scholarly journals Analisis Penentuan Pembangunan Dermaga Berdasarkan Analisis Citra Sentinel 2a di Perairan Delta Wulan Kota Pesisir Demak

2021 ◽  
Vol 2 (11) ◽  
pp. 2069-2081
Author(s):  
Tedi Prayoga ◽  
Lita Sari Barus
Keyword(s):  

Delta Wulan merupakan daerah strategis di wilayah pesisir utara Pulau Jawa yang banyak dimanfaatkan untuk aktivitas manusia seperti pertambakan, pemukiman penduduk, tanaman mangrove, dan jalur transportasi kapal nelayan. Hal tersebut berdampak pada besarnya kandungan material padatan tersuspensi yang terdapat pada sungai. Pengamatan sebaran material padatan tersuspensi dibutuhkan untuk mengetahui pola sedimentasi untuk mencegah pendangkalan dan banjir. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sebaran material padatan tersuspensi di Delta Wulan menggunakan metode pengindraan jauh. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah citra satelit Sentinel-2A, konsentrasi material padatan tersuspensi hasil uji gravimetri, pasang surut dihitung dengan menggunakan metode Admiralty dan arus pemodelan numerik menggunakan Mike 21 Flow Model FM. Pengolahan data menggunakan Metode Regresi (Linear, Eksponensial dan Logaritmik). Hasil analisis data menunjukkan bahwa konsentrasi material padatan tersuspensi di sekitar Delta Wulan relatif tinggi, konsentrasi tertinggi terdapat di arah barat muara sungai atau di daerah yang berupa delta. Model regresi terbaik, yaitu model regresi exponential antara nilai band merah dengan nilai konsentrasi data lapangan dengan nilai uji akurasi nilai RMSE sebesar 3,8895. Berdasarkan hasil yang didapat, dapat disimpulkan jika penggunaan citra satelit dapat digunakan untuk penentuan pembangunan dermaga di Delta Wulan, Kota Demak.

2015 ◽  
Vol 1 (2) ◽  
pp. 113-123
Author(s):  
Mahyaruddin Salim ◽  
Johan Risandi ◽  
Anastasia Rita Tisiana Dwi K ◽  
Candrasa Surya Dharma
Keyword(s):  

ABSTRAK Dinas Hidro Oseanografi TNI AL (Dishidros TNI AL), Lembaga Nasional yang bertugas membuat dan menerbitkan peta arus dan buku-buku pendukung navigasi lainnya, mempunyai peran yang sangat penting khususnya dalam pengumpulan data, pengolahan/pemodelan, produksi dan pendistribusian peta arus. Salah satu perangkat lunak yang digunakan oleh Dishidros TNI AL adalah perangkat lunak MIKE 21 Flow Model Hydrodynamic (HD), yang dikembangkan oleh Danish Hydraulic Institute (DHI) dengan kemampuan memodelkan arus pada suatu daerah secara 2 dimensi (2D). Tujuan penelitian ini adalah untuk mempelajari cara mengoperasikan penggunaan perangkat lunak MIKE 21, memahami proses pemodelan arus serta langkah–langkah mengatasi permasalahan yang ada didalamnya dan membuat sebuah petunjuk teknis tentang cara pemodelan arus dengan menggunakan perangkat lunak MIKE 21. Grid bathymetri menggunakan grid segi empat, dengan ukuran grid 150m x 150 m. data batimetri menggunakan data hasil digitasi peta dan data hasil survey Dishidros TNI AL tahun 2013. Elevasi pasang surut menggunakan prediksi pasut global MIKE 21. Kecepatan dan arah angin merupakan data dari NOAA. Simulasi dilakukan selama 1 bulan, 1 sampai 31 januari 2013. Berdasarkan verifikasi elevasi pasang surut prediksi Dishidros TNI AL dan hasil model diketahui bahwa adanya kesamaan fase antara prediksi Dishidros TNI AL dan hasil model. Dimana pada saat pasang kecepatan arus berkisar antara 0.0912 m/s sampai 0.0912 m/s, pada saat surut kecepatan arus berkisar antara 0.0057 m/s sampai 0.7654 m/s.


2020 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 022-030
Author(s):  
Asep Irwan ◽  
Ari Wicaksono ◽  
Firda Aulia Khairin

Reservoirs in Indonesia are almost inseparable from the problem of sedimentation. Sedimentation issues are important in reservoir operations, including those that affect reservoir life. One of them is in the PLTA Cirata which experienced a high amount of sedimentation, based on the results of research by BPWC in 2017 the value of sedimentation was 1.96 million m3/year. The results obtained 1,565,844.51 m3 / year so that when compared with this value has a difference between 394,155.49 m3 / year, this occurs because of differences in the sedimentation calculation method. The research method uses the MIKE 21 Module (Flow Model), this research can provide information related to the sedimentation load in the PLTA Cirata. Sediment load that occurs in the intake area of the modeling results is from the Cikundul watershed with a maximum flow value in one year in 2018 of 716.14 m3/s occurred in April. As for the thickness of sediment occurs first 1-month simulation results in the location of each estuary is between 0.01 to 0.15 m for the location of the dam area of 0.01 to 0.03 m. The thickness of sediments in the Cirata area at the location of the river mouth is around ± 1.8 m / year and at the dam around ± 0:36 m / year. Types of sediment in each river mouth obtained 21.21% sand, 78.48% silt, and 0.31% gravel, for the dam area obtained 24.49% sand, 75.08% silt, and 0.43% gravel. It can be concluded that sedimentation entering the Intake area is removing sediment from each watershed namely Cikundul, Cibalagung, Cisokan, Citarum, and Cicendo.


2018 ◽  
Vol 40 ◽  
pp. 02004 ◽  
Author(s):  
Parna Parsapour-moghaddam ◽  
Colin D. Rennie ◽  
Jonathan Slaney

This study aims at hydrodynamic modelling of Bow River, which passes through the City of Calgary, Canada. Bow River has a mobile gravel bed. Erosion and deposition processes were exacerbated by a catastrophic flood in 2013. Channel banks were eroded at various locations, and large gravel bars formed, which could lead to water level changes and accordingly more flooding. This study investigates the performance of Delft3D-Flow and MIKE 21 FM to simulate the hydrodynamics of the river during the 2013 flood. MIKE 21FM employs unstructured triangular mesh while Delft3D-Flow model uses curvilinear structured grids. Performance of each model was evaluated by the available historical water levels. The results of this study demonstrated that, with approximately the same averaged grid resolution, MIKE 21 FM resulted in more accurate results with a higher computational cost compared to the Delft3DFlow model. It was shown that Delft3D-Flow model may require higher grid cell resolution to result in comparably same depth-averaged velocities throughout the study area. However, considering the balance between the computational cost and the accuracy of the results, both models were capable to adequately replicate the hydrodynamics of the river during the 2013 flood. Results of statistical KS and ANOVA test analysis showed that the model predictions were sensitive to the horizontal eddy viscosity and the Manning roughness. This confirms the necessity of an appropriate calibration of the generated numerical models. The findings of this study shed light on the Bow River flood modelling, which can guide flood management.


2019 ◽  
Vol 9 (1) ◽  
pp. 66
Author(s):  
Rima Gusriana Harahap
Keyword(s):  

3 Juni 1994, gempa berkekuatan 7,8 skala Richter menghempaskan gelombang tsunami di selatan Banyuwangi. 199 jiwa dikabarkan melayang dan ratusan lainnya kehilangan tempat tinggal. Tsunami dikabarkan mencapai ketinggian hingga 9 meter dan menyapu belasan kilometer daratan. Penelitian ini merekontruksi pembangkitan dan penjalaran tsunami hingga mencapai pantai. Dengan bantuan perangkat lunak MIKE 21 Flow Model, rekonstruksi dilakukan untuk memvalidasi kemampuan perangkat lunak terhadap data primer di lapangan. Parameter gempa dan batimetri dihimpun hingga menghasilkan skenario gelombang yang serupa dengan kejadian asli. Selanjutnya, penggunaan perangkat lunak akan sangat membantu dalam proses pengajian kerentanan pesisir, salah satunya tsunami.


2016 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 49-58
Author(s):  
Darmanto Darmanto ◽  
Sahat Monang. S ◽  
Johan Risandi ◽  
Anastasia Rita Tisiana Dwi K
Keyword(s):  

Simulasi  pemodelan  arus  pasang  surut  dilakukan  dengan  menggunakan  perangkat  lunak  DHI MIKE 21 Flow Model FM untuk menentukan pola arus pasang surut di teluk Jakarta tepatnya diarea sekitar dermaga Angkatan laut Pondokdayung. Penelitian ini dilakukan dengan dua studi kasus yaitu pertama studi kasus area terdapat Breakwater dan kedua studi kasus area tanpa Breakwater. Pemodelan dilakukan selama 29 hari melalui proses pengolahan  data  serta  running program  pada  bulan  Juni - Juli 2009.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa tipe pasang surut di area sekitar dermaga Angkatan Laut Pondokdayung yaitu harian tunggal dengan kondisi arus  pada  saat  pasang  adalah  bergerak  ke  arah  selatan  (menuju  pantai)  sedangkan  pada  saat  surut bergerak  ke utara  (menuju  laut).  Kecepatan arus di sekitar dermaga dengan kondisi tanpa breakwater yang dihasilkan yaitu kecepatan minimum 0.000474m/s, kecepatan maksimum 0.284475m/s dan kecepatan rata-rata 0.082768m/s. sedangkan Kecepatan arus di sekitar dermaga dengan kondisi terdapat breakwater yang dihasilkan yaitu kecepatan minimum 0.000733m/s, kecepatan maksimum 0.262460m/s dan kecepatan rata-rata 0.067088m/s.


2014 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
pp. 1 ◽  
Author(s):  
Hendry Syahputra ◽  
Indra Budi Prasetyawan ◽  
Dwi Haryo Ismunarti ◽  
R Bambang Adhitya
Keyword(s):  

Maraknya pemberitaan mengenai inovasi sumber energi terbarukan yang berasal dari laut berdampak terhadap banyaknya hasil studi yang mulai mengarah pada pengoptimalan energi non-konvensional dari laut. Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui lokasi potensi dari Perairan Selat Larantuka, besar daya rata – rata yang dihasilkan setiap musimnya selama 1 tahun dan probabilitas energi dari arus laut setiap musimnya. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif dan penetuan lokasi dengan purposive sample. Penelitian ini dibagi dalam dua tahap besar yaitu tahap survey lapangan dan tahap pemodelan numerik dengan MIKE 21 flow model, flexible mesh serta dilanjutkan dengan perhitungan potensi energi arus laut. Berdasarkan hasil didapatkan Lokasi potensi yang ditentukan adalah pada -8o 18’ 06.9” 123o01’20.1” dengan probabilitas potensi pada musim  timur sebesar 94.85%, pada musim peralihan II sebesar 95.73%, pada musim barat sebesar 96.84% dan pada musim peralihan I sebesar 96.77%. Kata kunci: probabilitas potensi, energi non-konvensional, Selat Larantuka


1994 ◽  
Vol 144 ◽  
pp. 185-187
Author(s):  
S. Orlando ◽  
G. Peres ◽  
S. Serio

AbstractWe have developed a detailed siphon flow model for coronal loops. We find scaling laws relating the characteristic parameters of the loop, explore systematically the space of solutions and show that supersonic flows are impossible for realistic values of heat flux at the base of the upflowing leg.


1999 ◽  
Vol 1 ◽  
pp. S86-S86
Author(s):  
R DESIMONE ◽  
G GLOMBITZA ◽  
C VAHL ◽  
H MEINZER ◽  
S HAGL

Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document