scholarly journals Penyu: Sistem Pendukung Keputusan untuk Penyewaan Ruko yang Strategis Menggunakan Metode Analytical Hierarchy Process(AHP)

2020 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
pp. 89-94
Author(s):  
Fitra Ramadhan ◽  
Maksum Ro’is Adin Saf

Pada perkembangan ekonomi di Indonesia yang sedang berkembang saat ini,  usaha dalam penyewaan ruko sangatlah pesat, dan untuk menyewa ruko haruslah sesuai dengan target yang ingin dicapai, seperti lokasi yang ramai, lokasi yang mudah diakses, ataupun kelengkapan ruko untuk memaksimalkan pelayanan. Akan tetapi dari beberapa kriteria tersebut, kemungkinan terjadinya kesalahan penyewaan ruko dapat muncul karena kurangnya dan keterbatasan dalam mendapatkan informasi ruko. Dari permasalahan tersebut dibangunlah sebuah Sistem Pendukung Keputusan untuk Penyewaan Ruko yang Strategis. Metode yang digunakan adalah Analytical Hierarchy Process (AHP). Kemudian, dilakukan tiga buah pengujian terhadap sistem yaitu pengujian black box, usability testing dan perbandingan perhitungan manual dan sistem. Didapatkan hasil pengujian black box dengan teknik Equivalence Class Partitioning bahwa semua inputan berjalan, dan dengan teknik Boundary Value Analysis didapatkan nilai batas atas dan bawah tiap masukan. Berdasarkan hasil rekapitulasi kuesioner terhadap user, responden setuju dengan kepuasan dalam penggunaan sistem dengan rata-rata 75,31%. Kemudian Berdasarkan perbandingan perhitungan manual dan sistem, didapatkan hasil selisih perhitungan sebesar 0,03, akurasi dari perhitungan sistem sebesar 100% dan perhitungan metode AHP berhasil diterapkan.

Techno Com ◽  
2020 ◽  
Vol 19 (3) ◽  
pp. 227-236
Author(s):  
Ervina Bungas Serelia ◽  
Maksum Ro'is Adin Saf

SMAN Dharma Pendidikan merupakan lembaga yang bergerak dalam bidang pendidikan. Setiap tahun rutin melakukan penentuan peminatann siswa SMA sesuai dengan kriteria yang digunakan. Masalah yang dihadapi oleh SMAN Dharma Pendidkan yaitu proses penentuan peminatan belum memiliki panduan baku dan memiliki subjektifitas yang tinggi. Selain diberatkan dengan adanya penentuan peminatan, siswa juga mengalami kebingungan dalam menentukan lintas minat. Dari permasalahan tersebut diperlukan sebuah sistem yang dapat membantu proses penentuan peminatan siswa. Proyek akhir ini menyajikan sebuah Sistem Pendukung Keputusan (SPK) yang dirancang dengan metode Simple Additive Weighting (SAW) yaitu perhitungan yang melibatkan nilai bobot dari setiap kriteria. Kriteria yang digunakan pada penentuan peminatan yaitu nilai rata-rata SKHU, nilai tes peminatan, nilai rapor IPA, nilai rapor IPS, rekomendasi orang tua IPA, rekomendasi orang tua IPS. Sedangkan kriteria yang digunakan untuk penentuan lintas minat yaitu kemampuan siswa, minat siswa, rekomendasi orang tua, rekomendasi guru. Sistem ini dibangun menggunakan Pearl Hypertext Processor (PHP) sebagai bahasa pemrogramannya dan MySQL sebagai basis datanya. Metode yang digunakan dalam pengujian ini adalah blackbox, confusion matrix, user acceptance testing(UAT), dan akurasi perhitungan manual dan sistem metode SAW. Ada 3 teknik black box testing yang diterapkan yaitu equivalence class partitioning, boundary value analysis dan decision table based testing. Berdasarkan pengujian confusion matrix terhadap metode SAW, dapat disimpulkan bahwa ketepatan klasifikasi sebesar 96.92%, ketepatan prediksi sebesar 96.87%, serta tingkat kesalahan sebesar 7.46%. Berdasarkan pengujian UAT dapat disimpulkan bahwa dapat diterima dengan baik. Selain itu, berdasarkna pengujian akurasi perhitungan sistem dan manual dapat dianalisa hasil dari sistem yang telah dibangun sudah sama dengan perhitungan manual dengan tingkat akurasi 100%.


Sainteks ◽  
2021 ◽  
Vol 18 (1) ◽  
pp. 65
Author(s):  
Rima Dwi Mainingsih ◽  
Muhammad Hamka

Salah satu program LAZISMU Banyumas adalah beasiswa. Beasiswa merupakan pemberian bantuan keuangan yang diberikan kepada perorangan yang bertujuan untuk meningkatkan kapasitas SDM atau Sumber Daya Manusia melalui pendidikan. Permasalahan di LAZISMU, sistem bantuan beasiswa masih bersifat manual maka diperlukan suatu sistem pendukung keputusan (SPK) untuk memperhitungkan segala kriteria yang mendukung pengambilan keputusan guna membantu, mempercepat dan mempermudah proses pengambilan keputusan. Metode yang digunakan pada sistem pendukung keputusan adalah metode Analytical Hierarchy Process (AHP) dan metode TOPSIS. Analytical Hierarchy Process (AHP) yang digunakan untuk memperbaiki nilai bobot dari kriteria. Nilai bobot yang dihasilkan dari metode AHP selanjutnya digunakan untuk menentukan proses peranking calon penerima bantuan beasiswa menggunakan metode Technique For Order Preference By Similarity To Ideal Solution (TOPSIS). Metode AHP dan TOPSIS digunakan untuk meningkatkan hasil rekomendasi calon penerima bantuan beasiswa. Hasil klasifikasi kemudian dievaluasi menggunakan Black Box Testing untuk mengetahui apakah fungsi, masukan dan keluaran dari perangkat lunak sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sistem aplikasi telah berjalan sesuai dengan tujuan yang diharapkan, karena tidak ditemukan adanya kesalahan pada interface serta sistem yang dirancang dan dibangun mampu mengatasi kelemahan-kelemahan yang terdapat pada sistem yang lama dan memberikan hasil rekomendasi calon penerima bantuan beasiswa.Kata-kata Kunci: sistem pendukung keputusan, penerima beasiswa, AHP, TOPSIS, black box testing


2019 ◽  
Vol 4 (4) ◽  
pp. 143
Author(s):  
Muhamad Nurudin ◽  
Windi Jayanti ◽  
Rio Dwi Saputro ◽  
Masda Priadyan Saputra ◽  
Yulianti Yulianti

In a software test, validation is one of the processes of checking whether the software meets the expected specifications and objectives or not. The data validation process has not been maximized can result in a mismatch of data that will be stored in the database. For example the amount of stock turned negative, or the number of digits entered can exceed the defined limits. This can be detrimental to the owner and user in using this application. Therefore, it is necessary to improve the quality of validation more accurately, so it can help the owner in terms of data accuracy. Applications are designed in such a way must go through a testing phase to ensure the quality of the software itself. Examples of tests can be said to be good if they have a chance of finding an error that cannot be revealed. Among the many ways of the Black Box testing methods, this study uses the Boundary Value Analysis testing method. The method tests the maximum number of limits and the minimum number of limits to produce a valid value, which is considered quite relevant for testing sales applications at PT Karunia Segar Kedua. The initial stage of the research needs to be done is to define the functionality to be tested, compile the test scheme, choose the material to be tested, determine the maximum and minimum number of limits in accordance with a predetermined database structure, conduct experiments, document research results, and draw conclusions. The conclusion is based on the testing has been done is software can be used properly, after an improvement is made on the errors found. However, this test has not been said to be perfect, because it is only done using a sample form. From the results of this test it is expected that the application can be used according to user requirements.


2020 ◽  
Vol 4 (2) ◽  
pp. 1
Author(s):  
Ismail Ismail ◽  
Jalisal Efendi

The Source Code Bank Programming application that the researchers built uses Borland Delphi which functions to support software learning activities and as a reference for software developers, especially the Delphi programming language. In the process of developing Source Code Bank Programming is still in the prototype stage and further development is still being carried out so that it can be competitively competitive in the world. It is necessary to do various evaluations of the quality of the application in order to match the expectations of the user, one of which is to analyze the quality of the application using the Black-Box Testing method. Testing the Black-Box Source Code Bank Programming uses 3 methods, namely; 1) Graph-based testing, 2) Equivalence Partitioning, and 3) Boundary Value Analysis. The research results show that graph testing, equivalence partitioning, and boundary value analysis will be able to help the process of making test cases and make testing simpler, There are errors in testing and are included in the defect-list, the test results also show that the fulfillment of user needs for public users with a value 0.90, user registers/member with a value of 1.00, students with a value of 0.90, lecturers with a value of 0.82 and admin with a value of 0.84 are classified as good because the degree of value in each user module is greater than 0.8.


2020 ◽  
Vol 3 (3) ◽  
pp. 165
Author(s):  
Muhammad Indra Rizaldi ◽  
Sandi Ramadhan ◽  
Mochammad Noor Holik Majid ◽  
Yulianti Yulianti

Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) information system is a system used to record grades and other student data relating to the implementation of work practices in industry. This information system must be error free. If an error occurs can cause losses to stakeholders. To provide assurance that the information system developed has been free from errors, it is necessary to test. Testing is one level of the program implementation process that must be passed in order that an error can be found. Tests that can be said to be good are if the tests were initially found no errors and then errors can be found, even if only a small error. In testing the Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) information system it is proposed as a Black Box. Black Box testing has various techniques. Of the many testing methods currently available, the current testing will use the Boundary Value Analysis method. The technique of determining the limits that exist in the lower and upper values to be able to produce the actual value. The test results show that the information system developed has been error free and has good quality.


2020 ◽  
Vol 4 (2) ◽  
pp. 133
Author(s):  
Agus Utomo ◽  
Yusuf Sutanto ◽  
Erna Tiningrum ◽  
Eko Meiningsih Susilowati

Sistem informasi merupakan salah satu kebutuhan yang sering digunakan untuk mempermudah pekerjaan manusia. Pekerjaan yang sering menggunakan sistem informasi adalah pekerjaan kantor, baik di instansi pemerintah maupun instansi swasta. Perusahaan umumnya membutuhkan sistem informasi untuk mempermudah pekerjaan seperti membuat dokumen kerjasama, dokumen perjanjian dengan pihak luar, maupun untuk membantu membuat lembar monitoring dan evaluasi manajemen internal. Adanya sistem informasi tersebut juga mempermudah untuk menyimpan dokumentasi kegiatan secara digital. Perusahaan yang bergerak dalam bidang perdagangan juga memerlukan sistem informasi, perusahaan perdagangan menggunakan sistem informasi untuk mencatat transaksi yang sudah terjadi. Data pencatatan transaksi yang sudah masuk sistem tersebut diolah dan dapat menghasilkan kesimpulan pelanggan mana yang melakukan banyak transaksi, jenis barang yang sering di beli oleh pelanggan, pelanggan mana yang sering melakukan transaksi, dan lain sebagainya. Perusahaan yang memiliki data yang akurat mengenai data transaksi para pelanggannya akan dapat memberikan pelayanan yang terbaik.  Layaknya sebuah sistem, untuk bisa menyimpan dan menampilkan data sesuai dengan yang seharusnya. Dibutuhkan pengujian sistem informasi agar dapat diketahui sisi kekurangan suatu sistem. Kekurangan suatu sistem itu bisa berupa fitur yang tidak bekerja dengan baik atau adanya perbedaan antara fitur yang di harapkan dan fitur yang tersedia. Pengujian sistem informasi itu salah satunya adalah pengujian sistem metode Black Box dengan cara Boundary Value Analisis. Boundary Value Analisis merupakan cara pengujian dengan menentukan nilai batas bawah dan batas atas dari data yang akan ingin diuji. Pengujian ini dilakukan pada fungsi tambah data barang baru pada aplikasi transaksi perdagangan. Hasil pengujian masih ada kekurangan saat melakukan validasi pada data yang di masukkan kedalalam sistem, sehingga menyebabkan data yang disimpan dalam database tidak sesuai dengan yang di harapkan. Hasil dari pengujian ini bisa menjadi masukan untuk memperbaiki aplikasi supaya persyaratan kelayakan sistem informasi menjadi lebih baik sesuai dengan data yang diharapkan masuk kedalam sistem.


2020 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
pp. 73
Author(s):  
Dekif Ahrizal ◽  
Maula Khaerul Miftah ◽  
Romi Kurniawan ◽  
Teguh Zaelani ◽  
Yulianti Yulianti

Testing on an application aims to check whether a program has run properly or there are still errors that must be corrected so that the program created will be a program that has good quality. In this study the software that will be reviewed using Black Box Testing is a PlayStation Loan Information Application System where this application aims to facilitate the admin (PlayStation rental) in data collection on the number of borrowers, as well as the return date of PlayStation borrowed by members, where there are 2 forms to be filled in. Member added data form, game added form during the loan. lending data information applications will be tested using Black Box Testing where this test only aims to see the program whether in accordance with the expected function or not without knowing the program code used. Black Box Testing Method consists of several techniques, including Equivalence Partitions, Boundary Value Analysis, Sample Testing, and so on. Among the many testing techniques, in this study the testing technique was chosen using Boundary Value Analysis. Boundary Value Analysis Techniques, are software testing techniques in which tests are designed to include representatives of boundary values in a range.


2018 ◽  
Vol 9 (1) ◽  
pp. 479-490
Author(s):  
Ayu Riana Devi Aprilia ◽  
Indra Waspada

Jumlah pelanggaran lalu lintas yang terjadi di Indonesia meningkat dari tahun ke tahun. Sejak 2012 hingga 2016, angka pelanggaran melonjak hingga 47 persen. Untuk meningkatkan ketertiban lalu lintas disuatu daerah, aparatur kepolisian memiliki tiga jenis tindakan yaitu penyuluhan, patroli, dan razia. Pada awalnya belum ada metode tertentu yang digunakan atasan dalam memutuskan jenis tindakan disuatu wilayah, hanya berdasarkan pengamatan dari atasan saja, sehingga dalam pelaksanaannya dimungkinkan masih kurang akurat dalam aspek prioritas jenis tindakan yang diambil. Pada penelitian ini telah dibangun suatu sistem menggunakan metode Analytic Hierarchy Process (AHP) yang dapat memberikan informasi lebih cepat dan mudah dipahami dalam penentuan jenis tindakan operasi lalu lintas untuk tiap kecamatan di kabupaten Jepara. Hasil kalkulasi AHP berupa urutan prioritas tindakan. Data-data yang dibutuhkan dalam penghitungan AHP adalah usia pelanggar pelanggar dibawah 17 tahun, usia pelanggar 17 tahun ke atas, dan total kejadian kecelakaan. Untuk memudahkan interaksi dengan pengguna maka hasil urutan prioritas tersebut disajikan dalam bentuk peta yang dapat menampilkan warna merah untuk razia, warna kuning untuk patroli, dan warna hijau untuk penyuluhan. Hasil black box testing menunjukkan bahwa fungsionalitas yang diterapkan pada sistem sudah sesuai, sedangkan   hasil dari usability testing menunjukkan sistem dapat diterima oleh pengguna. Kata kunci: pelanggaran lalu lintas, jenis tindakan, analytic hierarchy process.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document