scholarly journals Analisis Aktivitas Antioksidan Pada Sediaan Masker Wajah Kulit Buah Delima Merah (Punica Granatum L.) Melalui Reaksi Antara Ekstraknya Dengan 1,1-Difenil-2-Pikrilhidrazil (DPPH) Dan Tinjauannya Menurut Pandangan Islam

2021 ◽  
Vol 1 (12) ◽  
Author(s):  
Nurul A’fiyah Salsabila ◽  
Sri Utami ◽  
Arsyad Arsyad

Latar Belakang: Senyawa radikal bebas sering kita jumpai pada kehidupan sehari-hari yang dapat berdampak buruk terhadap kulit. Antioksidan dibutuhkan untuk meredam senyawa radikal bebas terhadap kulit. Buah delima merah merupakan buah yang terdapat dalam Al-Qur’an dengan antoksidan berupa flavonoida, asam fenolat dan tanin. Penuaan kulit dapat dicegah dengan menggunakan masker wajah yang mengandung antioksidan. Tujuan: Mengetahui aktivitas antioksidan pada kulit delima merah dalam bentuk masker wajah bubuk melalui reaksi antara ekstraknya dan mengetahui tinjauannya menurut pandangan Islam terhadap kulit buah delima merah yang diolah menjadi masker wajah dan diuji aktivitas antioksidannya dengan metode DPPH. Metode: Kulit delima merah dikeringkan, kemudian digerus dengan blender agar mendapatkan bubuk kulit delima merah. Bubuk kulit delima merah yang telah diperoleh direndam dengan etanol 70%, lalu disaring dan filtratnya dipekatkan menggunakan vacuum rotary evaporator sehingga didapatkan ekstrak kental yang selanjutnya dikeringkan dengan menggunakan oven sehingga didapatkan ekstrak bubuk kulit delima merah. Penetapan aktivitas antioksidan ini dilakukan melalui pendekatan pengukurannya terhadap ekstraknya karena masker wajah yang merupakan bubuk kulit delima merah tidak dapat ditetapkan dengan metode DPPH. Hasil: Aktivitas antioksidan dinyatakan dengan nilai IC50 pada kulit delima merah yang dijadikan masker wajah bubuk mempunyai nilai IC­­50 sebesar 8,33 ppm sedangkan asam askorbat sebagai kontrol positif memiliki nilai IC­­50 sebesar 2,98 ppm. Kesimpulan: Ekstrak kulit delima merah mempunyai aktivitas antioksidan dan termasuk kategori antioksidan yang sangat kuat dan penelitian ini sejalan dengan perintah Allah SWT yang menyarankan umatnya untuk menjaga kesehatan dan kecantikan diri.

2019 ◽  
Vol 4 (3) ◽  
pp. 87-92
Author(s):  
Nazliniwaty ◽  
Lia Laila ◽  
Mega Wahyuni

Lip balm merupakan pelembab yang berfungsi untuk melembabkan bibir agar tidak mudah kering dan pecah-pecah. Kulit delima kaya akan flavonoid, asam fenolat, dan tanin yang berkhasiat sebagai antioksidan. Tujuan penelitian ini adalah untuk memformulasi sediaan pelembab bibir menggunakan ekstrak kulit buah delima dan menentukan waktu yang dibutuhkan untuk memberikan efek melembabkan. Kulit buah delima dimaserasi menggunakan pelarut etanol 96% dan dipekatkan dengan rotary evaporator. Ekstrak kulit buah delima dengan konsentrasi 2,5; 5; 7,5; dan 10%, diformulasikan dalam dasar lip balm. Pengujian terhadap sediaan lip balm meliputi  uji  homogenitas, pengukuran pH, uji iritasi dan uji stabilitas sediaan  dengan parameter seperti bau, warna dan pH selama penyimpanan 12 minggu. Pengujian kemampuan sediaan untuk melembabkan menggunakan alat pemeriksa kelembaban dalam perangkat skin analyzer selama perawatan 4 minggu. Hasil penelitian diperoleh bahwa semua sediaan lip balm homogen, memiliki pH 5,6-6,1 stabil selama penyimpanan 12 minggu, dan tidak mengiritasi. Sediaan lip balm ekstrak kulit buah delima dengan konsentrasi 10% dapat memberikan efek melembabkan bibir paling baik yang mampu memulihkan kulit bibir setelah 4 minggu pemakaian.


2020 ◽  
Vol 4 (3) ◽  
Author(s):  
Nazliniwaty Nazliniwaty

Lip balm merupakan pelembab yang berfungsi untuk melembabkan bibir agar tidak mudah kering dan pecah-pecah. Kulit delima kaya akan flavonoid, asam fenolat, dan tanin yang berkhasiat sebagai antioksidan. Tujuan penelitian ini adalah untuk memformulasi sediaan pelembab bibir menggunakan ekstrak kulit buah delima dan menentukan waktu yang dibutuhkan untuk memberikan efek melembabkan. Kulit buah delima dimaserasi menggunakan pelarut etanol 96% dan dipekatkan dengan rotary evaporator. Ekstrak kulit buah delima dengan konsentrasi 2,5; 5; 7,5; dan 10%, diformulasikan dalam dasar lip balm. Pengujian  terhadap  sediaan  lip balm  meliputi  uji  homogenitas, pengukuran  pH, uji  iritasi  dan  uji  stabilitas  sediaan  dengan parameter  seperti  bau, warna dan pH selama penyimpanan 12 minggu. Pengujian kemampuan sediaan untuk melembabkan menggunakan alat pemeriksa kelembaban dalam perangkat skin analyzer selama perawatan 4 minggu. Hasil penelitian diperoleh bahwa semua sediaan lip balm homogen, memiliki pH 5,6-6,1 stabil selama penyimpanan 12 minggu, dan tidak mengiritasi. Sediaan lip balm ekstrak kulit buah  delima  dengan  konsentrasi 10% dapat  memberikan efek melembabkan bibir paling baik  yang  mampu  memulihkan  kulit bibir setelah  4  minggu pemakaian. Hasil  penelitian  disimpulkan bahwa ekstrak kulit buah delima dapat diformulasi dalam bentuk sediaan lip balm dan dengan konsentrasi ekstrak 10% mampu memberikan efek melembabkan bibir setelah 4 minggu pemakaian.


2019 ◽  
pp. 7-14
Author(s):  
Hai Trieu Ly ◽  
Tuan Anh Vo ◽  
Viet Hong Phong Nguyen ◽  
Thi My Sa Pham ◽  
Bich Thao Lam ◽  
...  

Background: The natural antioxidants have an important role in the prevention of many diseases. The aim of study is to investigate phytochemical components, antioxidant activity and acute oral toxicity of Pomegranate (Punica granatum L.) fruit peel (PFP) extract. Materials and methods: Phytochemicals of PFP were determined by qualitative chemical tests, thin layer chromatography, total polyphenol and flavonoid contents. The PFP extract was evaluated for antioxidant activity by DPPH assay and MDA assay. In vivo acute oral toxicity test was conducted using Karber-Behrens method to determine LD50. Results: Results illustrated that PFP mainly contains flavonoids, alkaloids, tannins, triterpenes, saponins, and coumarins. PFP extract exhibited the total polyphenol and flavonoid contents with 189.97 mg gallic acid equivalent/g dry weight and 9.42 mg quercetin equivalent/g dry weight, respectively. The DPPH free radical scavenging and anti-lipid peroxidation activities of PFP extract were expressed with IC50 value of 4.80 μg/mL and 0.38 μg/ mL, sequentially. Simultaneously, the Dmax (the maximum dose administered to mice that no toxicity was observed) of PFP extract was determined to be 21.28 g/kg, equivalent to 35.64 g dried herb. Conclusion: The PFP extract is relatively safe and revealed high antioxidant activity. Key words: Punica granatum L.; polyphenols; flavonoids; gallic acid; quercetin; antioxidant activity; acute oral toxicity


2016 ◽  
Vol 45 (11) ◽  
pp. 1533-1543
Author(s):  
Ju-Ryun Na ◽  
Sunoh Kim ◽  
Ara Jo ◽  
Donghyuck Bae ◽  
Kyo-Nyeo Oh ◽  
...  

2021 ◽  
Vol 352 ◽  
pp. 129396
Author(s):  
Clarisse Gosset-Erard ◽  
Minjie Zhao ◽  
Sonia Lordel-Madeleine ◽  
Saïd Ennahar

Author(s):  
P. Panneerselvam ◽  
G. Selvakumar ◽  
A. N. Ganeshamurthy ◽  
Debasis Mitra ◽  
Ansuman Senapati

Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document