Edible: Jurnal Penelitian Ilmu-ilmu Teknologi Pangan
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

15
(FIVE YEARS 15)

H-INDEX

0
(FIVE YEARS 0)

Published By Universitas Muhammadiyah Palembang

2443-2113, 2301-4199

2021 ◽  
Vol 10 (1) ◽  
pp. 29
Author(s):  
Idealistuti Idealistuti ◽  
Suyatno Suyatno ◽  
Mutatauwi’ah Mutatauwi’ah

Salah satu komoditas ikan air tawar yang melimpah di Indonesia adalah lele Sangkuriang (Clarias gariepinus). Diversifikasi olahan ikan lele sangkuriang saat ini berkembang seiring dengan kenaikan produksinya. Ikan lele Sangkuriang (Clarias gariepinus) berpotensi menjadi bahan baku surimi. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh berbagai formulasi surimi ikan lele Sangkuriang (Clarias gariepsinus) terhadap kadar protein dan tekstur pempek yang dihasilkan, dengan metode eksperimen menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang disusun secara Non Faktorial dengan satu perlakuan berbagai formulasi surimi ikan lele Sangkuriang (Clarias gariepsinus) yang terdiri dari enam faktor dan diulang sebanyak empat kali. Parameter yang diamati dalam penelitian ini adalah untuk uji kimia yaitu kadar protein dan uji fisik meliputi tekstur (kekenyalan) dengan uji Texture Profile Analysis (TPA). Data uji kimia dan uji fisik dihitung menggunakan analisis keragaman Rancangan Acak Kelompok (RAK) non faktorial. Hasil pengamatan kadar protein pada berkisar antara 3,69% hingga 6,27%. Hasil pengamatan tekstur (tingkat kekenyalan) pada pempek berkisar antara 275,7gf sampai 1038,7gf. Kadar protein tertinggi terdapat pada perlakuan L6 (surimi ikan lele sangkuriang 1,50 bagian dan tepung tapioka 1,00 bagian) dengan nilai rata-rata 6,27% dan kadar protein terendah pada perlakuan L1 (surimi ikan lele sangkuriang 0,25 bagian dan tepung tapioka 1,00 bagian) dengan nilai rata-rata 3,69%. Tekstur (kekenyalan) pempek tertinggi terdapat pada perlakuan L1 (surimi ikan lele sangkuriang 0,25 bagian dan tepung tapioka 1,00 bagian) dengan nilai rata-rata 1038,7gf dan tekstur (kekenyalan) pempek terendah pada perlakuan L6 (surimi ikan lele sangkuriang 1,50 bagian dan tepung tapioka 1,00 bagian) dengan nilai rata-rata 275,7gf.


2021 ◽  
Vol 10 (1) ◽  
pp. 20
Author(s):  
Dasir Dasir ◽  
Ade Vera Yani ◽  
M Isnaim

Kerusakan bahan pangan dapat dicegah atau dihambat dengan  bahan pengawet baik, bahan pengawet alami maupun pengawet buatan. Penelitian ini menggunakan rancangan acak kelompok  non faktorial, dengan faktor  penambahan ekstrak buah mahkota dewa (D) terdiri 6 tingkatan (0, 5, 10, 15 dan 20 ml) per 500 ml dan empat kali ulangan. Pengamatan terhadap pH dan total asam dilakukan sebelum dan sesudah penyimpanan selama 25 hari. Analisis mikrobiologis dengan uji TPC (Total Plate Count) setelah penyimpanan 25 hari. Sedangkan uji organoleptik meliputi aroma dan rasa menggunakan metode uji segi tiga (triangle test) terhadap cuko pempek dilakukan setelah penyimpanan 25 hari. Hasil penelitian menunjukan bahwa penambahan ekstrak tepung buah mahkota dewa berpengaruh tidak nyata terhadap nilai pH dan total asam cuko pempek sebelum disimpan, tetapi berpengaruh sangat nyata terhadap pH, total asam dan total mikroba (TPC) cuko pempek setelah dismpan 25 hari.  pH tertinggi 4,53 dan total asam terendah 0,753 % terdapat pada D5.Total mikroba terendah pada perlakuan D5 dengan nilai rata-rata 0,83 x 102 sel/g. Penambahan ekstrak tepung buah mahkota dewa berbeda tidak nyata dengan cuko pempek pembanding yaitu tanpa penambahan bahan pengawet alami.


2021 ◽  
Vol 10 (1) ◽  
pp. 1
Author(s):  
Dina Fithriyani

Food safety issues can not be separated from the microbial pathogens that can cause health problems and food spoilage. Their presence in food product should be prevented and controlled. One of the efforts to improve food safety is the utilization of antimicrobial compounds, that can inhibit the growth of pathogenic microbes and food spoilage microorganism like Saponin. Saponins are triterpenic or steroidal glycosides which have many biological properties, and largely distributed in papaya leaves abundantly grown in Indonesia. This research aimed to compare the extraction procedure of saponin from papaya leaves by the difference of papaya leaves (young and old) and solvent (methanol, ethanol) that be used. The results showed that extraction by etanol provided higher yields (5.7 %) than by metanol (3.2 %). The yields of saponin-rich-extract from young and old leaves were not significantly different. Keywords: saponin, extract, ethanol, methanol, papaya leaves


2021 ◽  
Vol 10 (1) ◽  
pp. 17
Author(s):  
Mukhtarudin Muchsiri ◽  
Sylviana Sylviana ◽  
Rendi Martensyah
Keyword(s):  

Umbi ganyong merupakan salah satu bahan pangan yang dapat diolah menjadi tepung pati ganyong dan berpotensi sebagai substitusi tepung tapioka dalam pembuatan pempek ikan gabus karena memiliki karakteristik yang hampir sama. Selain itu, tepung pati ganyong  dapat dijadikan bahan baku pangan fungsional. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui formulasi rasio pati ganyong yang dapat digunakan sebagai substitusi tepung tapioka , serta pengaruhnya terhadap sifat kimia, fisik dan sensori  pempek ikan gabus. Penelitian ini menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) non Faktorial dan diulang sebanyak 4 kali. Parameter yang diamati meliputi kadar air, kadar protein, kekenyalan dan uji organoleptik. Kadar air, kadar protein dan tingkat kekenyalan tertinggi terdapat pada perlakuan G5(Pati Ganyong 100% : Tapioka 0%),  dengan nilai rata-rata secara berturut –turut yaitu 59.29 %, 8.48 %, dan 410.15 gF. Kadar air,kadar protein dan tingkat kekenyalan terendah terdapat pada perlakuan G5(Pati Ganyong 100% : Tapioka 0%), dengan nilai rata-rata secara berturut–turut yaitu 51.13 %, 7.77 % dan 280.30 gF. Tingkat kesukaan terhadap aroma, rasa dan warna pempek ikan gabus dengan perbandingan tepung pati ganyong dan tapioka pada skala 1-5  mendapat skor tertinggi yang terdapat pada perlakuan G5 (Pati Ganyong 100% : Tapioka 0%),, masing-masing dengan skor 3.39, 3.38 dan 4.04. Sementara itu, skor terendah baik dari segi aroma, rasa dan warna pempek ikan gabus adalah perlakuan G5(Pati Ganyong 100% : Tapioka 0%),, masing-masing dengan skor 2.78, 2.52 dan 2.96. 


2021 ◽  
Vol 10 (1) ◽  
pp. 6
Author(s):  
Nur Reta Diasari ◽  
Nurrahman Nurrahman ◽  
Muhammad Yusuf

Soyghurt is a soy milk product fermented by Lactobacilus bulgaricus and Streptococcocus thermopilus. Edamame soybeans are processed into yogurt with the addition of red beets which are good for health and rich in antioxidants. The purpose of this study was to determine the effect of adding beetroot on antioxidant activity and physical properties of edamame soyghurt. The stages of making soyghurt begin with making edamame soybean juice, adding red beet juice with a concentration of 0, 5, 10, & 15%, inoculating 7% of the yogurt starter culture, and incubating for 24 hours. The soygurt products produced were analyzed for their antioxidant activity and physical properties (pH, viscosity, total dissolved solids). The results showed that the addition of red beetroot to edamame soygurt had an effect on antioxidant activity, pH, viscosity, total dissolved solids, color and taste. The addition of beetroot increases the value of antioxidant activity, but decreases pH, viscosity, and total dissolved solids. The addition of 5% beetroot was the best treatment with antioxidant activity of 17.56%, viscosity of 4346 mPa.s, pH of 4.2, and total dissolved solids of 6.4oBrix.


2021 ◽  
Vol 9 (1) ◽  
pp. 13
Author(s):  
Nurlin Nurlin ◽  
Tamrin Tamrin ◽  
Hermanto Hermanto

Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh penambahan sari kacang hijau terhadap organoleptik, nilai gizi dan aktivitas antioksidan minuman sari biji nangka. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL), yaitu terdiri dari 5 perlakuan perlakuan KO (biji nangka 100% : sari kacang hijau 0%), K1 (biji nangka 90% : sari kacang hijau 10%), K2 (biji nangka 80% : sari kacang hijau20%), K3 (biji nangka 70% : 30%), K4 (biji nangka 60% : sari kacang hijau 40%). Data dianalisis menggunakan Analysis of Variances (ANOVA). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan penambahan sari kacang hijau berpengaruh sangat nyata terhadap organoleptik aroma, warna, dan rasa berpengaruh nyata terhadap organoleptik rasa pada perlakuan K0 dan K4 diperoleh nilai untuk aroma 3,56 (suka), rasa 4,39(suka), dan warna 4,61 (sangat suka). Serta analisis kandungan gizi meliputi Kadar protein  2,53 %,  glukosa 19,82 %, viskositas 6,60 cp dan aktivitas antioksidan IC50219,45. Berdasarkan SNI bahwa produk minuman sari biji nangka dengan penambahan sari kacang hijau belum memenuhi standar untuk kadar glukosa maksimum 5%.


2021 ◽  
Vol 9 (1) ◽  
pp. 49
Author(s):  
Yuli Hartati ◽  
Anita Novelia ◽  
Terati Terati ◽  
Fajriah Purnamasari

Cup  cake merupakan salah satu makanan selingan yang disukai oleh anak-anak sampai dewasa. Sebagai makanan yang cukup digemari, maka cup cake dapat dijadikan sebagai makanan tambahan untuk anak gizi kurang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui daya terima cup cake dengan dengan substitusi ikan bandeng dan ubi jalar kuning.. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap non faktorial. Formula yang dibuat ada 3 dengan komposisi ikan bandeng dan ubi jalar kuning Formula 1 (F1) : 50 % : 50 %; Formula 2 (F2) : 60 % : 40 %; Formula 3 (F3) : 70 % : 30 %. Panelis yang digunakan untuk menilai daya terima adalah panelis setengah terlatih. Hasil penelitian menunjukkan bahwa formula yag paling disukai oleh panelis adalah formula 3 yang memiliki skor tertinggi pada rasa, aroma, warna dan tekstur. Komposisi ikan bandeng dan ubi jalar kuning sebanyak 70 % : 30 % mempengaruhi rasa, aroma, warna dan tekstur cup cake.


2021 ◽  
Vol 9 (1) ◽  
pp. 1
Author(s):  
Alhanan Nasir ◽  
Dasir Dasir ◽  
Siti Patimah

Pempek merupakan salah satu pangan yang berbahan nabati dan hewani, pempek mempunyai berbagai bentuk seperti pempek adaan, pempek lenjer, pempek pistel, pempek kulit, dan pempek panggang. Ikan patin (Pangasius pangasius) adalah salah satu jenis ikan air tawar yang mudah dibudidayakan sehingga ketersediaan ikan patin terus meningkat. Ikan patin dapat dijadikan sebagai bahan baku pembutan pempek dengan dijadikan produk olahan surimi ikan patin. Tepung tapioka merupakan bahan tambahan tepung yang terbuat dari pati singkong yang ditambahkan dalam pembuatan pempek dengan perbandingan yang berbeda akan menghasilkan pempek dengan kadarprotein juga berbeda. Perlakuan jenis olahan daging ikan patin yang berbeda dengan perbandingan tepung tapioka akan menghasilkan pempek dengan kadar protein serta sensoris warna dan rasa yang berbeda. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok dengan Faktorial menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial yang terdiri dari dua faktor yaitu faktor jenis olahan daging ikan patin dan faktor tepung tapioka yang membentuk enam kombinasi perlakuan dan diulang sebanyak tiga kali.Jenis olahan daging ikan patin berpengaruh sangat nyata, perbandingan tepung tapioka berpengaruh nyata dan interaksi kedua perlakuan berpengaruh tidak nyata terhadap kadar protein pempek. Kadar protein tertinggi terdapat pada perlakuan I1T3dengan nilai rata-rata 14,11% dan kadar protein terendah pada perlakuan I2T1 dengan nilai rata-rata 9,44%.


2021 ◽  
Vol 9 (1) ◽  
pp. 24
Author(s):  
Sardiman Sardiman ◽  
Ansharullah Ansharullah ◽  
Hermanto Hermanto

Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari karakteristik dan modifikasi tepung dengan menggunakan metode HMT (Heat Moisture Treatment). Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan Rancangan Acak  Lengkap  (RAL) dua Faktorial, faktor pertama adalah suhu (T) dan faktor kedua adalah lama pemanasan (L), dengan suhu pemanasan (80oC, 85oC dan 90oC) dan lama pemanasan (3 Jam, 6 Jam dan 9 Jam). Analisis data menggunakan sidik ragam atau Analysis of Varian (ANOVA). Sifat fisik yang berpengaruh sangat nyata terhadap variabel pengamatan maka dilanjutkan dengan uji Duncan’s Multiple Range Test (DMRT) pada taraf kepercayaan 95% (? = 0,05). Hasil penelitian yang di peroleh menunjukkan bahwa perlakuan terbaik produk tepung biji nangka termodifikasi yaitu T2L2 (suhu 85oC dan lama pemanasan 6 jam) dengan rata-rata nilai fisik viskositas 24,24 cP, nilai swelling power sebesar 5,97 g/g, dan nilai solubility sebesar 1,11%. Nilai karakteristik kimia produk tepung biji nangka termodifikasi terpilih T2L2 (suhu 85oC dan lama pemanasan 6 jam) sesuai SNI tepung terigu badan standar nasional tahun 2009 dengan nilai kadar air (4,26%) dan nilai kadar protein (7,17%). Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa proses interaksi suhu dan lama modifikasi pada pembuatan tepung biji nangka termodifikasi HMT menurunkan nilai viskositas, meningkatkan nilai swelling power, dan meningkatkan nilai solubility. Selain itu menurunkan nilai kadar air, menurunkan nilai kadar abu, menurunkan nilai kadar lemak, menurunkan nilai kadar protein, namun meningkatkan nilai kadar karbohidrat.


2021 ◽  
Vol 9 (1) ◽  
pp. 38
Author(s):  
Yuli Hartati ◽  
Nurhidayati Nurhidayati ◽  
Imelda Telisa

Kue talam adalah kue yang terbuat dari tepung beras dan tepung kanji, dengan bahan tambahan, santan, dan garam. Kehadiran produk kue basah juga menambah jenis makanan yang ada di masyarakat. Namun kreasi pengolahan kue talam tersebut masih sedikit, sehingga perlu dilakukan kreasi dalam pengolahan kue talam yang salah satunya dapat dilakukan dengan menambahkan bahan dasar pembuatan kue talam dengan menambahkan ikan gabus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui formulasi terbaik dan daya terima kue talam dengan penambahan ikan gabus. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan rancangan acak lengkap non faktorial, eksperimen yang digunakan bersifat homogen atau tidak ada faktor lain yang mempengaruhi respon di luar faktor yang diteliti. Hasil uji organoleptik menunjukkan bahwa formula terbaik adalah formula 2 (250 gram ikan gabus). Kandungan gizi formulasi kue tart terbaik berdasarkan analisis proksimat adalah energi 147,68 Kkal, protein 6,40%, lemak 6,04%, karbohidrat 16,93%. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dalam pembuatan kue tarpaulin dengan penambahan ikan gabus untuk menghilangkan bau amis ikan gabus dan membuat warnanya lebih menarik.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document