scholarly journals PERKEMBANGAN TERAPI DIABETES MELLITUS TIPE 2 PADA PASIEN YANG TERINFEKSI COVID-19

Author(s):  
Asyifa Yan Balqis ◽  
Humaira Ramdhani ◽  
Eria Khoirunisa Amelia

Data prevalensi keparahan penyakit COVID-19 yang disebabkan oleh infeksi SARS-CoV-2, pada penderita diabetes mellitus sebagai faktor komorbid COVID-19 sangat banyak. Hiperglikemia dapat memodulasi respons imun dan inflamasi sehingga membuat pasien rentan terhadap COVID19 yang parah bahkan kematian. Literature review ini bertujuan untuk memberikan informasi mengenai terapi pasien COVID-19 dengan diabetes. Metode yang digunakan adalah systematic review yang bersumber dari buku, jurnal nasional dan jurnal internasional. Studi pustaka ditelusuri melalui database Google Scholar dengan kata kunci COVID-19, diabetes mellitus, terapi COVID19 dengan diabetes, terapi diabetes. Hasil literature review menunjukkan bahwa pasien diabetes dengan COVID-19 harus tetap mengikuti regimen pengobatan yang sudah ditetapkan dan menjalani pola hidup yang sehat serta mengendalikan kondisi psikis agar terapi dapat tercapai dengan sempurna. Terapi anti diabetes diberikan pada pasien disesuaikan dengan keadaan klinis dari pasien tersebut. Pemberian metformin, sulfonilurea, inhibitor DPP-4, inhibitor SGLT-2 tidak direkomendasikan sebagai profilaksis untuk pasien diabetes mellitustipe 2 dengan infeksi COVID19 yang serius. Sedangkan pioglitazone tidak cocok untuk pasien dengan diabetes dan COVID-19 karena memperburuk gagal jantung. GLP-1RA dan insulin dapat menurunkan kadar glukosa darah dan dapat mengurangi peradangan COVID-19. Untuk pasien diabetes mellitus tipe 2 yang terkena COVID-19 dengan kondisi klinis parah, insulin masih merupakan regimen intensif yang dapat digunakan.

2019 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
Author(s):  
Heri Budiawan

Pendahuluan : Penerapan program self-management perlu penyesuaian dengan berbagai aspek termasuk aspek sistem, biaya, efektifitas, hambatan dan dukungan dari pihak-pihak terkait. Oleh karena itu, review mengenai efektifitas self management pada pasien diabetes mellitus sangat diperlukan sebagai landasan dalam pengembangan metode peningkatan program self management sesuai dengan kebutuhan masing-masing penderita penyakit diabetes mellitus. Objektif : Study yang dilakukan bertujuan untuk melakukan systematic review mengenai metode yang dapat meningkatkan self management pada pasien diabetes mellitus. Metode : Metode yang digunakan dalam penelusura sumber data pada systematic literature review ini yaitu dengan penulusuran database terdiri dari Google Scholar, Pubmed, Ebsco. Artikel diseleksi berdasarkan kriteria inklusi dan melakukan critical apraisel pada setiap artikel. Hasil : Berdasarkan hasil pencarian ditetapkan 10 artikel dengan design Kuantitatif Randomize Control Trial publikasi 10 tahun terakhir (2009-2019) mengenai artikel yang berhubungan dengan peningkatan  self management  pada pasien dengan diabetes mellitus. Kesimpulan : Metode peningkatan self management pasien diabetes mellitus diantaranya Kunjungan kelompok dan bimbingan kelompok berbasis komunitas, peer coaching dan peer leader, motivasi, dukungan berbasis teknologi.


Author(s):  
Yuli Astuti ◽  
Kartika Adyani

Sumber utama vitamin D secara alami dibentuk saat kulit terpapar sinar matahari. Indonesia merupakan negara beriklim tropis yang terkena sinar matahari sepanjang tahun, namun penelitian menunjukkan sebagian besar ibu hamil mengalami defisiensi vitamin D. Tujuan: Review ini bertujuan membahas bukti terkini mengenai peran vitamin D serta pemenuhan vitamin D dalam kehamilan. Dilakukan pencarian data base terkomputasi melalui google scholar dan Pubmed dengan waktu terbit 5 tahun terakhir meliputi penelitian Systematic review, meta analisis, dan randomized controlled trial. Vitamin D memeran peranan penting sebagai imunomodulator dalam kehamilan. Kebutuhan asupan vitamin D harian sebanyak 600 IU yang sebagian besar dapat dipenuhi melalui paparan sinar matahari selama 30-60 menit pada jam 9-13. Defisiensi vitamin D dapat meningkatkan risiko terjadinya pre eklamsia dan diabetes mellitus gestasional, namun efektifitas suplementasi vitamin D untuk mencegah komplikasi tersebut masih tidak konsisten. Defisiensi vitamin D pada awal kehamilan berhubungan dengan kemampuan kognitif dan Bahasa anak yang lebih rendah. Defisiensi vitamin D dapat memberikan efek buruk bagi kehamilan dan hasil kehamilan. Wanita hamil harus didorong untuk memenuhi kebutuhan vitamin D dengan aktifitas fisik di luar ruangan pada waktu dan durasi yang direkomendasikan atau mengonsumsi suplemen vitamin D. Kata kunci: vitamin D; kehamilan


2021 ◽  
Vol 1 ◽  
pp. 309-316
Author(s):  
Nurul Febrian Bintari Putri ◽  
Trina Kurniawati

AbstractDiabetes mellitus is a chronic disease that cannot be cured, but can be prevented by using the 5 pillars of diabetes mellitus management, one of which is controlling blood sugar levels. Patients with diabetes mellitus need support from the family because the family can influence a person's behavior and lifestyle so that it has an impact on the quality of life of patients with type 2 diabetes mellitus. To determine the relationship between family support and blood sugar levels in patients with type 2 diabetes mellitus through a literature review. The data collection technique uses a literature review method of 5 articles sourced from an online database with electronic searches on Google Scholar, Garba Garuda, and ProQuest published in 2017-2021. The critical analysis instrument used is using a strobe. The results of a literature review on the family support variable were 2 articles with supporting categories as many as 128 respondents, 2 articles with less categories as many as 63 respondents, and 1 article with good categories as many as 22 respondents. Variable blood sugar levels 2 articles in the controlled category as many as 98 respondents, 1 article in the poor category as many as 45 respondents, 1 article in the controlled category as many as 17 respondents, and 1 article in the diabetes category as many as 29 respondents. There is a relationship between family support and blood sugar levels in patients with type 2 diabetes mellitus.Keywords: Type 2 diabetes mellitus; family support; blood glucose levels; blood sugar levels AbstrakDiabetes mellitus merupakan penyakit kronik yang tidak dapat disembuhkan, namun dapat dicegah dengan menggunakan 5 pilarpengelolaan diabetes mellitus, salah satunya pengendalian kadar gula darah. Pasien diabetes mellitus perlu adanya dukungan dari keluarga karena keluarga dapat mempengaruhi perilaku dan gaya hidup seseorang sehingga berdampak pada kualitas hidup pasien diabetes mellitus tipe 2. Untuk mengetahui hubungan dukungan keluarga dengan kadar gula darah pada pasien diabetes mellitus tipe 2 melalui literature review. Teknik pengumpulan data menggunakan metode literature review 5 artikel yang bersumber database online dengan penelusuran elektronik pada Google Scholar, Garba Garuda, dan ProQuest yang dipublish pada tahun 2017-2021. Instrumen telaah kritis yang digunakan yaitu menggunakan Strobe. Hasil literature review pada variable dukungan keluarga 2 artikel dengan kategori mendukung sebanyak 128 responden, 2 artikel dengan kategori kurang sebanyak 63 responden, dan 1 artikel dengan kategori baik sebanyak 22 responden. Variable kadar gula darah 2 artikel dengan kategori terkendali sebanyak 98 responden, 1 artikel dengan kategori buruk sebanyak 45 responden, 1 artikel dengan kategori terkontrol sebanyak 17 responden, dan 1 artikel dengan kategori diabetes sebanyak 29 responden. Terdapat hubungan antara dukungan keluarga dengan kadar gula darah pada pasien diabetes mellitus tipe 2.Kata kunci: Diabetes mellitus tipe 2;dukungan keluarga;kadar glukosa darah;kadar gula darah


2020 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 20-29
Author(s):  
Heri Budiawan ◽  
Hikmat Permana ◽  
Etika Emaliyawati

Pendahuluan : Identifikasi faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian hipoglikemia penting dilakukan untuk mengetahui faktor resiko kejadian hipoglikemia, sehingga dapat digunakan sebagai dasar acuan pencegahan hipoglikemia berat dan hipoglikemia berulang. Objektif : Bertujuan untuk melakukan Literature review mengenai faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian hipoglikemia pada pasien diabetes mellitus. Metode : Metode penelusuran sumber data pada Literature review ini yaitu melakukan penulusuran database terdiri dari Google Scholar, Pubmed, Ebsco dengan kata kunci yang digunakan untuk pencarian pada databased Internasioanal yang pertama yaitu “Diabetes mellitus” AND “Risk factor hypoglycemia” “OR” Predictor hypoglycemia” Sedangkan pada databased Nasional menggunakan kata kunci yang pertama yaitu “Diabetes Mellitus “ dan” Faktor resiko hipoglikemia.”. Artikel diseleksi berdasarkan kriteria inklusi dan melakukan critical apraisel pada setiap artikel. Hasil : Berdasarkan hasil pencarian ditetapkan 8 artikel dengan design Kuantitatif publikasi 10 tahun terakhir (2009-2019). Faktor resiko yang berkaitan dengan kejadian hipoglikemia pada pasien diabetes mellitus yaitu terapi insulin, sulfolinurea, dan terapi kombinasi merupakan prediktor kuat terjadinya hipoglikemia, namun ada beberapa faktor lain yang berkaitan dengan kejadian hipoglikemia diantaranya nilai HbA1c, BMI,  usia, jenis kealmin, pekerjaan, tingkat pendidikan, lama menderita diabetes mellitus, penyakit penyerta (penyakit ginjal kronis), dukungan keluarga, dan gaya hidup (konsumsi alcohol). Kesimpulan: Faktor resiko kejadian hipoglikemia pada pasien diabetes mellitus berkaitan dengan faktor medikasi (pemberian insulin, sulfolinurea, terapi kombinasi) dan faktor demografi pasien, oleh karena itu pengkajian resiko hipoglikemia pada pasien diabetes mellitus penting untuk diketahui, sehingga dapat berpotensi mencegah kejadian atau menurunkan kejadian hipoglikemi dan dapat meningkatkan kualitas hidup pasien diabetes mellitus


2021 ◽  
Vol 12 (1) ◽  
pp. 1
Author(s):  
Anita Rosman ◽  
Saldy Yusuf ◽  
Takdir Tahir

ABSTRAKPenderita Diabetes Melitus (DM) tiap tahunnya mengalami peningkatan, apabila tidak tertangani dengan baik maka akan menimbulkan berbagai macam komplikasi. Komplikasi dan resiko dapat dicegah apabila perilaku terhadap pola hidup dan kebiasan pasien DM dapat berubah. Terdapat beberapa teori perubahan perilaku yang dapat di gunakan dalam melakukan edukasi kesehatan pada pasien DM. Meskipun demikian evaluasi terhadap konsep, model atau teori sebagai media edukasi dalam perubahan perilaku pasien DM belum diketahui. Tujuan dari literature review ini adalah untuk mengetahui konsep, model atau teori yang efektif digunakan untuk memberikan edukasi kesehatan kepada pasien DM dalam merubah perilaku mereka. Metode yang digunakan dengan cara melakukan pencarian beberapa studi yang diterbitkan melalui database PubMed, Science Direct, Wiley dan Google Scholar. Strategi pencarian menggunakan kombinasi istilah MeSH Terms. Pertanyaan penelitian dirancang dengan menggunakan prinsip PICO. Studi yang dipilih diterbitkan dari tahun 2015-2019. Setelah dilakukan pencarian artikel dengan kata kunci tersebut maka total artikel yang di review dalam tinjauan literatur ini sebanyak delapan artikel. Konsep, model atau teori PRECEDE PROCEED paling banyak digunakan dalam pencarian literatur ini dibandingkan dengan model yang lain dan salah satu penelitian mengatakan bahwa peningkatan yang signifikan sudah terjadi sejak bulan pertama setelah dilakukannya intervensi.Kata Kunci :  diabetes mellitus, theory, model, behaviorABSTRACTPatients with Diabetes Mellitus (DM) have increased every year, if not handled properly it will cause various kinds of complications. Complications and risks can be prevented if behavior towards the lifestyle and habits of DM patients can change. There are several theories of behavior change that can be used in health education for DM patients. However the evaluation of concepts, models or theories as educational media in changing the behavior of DM patients is unknown. The purpose of this literature review is to find out the concepts, models or theories that are effectively used to provide health education to DM patients in changing their behavior. The method used by searching several studies published through the PubMed, Science Direct, Wiley and Google Scholar databases. The search strategy uses a combination of MeSH Terms. Research questions were designed using PICO principles. Selected studies were published from 2015-2019. After searching for articles with these keywords, the total articles reviewed in this literature review were eight articles. The concept, model or theory of PRECEDE PROCEED is the most widely used in this literature search compared to other models and one of the studies says that a significant increase has occurred since the first month after the intervention.Keywords : diabetes mellitus, theory, model, behavior


2021 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
pp. 189-198
Author(s):  
Hanifah Sapto Putri

Etlingera elatior atau kecombrang merupakan salah satu tanaman yang memiliki berbagai efek farmakologis diantaranya yaitu sebagai antihiperglikemi pada penyakit diabetes mellitus. Tujuan literature review ini yaitu untuk mengetahui efek tanaman kecombrang dalam menurunkan kadar gula darah pada penderita diabetes melitus. Sumber yang digunakan terdiri dari dua puluh delapan sumber yang berasal dari Google Scholar, Pubmed, NCBI, Elsevier, dan situs-situs lainnya dengan rentang waktu 2010-2020. Artikel tersebut kemudian dianalisis dengan metode systematic literature review yaitu mengumpulkan, mengevaluasi dan mengembangkan penelitian pada fokus topik tertentu. Dari beberapa penelitian yang dilakukan didapatkan hasil bahwa tanaman kecombrang memiliki manfaat sebagai antihiperglikemi. Di mana senyawa aktif seperti flavonoid, fenolik dan saponin yang ada pada tanaman kecombrang memiliki kemampuan menghambat enzim amilase dan glukosidase, menetralkan radikal bebas, serta sebagai proteksi terhadap kerusakan sel beta pankreas dalam aktivitas antihiperglikemi pada pasien diabetes melitus.


2015 ◽  
Vol 7 (2) ◽  
Author(s):  
Amir Feily ◽  
Shadi Mehraban

Necrobiosis lipoidica (NL) is a rare inflammatory granulomatous skin disorder closely associated with diabetes mellitus. The aim of this paper is to review and discuss all the treatment modalities proposed and tested for this disease. A systematic review of the existing literature was conducted to investigate all the available data and summarize all the clinical trials, case reports and original articles on NL. Two major databases (PubMed and Google Scholar) were used. We have examined about 70 articles. Numerous treatment modalities have been currently investigated to compare recalcitrant NL. Being rare, most of the studies regarding this disease are case reports or small-scale clinical trials. We have found that, in spite of plentiful investigations carried out during the years, there is no treatment modality that has proved to be utterly satisfactory in treating NL.


2021 ◽  
Vol 15 (3) ◽  
pp. 37-43
Author(s):  
Nurjazuli ◽  
Yusniar Hanani Darundiati ◽  
Slamet Wardoyo

Stunting masih menjadi permasalahan kesehatan pada balita di seluruh dunia, terutama pada negar-negara berpenghasilan rendah. Faktor pemicu stunting di setiap negara masih terjadi kesengjanhan data dari factor gizi maupun factor sanitasi lingkungan. Namun ada kajian lanjut dari kontribusi paparan lingkungan beracun termasuk timbal dikaitkan dengan defisit nutria dan berujung stunting pada balita. Tinjauan literatur mengidentifikasi paparan logam berat terutama plumbum (Pb) sebagai factor stunting pada balita. Pencarian literatur dilakukan pada database elektronik PumMed, ProQuest, Google Scholar dengan kata kunci “(Stunt* or Growth), (Plumbum or Pb or Lead). Kriteria inklusi adalah Stunting or Growth and paparan Plumbum or Lead or Pb, Fulltext, diterbitkan 2016-2021, tipe artikel Randomized Controlled Trial and Clinical Trial. Kriteria eksklusi adalah Stunting yang disebabkan oleh asupan Gizi, artikel dalam bentuk Books and Documents, Meta-Analysis, Review dan Systematic Review.. Hasil kajian pustaka menunjukkan paparan logam berat berupa Pb pada balita yang bersumber dari lingkungan berdampak pada stunting pada balita karena sifat dari logam berat yang menghambat proses penyerapan nutrisi dari makanan dan berbanding lulus dengan penurunan skor Kognitif pada anak


2021 ◽  
Vol 1 ◽  
pp. 1770-1776
Author(s):  
Nanda Alvi Saida ◽  
Lia Dwi Prafitri

AbstractPlantar fasciitis is an example of one of the problems in the field of musculoskeletal physiotherapy. It is estimated that 10% of the general population will develop plantar fasciitis in their lifetime. The highest incidence of plantar fasciitis is between the ages of 40 and 65 years. Ultrasound modality is a therapeutic tool that helps increase blood vessels, aims to repair damaged tissue, the frequency used in therapy is between 1-3 MHz. This literature review study aims to determine the description of ultrasound modality to reduce plantar pain in plantar fasciitis patients. The selection of articles in this study used the PICO mnemonic. This article search used literature search through Google Scholar (2), PubMed (1), Science Direct (1) dan Sage Journal (1). Inclusion and exclusion criteria according to keywords, published from 2010-2021, articles in full text and not a systematic review. The results of a literature review of 5 articles showed that the ultrasound modality was proven to reduce plantar pain with an average pain reduction using the Visual Analogue Scale (VAS) before and before intervention with a pre-test value of 6.06 and a post-test of 3.33 and got the average difference in pain reduction is 2.73. The literature review study shows that women are more dominant in experiencing plantar fasciitis in the number of 117 people (62.6%), the average age of those experiencing plantar fasciitis is 49.8 years. This research can be used as a basis for the development of the physiotherapy profession, on the problem of reducing plantar pain in plantar fasciitis patients with ultrasound modality intervention.Keywords: Pain; plantar fasciitis; ultrasound AbstrakPlantar fasciitis merupakan contoh dari salah satu kasus masalah dibidang fisioterapi musculoskeletal. Diperkirakan 10% dari populasi umum akan menderita plantar fasciitis dalam hidupnya. Insiden plantar fasciitis tertinggi adalah diantara rentang usia 40 dan 65 tahun. Modalitas ultrasound merupakan alat terapi yang membantu meningkatkan pembuluh darah, bertujuan untuk memperbaiki jaringan yang mengalami kerusakan, frekuensi yang digunakan dalam terapi antara 1-3 MHz Penelitian literature review ini bertujuan untuk mengetahui gambaran modalitas ultrasound terhadap penurunan nyeri pada plantaris pada penderita plantar fasciitis. Pemilihan artikel pada penelitian ini menggunakan mnemonic PICO. Penelusuran artikel ini menggunakan penelusuran literature melalui Google Scholar (2), PubMed (1), Science Direct (1) dan Sage Journal (1). Kriteria inklusi dan eksklusi sesuai dengan kata kunci, dipublikasi dari rentan waktu 2010-2021, artikel dalam teks lengkap dan bukan systematic review. Hasil literature review 5 artikel menunjukan bahwa modalitas ultrasound terbukti mengurangi nyeri pada plantaris dengan hasil rata- rata penurunan nyeri dengan alat ukur Visual Analogue Scale (VAS) Sebelum dan sesudah intervensi dengan nilai pre test 6,06 dan post test 3,33 dan mendapatkan rata-rata selisih penurunan nyeri 2,73. Studi literature review menunjukan perempuan lebih mendominasi mengalami plantar fasciitis sejumlah 117 orang (62,6%), rata-rata usia yang mengalami plantar fasciitis usia 49,8 tahun. Study literatur review menunjukan bahwa modalitas ultrasound berpengaruh terhadap penurunan nyeri plantaris pada penderita plantar fasciitis. Penelitian ini dapat digunakan sebagai dasar dari pengembangan profesi fisioterapi, pada masalah penurunan nyeri pada plantaris pada penderitas plantar fasciitis dengan intervensi modalitas ultrasound.Kata kunci : Nyeri; plantar fasciitis; ultrasound


Author(s):  
Osamu Tokumaru ◽  
Masanori Fujita ◽  
Saeko Nagai ◽  
Yoko Minamikawa ◽  
Junnosuke Kumatani

Abstract Japan has repeatedly suffered from natural disasters. A number of temporary evacuation shelters have been opened for the benefit of evacuees. Although the operation of such evacuation shelters has improved after the Great Hanshin-Awaji Earthquake (1995), a number of operational difficulties were encountered during the Great East Japan Earthquake in 2011 and the Kumamoto Earthquake in 2016. A systematic literature review was conducted to identify the medical concerns encountered in temporary evacuation shelters by focusing on unsanitary environment, food and nutrition, and shortage of medication. Actual sanitary conditions have been found to be below the standards stipulated by the Japanese government as per international guidelines. Food aid in evacuation shelters was neither nutritionally balanced, nor was the distribution to different shelters balanced. Furthermore, evacuees with chronic diseases feared that there may be a shortage of medication. Crowding in evacuation shelters increased the risk of outbreaks of infectious diseases (e.g., tuberculosis). Malnutrition and shortage of medication exacerbated the risk of deterioration of chronic diseases (e.g., diabetes mellitus, hypertension) among evacuees. Therefore, it is recommended that healthcare professionals should be promptly deployed to evacuation shelters, to promote sanitary control and education, as well as address limited space availability, and food and medication shortage.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document