scholarly journals PELATIHAN PEMBUATAN NATA DE COCO DARI LIMBAH AIR KELAPA DI DESA DUNU KECAMATAN MONANO KABUPATEN GORONTALO UTARA

2021 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
pp. 24-28
Author(s):  
Herinda Mardin ◽  
Trifandi Lasalewo
Keyword(s):  

ABSTRAK   Tanaman kelapa memiliki beragam manfaat mulai dari buah, batang, daun dan air kelapa. Buah kelapa dimanfaatkan oleh masyarakat di desa Dunu kecamatan Monano Kabupaten Gorontalo Utara menjadi kopra. Dalam proses pembuatan kopra, air kelapa di desa Dunu kurang dimanfaatkan secara maksimal sehingga menjadi limbah. Limbah air kelapa dapat digunakan dalam pembuatan nata de coco dengan menggunakan mikroorganisme Acetobacter xylinum. Untuk itu, dengan melimpahnya air kelapa di desa Dunu, sehingga dilakukan pelatihan pembuatan nata de coco. Tujuan dari kegiatan pelatihan ini diharapkan dapat memberikan informasi, skill dan pengetahuan kepada masyarakat desa Dunu dalam memanfaatkan limbah air kelapa menjadi produk nata de coco sehingga mampu meningkatkan pendapatan ekonomi masyarakat juga mampu menjaga kebersihan lingkungan sekitar dari limbah air kelapa. Pelatihan pembuatan nata de coco dari limbah air kelapa di desa Dunu, Kecamatan Monano Kabupaten Gorontalo Utara ini dilaksanakan pada hari Minggu tanggal 20 September 2020 dengan melibatkan 65 orang peserta bertempat di aula kantor desa Dunu. Metode pelaksanaan kegiatan ini adalah pelatihan langsung dan praktik. Hasil dari kegiatan pelatihan pembuatan nata de coco dari limbah air kelapa ini adalah peserta mendapatkan informasi, skill dan pengetahuan mengenai cara pembuatan nata de coco dari air kelapa. Selain itu, peserta juga mendapat pengetahuan dan skill mengenai cara pembibitan starter nata de coco dari mikroorganisme bakteri Acetobacter xylinum.    

2014 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
pp. 24-33
Author(s):  
Ahmad Yasin ◽  
Hermiza Mardesci
Keyword(s):  

Penelitian tentang kajian penerapan cara produksi yang baik (CPB) pada industri nata de coco bertujuan untuk mengetahui tingkat penerapan CPB, menganalisa dan mengidentifikasi produk nata de coco guna meningkatkan jaminan keamanan pangan dan mutu bagi konsumen. Hasil penelitian di PD. Salju Mandiri Tembilahan menunjukkan tingkat penerapan CPB secara keseluruhan belum bernilai baik. Jumlah koloni pada sampel nata de coco yang dihitung dengan menggunakan rumus SPC melebihi batas maksimal SNI 2,0 x 102. Derajat keasaman (pH) tidak berada dalam kondisi optimal 4,3 untuk pertumbuhan bakteri Acetobacter xylinum.


Arena Tekstil ◽  
2014 ◽  
Vol 29 (1) ◽  
Author(s):  
Rizka Yulina ◽  
Srie Gustiani ◽  
Wulan Septiani

Selulosa bakterial mempunyai sifat mekanik yang baik untuk digunakan sebagai membran pada proses pengolahan air limbah tekstil. Pada penelitian ini dilakukan pembuatan dan karakterisasi serat hollow dari bahan baku selulosa bakterial nata de coco dengan penambahan nanopartikel ZnO sebagai fotokatalis terimmobilisasi. Selulosa bakterial disintesis menggunakan bakteri Acetobacter xylinum di dalam medium air kelapa dan gula. Selulosa bakterial dilarutkan bersama dengan nanopartikel ZnO menggunakan pelarut cuprietilen diamina (Cuen) dengan variasi selulosa bakterial 2,25% dan 2,50%. Serat berbentuk hollow dihasilkan dari proses wet spinning menggunakan koagulan NaOH. Serat hollow yang telah melalui koagulan kemudian direndam dalam larutan asam, gliserol, dan alkohol, dengan variasi waktu perendaman asam selama 1 dan 2 hari. Uji kekuatan tarik menunjukkan hasil yang terbaik yakni sebesar 815,72 gf pada konsentrasi selulosa bakterial 2,50% dan perendaman asam selama 2 hari. Dari hasil uji gugus fungsi menggunakan spektroskopi Fourier Transform Infra Red (FTIR), terdapat beberapa gugus fungsi yang menunjukkan keberadaan selulosa dan nanopartikel ZnO. Proses dekolorisasi fotokatalitik terhadap air limbah tekstil artifisial yang mengandung zat warna reaktif Remazol Black 5 (RB5) menunjukkan bahwa pH optimum proses penyisihan warna yakni pada pH 9 dan dihasilkan persen penyisihan warna yang tertinggi yaitu 90,32%. Pada kondisi yang sama, proses dekolorisasi RB5 menggunakan serat hollow tanpa nanopatikel ZnO hanya menghasilkan persen penyisihan warna sebesar 32,10%. Berdasarkan laju penyisihan zat warna, aktivitas degradasi fotokatalitik terbesar (k’ = 0,2615) diperoleh pada konsentrasi ZnO 10% dan konsentrasi zat warna RB5 10 ppm.


2009 ◽  
Vol 43 (1) ◽  
pp. 78-84 ◽  
Author(s):  
Magdiel Inggrid Setyawati ◽  
Liang-Jung Chien ◽  
Cheng-Kang Lee
Keyword(s):  

1957 ◽  
Vol 23 ◽  
pp. 652-653 ◽  
Author(s):  
J.R. Colvin ◽  
S.T. Bayley ◽  
M. Beer

1963 ◽  
Vol 41 (1) ◽  
pp. 1691-1702 ◽  
Author(s):  
T. E. Webb ◽  
J. Ross Colvin

The production of cellulose by lysozyme lysates of Acetobacter xylinum is similar to that of a suspension of whole cells, in contrast to the negative results obtained with previous "cell-free" preparations. The results of differential centrifugation of these lysates suggests that most of the enzymes required for cellulose synthesis from glucose normally are held by the cell envelope and are not located in the cytoplasm. However, a heat-stable cofactor(s) is present in the supernatant derived from the cell contents which may stimulate cellulose synthesis by the cell envelopes.The addition of extracts from a number of plant sources increased cellulose synthesis by whole cells of A. xylinum. In particular, the supernatant prepared by centrifugation of an homogenate of tomatoes increased bacterial cellulose production at pH 6 by a factor of 3. Both dialyzable and non-dialyzable substances in the extract are responsible. Fractionation of the non-dialyzable portion of the extract by column chromatography suggests that the overall increase is due to additive effects of several compounds. Here also the compounds appear to act upon the bacterial cell envelope.


2014 ◽  
Vol 80 (6) ◽  
pp. 1926-1932 ◽  
Author(s):  
Na Yin ◽  
Thiago M. A. Santos ◽  
George K. Auer ◽  
John A. Crooks ◽  
Piercen M. Oliver ◽  
...  

ABSTRACTBacterial cellulose (BC) has a range of structural and physicochemical properties that make it a particularly useful material for the culture of bacteria. We studied the growth of 14 genera of bacteria on BC substrates produced byAcetobacter xylinumand compared the results to growth on the commercially available biopolymers agar, gellan, and xanthan. We demonstrate that BC produces rates of bacterial cell growth that typically exceed those on the commercial biopolymers and yields cultures with higher titers of cells at stationary phase. The morphology of the cells did not change during growth on BC. The rates of nutrient diffusion in BC being higher than those in other biopolymers is likely a primary factor that leads to higher growth rates. Collectively, our results suggest that the use of BC may open new avenues in microbiology by facilitating bacterial cell culture and isolation.


2010 ◽  
Vol 52 (4) ◽  
pp. 419-429 ◽  
Author(s):  
Yu. G. Baklagina ◽  
N. V. Lukasheva ◽  
A. K. Khripunov ◽  
V. V. Klechkovskaya ◽  
N. A. Arkharova ◽  
...  

Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document