scholarly journals PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM PEMBANGUNAN DESA WISATA BERBASIS PERATURAN DESA DI DESA TAMPAKSIRING GIANYAR

Abdi Insani ◽  
2021 ◽  
Vol 8 (3) ◽  
pp. 324-330
Author(s):  
Ni Luh Gede Astariyani ◽  
Ni Ketut Arismayanti ◽  
Ni Made Ari Yuliarthini. G

Kegiatan Pengabdian untuk Masyarakat di Desa Tampaksiring, Kecamatan Tampaksiring, Kabupaten Gianyar bertujuan untuk memperkuat pemberdayaan masyarakat melalui peningkatan partisipasi Sumber Daya Manusia dalam pembangunan desa wisata berbasis inovasi dan ekonomi kreatif sesuai dengan visi dan misi Desa Tampaksiring. Selain itu, kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat sistem pengelolaan desa, karena masih minimnya keterlibatan masyarakat dalam pengelolaan desa wisata yang terdapat di desa, lemahnya partisipasi SDM terhadap potensi wisata dan potensi budaya yang dimiliki. Metode  pendekatan dengan model yang dilakukan meliputi: 1) Model Partisipatory Rural Appraisal (PRA); 2) Model Entrepreneurship Capacity Building (ECB); dan 3) Model Teknologi Transfer (TT). Untuk mengatasi berbagai permasalahan tersebut diatas, beberapa rencana kegiatan yang diusulkan dalam pelaksanaan program Pengabdian untuk Masyarakat sebagai berikut: 1) Pelatihan penyusunan peraturan desa; 2) Pelatihan teknik memandu wisata bagi calon guide dan muda-mudi lokal di Desa Tampaksiring 3) Pelatihan manajemen pengolahan pangan ; 4) Pelatihan pembuatan souvenir khas untuk meningkatkan ekonomi kreatif di Desa Tampaksiring; 5) Membuat pelatihan kesehatan hewan; dan 6) Membuat Buku Panduan informasi tentang segala potensi wisata yang ada di Desa Tampaksiring dalam Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia.

2020 ◽  
Vol 19 (1) ◽  
Author(s):  
N.M.S. Sukmawati ◽  
N.W. Suniti ◽  
I.N. Sujana

Desa Antapan adalah sebuah desa yang sebagian besar penduduknya bermatapencaharian sebagai petani sayuran. Lokasi desa yang berdekatan dengan objek wisata Bedugul dan memiliki panorama yang indah membuat desa ini sangat potensial untuk dikembangkan menjadi agrowisata. Tujuan dari pengembangan agrowisata ini adalah untuk meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat karena selama ini harga sayuran tidak menentu dan tergantung pada pengepul. Beberapa permasalahan yang dihadapi dalam pengembangan agrowisata di Desa Antapan adalah kurangnya pengetahuan mayarakat dalam menyiapkan agrowisata seperti paket wisata, pemandu wisatawan, dan pemasaran. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah Partisipatory Rural Appraisal (PRA), Entrepreneurship Capacity Building (ECB), Technology Transfer (TT) dan pendampingan. Dari program pengabdian masyarakat ini sudah terbentuk agrowisata yang bernama “Mayungan Agrowisata” karena lokasinya di Dusun Mayungan, Desa Antapan. Agrowisata ini dikelola oleh kelompok wisata yang berfungsi sebagai tenaga dan pemandu yang berjumlah 20 orang dari masyarakat setempat. Untuk mendukung kegiatan agrowisata ini telah dilaksanakan pelatihan pokdarwis dan pengolahan produk pertanian setempat. Paket wisata yang dibuat adalah ekowisata, masak, out born dan tracking menuju air terjun. Selain paket wisata juga disediakan oleh-oleh khas Desa Antapan. Dari kegiatan ini dapat disimpulkan bahwa program ini berjalan lancar dan sangat bermanfaat bagi masyarakat setempat.   Kata kunci : Agrowisata, sayuran sehat, Antapan


Author(s):  
Iing Nasihin ◽  
Dede Kosasih ◽  
AI Nurlaila

Activities to increase the capacity of managers in managing visitors can be done by guiding visitors. So that visitors get optimal service in enjoying ecotourism objects. Meanwhile, to increase interest in the visit can be done by promoting or marketing ecotourism. The method used is through counseling, training, and assistance, namely regular meetings between the mentor and the target group. The approach model taken includes: (1) Participatory Rural Appraisal (PRA), (2) Entrepreneurship Capacity Building (ECB), and (3) Technology transfer (TT). The result of this PkM activity was the increase in the capacity of Kompepar members in guiding and marketing Sandbatang ecotourism, which included language style, interpretation flow, body language, and engagement with visitors. Meanwhile in the promotion of ecotourism it is done offline using conventional media such as brochures, and offline with social media Facebook.Keywords: Training; scouting; marketing; ecotourism�AbstrakKegiatan peningkatan kapasitas pengelola dalam melakukan pengelolaan pengunjung dapat dilakukan dengan pemanduan terhadap pengunjung. Sehingga pengunjung mendapatkan pelayanan yang oiptimal dalam menikmati objek ekowisata. Sementara itu, untuk meningkatkan minat kunjungan dapat dilakukan dengan melakukan promosi atau pemasaran ekowisata. Metode yang digunakan yaitu melalui penyuluhan, pelatihan, dan pendampingan yaitu pertemuan secara berkala antara pendamping dengan kelompok sasaran. Model pendekatan yang dilakukan meliputi: (1) Partisipatory Rural Appraisal (PRA), (2) Entrepreneurship Capacity Building (ECB), dan (3) Teknologi transfer (TT). Hasil kegiatan PkM ini adalah meningkatnya kapasitas anggota Kompepar dalam� melakukan pemanduan dan pemasaran ekowisata Pasirbatang, yang meliputi gaya Bahasa, alur interpretasi, Bahasa tubuh, dan pelibatan pengunjung. Sementara itu dalam promosi ekowisata dilakukan secara offline dengan menggunakan media konvensional seperti brosur, dan offline dengan media social facebook.Kata Kunci : Pelatihan; pemanduan; pemasaran; ekowisata


2017 ◽  
Vol 1 (2) ◽  
pp. 67
Author(s):  
I Gede Astra Wesnawa ◽  
Putu Indra Christiawan ◽  
Luh Gede Erni Sulindawati

Program Desa Binaan di Desa Tembok ini bertujuan untuk (1) meningkatkan kualitassumber daya manusia melalui pelatihan dan pendampingan keaksaraaan usaha mandiri, (2) meningkatkan kesadaran masyarakat akan potensi alam dan lingkungan melalui kegiatan pembibitan dan penghijauan untuk mewujudkan lingkungan yang lestari, (3) Mendorong tumbuhnya kreativitas, motivasi dan inovasi masyarakat dalam mengatasi permasalahan melalui pelatihan dan pendampingan pengembangan usaha ekonomi kreatif, seperti kreasi produk ingke dan pembuatan VCO, (4) Peningkatan kesadaran masyarakat untuk mendorong terwujudnya kemandirian, kenyamanan dan kesejahteraan masyarakat desa dalam bidang adat dan agama. Program ini dilaksanakan melalui: Partisipatory Rural Appraisal (PRA), Entrepreneurship Capacity Building (ECB), Technology Transfer (TT), dan Information Technology (IT), dalam berbagai bentuk kegiatan seperti pelatihan, pendampingan, penyuluhan, dan penghijauan. Hasil kegiatan adalah (1) meningkatnya keterampilan masyarakat sesuai minatnya sambil mereka belajar membaca dan berhitung; (2) meningkatnya pengetahuan masyarakat tentang pentingnya penghijauan baik sebagai kelestarian lingkungan maupun investasi jangka panjang, cara pembibitan, dan menanam bibit kelapa gading dan papaya California, (3) meningkatnya pengetahuan dan keterampilan ibu-ibu rumah tangga masyarakat dalam bidang industri rumahan, seperti ingke, minyak kelapa, dan (4) meningkatnya pengetahuan dan keterampilan masyarakat dalam pembuatan alat upakara adat Hindu.


2001 ◽  
Author(s):  
Susan Elliott ◽  
Jennifer O'Loughlin ◽  
Kerry Robinson ◽  
John Eyles ◽  
Dexter Harvey ◽  
...  

2011 ◽  
Author(s):  
Linda O'Mara ◽  
Ruta Valaitis ◽  
Nancy Murray ◽  
Donna Meagher-Stewart ◽  
Sabrina Wong ◽  
...  

2007 ◽  
Author(s):  
Tara Gregory ◽  
Sarah Ealey ◽  
Scott Wituk ◽  
Greg Meissen ◽  
Lalanea Walsh
Keyword(s):  

Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document