scholarly journals Evaluasi Kenyamanan Termal dan Kualitas Estetika pada Beberapa Taman Kota Banda Aceh

2019 ◽  
Author(s):  
Azwinur

Penelitian ini berfokus pada tiga taman kota di Kota Banda Aceh, yakni Taman Putroe Phang, Lapangan Blang Padang, dan Hutan Kota BNI. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi karakteristik kondisi taman kota eksisting, menganalisis tingkat kenyamanan termal dan kualitas estetika, serta menyusun rekomendasi terhadap perbaikan taman kota pada waktu yang akan datang. Metode penelitian menggunakan metode deskriptif melalui perhitungan Thermal Humidity Index (THI), Scenic Beauty Estimation (SBE), serta kuesioner terhadap persepsi dan preferensi pengunjung. Berdasarkan hasil perhitungan THI, tingkat kenyamanan termal pada lokasi penelitian termasuk dalam kategori cukup nyaman. Bagian taman yang menghasilkan tingkat kenyamanan termal paling baik adalah area taman yang mempunyai vegetasi dominan berupa pohon. Berdasarkan hasil evaluasi kualitas estetika, terdapat faktor yang memengaruhi kualitas estetika pada ketiga lokasi penelitian, yaitu kerapihan; kombinasi elemen lanskap yang terdiri atas vegetasi, air, dan perkerasan; serta penataan lanskap yang melibatkan prinsipprinsip desain. Berdasarkan kuesioner terhadap pengunjung, diketahui bahwa pengunjung menginginkan adanya penambahan fasilitas untuk menunjang aktivitas, serta penambahan penggunaan tanaman berbunga dan tanaman peneduh untuk meningkatkan keindahan dan kenyamanan taman kota.

2019 ◽  
Author(s):  
Azwinur

Abstract This research focuses on three city parks in Banda Aceh City, that are Taman Putroe Phang, Lapangan Blang Padang, and Hutan Kota BNI. The purposes of this research are to identify the characteristic of city parks existing condition, to analyze the thermal comfort index and aesthetic quality, as well as to suggest the recommendation of city parks improvement for the future. The method on this research using descriptive method through the calculation of Thermal Humidity Index (THI), Scenic Beauty Estimation (SBE), and questionnaires to the perceptions and preferences of visitors. Based on THI calculation, thermal comfort index on research sites classified in the category of quite comfortable. The part of city parks that represent the best of thermal comfort index is the area which has trees as the dominant vegetation. Based on the aesthetic quality evaluation, there are several factors that affect the aesthetic quality of the three research locations, that are the neatness; the combination of landscape element which consist of vegetation, water, and also pavement; as well as the arrangement of landscape that involves the principle of design. Based on visitor questionnaires, it is known that the visitors want some additional facilities to support their activities, and increasing the uses of flowering plants as well as shade plants to enhance the aesthetic quality and convenience of city parks.


2019 ◽  
Author(s):  
Azwinur

Penelitian ini berfokus pada tiga taman kota di Kota Banda Aceh, yakni Taman Putroe Phang, Lapangan Blang Padang, dan Hutan Kota BNI. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi karakteristik kondisi taman kota eksisting, menganalisis tingkat kenyamanan termal dan kualitas estetika, serta menyusun rekomendasi terhadap perbaikan taman kota pada waktu yang akan datang. Metode penelitian menggunakan metode deskriptif melalui perhitungan Thermal Humidity Index (THI), Scenic Beauty Estimation (SBE), serta kuesioner terhadap persepsi dan preferensi pengunjung. Berdasarkan hasil perhitungan THI, tingkat kenyamanan termal pada lokasi penelitian termasuk dalam kategori cukup nyaman. Bagian taman yang menghasilkan tingkat kenyamanan termal paling baik adalah area taman yang mempunyai vegetasi dominan berupa pohon. Berdasarkan hasil evaluasi kualitas estetika, terdapat faktor yang memengaruhi kualitas estetika pada ketiga lokasi penelitian, yaitu kerapihan; kombinasi elemen lanskap yang terdiri atas vegetasi, air, dan perkerasan; serta penataan lanskap yang melibatkan prinsip-prinsip desain. Berdasarkan kuesioner terhadap pengunjung, diketahui bahwa pengunjung menginginkan adanya penambahan fasilitas untuk menunjang aktivitas, serta penambahan penggunaan tanaman berbunga dan tanaman peneduh untuk meningkatkan keindahan dan kenyamanan taman kota.


2019 ◽  
Author(s):  
Azwinur

Penelitian ini berfokus pada tiga taman kota di Kota Banda Aceh, yakni Taman Putroe Phang, Lapangan Blang Padang, dan Hutan Kota BNI. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi karakteristik kondisi taman kota eksisting, menganalisis tingkat kenyamanan termal dan kualitas estetika, serta menyusun rekomendasi terhadap perbaikan taman kota pada waktu yang akan datang. Metode penelitian menggunakan metode deskriptif melalui perhitungan Thermal Humidity Index (THI), Scenic Beauty Estimation (SBE), serta kuesioner terhadap persepsi dan preferensi pengunjung. Berdasarkan hasil perhitungan THI, tingkat kenyamanan termal pada lokasi penelitian termasuk dalam kategori cukup nyaman. Bagian taman yang menghasilkan tingkat kenyamanan termal paling baik adalah area taman yang mempunyai vegetasi dominan berupa pohon. Berdasarkan hasil evaluasi kualitas estetika, terdapat faktor yang memengaruhi kualitas estetika pada ketiga lokasi penelitian, yaitu kerapihan; kombinasi elemen lanskap yang terdiri atas vegetasi, air, dan perkerasan; serta penataan lanskap yang melibatkan prinsip-prinsip desain. Berdasarkan kuesioner terhadap pengunjung, diketahui bahwa pengunjung menginginkan adanya penambahan fasilitas untuk menunjang aktivitas, serta penambahan penggunaan tanaman berbunga dan tanaman peneduh untuk meningkatkan keindahan dan kenyamanan taman kota.


Author(s):  
I WAYAN PASEK HARIMBAWA ◽  
I MADE SUKEWIJAYA ◽  
NI WAYAN FEBRIANA UTAMI

ABSTRACT The Effect of Telajakan-Front Yard Conversion into an Artshop Toward Human Comfort Index and Landscape Aesthetic in Tegallalang Village Telajakan, a Balinese typical home yard, has located in front, right or left, or in the back of the yard. The study only focused on telajakan front yard along the way of Tegallalang Village which is usually used as a garden or planted area, although many of them turning into an artshop. The purpose of the study was to determine the effect of telajakan conversion into an artshop using user’s comfort index and landscape aesthetic measurement. Methods used in this study was temperature humidity index (THI) with the data of temperature and humidity. In addition, to assessed the aesthetic quality of the landscape used scenic beauty estimation (SBE) method by taking a photo of each landscape element representing the land use. Result showed that user’s comport index was low (THI valued ranged from 24,47 to 27,39) and categorized as uncomfortable to the tropics area. Further, the aesthetic quality resulted that the lowest SBE quality was -80,21 and highest SBE quality was 138,42. The aesthetic quality of the majoring landscape along the way of Tegallalang valued as a low category (53,33%), medium category (28,88%), and high category (17,77%). As a results, the conversion of telajakan into an artshop caused low of user’s comfort index and low of aesthetic quality to the landscape.   Keywords: comfort index, landscape aesthetics, telajakan, temperature humidity index (THI), scenic beauty estimation (SBE).


2020 ◽  
Author(s):  
Intan Nur Fathonah

Ruang terbuka hijau (RTH) sebagai ameliorasi iklim penting keberadaannya dalam suatu kota terutama kota yang saat ini mengalami peningkatan penduduk yang signifikan seperti Kota Tasikmalaya. Peningkatan penduduk dapat menyebabkan turunnya kualitas lingkungan. Keberadaan RTH publik sangat penting untuk memberikan kawasan rekreasi yang nyaman namun tiga RTH publik yang menjadi pusat rekreasi masyarakat Kota Tasikmalaya belum memberikan kenyamanan thermal dan estetika yang optimal menurut sebagian masyarakat. Tujuan penelitian yaitu mengidentifikasi jenis dan fungsi tanaman, mengevaluasi fungsi ekologis dan estetika RTH, dan menyusun rekomendasi perbaikan penataan tanaman untuk RTH. Penelitian ini dilakukan di tiga RTH, di antaranya Alun-alun, Taman Kota, dan Kompleks Olahraga Wiradadaha Tasikmalaya. Metode penelitian yang dilakukan yaitu inventarisasi, analisis data inventarisasi dengan Key Performance Index (KPI); Thermal Humidity Index(THI); Scenic Beauty Estimation (SBE); deskriptif, serta menyusun rekomendasi perbaikan penataan tanaman. Hasil penelitian menunjukkan Kompleks Olahraga Wiradadaha memiliki jenis dan jumlah tanaman terbanyak. Kompleks Olahraga Wiradadaha menjadi RTH terbaik dalam fungsi modifikasi suhu, kontrol kelembaban, dan peredam kebisingan sementara Taman Kota menjadi RTH terbaik dalam penahan angin dibandingkan dengan dua RTH lainnya. Ketiga RTH telah terkualifikasi sebagai area nyaman berdasarkan standar kenyamanan THI dan baku mutu tingkat kebisingan kawasan rekreasi. Ketiga RTH mampu menurunkan suhu rata-rata sebesar 1.4 ˚C, meningkatkan kelembaban rata-rata sebesar 8%, serta meredam kebisingan rata-rata sebesar 4.4 dB. Taman Kota merupakan RTH dengan kualitas estetika lanskap terbaik dan Kompleks Olahraga Wiradadaha merupakan RTH dengan kualitas estetika lanskap terburuk. Pengunjung cukup puas dengan kondisi RTH saat ini tapi akan lebih baik bila ditambahkan tanaman peneduh khususnya untuk Alun-alun dan Taman Kota, penambahan tanaman estetika, dan fasilitas yang memadai. Alun-alun dan Taman Kota membutuhkan lebih banyak tanaman peneduh. Ketiga RTH perlu penambahan tanaman estetika untuk meningkatkan estetika lanskap. Ketiga RTH juga perlu penataan komposisi dan tata letak elemen lanskap yang lebih baik.


2019 ◽  
Author(s):  
INTAN NUR FATHONAH

The existance of green open space as climate amelioration is important in a city with high growth of population such as Tasikmalaya City. Population growth can decreasing environmental quality. The public green open spaces existence is important to give a comfortable recreation area but the three green open spaces, central recreation area of Tasikmalaya society, have not met optimal thermal and aesthetic comfort yet as society preference. The aims of this research is to identify species and function of vegetation, evaluate ecological and aesthetic functions of the green open spaces, and give vegetation improvement recommendations for the green open spaces. This research located in Alun-alun, Taman Kota, and Kompleks Olahraga Wiradadaha Tasikmalaya City. The research methods are inventory, analyse the inventory data by Key Performance Index (KPI); Thermal Humidity Index (THI); Scenic Beauty Estimation (SBE); descriptive, and give the vegetation improvement recommendation. The research result showed that Kompleks Olahraga Wiradadaha has the most species and quantity of vegetation. Kompleks Olahraga Wiradada is the best in modification, humidity control, and noise reducing function meanwhile Taman Kota is the best in wind barrier function than other green open spaces. The three green open spaces qualified as a thermal comfort zone based on standard THI and they also have meet the standard noise of recreation area. Overall they can decreasing the average temperature until 1.4 ˚C, increasing the average humidity until 8 %, and reducing the average noise until 4.4. Taman Kota has the best quality of landscape aesthetic and Kompleks Olahraga Wiradadaha has the worst quality of landscape aesthetic. Visitors satisfied enough with the green open spaces but those can be better with more shaded vegetation especially in Alun-alun and Taman Kota, more aesthetic vegetation, and better facilitation. Alun-alun and Taman Kota need more shaded vegetation. The three green open spaces need more variation in aesthetic vegetation, and a better landscape elements composition and layouting.


2019 ◽  
Author(s):  
Intan Nur Fathonah

Ruang terbuka hijau (RTH) sebagai ameliorasi iklim penting keberadaannya dalam suatu kota terutama kota yang saat ini mengalami peningkatan penduduk yang signifikan seperti Kota Tasikmalaya. Peningkatan penduduk dapat menyebabkan turunnya kualitas lingkungan. Keberadaan RTH publik sangat penting untuk memberikan kawasan rekreasi yang nyaman namun tiga RTH publik yang menjadi pusat rekreasi masyarakat Kota Tasikmalaya belum memberikan kenyamanan thermal dan estetika yang optimal menurut sebagian masyarakat. Tujuan penelitian yaitu mengidentifikasi jenis dan fungsi tanaman, mengevaluasi fungsi ekologis dan estetika RTH, dan menyusun rekomendasi perbaikan penataan tanaman untuk RTH. Penelitian ini dilakukan di tiga RTH, di antaranya Alun-alun, Taman Kota, danKompleks Olahraga Wiradadaha Tasikmalaya. Metode penelitian yang dilakukan yaitu inventarisasi, analisis data inventarisasi dengan Key Performance Index (KPI); Thermal Humidity Index (THI); Scenic Beauty Estimation (SBE); deskriptif, serta menyusun rekomendasi perbaikan penataan tanaman. Hasil penelitian menunjukkan Kompleks Olahraga Wiradadaha memiliki jenis dan jumlah tanaman terbanyak. Kompleks Olahraga Wiradadaha menjadi RTH terbaik dalam fungsi modifikasi suhu, kontrol kelembaban, dan peredam kebisingan sementara Taman Kota menjadi RTH terbaik dalam penahan angin dibandingkan dengan dua RTH lainnya. Ketiga RTH telah terkualifikasi sebagai area nyaman berdasarkan standar kenyamanan THI dan baku mutu tingkat kebisingan kawasan rekreasi. Ketiga RTH mampu menurunkan suhu rata-rata sebesar 1,4 ˚C, meningkatkan kelembaban rata-rata sebesar 8%, serta meredam kebisingan rata-rata sebesar 4.4 dB. Taman Kota merupakan RTH dengan kualitas estetika lanskap terbaik dan Kompleks Olahraga Wiradadaha merupakan RTH dengan kualitas estetika lanskap terburuk. Pengunjung cukup puas dengan kondisi RTH saat ini tapi akan lebih baik bila ditambahkan tanaman peneduh khususnya untuk Alun-alun dan Taman Kota, penambahan tanaman estetika, dan fasilitas yang memadai. Alun-alun dan Taman Kota membutuhkan lebih banyak tanaman peneduh. Ketiga RTH perlu penambahan tanaman estetika untuk meningkatkan estetika lanskap. Ketiga RTH juga perlu penataan komposisi dan tata letak elemen lanskap yang lebih baik.


2020 ◽  
Vol 7 (1) ◽  
pp. 48
Author(s):  
Diana Cahaya Siregar ◽  
Nasyithah Az-Zahra Lubis ◽  
Muhajir Muhajir

2020 ◽  
Vol 2 (3) ◽  
pp. 164-172
Author(s):  
Ibrahim Ibrahim ◽  
Jalaluddin Jalaluddin ◽  
Azwir Azwir ◽  
Nurul Akmal ◽  
Muhammad Ridhwan
Keyword(s):  

Pola penambahan bahan pengawet makanan atau zat aditif yang tidak sesuai takaran kesehtan akan menyebabkan bermacam persolaan untuk kesehatan siswa atau masyarakat antara lain keracunan, alergi, gangguan pernafasan atau terjadi musibah kematian. Upaya kita dalam mengurangi kesan negatif yang disebabkan oleh pemakaian zat tambahan untuk pengawet makanan, perlu dilakukan literasi terhadap masyarakat atau siswa dengan bantuan pihak kampus. Siswa-siswi SMP Negeri 6 Banda Aceh sangat banyak yang menggunakan kue, cemilan atau mie instan sebagai sarapan pagi yang dijual pada kantin sekitar sekolah. Kondisi ini telah berjalan dalam tempo yang lama tetapi tanpa edukasi dari pihak-pihak sekolah, pemerintah atau ormas lain yang peduli terhadap kesehatan warga, begitu juga pemahaman dari masyarakat yang berbisnis dalam sektor ini. Ada beberapa keluhan dari warga atas banyaknya zat aditif dalam makanan atau pengawet yang digunakan oleh pembuat kue dapat merusak kesehatan siswa. Dari hasil survei kami ada sekiatr 80% siswa mengeluh setelah lama mengkonsumsi makanan jajanan sekitar sekolah tetapi mereka tidak mengetahui secara pasti jenis makanan yang mana. Ada kesan positif bahwa iswa paham akan informasi atas pilihan jajanan yang tanpa pengawet atau zat aditif yang mengandungi bahan berbahaya untuk kesehatan. Kata kunci: Makanan jajanan, zat aditif, kesehatan, siswa SMP


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document