scholarly journals PERBAIKAN PELAYANAN UJI LABORATORIUM LINGKUNGAN MENGGUNAKAN METODE KANO DAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) (Studi Kasus : UPT Laboratorium Uji Kualitas Lingkungan, Gresik)

2020 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 91
Author(s):  
Usfa Rosyikna ◽  
Pregiwati Pusporini ◽  
M. Zainuddin Fathoni

UPT Laboratorium Uji Kualitas Lingkungan adalah Laboratorium yang memberikan jasa pengujian parameter kualitas lingkungan di Kabupaten Gresik. Permasalahan yang dialami adalah meningkatnya jumlah prosentase pengaduan pelanggan dari tahun 2016-2018. Pada tahun 2016 sebesar 0,86%, tahun 2017 sebesar 1,52% dan pada tahun 2018 sebesar 1,71%. Serta adanya laboratorium pesaing di Kabupaten Gresik yaitu PT. Global Quality Analitycal dan PT. Envilab Indonesia sehingga mengharuskan UPT Lab harus meningkatkan kualitas pelayanan kepada pelanggan. Metode pengukuran kualitas yang digunakan adalah integrasi Model Kano dan QFD yang bertujuan memberikan rekomendasi perbaikan untuk meningkatkan kualitas pelayanan pengujian laboratorium. Dimana tahapan yang dilakukan adalah melakukan identifikasi atribut pelayanan, klasifikasi Kano, menentukan matriks perencanaan dan merumuskan respon teknis. Kemudian langkah selanjutnya yaitu menentukan hubungan masing-masing atribut dengan respon teknis. Prioritas pengembangan yang direkomendasikan diperoleh dari hasil matrik target persyaratan teknis yaitu nilai prioritas paling tinggi dari respon teknis. Responden yang digunakan sebanyak 100 responden yang pernah melakukan pengujian di UPT Lab. dan Laboratorium pesaing. Hasil penelitian didapatkan 4 atribut dalam kategori kebutuhan umum (must be), 7 atribut dalam kategori one dimensional yang dapat meningkatkan tingkat kepuasan pelanggan dan 5 atribut tidak berpengaruh terhadap tingkat kepuasan (Indifferent). Nilai tingkat kepentingan atribut paling tinggi adalah ketepatan waktu penyelesaian laporan dengan nilai 4,90. Sedangkan nilai prioritas tertinggi adalah fasilitas dan kondisi laboratorium dengan nilai 8,30. Prioritas Pengembangan di UPT Lab. adalah perbaikan terhadap fasilitas dan kondisi laboratorium dan rekomendasi perbaikan yang diusulkan dengan melengkapi ketersediaan bahan peralatan uji laboratorium.Kata Kunci : Kualitas, Kano, QFD (Quality Function Deployment)

2017 ◽  
Vol 15 (1) ◽  
pp. 21-29
Author(s):  
Prihono Prihono ◽  
Yunia Dwie Nurcahyanie

Karakteristik industri jasa dengan industri manufaktur berbeda. Penelitian ini akan mengembangkan model QFD (Quality Function Deployment) dimana akan dikembangkan untuk jasa layanan industri transportasi umum. Untuk menggambarkan implementasi model, akan diuji untuk transportasi bagi penyandang cacat. Hal ini karena setiap warga negara berhak untuk mendapatkan layanan transportasi umum, termasuk penyandang cacat. Penelitian dimulai dengan identifikasi Voice of Customer (VoC) dengan menggunakan metode Kano, yaitu dengan kuesioner fungsional dan disfungsional ke responden. Langkah berikutnya adalah menggunakan metode Fuzzy untuk mengurangi jawaban yang subjektiv dari responden. Setiap atribut kemudian diklasifikasikan ke dalam kategori Kano: must be, one dimensional, attractive, dan indifferent. Untuk merancang sistem layanan, digunakanlah QFD . Berdasarkan hasil analisis QFD, ada sebelas kriteria untuk kebutuhan layanan yang dari VoC dan 21 atribut respon teknik yang digunakan untuk merancang sistem pelayanan. Selain itu, berdasarkan perhitungan VoC untuk bus untuk penumpang cacat, nilai tertinggi adalah atribut keamanan. Untuk itu, diperlukan adanya pusat informasi di halte-halte bus dan terminal-terminal


2019 ◽  
Vol 24 (3) ◽  
pp. 262-273
Author(s):  
Fitri Yanti ◽  
Trisna Murni

PT. Pos adalah perusahaan publik pemerintah yang bergerak dalam bisnis informasi, uang, dan layanan pengiriman paket. Adapun tujuan penelitian ini adalah mengetahui kualitas tingkat layanan paket pos di PT. Pos Indonesia Cabang Bengkulu dan mengetahui kriteria apa saja yang harus diperbaiki dan ditingkatkan dengan menggunakan metode SERVQUAL(Kualitas Layanan), Kano Model dan penyebaran kualitas fungsi. Penelitian ini menggunakan metode gabungan, terdiri dari SERVQUAL(Kualitas Layanan), Model Kano, dan Penyebaran Fungsi Kualitas (Quality Function Deployment/QFD). Informasi yang diperlukan diperoleh dari kuesioner yang didistribusikan melalui kuesioner SERVQUAL dan kuesioner kano kepada pelanggan yang pernah mendapatkan layanan perusahaan. Data yang terkumpul kemudian diproses dengan metode kualitas layanan dan dikelompokkan ke dalam kategori kano kemudian penyebaran fungsi kualitas (PFK) sebagai desain perbaikan. Berdasarkan analisa kuesioner dihasilkan bahwa skor gap Kualitas Layanan -1,02, model Kano diperoleh dua atribut yang diklasifikasikan Attractive (A), 11 atribut diklasifikasikan dalam one dimensional (O) dan sembilan atribut diklasifikasikan dalam Must-be (M). Berdasarkan analisis matriks rumah kualitas/PFK diperoleh 11 tanggapan teknis yang perlu dilakukan oleh manajemen kantor pos Indonesia yaitu: Peningkatan kinerja melalui training, seminar dan workshop, peningkatan layanan pada pelanggan, penyempurnaan SOP penerimaan dan pengiriman paket, komputerisasi loket/ titik layanan yang terintegrasi secara on-line, pemanfaatan teknologi kode baris (barcode), pengiriman barang dengan sarana jejak lacak (track and trace), peningkatan kinerja standarisasi waktu tempuh kiriman pos, pengembangan jaringan angkutan, peningkatan pengadopsian sistem ISO pada pelayanan pengiriman paket, standarisasi peralatan dan sistem informasi, perluasan titik layanan dengan pola kerjasama.


2016 ◽  
Vol 6 (1) ◽  
Author(s):  
Dudy Hilmansyah

<p>TNI Angkatan Laut menyelenggarakan pendidikan Sekolah Staf dan Komando (Seskoal) yang juga diikuti oleh Perwira dari Angkatan Laut mancanegara sebagai kegiatan diplomatik pada operasi militer selain perang. Dari keberhasilan yang telah dicapai TNI Angkatan Laut, beberapa Pejabat Strategis Angkatan Laut negara sahabat menyebutkan bahwa TNI Angkatan Laut sudah berkelas dunia. Namun dari pernyataan beberapa Pasis mancanegara yang tengah mengikuti pendidikan reguler Seskoal angkatan ke-53, khususnya mengenai kualitas pelayanan di Seskoal masih terdapat banyak hal yang belum mencerminkan lembaga pendidikan yang berkelas dunia. Komandan Seskoal, bertekad membawa Seskoal kearah yang lebih maju, cerdas dan lebih diakui keberadaannya baik di lingkungan TNI, Nasional dan Internasional. Artikel ini berusaha menjawab beberapa pertanyaan, apa saja atribut pelayanan Seskoal; bagaimana klasifikasi atribut pelayanan di Seskoal; atribut pelayanan apa yang perlu diperbaiki dan ditingkatkan; dan apa yang menjadi usulan prioritas sebagai <em>action plan</em>. Berdasarkan hasil pengamatan, diskusi dan wawancara dengan Pasis mancanegara didapatkan 54 atribut layanan Seskoal. Dari atribut layanan tersebut terdapat 3 atribut yang masuk dalam kategori <em>questionable</em>, 3 atribut masuk kategori <em>reverse</em>, 15 atribut masuk kategori <em>indifferent</em>, 17 atribut masuk kategori <em>attractive</em>, 8 atribut masuk kategori <em>one dimensional</em> dan 8 atribut masuk kategori <em>must be</em>. Berdasarkan hasil studi ini diperoleh 16 atribut layanan dengan prioritas tinggi sebagai usulan perbaikan terhadap atribut tersebut sebagai upaya peningkatan Seskoal dalam rangka mewujudkan visi <em>World Class Navy</em>.</p><p><strong> </strong></p><p><strong>Kata Kunci : </strong><em>service quality, Kano, Quality Function Deployment, </em>Seskoal<em>, World Class Navy</em><em></em></p>


Author(s):  
Andri Erawati ◽  
Lukmandono Lukmandono ◽  
Rony Prabowo

The exhibition that has been followed by the SMEs in East Java is currently profitable and hurt. The advantage of the exhibition is the SMEs helped to introduce the product, but still less profitable for the SMEs because not all the exhibits crowded by consumers, so it is not optimal in the sale of products. It is influenced by several things such as location selection, less weighted exhibit themes and many other things that can affect. This research aims to determine the attributes of consumers ' desire to increase product sales along with a prioritized technical function variable to be repaired through the integration of the Kano method and the Quality Function Deployment. From the calculations obtained category Must be 5 attributes, One Dimensional 3 attribute, attractive 5 attributes and Indeffrent 2 attributes. Where is the value of Adjustment Importance (%) of the highest value is as follows: promotion and publication of exhibitions by Event Organizer is more driven/active in digital media as well as newspapers to attract 11.77% of visitors, selection of the right area according to the products offered and local community shots 11.38%, decoration exhibition stand more impressive 11.18%, and security and cleanliness during maintenance maximum 11.08%. 


Author(s):  
Shella Anindya Puspitasari ◽  
Lukmandono Lukmandono

PT. Bank Jatim merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dalam jasa perbankan di Indonesia yang akan terus meningkatkan pelayanan untuk meningkatkan kepuasan pelanggan. Saat ini, sistem pelayanan yang digunakan masih bersifat manual sehingga masih ditemui ketidaksesuaian antara pelayanan dengan kepuasan pelanggan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat pelayanan dengan pendekatan Kano dan quality function deployment. Hasil penelitian dengan metode Kano didapatkan 20 atribut dengan kategori one dimensional, must-be dan attractive. Sedangkan hasil penelitian metode quality function deployment didapatkan 12 respon teknis yang akan digunakan untuk memperbaiki tingkat kepuasan pelanggan. Pada tahap perbaikan dapat dilihat dari hasil ranking technical contributions importance yang tertinggi. Tindakan perbaikan yang diusulkan adalah melakukan pelatihan berkala, melakukan perekrutan SDM berpotensi, dan melakukan penilaian kinerja secara rutin.Kata kunci: Analisis Pelayanan, Kepuasan Pelanggan, Kano, QFD


2018 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
pp. 26
Author(s):  
Nur Hayati Rauf ◽  
Taufik Nur ◽  
Helmy Sulfiani Malica

KM Sutera Opo bergerak dibidang industri pertenunan sutera, kualitas kain sutera sangat mempengaruhi kepuasan pelanggan, Berbagai macam keluhan yang sering muncul baik dalam wawancara langsung dengan pelanggan maupun dari data pengamatan Dinas Perindustrian Kab.Bone. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui indikator-indikator kepuasaan pelanggan terutama indikator mana yang paling berpengaruh terhadap kenaikan dan penurunan tingkat kepuasan tersebut. Penelitian ini menggunakan dua metode, yang pertama metode kano untuk menganalisa dan mengkategorikan atribut-atribut dari kualitas produk, berdasarkan seberapa baik produk tersebut mampu memuaskan pelanggan, selanjutnya metode kedua yaitu metode Quality Function Deployment, untuk merencanakan dan mengembangkan secara terstruktur dan mendefinisikan secara jelas kebutuhan dan harapan pelanggan secara sistematik. Hasil penelitian tersebut adalah Dimensi yang paling diprioritaskan pada metode kano yaitu dimensi One dimensional dan Must be, Kemudian analisa QFD akan dilakukan perbaikan kualitas produk pihak IKM hendaknya melaksanakan respon teknikal dengan skala prioritas yang sesuai dengan urutan tingkat kepentingan absolut dan relatif.


2019 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
pp. 60
Author(s):  
Chistofora Desi Kusmindari

Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimanakah peningkatan kualitas layanan konsumen CV. Sinar Jaya Agung dengan metode servqual dan quality function deployment dengan tujuan untuk mengetahui persepsi konsumen dengan metode servqual, untuk menentukan nilai gap servqual antara persepsi dan harapan konsumen, dan untuk meningkatkan kualitas layanan sesuai dengan kebutuhan dan keinginan konsumen dengan menggunakan metode quality function deployment. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa semakin tinggi nilai customer satisfaction performancemaka semakin tinggi pula tingkat persepsi konsumen terhadap atribut oleh responden, nilai gap servqual diperoleh nilai tertinggi sebesar 0,35 pada atribut karyawan memiliki kompetensi dan profesional dalam melayani pelanggan. Dengan demikian dapat diartikan bahwa kualitas layanan konsumen yang diberikan sudah bisa dikatakan baik. Hasil pengujian quality function deployment menunjukkan bahwa untuk meningkatkan kualitas layanan sesuai dengan kebutuhan dan keinginan konsumen, maka perusahaan harus melakukan beberapa perbaikan, antara lain: lokasi perusahaan harus mudah dijangkau oleh konsumen, penyediaan checklist pembersihan, pemberian pelatihan rutin kepada karyawan, serta service yang baik dari karyawan pada konsumen.


2008 ◽  
Vol 4 (08) ◽  
pp. 36
Author(s):  
Lili Karmela Fitriani Karmela Fitriani

AbstrakThe data of year 2006 show that amount of polyclinic patients care unit of BRSUD�45� Kuningan is the most among other polyclinics. The result of observation and interviews tell that the degree of satisfaction got by the patients is in the level(category) of middle (enough) and the degree of importance is in the level of high (important). The purpose of doing this research is to analyze the quality of service to improve the patients satisfaction using Quality Function Deployment method involving 96 respondents. The data were taken from the result of applying quality Function Deployment method in BRSUD�45� Kuningan tells that the attribute owning the highest level of importance is the competence or the skill of the doctors in handling their works while the attribute owning the lowest level is the availability of the public service facilities such as public phones, televisions, and ATM. The attribute that owns the most satisfaction value is the dressy of the officials while the attribute that owns the least satisfaction value is the comfortable, hygiene water closet. The technical characteristic owning relatively the highest importance value is the standard officers� performance; therefore, such attribute gets the highest attentive priority of technical characteristic (technical response)Keywords : QFD, House of Quality, Voice of Customer, Technical Characteristic, Technical Response


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document