scholarly journals Pengaruh Penambahan Kacang Hijau (Vigna Radiata) Terhadap Karakteristik Organoleptik, Nilai Gizi dan Antioksidan Sari Biji Nangka (Artocarpus Heterophyllus) Sebagai Minuman Fungsional

2021 ◽  
Vol 9 (1) ◽  
pp. 13
Author(s):  
Nurlin Nurlin ◽  
Tamrin Tamrin ◽  
Hermanto Hermanto

Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh penambahan sari kacang hijau terhadap organoleptik, nilai gizi dan aktivitas antioksidan minuman sari biji nangka. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL), yaitu terdiri dari 5 perlakuan perlakuan KO (biji nangka 100% : sari kacang hijau 0%), K1 (biji nangka 90% : sari kacang hijau 10%), K2 (biji nangka 80% : sari kacang hijau20%), K3 (biji nangka 70% : 30%), K4 (biji nangka 60% : sari kacang hijau 40%). Data dianalisis menggunakan Analysis of Variances (ANOVA). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan penambahan sari kacang hijau berpengaruh sangat nyata terhadap organoleptik aroma, warna, dan rasa berpengaruh nyata terhadap organoleptik rasa pada perlakuan K0 dan K4 diperoleh nilai untuk aroma 3,56 (suka), rasa 4,39(suka), dan warna 4,61 (sangat suka). Serta analisis kandungan gizi meliputi Kadar protein  2,53 %,  glukosa 19,82 %, viskositas 6,60 cp dan aktivitas antioksidan IC50219,45. Berdasarkan SNI bahwa produk minuman sari biji nangka dengan penambahan sari kacang hijau belum memenuhi standar untuk kadar glukosa maksimum 5%.

2017 ◽  
Vol 41 (1) ◽  
pp. 15
Author(s):  
Teguh Wahyono ◽  
Wahidin Teguh Sasongko ◽  
Maratus Sholihah ◽  
Megga Ratnasari Pikoli

Nutrien daun kelor (Moringa oleifera) dan jerami kacang hijau (Vigna radiata) sebagai hijauan pakan ternak cukup berkualitas sehingga perlu diproteksi untuk meningkatkan efektivitas penggunaannya di dalam rumen. Daun nangka mengandung total tanin sebesar 7,08%, sehingga potensial digunakansebagai bahan untuk memproteksi bahan pakan sumber protein. Studi in vitro perlu dilakukan untuk mengevaluasi penggunaan tepung daun nangka untuk meningkatkan efektivitas penggunaan hijauan berupa daun kelor dan jerami kacang hijau. Tujuan dari studi yang dilakukan adalah untuk mengetahuipengaruh penambahan tepung daun nangka terhadap nilai biologis daun kelor dan jerami kacang hijau. Evaluasi produksi metana juga dilakukan untuk mengetahui efisiensi proses fermentasi. Perlakuan penelitian adalah: 1) jerami kacang hijau; 2) jerami kacang hijau + 0,7% daun nangka; 3) jerami kacanghijau + 1 ,4% daun nangka; 4) daun kelor; 5) daun kelor + 0,7% daun nangka; 6) daun kelor + 1 ,4% daun nangka. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap dengan pengulangan sebanyak tiga kali. Pengamatan dilakukan terhadap produksi gas total (inkubasi ke-0, 2, 4, 6, 8, 10, 12, dan 24 jam),konsentrasi gas metana (%), karakteristik produksi gas dan karakteristik produk fermentasi rumen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan tepung daun nangka tidak berpengaruh terhadap produksi gas total, produksi gas maksimum dan laju degradasi kedua jenis hijauan pakan. Penambahan 0,7 dan1,4% tepung daun nangka dapat menurunkan konsentrasi gas metana daun kelor berturut-turut sebesar 4,93% dan 3,19%. Penambahan tepung daun nangka juga mampu meningkatkan rasio CO2:CH4 substrat jerami kacang hijau masing-masing sebesar 4,42 dan 6,49%. Tepung daun nangka juga tidakmemberikan efek negatif terhadap produk fermentasi rumen (pH, NH3, VFA total, dan degradasi bahan organik).


Planta Medica ◽  
2011 ◽  
Vol 77 (12) ◽  
Author(s):  
SR Singh ◽  
PA Tatke ◽  
VP Naharwar

2018 ◽  
Vol 24 (2) ◽  
Author(s):  
SUPRIYA DIXIT ◽  
R. K. GUPTA

Currently, a real challenge for the workers in the agricultural research field is to stop or reduce the use of expensive agrochemicals/ chemical fertilizers which are hazardous to the environment as well as human health. Present study was aimed to improve the growth and obtain optimum yield of Vigna crop with eco-friendly, non-toxic way and to reduce the use of agrochemical/chemical fertilizer application in agricultural activities. A pot experiment was conducted to study the effect of chemical fertilizer (DAP) and biofertilizer ( Rhizobium strain) separately and in combination on seed germination and seedling growth (at 30 days) based on morphological parameters such as seedling length (cm), fresh weight (g), dry weight (g) and leaf area (cm)2 of Vigna radiata (L.) Wilczek. After one month (30 Days) observations, it was found that seedling length, fresh and dry weights and leaf area were maximum in T4 and minimum in T15, T7 and T8 favored improved seedling length and leaf area whereas T7, T8, and T9 favored improved fresh and dry weights as compared to control.


2017 ◽  
Vol 21 (1) ◽  
pp. 106-113
Author(s):  
Irna Syofia ◽  
◽  
Darmawati JS ◽  
Isnanda Rezeki ◽  
◽  
...  
Keyword(s):  

Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document