scholarly journals Returns to investment on research and development of soil borne disease management strategy for brinjal in Bangladesh

1970 ◽  
Vol 33 (3) ◽  
pp. 459-468
Author(s):  
Mahmuda Akter ◽  
MA Monayem Miah ◽  
MI Hossain

The study estimated the economic returns to the past investment on the development of two 1PM practices for controlling soil borne diseases in brinjal cultivation in Bangladesh. Economic surplus model with ex-post analysis was used to estimate returns to investment. The study showed that about 20.10% more brinjal production was made available due to adoption of IPM practices (i.e. use of poultry refuse and mustard oilcake) during 2002-2003. The yields of brinjal under IPM practices were 33% and 34% higher, respectively, over the non-IPM practices. Internal rate of return (IRR), net present value (NPV) and benefit cost ratio (BCR) of the past investments were estimated at 26%, Tk. 436.21 million and 3.0, respectively. Under various assumptions on cost and return, the IRR ranged from 20 to 32% and BCR ranged from 2 to 5. The investment in research and development of 1PM practices for managing soil born diseases in brinjal cultivation was found to be very efficient. Key Words: Brinjal, soil borne disease, producer surplus, consumer surplus, ex-post analysis, returns to investment, internal rate of return, net present value doi:10.3329/bjar.v33i3.1605 Bangladesh J. Agril. Res. 33(3) : 459-468, September 2008

Author(s):  
MK Hasan ◽  
MAA Mahmud

The study estimated the benefit and rates of returns to investment on turmeric research and development in Bangladesh. The Economic Surplus Model with ex-post analysis was used to determine the returns to investment and their distribution between the production and consumption. Several discounting techniques were also used to assess the efficiency of turmeric research. The adoption rate was found increasing trend over the period. The yield of BARI developed modern varieties of turmeric was 41 to 73% higher than those of the local variety. Society got net benefit Tk. 9333.88 million from the investment of turmeric research and extension. The net present value (NPV) and present value of research cost (PVRC) were estimated at Tk. 1200.84 and 157.88, respectively. The internal rate of return (IRR) and benefit cost ratio (BCR) were estimated to be 68% and 10.45, respectively indicated investment on turmeric research and development was a good and profitable investment. Seed production programme of turmeric should be taken largely to increase production by increasing area adoption. DOI: http://dx.doi.org/10.3329/ijarit.v4i1.20968 Int. J. Agril. Res. Innov. & Tech. 4 (1): 1-10, June, 2014


2020 ◽  
Vol 17 (04) ◽  
pp. 2050030
Author(s):  
Wesley L. Harris ◽  
Jarunee Wonglimpiyarat

Given that making research and development (R&D) investments has the potential to generate high profits in the future, this research aims to discuss the merits and demerits of using the major financial models — net present value (NPV), internal rate of return (IRR) and Black–Scholes — in assessing R&D investments. The study follows the appreciative theorizing to examine the strategic implications of financial models for managing R&D and building firm’s competitiveness. Conclusively, the analyses point out how conventional financial models fail to recognize the importance of strategic positioning as there are limits in terms of using the quantified approaches to measure the performance of R&D investments. The main contribution of this paper is the insights as well as the comprehensive and deeper understanding of using the financial models for evaluating investments in new technologies.


2017 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 21-30
Author(s):  
Muhammad Jamil ◽  
Januari Frizki Bella

Adapun tujuan dari Penelitian ini adalah untuk mengetahui kelayakan usaha industri pengolahan kecap Aneka Guna apabila dilihat dari segi kelayakan finansial. Penelitian ini menggunakan metode studi kasus. Lokasi penelitian yaitu di Kota Langsa dengan pertimbangan bahwa lokasi tersebut merupakan daerah yang terdapat industri pengolahan kecap asin dan mudah di jangkau oleh penulis. Waktu penelitian dilaksanakan pada Bulan Juni - Oktober 2014. Tenaga kerja yang digunakan berjumlah 27 orang, 20 tenaga kerja pria dan 7 orang tenaga kerja wanita. Jumlah penggunaan tenaga kerja selama 5 tahun sebesar 3759 HKP. Total biaya produksi yang dikeluarkan oleh pengusaha dalam usaha pembuatan kecap didaerah penelitian selama 5 tahun adalah Rp. 2.076.988.000,-. Pendapatan kotor yang diperoleh pengusaha sebesar Rp. 8.199.690.000,- dan pendapan bersih yang diperoleh sebesar Rp. 6.122.702.000,-                 Kota Langsa hanya memiliki 1 pengusaha pengolahan kecap asin dan dijadikan sebagai pengusaha sampel yaitu usaha industri pengolahan kecap asin Aneka Guna. Hasil perhitungan di peroleh Net Present Value (NPV) sebesar Rp. 263.281.290 (lebih besar dari nol), sedangkan Internal Rate of Return (IRR) sebesar 84% lebih besar dari tingkat bunga yang berlaku (D.F. = 18%), sedangkan Net B/C Ratio sebesar 3,27 (lebih dari pada 1) dan Pay Back Priod (PBP) 1 Tahun 6 Bulan (lebih kecil dari umur ekonomis).  


2017 ◽  
Vol 13 (3) ◽  
pp. 240
Author(s):  
Novdin M Sianturi

Abstrak: Pengelolaan sampah di Kota Pematangsiantar masih bertumpu pada pendekatan akhir (kumpul-angkut-buang), dengan tingkat pelayanan yang rendah, sehingga untuk meningkatkan pelayanan sampah, perlu dilakukan pemilahan di tempat penampungan sementara (TPS). Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji sistem pengelolaan sampah dengan melakukan pemilihan di TPS dapat meningkatkan pelayanan aset persampahan sampai tahun  2015 secara teknis operasional dan dari aspek keuangan. Analisa teknis operasional aset pengelolaan sampah mulai dari pewadahan, pengumpulan dan pengangkutan sedangkan analisa keuangan dan analisa kelayakan menggunakan Net Present Value, Internal Rate of Return, Benefit/Cost Ratio, dan Payback Period. Dari hasil analisa tersebut diperoleh suatu sistem pengelolaan sampah dengan pemilihan di TPS berdasarkan zona pelayanan dengan skala prioritas secara bertahap daritahun 2013-2017, dapat meningkatkan cakupan pelayanan sampah eksisting rata-rata 6,69 %, cakupan pelayanan TPS eksisting rata-rata 8,29 %, dan cakupan pelayanan truk pengangkut sampah eksisting rata-rata 12,03 %. Investasinya layak, diperoleh Net Cashflow pada tahun 2020 sebesar Rp 1.720.242.284,-, NPV suku bunga 15 % bernilai positif, IRR > MARR 15 %,  B/C Ratio > 1, dan PP 4,7 tahun, lebih pendek dari periode investasi 10 tahun. Dari Metode penelitian ini maka pengumpulan data, observasi lapangan dan pengukuran contoh timbulan sampah dengan sampel 4 TPS perumahan yang terlayani pengangkutan.


2018 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
pp. 160
Author(s):  
Halkadri Fitra ◽  
Salma Taqwa ◽  
Charoline Cheisviyanny ◽  
Abel Tasman ◽  
Nurzi Sebrina

Penelitian ini bertujuan untuk melihat kelayakan aspek keuangan usaha grosir sembako Badan Usaha Milik Desa (Nagari) Kamang Hilia Sejahtera di Kenagarian Kamang Hilia Kecamatan Kamang Magek Kabupaten Agam Provinsi Sumatera Barat yang dilakukan pada tahun 2018. Penelitian bersifat deskriptif kuantitatif dengan menggunakan metode cash flow analysis, payback period, net present value, profitability index, internal rate of return, dan average rate of return. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai net cash flow Badan Usaha Milik Desa (Nagari) Kamang Hilia Sejahtera adalah positif yaitu Rp.21.774.000, nilai payback period adalah 1,15 tahun, nilai net present value positif sebesar Rp.10.680.034,47, nilai profitability index adalah positif 1,37, sedangkan nilai internal rate of return adalah 46,7% dan nilai average rate of return adalah 57,23%. Berdasarkan standar penilaian maka semua metode yang digunakan memberikan kesimpulan bahwa usaha grosir sembako milik Badan Usaha Milik Desa (Nagari) Kamang Hilia Sejahtera dalam kategori layak untuk dilaksanakan.


1970 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
Author(s):  
Fikri Fathurahman Aziz

This study aims to analyze financially (net present value, revenue cost ratio, internal rate of return, break event point, return on investment and payback period) feasibility of kampung super chicken farming Mr. Suparlan in Jojog village, district Pekalongan, East Lampung regency. The data used in the form of quantitative and qualitative data sourced from the primary data and secondary data which is then analyzed descriptively. Based on the analysis, it is known that kampung super farm is financially feasible to cultivate. This is indicated by the positive value of net present value (NPV) of Rp 186,568,517, revenue ratio (RCR) 1.59, internal rate of return (IRR) of 135.82%, return on investment (ROI) of 43%, and the value of payback period (PP) of 0.50. Keywords: financial feasibility, kampung chicken, chicken farm


Agricultura ◽  
2015 ◽  
Vol 12 (1-2) ◽  
pp. 1-7
Author(s):  
Maja Žibrat ◽  
Karmen Pažek ◽  
Vesna Weingerl

AbstractThe placement of a theme park in the form of a Zen garden, as a business opportunity in the Slovenian rural area, is discussed. The design of the garden, with all the major points of a standard business plan, is accurately presented, with a description of the business, branch, and services, market analysis, marketing strategy, financial projections, and a plan of the work and activities. The financial aspect is presented as the amount of investment, net present value, and internal rate of return. The amount of investment is estimated at € 14.891, which should be reimbursed within 4 years of operations. The estimated internal rate of return is estimated at 16.86%. Part of the study is the market analysis - conduction of a survey into knowledge of, and interest in, Zen and Zen gardens. The principles of landscape ecology are respected, as the Zen garden would be set in the woods and will blend seamlessly into the landscape.


2019 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
pp. 82-92
Author(s):  
Fatahurrazak Fatahurrazak

Penelitian ini bertujuan untuk melihak kelayakan bisnis pada Pembangunan Kompleks Industri Maritim (Sentra Industri) Pengolahan Rumput Laut di Kecamatan Moro, Kabupaten Karimun Provinsi Kepulauan Riau dimaksudkan untuk memacu pertumbuhan industri daerah dengan keterlibatan para pihak berkepentingan termasuk pengusaha industri kecil dan menengah sehingga memberikan manfaat bagi berbagai pihak. Penyusunan pola pengembangan sentra menggunakan konsepsi sebagaimana diatur dalam perundang-undangan diharapkan menghadirkan sentra dengan prinsip lingkungan bersih, industri hijau dengan memperhatikan sanitasi dan higienitas, keseimbangan dengan ruang terbuka dan efektivitas pemanfaatan ruang dan biaya. Metodologi dalam menghasilkan keluaran tersebut di atas dilakukan dengan mempelajari data primer dan data skunder yang didapat langsung dari lokasi dan pemerintah daerah Kabupaten Karimun. dokumen sekunder berupa RPJPD – RPJMD – RTRW Kabupaten Karimun, rencana strategi terkait pengembangan industri, infrastruktur, peran institusi maupun stakeholder terkait dalam pengembangan Sentra Industri pengolahan rumput laut, dan kebijakan ekonomi daerah yang relevan. Pengumpulan data dan informasi pula dilakukan dengan observasi langsung pada lokasi, wawancara, dan kuisioner. Alat analisis yang digunakan adalah Net Present Value dengan discount factor 15%, Net B/C, Internal Rate of Return, dan Payback Period. Dan hasilnya adalah NPV > 0, layak dilaksanakan, Net B/C > 1, layak dilaksanakan, IRR > discount factor 15%, layak dilaksanakan, dan Payback Period 4,18 tahun.


2016 ◽  
Vol 13 (2) ◽  
Author(s):  
Dessy Putri Andini

Kondisi perekonomian yang sangat sulit saat ini menuntut sebuah unit bisnis untuk bisa menciptakan sebuah unit bisnis yang prospektif dan menguntungkan dalam jangka pendek dan jangka panjang sebagai tempat untuk melakukan investasi. Pemikiran yang kedua adalah dengan modal yang pas – pasan, produk yang diproduksi harus dapat diterima oleh pasar sehingga memunculkan permintaan pasar dan dapat memberikan keuntungan bagi bisnis kita. Oleh karena itu, kita perlu untuk melakukan studi kelayakan sebuah unit bisnis agar mampu bersaing di dunia bisnis.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelayakan usaha waralaba “PANGESTU” dengan menggunakan metode Payback Period, metode Benefit Cost Ratio (BCR), metode Net Present Value (NPV) yaitu metode yang menghitung selisih nilai dengan penerimaan kas bersih dimasa yang akan datang dan metode Internal Rate of Return (IRR) yaitu untuk mencari tingkat bunga. Dari hasil perhitungan dengan menggunakan metode PP diperoleh hasil, yaitu 2 tahun 2 bulan, lebih cepat dari umur ekonomis usaha selama 5 tahun. BCR memiliki nilai lebih dari 1 yang menunjukkan bahwa usaha ini layak untuk diusahakan. NPV bernilai positif, yaitu Rp. 1.099.768.059. IRR bernilai 85,95% lebih besar dari tingkat bunga yang telah ditetapkan yaitu 15%. Sehingga jika usaha ini diwaralabakan pasti banyak yang akan membeli usaha ini.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document