scholarly journals Pengaruh Leverage,Ukuran Perusahaan,Intentitas Modal, Debt Covenant, Dan Profitabilitas Terhadap Konservatisme Akutansi

Author(s):  
Anggi Sapitri ◽  
◽  
Mohamad Zulman Hakim ◽  
Dirvi Surya Abbas ◽  
◽  
...  
Keyword(s):  

Tujuan penelitian ini adalah menganalisis: Pengaruh leverage, ukuran perusahaan, intentitas modal, debt covenant, dan profitabilitas terhadap konservatisme akutansi. Populasi yang diteliti yaitu perusahaan sektor infrastructure, utilities, dan transportasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2017–2018. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik sampling dan diperoleh sampel sebanyak 15 perusahaan dengan 2 tahun pengamatan. Penelitian ini menggunakan metode observasi non partisipan yang diambil dari data laporan tahunan dan laporan keuangan perusahaan. Teknik analisis yang digunakan adalah regresi data panel dengan program EViews 9. Hasil penelitian ini yaitu: Leverage, intentitas Modal, dan Profitabilitas terbukti tidak berpengaruh terhadap Konservatisme akutansi. Debt Covenant terbukti berpengaruh negative terhadap Konservatisme akutansi. Ukuran perusahaan terbukti berpengaruh positive terhadap Konservatisme Akutansi.

Author(s):  
Phung Anh Thu ◽  
Nguyen Vinh Khuong

The investigation was conducted to contribute empirical evidence of the association between going concern and financial reporting quality of listed firms on the Vietnam stock market. Based on data from 279 companies listed on the HNX and HOSE exchanges in Vietnam for the period 2009-2015, the quantitative research. Results found that the relationship between the going concern and financial reporting quality of listed firms. Research results are significant for investors, regulators to the transparency of financial reporting information. Keywords Going concern, financial reporting quality, listed firms References Agrawal, K., & Chatterjee, C. (2015). Earnings management and financial distress: Evidence from India. Global Business Review, 16(5_suppl), 140S-154S.Bergstresser, D., & Philippon, T. (2006). CEO incentives and earnings management. Journal of Financial Economics, 80(3), 511–529.Burgstahler, D., & Dichev, I. (1997). Earnings management to avoid earnings decreases and losses. Journal of Accounting and Economics, 24(1), 99–126.Charitou, A., Lambertides, N., & Trigeorgis, L. (2007a). Earnings behaviour of financially distressed firms: The role of institutional ownership. Abacus, 43(3), 271–296.Chen, Y., Chen, C., & Huang, S. (2010). An appraisal of financially distressed companies’ earnings management: Evidence from listed companies in China. Pacific Accounting Review, 22(1), 22–41Dechow, P., & Dichev, I. (2002). The Quality of Accruals and Earnings: The Role of Accrual Estimation Errors. The Accounting Review, 77, 35-59.DeFond, M., & Jiambalvo, J. (1994). Debt covenant violation and manipulation of accruals. Journal of Accounting and Economics, 17(1), 145–176.DeFond, M.L., & Park, C.W. (1997). Smoothing income in anticipation of future earnings. Journal of Accounting and Economics, 23(2), 115–139.Dichev, I., & Skinner, D. (2004). Large sample evidence on the debt covenant hypothesis. Journal of Accounting Research, 40(4), 1091–1123.Đinh Thị Thu T., Nguyễn Vĩnh K. (2016). Tác động của hành vi điều chỉnh thu nhập đến khả năng hoạt động liên tục trong kế toán: Nghiên cứu thực nghiệm cho các doanh nghiệp niêm yết tại Việt Nam, Tạp chí phát triển khoa học và công nghệ, Quí 3, tr.96-108.Đỗ Thị Vân Trang (2015). Các mô hình đánh giá chất lượng báo cáo tài chính, Tạp chí chứng khoán Việt Nam, 200, tr 18-21.Habib, A., Uddin Bhuiyan, B., & Islam, A. (2013). Financial distress, earnings management and market pricing of accruals during the global financial crisis. Managerial Finance, 39(2), 155-180.Jaggi, B., & Lee, P. (2002). Earnings management response to debt covenant violations and debt restructuring. Journal of Accounting, Auditing & Finance, 17(4), 295–324.Kasznik, R., (1999). On the association between voluntary disclosure and earnings management. Journal of accounting research, 37(1), pp.57-81.Lu, J. (1999). An empirical study of earnings management by loss-making listed Chinese companies. KuaijiYanjiu (Accounting Research), (9), 25–35.McNichols, M.F. and Stubben, S.R., (2008). Does earnings management affect firms’ investment decisions?. The accounting review, 83(6), pp.1571-1603.Selahudin, N.F., Zakaria, N.B., & Sanusi, Z.M. (2014). Remodelling the earnings management with the appear- ance of leverage, financial distress and free cash flow: Malaysia and Thailand evidences. Journal of Applied Sciences, 14(21), 2644–2661.Skinner, D.J., & Sloan, R. (2002). Earnings surprises, growth expectations, and stock returns or don’t let an earnings torpedo sink your portfolio. Review of Accounting Studies, 7(2/3), 289–312.Sweeney, A.P., (1994). Debt-covenant violations and managers' accounting responses. Journal of Accounting & Economics, 17(3): 281-308.Trần Thị Thùy Linh, Mai Hoàng Hạnh (2015). Chất lượng báo cáo tài chính và kỳ hạn nợ ảnh hưởng đến hiệu quả hoạt động của doanh nghiệp Việt Nam, Tạp chí phát triển kinh tế, 10, tr.27-50.Trương Thị Thùy Dương (2017). Nâng cao chất lượng báo cáo tài chính công ty đại chúng, Tạp chí tài chính, 1(3), tr.55-56.Uwuigbe, Ranti, Bernard, (2015). Assessment of the effects of firm’s characteristics on earnings management of listed firms in Nigeria, Asian Economic and Financial Review,5(2):218-228.


Author(s):  
Nur Fatwa Basar ◽  
Andi Hendro

The purpose of this study was to analyze the direct effect of political cost and debt covenant on accounting conservatism. Besides, this study also analyzes the role of debt covenants as a moderator between the effect of political cost on accounting conservatism. The companies that are the samples are companies indexed on the IDX30 other than financial services companies and companies with non-rupiah financial reports. the data used is secondary data from the financial statements of 20 companies listed on the Indonesian stock exchange. data analysis using multiple linear regression and analysis of variance. The results showed that political cost directly affects accounting conservatism positively and significantly. whereas debt covenant does not have a direct significant effect on accounting conservatism. Besides, this study shows the role of debt covenants in strengthening the effect of political costs on accounting conservatism.


Author(s):  
Denies Priantinah

Managemen laba bisa muncul dari adanya problem asimetri informasi dan konflik keagenan. Kondisi asimetri informasi ini akan eksis apabila kepemilikan ekuitas terpisah dari operasi perusahaan dan manager memiliki keunggulan atas informasi dibandingkan pemegang saham. Di sisi lain kondisi pasar tidak sempurna mampu menciptakan lingkungan bagi manager untuk melakukan diskresi akuntansi yang dilakukan untuk kepentingan manager yang dibebankan pada pemegang saham. Namun, di sisi lain managemen laba juga mampu menciptakan kesempatan bagi manager untuk menggunakan diskresi akuntansi untuk mengkomunikasikan kinerja perusahaan terkait dengan informasi dengan cara yang memadai kepada para investor.Salah satu alasan  yang mendasari fenomena managemen laba ini terus eksis dan dilakukan oleh banyak perusahaan karena adanya sisi baik dari managemen laba. Sisi baik dari managemen laba bisa ditinjau dari sudut pandang kontrak efisien dan pelaporan keuangan. Dari perspektif kontrak efisien dalam Positive Accounting Theory, tingkat managemen laba bisa dianggap baik karena mampu meningkatkan efisiensi kontrak, alih-alih dilakukan sebagai bentuk perilaku oportunistik managemen. Kontrak yang efisien, memberikan keleluasaan kemampuan bagi manager untuk mengelola laba dalam kontrak yang rigid dan incomplete. Dalam kondisi ini, interpretasi terhadap perilaku managemen laba yang dilakukan manager dalam hal skema bonus, perjanjian hutang dan biaya politik harus dilakukan secara hati-hati, karena perilaku tersebut bisa mengambil bentuk sebagai perilaku yang efisien atau oportunis.Perspektif perilaku oportunistik atas managemen laba, memiliki sudut pandang bahwa manager menggunakan asimetri informasi antara pihak eksternal dan internal perusahaan untuk memaksimisasi utilitas mereka terkait dengan kontrak kompensasi, kontrak hutang dan regulasi. Investor kemudian dikelabuhi dengan laporan informasi yang tidak reliabel. Manfaat dari manajemen laba ditengarai diperoleh jika manajer melakukan manajemen laba demi kepentingan entitas, khususnya pemegang saham. Fenomena ini banyak ditemui dalam hal political cost dan debt covenant. Penggunaan manajemen laba yang mengedepankan kepentingan perusahaan ini masuk dalam perspektif efisien. Dua sisi manajemen laba, yakni perspektif efisien dan perspektif oportunistik terjadi dalam banyak perusahaan. Usaha untuk menekan perilaku manajemen laba tentunya kemudian sedikit banyak harus memperhatikan dampak yang muncul atas perilaku tersebut, apakah dilakukan dalam kepentingan pribadi manajer atau untuk kepentingan entitas. Kata kunci: Manajemen Laba, Perspektif Oportunistik


1970 ◽  
Vol 10 (1) ◽  
pp. 135-144
Author(s):  
Nurfala Safitri ◽  
M Fachry Zaiman ◽  
Ardani Ardani ◽  
Dinnul Alfian Akbar

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh asimteri informasi dan kinerja keuangan terhadap nilai perusahaan dengan kebijkan dividen sebagai variable intervening. Saat hendak berinvestasi, calon investor akan mencari informasi untuk mengambil keputusan investasi di pasar modal, seperti kinerja keuangan dan kebijakan dividen yang kesemuanya terangkum dalam laporan keuangan. Hal ini membuat perusahaan berupaya semaksimal mungkin untuk melakukan pelanggaran kode etik, seperti contoh kasus PT Garuda Indonesia (GIAA) yang berimplikasi pada penurunan nilai perusahaan. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak adalah sebanyak 9 perusahaan melalui metode purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa asimetri informasi secara parsial tidak berpengaruh terhadap kebijakan dividen, besarnya pengaruh Asimteri Informasi terhadap kebijakan dividen = -0.162 atau -16,2% dengan angka signifikansi 0.137> α = 0.05. kinerja keuangan berpengaruh terhadap kebijakan dividen, Besarnya pengaruh Debt Covenant terhadap Kebijakan Dividen = 0.354 atau 35.4% dengan angka signifikansi 0. 002 < α = 0.05. Asimteri Informasi terhadap Nilai Perusahaan = 0.009 atau 0.09% dengan angka signifikansi 0.906 > α = 0.05 sehingga asimetri informasi tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan, sedangkan kinerja keuangan dan kebijakan dividen berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Besarnya pengaruh kinerja keuangan terhadap Nilai Perusahaan = 0.677 atau 67.7% dengan angka signifikansi 0.000 < α = 0.05 dan Berdasarkan strategi kausal step, diperoleh hasil bahwa kebijakan dividen mengintervensi asimetri informasi dan nilai perusahaan secara penuh, sedangkan kebijakan deviden dapat mengintervensi kinerja keuangan dengan nilai perusahaan baik secara langsung maupun tidak langsung sehingga disebut mediasi parsial.


2020 ◽  
Vol 12 (1) ◽  
pp. 56-66
Author(s):  
Istiqomah ◽  
Baihaqi Fanani

The Effect of Bonus Mechanisms, Tunneling Incentive and Debt Covenant on Transfer Pricing Transactions. (Empirical Study of Manufacturing Companies Listed on the Indonesia Stock Exchange in 2014-2018).This study aims to determine the effect of bonus mechanism, tunneling incentive and debt covenants on transfer pricing transactions in manufacturing companies listed on the Indonesia Stock Exchange in the period of 2014-2018.The sample of this research is manufacturing companies listed on the Indonesia Stock Exchange in the period 2014-2018. By using purposive sampling method which consists of 6 companies. The data used in the form of financial statements with multiple regression analysis methods are processed using SPSS 23. The results of the study that the bonus mechanism affected the transfer pricing transaction with a significant value of 0.002, tunneling incentive affected the transfer pricing transaction, with a significant value of 0.004 and the debt covennat had no effect on the transfer pricing transaction with a significant value of 0.153.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document