METODE PENINGKATKAN SELF MANAGEMENT PASIEN DIABETES MELLITUS: SYSTEMATIC REVIEW

2019 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
Author(s):  
Heri Budiawan

Pendahuluan : Penerapan program self-management perlu penyesuaian dengan berbagai aspek termasuk aspek sistem, biaya, efektifitas, hambatan dan dukungan dari pihak-pihak terkait. Oleh karena itu, review mengenai efektifitas self management pada pasien diabetes mellitus sangat diperlukan sebagai landasan dalam pengembangan metode peningkatan program self management sesuai dengan kebutuhan masing-masing penderita penyakit diabetes mellitus. Objektif : Study yang dilakukan bertujuan untuk melakukan systematic review mengenai metode yang dapat meningkatkan self management pada pasien diabetes mellitus. Metode : Metode yang digunakan dalam penelusura sumber data pada systematic literature review ini yaitu dengan penulusuran database terdiri dari Google Scholar, Pubmed, Ebsco. Artikel diseleksi berdasarkan kriteria inklusi dan melakukan critical apraisel pada setiap artikel. Hasil : Berdasarkan hasil pencarian ditetapkan 10 artikel dengan design Kuantitatif Randomize Control Trial publikasi 10 tahun terakhir (2009-2019) mengenai artikel yang berhubungan dengan peningkatan  self management  pada pasien dengan diabetes mellitus. Kesimpulan : Metode peningkatan self management pasien diabetes mellitus diantaranya Kunjungan kelompok dan bimbingan kelompok berbasis komunitas, peer coaching dan peer leader, motivasi, dukungan berbasis teknologi.

2021 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
pp. 189-198
Author(s):  
Hanifah Sapto Putri

Etlingera elatior atau kecombrang merupakan salah satu tanaman yang memiliki berbagai efek farmakologis diantaranya yaitu sebagai antihiperglikemi pada penyakit diabetes mellitus. Tujuan literature review ini yaitu untuk mengetahui efek tanaman kecombrang dalam menurunkan kadar gula darah pada penderita diabetes melitus. Sumber yang digunakan terdiri dari dua puluh delapan sumber yang berasal dari Google Scholar, Pubmed, NCBI, Elsevier, dan situs-situs lainnya dengan rentang waktu 2010-2020. Artikel tersebut kemudian dianalisis dengan metode systematic literature review yaitu mengumpulkan, mengevaluasi dan mengembangkan penelitian pada fokus topik tertentu. Dari beberapa penelitian yang dilakukan didapatkan hasil bahwa tanaman kecombrang memiliki manfaat sebagai antihiperglikemi. Di mana senyawa aktif seperti flavonoid, fenolik dan saponin yang ada pada tanaman kecombrang memiliki kemampuan menghambat enzim amilase dan glukosidase, menetralkan radikal bebas, serta sebagai proteksi terhadap kerusakan sel beta pankreas dalam aktivitas antihiperglikemi pada pasien diabetes melitus.


Author(s):  
Asyifa Yan Balqis ◽  
Humaira Ramdhani ◽  
Eria Khoirunisa Amelia

Data prevalensi keparahan penyakit COVID-19 yang disebabkan oleh infeksi SARS-CoV-2, pada penderita diabetes mellitus sebagai faktor komorbid COVID-19 sangat banyak. Hiperglikemia dapat memodulasi respons imun dan inflamasi sehingga membuat pasien rentan terhadap COVID19 yang parah bahkan kematian. Literature review ini bertujuan untuk memberikan informasi mengenai terapi pasien COVID-19 dengan diabetes. Metode yang digunakan adalah systematic review yang bersumber dari buku, jurnal nasional dan jurnal internasional. Studi pustaka ditelusuri melalui database Google Scholar dengan kata kunci COVID-19, diabetes mellitus, terapi COVID19 dengan diabetes, terapi diabetes. Hasil literature review menunjukkan bahwa pasien diabetes dengan COVID-19 harus tetap mengikuti regimen pengobatan yang sudah ditetapkan dan menjalani pola hidup yang sehat serta mengendalikan kondisi psikis agar terapi dapat tercapai dengan sempurna. Terapi anti diabetes diberikan pada pasien disesuaikan dengan keadaan klinis dari pasien tersebut. Pemberian metformin, sulfonilurea, inhibitor DPP-4, inhibitor SGLT-2 tidak direkomendasikan sebagai profilaksis untuk pasien diabetes mellitustipe 2 dengan infeksi COVID19 yang serius. Sedangkan pioglitazone tidak cocok untuk pasien dengan diabetes dan COVID-19 karena memperburuk gagal jantung. GLP-1RA dan insulin dapat menurunkan kadar glukosa darah dan dapat mengurangi peradangan COVID-19. Untuk pasien diabetes mellitus tipe 2 yang terkena COVID-19 dengan kondisi klinis parah, insulin masih merupakan regimen intensif yang dapat digunakan.


2020 ◽  
Vol 10 (1) ◽  
pp. 38-47
Author(s):  
Desak Putu Fahmi Octaviyanti

Penyakit diabetes mellitus merupakan suatu penyakit suatu penyakit jangka panjang atau kronis dengan prevalensi yang semakin meningkat, pengetahuan tentang penyakit kurang dan masyarakat tidak dapat mengelola penyakit. Salah satu cara untuk dapat mencegah komplikasi dari penyakit diabetes selain dengan terapi farmakologi bisa dengan pemberian edukasi berupa diabetes self management education. diabetes self management education dapat dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan dan self efficacy pada penderita diabetes mellitus. Dari literature review ini untuk mengidentifikasi, menelaah, dan memaparkan informasi mengenai pengaruh diabetes self management education terhadap self efficacy pada pasien diabetes mellitus. Literature review ini menggunakan database seperti google scholar, EBSCO, DOAJ, Research Gate dan Microsoft Academic dengan kata kunci diabetes self management education, self efficacy, dan diabetes mellitus yang telah diterbitkan berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi. Dari ke 4 artikel dan 7 jurnal yang didapat, 8 diantaranya menunjukan hasil bahwa diabetes self management education efektif terhadap self efficacy pada pasien diabetes mellitus. Diabetes self management education dapat dijadikan intervensi dalam hal edukasi pada pasien diabetes mellitus untuk meningkatkan pengetahuan maupun self efficacy.


Author(s):  
Yuli Astuti ◽  
Kartika Adyani

Sumber utama vitamin D secara alami dibentuk saat kulit terpapar sinar matahari. Indonesia merupakan negara beriklim tropis yang terkena sinar matahari sepanjang tahun, namun penelitian menunjukkan sebagian besar ibu hamil mengalami defisiensi vitamin D. Tujuan: Review ini bertujuan membahas bukti terkini mengenai peran vitamin D serta pemenuhan vitamin D dalam kehamilan. Dilakukan pencarian data base terkomputasi melalui google scholar dan Pubmed dengan waktu terbit 5 tahun terakhir meliputi penelitian Systematic review, meta analisis, dan randomized controlled trial. Vitamin D memeran peranan penting sebagai imunomodulator dalam kehamilan. Kebutuhan asupan vitamin D harian sebanyak 600 IU yang sebagian besar dapat dipenuhi melalui paparan sinar matahari selama 30-60 menit pada jam 9-13. Defisiensi vitamin D dapat meningkatkan risiko terjadinya pre eklamsia dan diabetes mellitus gestasional, namun efektifitas suplementasi vitamin D untuk mencegah komplikasi tersebut masih tidak konsisten. Defisiensi vitamin D pada awal kehamilan berhubungan dengan kemampuan kognitif dan Bahasa anak yang lebih rendah. Defisiensi vitamin D dapat memberikan efek buruk bagi kehamilan dan hasil kehamilan. Wanita hamil harus didorong untuk memenuhi kebutuhan vitamin D dengan aktifitas fisik di luar ruangan pada waktu dan durasi yang direkomendasikan atau mengonsumsi suplemen vitamin D. Kata kunci: vitamin D; kehamilan


Diabetes ◽  
2018 ◽  
Vol 67 (Supplement 1) ◽  
pp. 1159-P
Author(s):  
GLENN M. DAVIES ◽  
ANN MARIE MCNEILL ◽  
ELIZA KRUGER ◽  
STACEY L. KOWAL ◽  
FLAVIA EJZYKOWICZ ◽  
...  

2013 ◽  
Vol 21 (02) ◽  
pp. 123-151 ◽  
Author(s):  
MICHAEL LORZ ◽  
SUSAN MUELLER ◽  
THIERRY VOLERY

The majority of studies that analyze the impact of entrepreneurship education on entrepreneurial attitudes, intentions, and venture activities report positive influences. However, several scholars have recently cast doubts about research methods and the generalizability of entrepreneurship education impact studies. In this study, we conducted a systematic literature review of the methods used in entrepreneurship education impact studies. Our results uncover significant methodological deficiencies and question the overwhelmingly positive impact of entrepreneurship education. Based on this evidence, we propose a series of recommendations to improve the reliability and validity of entrepreneurship education impact studies and we outline promising topics which are currently under-researched.


2021 ◽  
pp. 30-48
Author(s):  
Andrei Anatolevich Mudrov ◽  
Aleksandr Yur’evich Titov ◽  
Mariyam Magomedovna Omarova ◽  
Sergei Alekseevich Frolov ◽  
Ivan Vasilevich Kostarev ◽  
...  

Despite the large number of available surgical interventions aimed at the treatment of rectovaginal fistulas, the results of their use remain extremely disappointing, associated with the high recurrence rate of the disease reaching 80 %, as well as the lack of a single tactic to minimize the risk of anal incontinence and the need for colostomy. Objective: to conduct a systematic literature review in order to summarize information related to the rectovaginal fistulas surgery. The systematic review includes the results of an analysis of 97 clinical trials selected from 756 publications found in databases. Inclusion criteria: a full-text article, the presence of at least 5 patients in the study, as well as data on the outcome of surgery. Clinical trials with different surgical treatments were identified and classified into the following categories: elimination of the rectovaginal septal defect with a displaced flap (rectal and vaginal); Martius surgery; gracilis muscle transposition; transperineal procedure; abdominal procedure including endoscopic and laparoscopic methods; use of biological or biocompatible materials. Treatment outcomes vary significantly from 0 % to > 80 %. None of the studies were randomized. Due to the low quality of the identified studies, comparison of results and meta-analysis conduction were not possible. Conclusion: as a result of the systematic review, data for the analysis and development of any strategic and tactical algorithms for the treatment of RVF were not obtained. The most important questions still remain open: what and when surgical method to choose, is it necessary to form a disconnecting stoma?


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document