scholarly journals Pengelompokan Buah Jeruk menggunakan Naïve Bayes dan Gray Level Co-occurrence Matrix

2020 ◽  
Vol 12 (1) ◽  
pp. 17-24
Author(s):  
Rahmat Karim Haba ◽  
Kartika Chandra Pelangi
2021 ◽  
Vol 11 (2) ◽  
pp. 256
Author(s):  
Mohtar Yunianto ◽  
Soeparmi Soeparmi ◽  
Cari Cari ◽  
Fuad Anwar ◽  
Delta Nur Septianingsih ◽  
...  

<p class="AbstractText">Telah berhasil dilakukan klasifikasi kanker paru-paru dari 120 data citra CT Scan. Pada penelitian, proses preposisi dimulai dengan variasi filtering yaitu low pass filter, median filter, dan high pass filter. Segmentasi yang digunakan yaitu Otsu Thresholding yang kemudian teksturnya akan diekstraksi menggunakan fitur Gray Level Co-occurrence Matrix (GLCM) dengan variasi arah sudut. Hasil dari ekstraksi GLCM dijadikan database yang akan menjadi dataset untuk pengklasifikasian citra menggunakan klasifikasi naïve bayes. Hasil dari penelitian dengan 12 buah variasi diperoleh hasil variasi terbaik adalah median filter dengan arah sudut GLCM 0° menunjukkan tingkat akurasi yang paling tinggi sebesar 88,33 %.</p>


2019 ◽  
Vol 5 (2) ◽  
pp. 157
Author(s):  
Rahmat Robi Waliyansyah ◽  
Citra Fitriyah

Indonesia saat ini merupakan salah satu produsen terbesar produk yang terbuat dari kayu. Kayu-kayu tersebut tidak semuanya memiliki nilai jual. Kayu jati merupakan salah satu kayu yang memiliki nilai jual yang tinggi, baik skala nasional maupun internasional. Pengelompokkan jenis kayu jati menggunakan beberapa parameter yaitu tekstur, berat, warna dan lain sebagainya. Pengelompokkan jenis kayu jati biasanya memiliki subjektifitas yaitu ketergantungan dari mata manusia (ahli/pakar). Oleh karena itu diterapkanlah teknologi untuk membantu dalam menganalisis suatu tekstur kayu jati agar bisa diklasifikasikan ke dalam kelompok-kelompok tertentu. Pada penelitian ini jenis kayu jati yang digunakan ada 3 : semarangan, blora dan sulawesi. Proses klasifikasi jati menggunakan pengolahan citra digital dengan Metode Naive Bayes dan k-Nearest Neighbor (k-NN). Analisis yang digunakan adalah tekstur dengan Metode Gray Level Co-occurrence Matrix (GLCM) dan jarak spasial adalah 1 piksel. Berdasarkan hasil pengujian dan analisis, Metode k-NN secara umum baik dalam mengklasifikasikan 3 jenis kayu jati yaitu semarangan, blora dan sulawesi dengan tingkat akurasi di atas 70%. Akan tetapi klasifikasi paling baik untuk jenis kayu jati sulawesi dengan Metode Naive Bayes, tingkat akurasinya sebesar 82,7%.


2020 ◽  
Vol 1477 ◽  
pp. 052054
Author(s):  
Fitri Damayanti ◽  
Arif Muntasa ◽  
Sri Herawati ◽  
Muhammad Yusuf ◽  
Aeri Rachmad

2020 ◽  
Vol 16 (2) ◽  
pp. 75
Author(s):  
Didit Widiyanto

Akurasi sebuah klasifikasi citra ditentukan oleh pengklasifikasi.  Meskipun RoI (Region of Interest) tidak menentukan secara langsung akurasi, namun RoI menentukan lingkup klasifikasi citra.   Terdapat tiga algoritma yang dapat digunakan sebagai algoritma RoI yaitu; Balanced Histogram Thresholding (BHT), algoritma Otsu, dan algoritma klasterisasi K-Means.  Paper ini meninjau algoritma Otsu dan algoritma klasterisasi K-Means yang digunakan oleh lima peneliti.  Dari ke lima peneliti; tiga peneliti menerapkan algoritma Otsu dan dua peneliti menerapkan algoritma K-Means sebagai algoritma RoI. Setelah operasi RoI, ke lima peneliti menerapkan algoritma GLCM (Gray Level Co-occurance Matrix) sebagai pengekstraksi ciri tekstur.  Hasil ekstraksi ciri diklasifikasi dengan menggunakan berbagai pengklasifikasi antara lain SVM (Support Vector Machine), Naive Bayes, dan Decision Tree. Akhirnya dengan membandingkan hasil dari ke lima peneliti, akurasi tertinggi diperoleh sebesar 100% dengan pengklasifikasi SVM menggunakan algoritma Otsu sebagai algoritma RoI, dan akurasi terendah adalah sebesar52% yang menggunakan algoritma Otsu pada kanal S dari citra HSV (Hue, Saturation Value).


2020 ◽  
Vol 16 (3) ◽  
pp. 156
Author(s):  
Nadya P. Batubara ◽  
Didit Widiyanto ◽  
Nurul Chamidah

Abstrak. Pada penelitian ini akan membahas bagaimana cara mengklasifikasikan beberapa jenis rempah berdasarkan algoritma Naïve Bayes dengan menggunakan ekstraksi ciri warna RGB dan tekstur GLCM. Tahapan dalam proses klasifikasi citra digital pada penelitian ini yaitu praproses citra, segmentasi, ekstraksi ciri, klasifikasi dan uji performa Proses yang dilakukan pada penelitian ini adalah mengubah RGB to Grayscale untuk mendapatkan citra abunya, setelah mengubah citra menjadi Grayscale. Setelah melakukan image enhancement, citra di segmentasi dengan thresholding menggunakan metode Otsu. Setelah mendapatkan hasil dari segmentasi dilakukan RoI (Region of Interest) yang menghasilkan perkalian pixel. Setelah itu dilakukan ekstraksi ciri dengan menggunakan GLCM (Grey Level Co-occurrence Matrix) dan ekstraksi fitur RGB (Red, green, blue) yang di ekstrak ke dalam GLCM. Setelah mendapatkan hasil dari ekstraksi ciri maka dilakukan klasifikasi menggunakan algoritma Naïve Bayes. Tahapan terakhir pada penelitian ini adalah uji performa menggunakan K-fold cross validation dengan K=10 dan mendapatkan hasil akurasi sebesar 52%. Kata Kunci: Rempah-rempah, Naïve Bsayes, RGB, GLCM.


Author(s):  
Elin , Rosalina ◽  
Soffiana Agustin

Abstract Developments and advancements in the field of Technology and Information have a considerable influence in the world of image analysis. At present, the process of image manipulation is easier to do, one of the factors in the emergence of various methods in image segmentation. Image segmentation is the first step in doing image processing, pattern recognition, computer vision, because most image processing processes depend on the results of the enhancement operation or image repair process. This final project will be implemented in the process of determining the type of oil palm plantation land using the Naïve Bayes method. The repair process starts from the RGB image to Greyscale, then proceed to the histogram equalization process, then proceed with the inverse image process. The feature extraction process is carried out after image repair operations using the co-occurrence matrix method. The extraction process of the co-occurrence matrix features 6 features, namely angular second moment value, contrast, correlation, varience, inverse different moment, and entropy. The Naïve Bayes process is one process for classifying a class data. There are four classes used in this system test, namely Young Palm Oil, Mature Palm Oil, and Old Palm Oil. Class determination is based on the largest value as the appropriate class. Based on the above objectives, a system can be created using the Matlab R2011b application program. The computation is done by using image images of various types of oil palm trees on plantations in Kalimantan which are taken from aerial photographs which are then cropped to be sampled with a pixel size of 60X60 in 400 images.


2019 ◽  
Vol 1367 ◽  
pp. 012073
Author(s):  
Sofia Sa’idah ◽  
Nor Kumalasari Caecar Pratiwi ◽  
Bandiyah Sri Aprilia ◽  
Rita Magdalena ◽  
Yunendah Nur Fu’adah

2017 ◽  
Vol 8 (2) ◽  
pp. 108
Author(s):  
ZAYID MUSIAFA

Sasirangan adalah kain adat suku Banjar di Kalimantan Selatan yang dibuat dengan teknik tusuk jelujur. Penelitian menggunakan uji algoritma Naive Bayes Klasifikasi terhadap citra kain sasirangan yang diekstrak dengan metode berbasis color histogram dan GLCM data terdiri dari 30 citra digital kain sasirangan terdiri dari 10 data citra motif Hiris Gagatas dengan label g class 0, 10 data citra motif Kulat Kurikit diberi label k class 1, dan 10 data citra motif Absrak diberi label a class 2. Pengujian data menggunakan X-Validation dengan ketentuan Number Validaton uji 10 sampai dengan 2, type validasi yang diuji mulai dari Stratified Sampling, Shuffled Sampling dan Linier Sampling. Kesimpulan dari penelitian yang dilakukan diperoleh hasil accuracy Stratified Sampling Color Histogram dengan nilai validasi 5 miliki nilai tertinggi dibandingkan Shuffled Sampling dan Linier Sampling dengan accuracy 63.33%. Hasil accuracy Stratified Sampling GLCM 0°, GLCM 45°, dan GLCMRata-rata dengan nilai validasi 3 miliki nilai tertinggi dengan accuracy 80.00%. Sedangkan hasil accuracy Stratified Sampling GLCM 90° dengan nilai validasi 3 dan Accuracy Linier Sampling nilai validasi 10 miliki nilai tertinggi dengan accuracy 73.33%. Hasil accuracy Stratified Sampling GLCM 135° dengan nilai validasi 3 miliki accuracy 76.67%. Kata Kunci : Sasirangan, Naive Bayes, Klasifikasi, Color Histogram, Grey Level Coocurrence Matrix (GLCM)


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document