scholarly journals HUBUNGAN ASUPAN ZAT GIZI MAKRO DAN PENGETAHUAN GIZI DENGAN STATUS GIZI PADA SISWA MTs.S AN-NURKOTA PADANG

2018 ◽  
Vol 5 (2) ◽  
pp. 169-175
Author(s):  
Maria Nova ◽  
Rahmita Yanti

Ketidakseimbangan antara makanan yang dikonsumsi dengan kebutuhan pada remaja akan menimbulkan masalah gizi kurang atau masalah gizi lebih. Status gizi baik atau status gizi optimal terjadi apabila tubuh mendapat asupan zat gizi yang cukup.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara asupan zat gizi makro dan pengetahuan gizi dengan status gizi pada siswa MTs.S AN-NUR Kota Padang tahun 2018. Penelitian  ini  bersifat  deskriptif  analitik  dengan  desain  Cross  Section  Study. Analisa bivariat dilakukan dengan uji statistik dengan menggunakan uji Chi-square dengan tingka kepercayaan 95%. Hasil penelitian distribusi frekuensi status gizi (28,1%) berstatus tidak normal dan (71,9%) berstatus gizi normal, distribusi frekuensi asupan energi terdapat (93%) yang memiliki asupan energi cukup dan (7%) yang memiliki asupan energi kurang, distribusi frekuensi asupan protein terdapat (94,7%) yang memiliki asupan protein cukup dan (5,3%) yang memiliki asupan protein kurang, distribusi frekuensi asupan lemak terdapat (64,9%) yang memiliki asupan lemak cukup dan (35,1%) yang memiliki asupan lemak kurang, distribusi frekuensi asupan karbohidrat terdapat (94,7%) yang memiliki asupan karbohidrat cukup dan (5,3%) yang   memiliki asupan karbohidrat kurang, distribusi frekuensi pengetahuan terdapat (94,7%) yang berpengetahuan gizi tinggi dan (5,3%) berpengetahuan gizi rendah. Hasil penelitian ini tidak ada hubungan antara asupan zat gizi makro dan pengetahuan gizi dengan status gizi pada siswa MTs.S AN-NUR Kota Padang tahun 2018. Untuk penelitian lebih lanjut dalam mempertahankan status gizi yang optimal diharapkan kepada siswa lebih memperhatikan pola makan yang seimbang dan memakan makanan yang bervariasi setiap harinya

2018 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 87-92
Author(s):  
Asyima Arifuddin

Berdasarkan data yang diperoleh dari Rekam Medik RSUD Syekh Yusuf Gowa, pada tahun 2016 terdapat 356 ibu hamil, pada tahun 2017 terdapat 413 ibu hamil dan pada tahun 2018 periode Januari-April terdapat 204 ibu hamil.          Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan paritas dan umur ibu terhadap kejadian Kehamilan Ektopik Terganggu (KET) di RSUD Syekh Yusuf Gowa 2018.Penelitian ini menggunakan metode penelitian analitik dengan menggunakan pendekatan Cross Section Study untuk mengetahui hubungan paritas dan umur terhadap kejadian Kehamilan Ektopik Terganggu di RSUD Syekh Yusuf Gowa dengan jumlah populasi 204 orang dan jumlah sampel 135 orang dengan menggunakan teknik Random Sampling. Responden yang memiliki paritas tinggi terhadap kejadian Kehamilan Ektopik Terganggu (KET) terdiagnosa sebanyak 87 orang (64,4%) dan yang memiliki paritas rendah terhadap kejadian Kehamilan Ektopik Terganggu (KET) sebanyak 48 orang (35,6%). Dari hasil uji statistik dengan menggunakan uji Chi-Square diperoleh  nilai P (0,020) ≤ α (0,05), maka Ho diolak Ha diterima.Responden yang memiliki umur risiko tinggi terhadap kejadian kehamilan ektopik terganggu terdiagnosis sebanyak 76 orang (56,3%) dan responden yang memiliki umur risiko rendah terhadap kejadian kehamilan ektopik terganggu terdiagnosis sebanyak 59 orang (43,7%). Dari hasil uji statistik dengan menggunakan uji Chi-Square diperoleh  nilai P (0,038) ≤  α (0,05), maka Ho ditolak dan Ha diterima. Kesimpulan dari kedua variabel yaitu paritas dan umur, kedua variabel berhubungan terhadap kejadian Kehamilan Ektopik Terganggu (KET) di RSUD Syekh Yusuf Gowa 2018


2019 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
pp. 130-135
Author(s):  
Noviyani Hartuti ◽  
Ikrawanty Ayu Wulandari ◽  
Erna Erna

Berdasarkan data yang diperoleh di RSU Bahagia Makassar pada tahun 2016 jumlah ibu bersalin sebanyak 873 ibu bersalin dan dan jumlah ibu bersalin denagan SC sebanyak 407 orang (46,%), pada tahun 2017 sebanyak 469 ibu bersalin dan dan jumlah ibu bersalin dengan SC sebanyak 469 orang (53,6%), pada tahun 2018 sebanyak 915 ibu bersalin dan jumlah ibu besalin dengan SC sebanyak 416 orang (45,4%) dan pada tahun 2019 periode Januari sampai dengan April sebanyak 337 ibu bersalin dengan SC sebanyak 158 orang (46,8%).Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan paritas dan umur ibu terhadap persalinan Sectio Caesarea di RSU Bahagia Makassar Tahun 2019. Penelitian ini menggunakan metode penelitian analitik dengan menggunakan pendekatan Cross Section Study untuk mengetahui hubungan paritas dan umur ibu terhadap persalinan Sectio Caesarea di RSU Bahagia Makassar dengan jumlah populasi 337 orang dan jumlah sampel  337 orang dengan menggunakan teknik Total  Sampling. Responden dengan  paritas beresiko tinggi terhadap persalinan section caesarea terdiagnosa sebayak 25 orang (7,4 %) dan paritas yang beresiko rendah  terhadap persalinan section caesarea sebanyak 312 orang (92,6 %). Dari hasil uji statistik dengan menggunakan uji Chi-Square diperoleh  nilai P (0,091) ≥ α (0,05), maka Ho diterima Ha ditolak. Responden dengan umur ibu beresiko terhadap persalinan sectio caesarea terdignsa sebanyak 57 orang (16,9%) dan umur ibu yang  beresiko rendah terhadap persalinan sectio caesarea sebanyak 280 orang (83,1%). Dari hasil uji statistik dengan menggunakan uji Chi-Square diperoleh  nilai P (0,461) ≥  α (0,05), maka Ho diterima dan Ha ditolak. Kesimpulan dari kedua variabel yaitu paritas dan umur ibu, kedua variabel tidak ada yang  berhubungan terhadap persalinan sectio caesarea di RSU Bahagia Makassar tahun 2019


Author(s):  
Alpesh Shankerlal Patel ◽  
Raman D. Damor

Background: Tobacco is the second major cause of death in the world. About 5 million people die every year due to tobacco use and this figure may increase to 10 million tobacco related deaths per year by 2020. The most susceptible time for initiating tobacco use in India is during adolescence and early adulthood, ages 15-24 years.Most tobacco users start using tobacco before the age of 18 years, while some start as young as 10 years.Tobacco consumption habit in adolescents is particularly an eye opening situation for any country. Methods: School based cross section study in school going adolescent male was carried out to find out prevalence of tobacco consumption among them and to identify factors affecting it. Chi-square test was applied as test of significance and p<0.05 was taken as statistically significant. Results: Prevalence of tobacco consumption in any form of tobacco in school going adolescent male was 54.25%. Prevalence of tobacco consumption was highest in age group of 17 to 19 years (55.29%). Chewing of tobacco in various forms was identified as main form of tobacco consumption by adolescent male. Family problems, social problems, economic problems, problems with friends and addiction in family members or friends were identified as main factors that affected tobacco consumption by school going adolescent male. Conclusions: It is urgent need of time to address the tobacco consumption by adolescent age group specifically adolescent male. Strengthening of various IEC activities and strict implementation of present laws related to substance abuse. Role of family and society should be identified and practiced for prevention and control of this novel epidemic. 


2019 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
pp. 72-79
Author(s):  
Basuki Rahmat ◽  
Hukmiyah Aspar ◽  
Masnia Masse ◽  
Risna Risna

Berdasarkan data yang diperoleh dari Rekam Medik Rumkit Tk II Pelamonia Makassar, pada tahun 2018 terdapat 125 ibu yang melahirkan dan pada tahun 2019 periode Januari sampai dengan Maret terdapat 95 ibu yang melahirlan. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) di Rumkit Tk II Pelamonia Makassar2019. Penelitian ini menggunakan metode penelitian analitik dengan menggunakan pendekatan Cross Section Study untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) di Rumkit Tk II Pelamonia Makassar dengan jumlah populasi 95 orang dan jumlah sampel 95 orang dengan menggunakan teknik Total Sampling. Dari hasil uji statistik dengan menggunakan Chi-Square  di peroleh untuk variabel paritas nilai P = 0,002 < α = 0.050 artinya ada hubungan antara paritas terhadap kejadian BBLR. Untuk variabel jarak kehamilan nilai P = 0,021 < α = 0,050 artinya ada hubungan antara jarak kehamilan terhadap kejadian BBLR. Untuk variabel preeklampsia ibu nilai P = 0,000 < α = 0.050 artinya ada hubungan antara preeklampsia dengan kejadian BBLR. Untuk variabel Anemia nilai P = 0,430 < α = 0,050 artinya tidak ada hubungan antara anemia dengan kejadian BBLR. Kesimpulan dari empat variabel yaitu paritas, jarak kehamilan, preeklampsia dan anemia  berhubungan terhadap kejadian BBLR di Rumkit Tk II Pelamonia Makassar tahun 2019.           


2019 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
pp. 52-61
Author(s):  
Ikrawanty Ayu Wulandari ◽  
Melisa Febrianti Z ◽  
Ana Octaviani

Berdasarkan data Medical Record RSIA Sitti Khadijah I Makassar Pada Tahun 2016 jumlah ibu bersalin INC sebanyak 2.638 orang ibu bersalin yang mengalami KPD sebanyak 178 (6,74%), Pada Tahun 2017 sebanyak 2.473 orang ibu bersalin yang mengalami KPD sebanyak 35 (3,03%), Pada Tahun 2018 sebanyak 2.565 orang ibu bersalin yang mengalami KPD sebanyak 64 (2,49%), Pada Tahun 2019 periode januari sampai dengan april sebanyak 882 orang ibu bersalin yang mengalami KPD 49 (5,55%). Tujuan dilakukan penelitian ini adalah  untuk mengetahui hubungan usia kehamilan, paritas, usia ibu, pekerjaan dengan kejadian ketuban pecah dini di RSIA Sitti Khadijah I Makassar 2019. Penelitian ini menggunakan Metode penelitian analitik dengan menggunakan pendekatan Cross Section Study untuk mengetahui hubungan usia kehamilan dan paritas dengan kejadian ketuban pecah dini di RSIA Sitii Khadijah I Makassar 2019 dengan jumlah populasi 882 orang dan jumlah sampel 275 orang dengan menggunakan teknik Random sampling. Dari hasil uji statistik dengan menggunakan uji Chi-Square (Fisher’s Exact Test). Di peroleh untuk variabel usia kehamilan p= 0,05 < dari α = 0,05 artinya ada hubungan antara usia kehamilan terhadap kejadiian ketuban pecah dini unuk variabel paritas nilai p= 0,01 < dari α = 0,05 artinya ada hubungan antara paritas terhadap kejadian ketuban pecah dini. Dari hasil uji statistik dengan menggunakan uji Chi-Square (Continuity Correctionb) diperoleh untuk variabel umur ibu nilai p = 0,503>a = (0,05) artinya tidak ada hubungan antara umur ibu dengan ketuban pecah dini. Untuk variabel pekerjaan nilai p = 0,029<a = (0,05) artinya ada hubungan antara pekerjaan dengan ketuban pecah dini. Kesimpulan dari empat variabel yaitu usia kehamilan, paritas, umur ibu, pekerjaan ada tiga variabel yang berhubungan yaitu usia kehamilan, peritas, pekerjaan dan ada satu yang tidak berhubungan yaitu umur ibu dengan kejadian ketuban pecah dini di RSIA Sitti Khadijah I Makassar Tahun 2019


2019 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
pp. 103-110
Author(s):  
St Subriani ◽  
Devy Harmita T ◽  
Zhalsyabilah Yunita A

Berdasarkan data yang diperoleh dari Rekam Medik RSUD Syekh Yusuf Gowa, pada tahun 2018 terdapat 1946 bayi lahir hidup dan pada tahun 2019 periode Januari-Maret terdapat 189 bayi yang lahir hidup. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui Faktor yang berhubungan dengan kejadian bayi lahir prematur di RSUD Syekh Yusuf Gowa 2019. Penelitian ini menggunakan metode penelitian analitik dengan menggunakan pendekatan Cross Section Study untuk mengetahui hubungan usia, paritas, anemia ibu dan hipertensi terhadap kejadian Bayi Lahir Prematur di RSUD Syekh Yusuf Gowa dengan jumlah populasi 189 orang dan jumlah sampel 189 orang dengan menggunakan teknik Total Sampling. Responden yang memiliki paritas tinggi terhadap kejadian Bayi Lahir Prematur sebanyak 8 bayi (53,3%) dan yang memiliki paritas rendah terhadap kejadian Bayi Lahir Prematur sebanyak 7 bayi (46,7%). Dari hasil uji statistik dengan menggunakan uji Chi-Square diperoleh  nilai P (0,000) ≤ α (0,05), maka Ho ditolak Ha diterima. Responden yang memiliki umur berisiko terhadap kejadian Bayi Lahir Prematur sebanyak 9 bayi (60%) dan responden yang memiliki umur tidak berisiko terhadap kejadian Bayi Lahir Prematur sebanyak 6 bayi (40%). Dari hasil uji statistik dengan menggunakan uji Chi-Square diperoleh  nilai P (0,04) ≤  α (0,05), maka Ho ditolak dan Ha diterima. Responden dengan ibu anemia terhadap kejadian Bayi Lahir Prematur sebanyak 5 (33,3%) dan responden yang tidak anemia terhadap kejadian Bayi Lahir Prematur sebanyak 10 orang (66,7%). Dari hasil uji statistik dengan menggunakan Chi-Square di peroleh nilai P (0,000) ≤ α (0,05), maka Ho ditolak Ha diterima. Responden dengan hipertensi terhadap kejadian Bayi Lahir Prematur sebanyak 6 (40%) dan responden yang tidak hipertensi terhadap kejadian Bayi Lahir Prematur sebanyak 9 (60%). Dari hasil uji statistik menggunakan Chi-Square (Continuity Correctionb) diperoleh nilai P (0,000) ≤ α (0,05), maka Ho ditolak Ha diterima. Kesimpulan dari keempat variabel yaitu umur, paritas, anemia ibu dan hipertensi, keempat variabel berhubungan terhadap kejadian Bayi Lahir Prematur di RSUD Syekh Yusuf Gowa 2019.


2019 ◽  
Vol 38 (2) ◽  
Author(s):  
Qingyuan Wu ◽  
Xiaoyu Zhang ◽  
Yang Xu ◽  
Mu Wang ◽  
Yu Wang ◽  
...  

2015 ◽  
Vol 09 (01) ◽  
pp. 8-11
Author(s):  
Sant Chaiyodsilp ◽  
Tanavee Pureekul ◽  
Yuphin Srisuk ◽  
Cholpatsorn Euathanikkanon

2017 ◽  
Vol 4 (3) ◽  
pp. 98-101
Author(s):  
Mulenga Katoma ◽  
◽  
Seter Siziya ◽  
Alfred Sichilima ◽  
◽  
...  

Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document