Pembuatan iklan rokok bertujuan untuk menyampaikan pesan dan wacana citra atau brand produk rokok. Bukan hal mudah untuk memunculkan ide kreatif dalam sebuah iklan rokok mengingat peraturan iklan rokok semakin ketat. Idiom estetika yaitu Pastiche, Parodi, Kitsch, Camp, dan Skizofrenia yang terkandung dalam iklan rokok menimbulkan konsep-konsep estetik sebagai model pemuatan makna-makna pada pesan iklan yang disampaikan. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia pada masyarakat menengah bawah lebih tertarik pada iklan rokok yang mengandung idiom parodi dibandingkan dengan idiom-idiom yang lain. Parodi merupakan fenomena sederhana yang diangkat dari kehidupan masyarakat, sehingga menghibur dan mudah dipahami. Sedangkan untuk masyarakat kelas menengah atas lebih tertarik pada iklan yang mengekploitasi objek laki-laki yang berwibawa, gagah, dan elegan. Analisis yang digunakan adalah teori estetika dan semiotika Roland Barthes. Iklan rokok merupakan wacana hiperealitas yang mereproduksi objek-objek tidak nyata. Penampakan objek-objek dalam iklan rokok berbaur dan melebur dengan fantasi, fiksi, dan halusinasi. Idiom-idiom estetika dalam iklan rokok tersebut mengakibatkan keindahan konsep visual yang mempunyai implikasi kepada masyarakat sebagai konsumen.Kata kunci: iklan, idiom estetika, hiperealias, rokokCigarette advertising aims to convey the message and the discourse of the image or brand of cigarette products. It is not an easy thing to come up with a creative idea in a cigarette advertisement considering that cigarette advertising rules are getting tougher. The five aesthetic idioms, namely Pastiche, Parody, Kitsch, Camp, and Schizophrenia contained in cigarette advertisements give rise to aesthetic concepts as models of loading meanings on advertised advertising messages. The results of the study show that Indonesian in lower-middle-class society is more interested in cigarette advertisement containing parody idiom compared to other idioms. Parody is a simple phenomenon that is lifted from the life of society, so it is entertaining and easy to understand. Meanwhile, the upper middle class society is more interested in advertisement that exploits the object of men who are authoritative, handsome, and elegant. The analysis used in this research is the theory of aesthetics and semiotics Roland Barthes. Cigarette advertisement is a discourse of hyperreality that reproduces unreal objects. The appearance of objects in cigarette advertisements blends in with fantasy, fiction, and hallucinations. The aesthetic idioms in cigarette advertisements result in the beauty of visual concepts that have implications for society as consumers.Keywords: advertising, aesthetic idiom, hyper reality, cigarettes