PEMANFAATAN KULIT JAGUNG SEBAGAI BAHAN PEMBUATAN BIODEGRADABLE FOAM
Kemasan makanan yang digunakan sebagian besar adalah jenis kemasan sekali pakai, salah satunya adalah styrofoam. Penggunaan styrofoam yang semakin banyak dapat menyebabkan peningkatan jumlah sampah yang tidak dapat terdegradasi. Pembakaran styrofoam juga berbahaya karena menghasilkan gas berbahaya seperti styrene, polyaromatic hydrocarbon (PAHs), hydro cloro flouro carbon (HCFC), dan karbon monoksida (CO). Salah satu alternatif untuk mengurangi penggunaan styrofoam adalah menggunakan kemasan makanan yang ramah lingkungan seperti biodegradable foam (biofoam). Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah limbah kulit jagung lokal Indonesia, jagung mutiara. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui karakteristik biofoam yang terbuat dari kulit jagung dan persentase konsentrasi kulit jagung yang terbaik untuk pembuatan biofoam dalam penelitian ini. Metode dari penelitian ini adalah metode eksperimen dengan variasi konsentrasi kulit jagung 3%, 5%, dan 7%. Hasil biofoam yang terbaik adalah dengan konsentrasi kulit jagung 3% dengan nilai hasil uji daya serap air 13,93%, tingkat biodegradasi 6,22%, kuat tarik 2,63 N/mm2, dan kuat tekan 5,00 N/mm2.