untuk industri. Namun, produktivitas tenaga kerja Industri Besar dan Sedang (IBS) di Pulau Jawa lebih rendah dibandingkan daerah di luar Pulau Jawa dan tingkat produktivitas nasional. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis determinan produktivitas tenaga kerja IBS seluruh provinsi di Pulau Jawa periode 2010–2015 dengan menggunakan metode regresi data panel. Hasil analisis menunjukkan Fixed Effect Model merupakan model terbaik untuk penelitian ini, dengan Indeks Pembangunan Manusia (IPM), upah riil, dan Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) kendaraan berpengaruh secara signifikan positif terhadap produktivitas tenaga kerja.


2021 ◽  
Vol 21 (2) ◽  
pp. 204-219
Author(s):  
Abdurrahman Abdurrahman ◽  
Ema Tusianti

Gender Development Index (GDI) shows that gender development inequality in Indonesia is still high because of lower female Human Development Index (HDI) than that of male. This research is pointed to analyse the impact of women empowerment on economy and politics to female HDI. By using multiple linear regression model and harnessing data of 514 regencies/municipalities, this research reveals that share of women on parliament, women on professional work, and women as entrepreneurs simultaneously affects women HDI in Indonesia. ---------------------------------------------- Angka Gender Development Index (GDI) menunjukkan bahwa Indonesia masih mengalami ketimpangan pembangunan gender. Salah satu penyebabnya karena Indeks Pembangunan Manusia (IPM) perempuan masih jauh dari IPM laki-laki. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi apakah pemberdayaan perempuan dalam bidang ekonomi dan politik dapat meningkatkan IPM perempuan Indonesia. Dengan menggunakan model regresi linier berganda, penelitian terhadap 514 kabupaten/kota menunjukkan bahwa besarnya kontribusi perempuan di parlemen, perempuan sebagai tenaga kerja profesional, dan perempuan sebagai pengusaha secara signifikan meningkatkan IPM perempuan di Indonesia.


2021 ◽  
Vol 21 (2) ◽  
pp. 164-184
Author(s):  
Sakuntala Devi Ayu ◽  
Sri Mulatsih ◽  
Tanti Novianti

Theoretically, human capital plays an important role in economic growth. In West Kalimantan, the government increase the education investment to improve human capital. This study aims to estimate the rate of return of education investment in West Kalimantan Province, Pontianak and Singkawang District. SAKERNAS 2018 individual data was analyzed using the Mincer Model and the Heckman’s Two-step procedure. The result show that the rate of return of education investment in West Kalimantan province is 3,83 percent. It means that each additional year of schooling will increase income by 3,83 percent. The rate of return of education investment in Pontianak and Singkawang District are 6,21 percent and 4,87 percent, respectively. ------------------------------- Secara teoritis, modal manusia mempunyai peran penting dalam pertumbuhan ekonomi. Untuk meningkatkan modal manusia, pemerintah meningkatkan investasi pendidikan di Kalimantan Barat. Penelitian ini bertujuan untuk menghitung tingkat pengembalian investasi pendidikan di Provinsi Kalimantan Barat, Kota Pontianak, dan Kota Singkawang menggunakan model Mincer dan prosedur Heckman’s Two Step. Hasil estimasi dengan menggunakan data individual SAKERNAS 2018 menunjukkan tingkat pengembalian pendidikan pada seluruh level pendidikan di Kalimantan Barat sebesar 3,83 persen. Artinya, setiap penambahan satu tahun lama sekolah akan meningkatkan pendapatan rata-rata sebesar 3,83 persen. Tingkat pengembalian investasi pendidikan di Kota Pontianak dan Kota Singkawang masing-masing sebesar 6,21 persen dan 4,87 persen.


2021 ◽  
Vol 21 (2) ◽  
pp. 125-147
Author(s):  
Amelia Dertta Irjayanti ◽  
Dyah Wulan Sari ◽  
Ismatulloh Rosida

Using Greater Jakarta Commuter Survey data published by Statistics Indonesia in 2014, this study aims to identify the factors affecting commuting workers to choose the mode of transportation for work and the marginal effect of these factors. Estimation results from logistic regression indicate that income and workdays are not significantly affecting the commuting workers mode choice. The number of modes used has the highest impact on the probability of private vehicle and motorcycle use over public transport. As age, time travel, and travel distance increase, commuter worker less likely to use private vehicle. ------------------------------ Menggunakan data Survei Komuter Jabodetabek yang diterbitkan oleh Badan Pusat Statistik pada tahun 2014, penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang memengaruhi pekerja komuter untuk memilih moda transportasi untuk bekerja dan efek marginal dari faktor-faktor tersebut. Hasil estimasi dari regresi logistik menunjukkan bahwa pendapatan dan hari kerja tidak secara signifikan memengaruhi pilihan moda transportasi pekerja komuter. Jumlah moda yang digunakan memiliki dampak tertinggi pada probabilitas penggunaan kendaraan pribadi dan sepeda motor dibandingkan angkutan umum. Seiring dengan bertambahnya usia, lama, dan jarak perjalanan, pekerja komuter cenderung tidak menggunakan kendaraan pribadi.


2021 ◽  
Vol 21 (2) ◽  
pp. 148-163
Author(s):  
Hania Rahma ◽  
Akhmad Fauzi ◽  
Bambang Juanda ◽  
Bambang Widjojanto

Although the phenomenon of natural resource curse is suspected to have occurred at the regional level in  Indonesia, no measurement of such a phenomenon has been carried out yet. This research is aimed to provide an index of measuring the degree of natural resource curse at provincial level in Indonesia. Two indices, the natural resource dependence index and regional sustainable development index, were used to formulate index of regional resource curse (RRCI) using geometric mean of conditional weighted product method. The results found that provinces with richer in mining tend to have higher resource curse index compared with those with less extractive resources. ------------------------------------------ Meski fenomena natural resource curse diduga terjadi di tingkat daerah di Indonesia, pengukuran terhadap fenomena tersebut belum pernah dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur besaran natural resource curse di tingkat provinsi di Indonesia. Dua indikator, yakni indeks ketergantungan sumber daya alam dan indeks pembangunan daerah berkelanjutan digunakan untuk menghitung regional resource curse index (RRCI) menggunakan rerata geometrik conditional weighted product method. Hasilnya menunjukkan bahwa provinsi dengan sumber daya alam tambang yang lebih kaya cenderung menghadapi fenomena resource curse yang lebih tinggi dibandingkan provinsi dengan sumber daya ekstraktif yang lebih sedikit.


2021 ◽  
Vol 21 (1) ◽  
pp. 108-124
Author(s):  
Prastuti Soewondo ◽  
Meliyanni Johar ◽  
Retno Pujisubekti

Economically disadvantaged families often cannot pay for healthcare. Since Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) was launched in 2014, the government expands subsidies for these families, identified based on consumption. However, this criterion would misclassify families with low purchasing power as economically advantaged because they have large consumption, financed through social assistance. This paper uses the income from the main job instead to determine families’ economic rank. Based on 35 percent of families with the lowest income, utilisation increases with insurance availability. Predictions using consumption as the gauge for economic rank are underestimated, up to 71 percent for inpatient services. .................................................... Masyarakat dengan status ekonomi rendah sering kali tidak mampu memenuhi kebutuhan kesehatannya. Sejak Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) diluncurkan pada tahun 2014, Pemerintah memperluas subsidi iuran bagi keluarga tidak mampu yang diidentifikasi menurut nilai konsumsi. Masalahnya, kriteria ini akan mengategorikan keluarga tidak mampu sebagai mampu karena nilai konsumsi yang besar dibiayai oleh pihak lain. Sebagai alternatif, kajian ini menggolongkan keluarga berdasarkan besaran penghasilan yang didapatkan dari pekerjaan. Untuk 35 persen keluarga berpenghasilan terendah, probabilitas utilisasi ditemukan meningkat dengan ketersediaan jaminan kesehatan. Penggunaan besaran konsumsi sebagai acuan peringkat ekonomi terlalu kecil menafsir pengaruh kepesertaan jaminan kesehatan pada utilisasi, sampai sebanyak 71 persen pada pelayanan rawat inap.


2021 ◽  
Vol 21 (1) ◽  
pp. 77-94
Author(s):  
Dyah Wulan Sari ◽  
Wenny Restikasari

This study deals with firm level data of Indonesian high-tech manufacturing industries to determine firm’s production, especially among global trade variables, such as export intensity, vertical trade integration, and two-way trade. This study employs a generalized method of moments (GMM) approach to examine the most important factors of a global trade phenomenon. In the full-sample, the result demonstrates that vertical trade integration and two-way trade are significant determinants on firm’s production while export intensity is not. In ordinary trader sub-sample, export intensity is a significant determinant of firm’s production, whereas in vertical trader sub-sample export intensity is not. ........................................... Penelitian ini menggunakan data tingkat perusahaan pada industri manufaktur berteknologi tinggi di Indonesia untuk menentukan kemampuan produksi suatu perusahaan, dari berbagai variabel perdagangan global, seperti intensitas ekspor, perdagangan vertikal yang terintegrasi, dan perdagangan dua arah terhadap. Penelitian ini menggunakan pendekatan generalized method of moment (GMM) untuk menguji faktor terpenting dari fenomena perdagangan global. Pada sampel penuh, hasil penelitian menunjukkan bahwa perdagangan vertikal yang terintegrasi dan perdagangan dua arah merupakan faktor penentu yang signifikan terhadap kemampuan produksi perusahaan sedangkan intensitas ekspor tidak. Pada sub-sampel pedagang biasa, intensitas ekspor merupakan faktor penentu yang signifikan terhadap kemampuan produksi perusahaan, sedangkan pada sub-sampel pedagang vertikal intensitas ekspor bukan merupaka faktor penentu. 


2021 ◽  
Vol 21 (1) ◽  
pp. 14-30
Author(s):  
Pradini Ajeng Gemellia ◽  
Turro S. Wongkaren

The current phenomenon shows an increasing work activities by both fathers and mothers to fulfil household needs. This social change is feared to give children imbalance time, causing children’s development to be not optimal. This study aims to see the influence of parental working hour on children’s cognitive scores in Indonesia. This study used data from IFLS Survey in 2007 and 2014 with a unit of analysis of children aged 7 to 14 used an OLS estimation method. The results of this study indicate that parental working hours had negative influence on children’s cognitive scores. ...................................................... Fenomena saat ini menunjukkan peningkatan aktivitas bekerja, baik ayah maupun ibu, demi memenuhi kebutuhan rumah tangga. Perubahan sosial ini dikhawatirkan memberikan ketidakseimbangan waktu pada anak-anak dan menyebabkan perkembangan anak menjadi tidak optimal. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh jam kerja orang tua terhadap skor kognitif anak di Indonesia. Penelitian ini menggunakan data dari Survei IFLS tahun 2007 dan 2014 dengan unit analisis anak-anak berusia 7 hingga 14 tahun menggunakan metode estimasi OLS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jam kerja orang tua memiliki pengaruh negatif terhadap skor kognitif anak-anak.


2021 ◽  
Vol 21 (1) ◽  
pp. 31-40
Author(s):  
Ganiko Moddilani ◽  
Irwandi Irwandi

This paper examines the development of information technology, total factor productivity (TFP), and urbanization of CO2 gas emissions in Indonesia from 1975–2014. To discuss empirically, this study uses the Autoregressive Distributed Lag (ARDL) model. There are several results in this study. Firstly, the TFP coefficient value in the short term is lower than the long term, so that the Enviromental Kuznets Curve (EKC) hypothesis is not proven. This is one of the causes of rising CO2 gas emissions. Secondly, information technology has a significant impact on the increase of CO2 gas emissions. Thirdly, Indonesia’s urbanization has reduced CO2 gas emissions. ................................................ Penelitian ini menjelaskan pengaruh perkembangan teknologi informasi, total faktor produktivitas (TFP), dan urbanisasi terhadap emisi gas CO2 di Indonesia dari tahun 1975–2014. Untuk menguji secara empiris, penelitian ini menggunakan model Autoregressive Distributed Lag (ARDL). Ada beberapa hasil dalam penelitian ini. Pertama, koefisien nilai TFP pada jangka pendek lebih rendah daripada nilai koefisiennya pada jangka panjang sehingga penelitian ini menunjukkan bahwa hipotesis Enviromental Kuznets Curve (EKC) tidak terbukti. Hal ini menjadi salah satu penyebab naiknya emisi gas CO2. Kedua, teknologi informasi memiliki dampak yang signifikan terhadap naiknya emisi gas CO2. Ketiga, urbanisasi di Indonesia mengurangi emisi gas CO2.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document