scholarly journals Keefektifan Trichoderma sp. dalam Mengendalikan Layu Fusarium pada Tanaman Mentimun (Cucumis sativus L.)

Author(s):  
Nira Novita ◽  
Efrin Firmansyah ◽  
Selvy Isnaeni

Agens pengendali hayati (APH) selain dapat membatasi pertumbuhan dan perkembangan Organisme Pengganggu Tumbuhan, APH juga berperan dalam menjaga keseimbangan ekosistem  lingkungan pertanian. Trichoderma sp. merupakan salah satu agens pengendali hayati yang dapat digunakan untuk mengendalikan patogen tular tanah salah satunya Fusarium sp. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Trichoderma sp. terhadap pertumbuhan, hasil dan keevektivan dalam mengendalikan layu fusarium tanaman mentimun. Rancangan yang di gunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan dan 4 ulangan. Penelitian ini dilakukan di Screen House Satuan Pelayanan BPTPH Wil V Tasikmalaya. Perlakuan penelitian yaitu Dosis Trichoderma sp. 0 g tan-1 (kontrol),  25 g tan-1,50 g tan-1,  75 g tan-1,  100 g tan-1. Data dianalisis menggunakan analisis ragam dilanjutkan dengan uji Duncan taraf α 5%. Hasil penelitian menunjukan tidak adanya kejadian serangan penyakit fusarium pada tanaman dengan perlakuan dosis Trichoderma sp. maupun perlakuan kontrol, hal tersebut diduga bahwa keadaan lingkungan  tidak sesuai bagi pertumbuhan cendawan Fusarium sp.. Dosis Trichoderma sp. 75 g tan-1 memeberikan pertumbuhan dan hasil yang optimal pada tanaman mentimun.

2015 ◽  
Vol 5 (2) ◽  
pp. 104
Author(s):  
Ekowati Nursiam Harliani ◽  
Endah Retno Palupi ◽  
Dudin Supti Wahyudin

<p>ABSTRACT</p><p>High pollen viability with adequate quantity determine yield of hybrid seed production. Stored pollen with high viability is expected to produce high quantity and quality of hybrid seed.  The aims of  this  research  was  to  study  the possibility  of  using  stored  pollen  in  hybrid  seed  production  of cucumber (Cucumis  sativus  L.).  The  research  was  conducted  in  Pollen  Laboratory, screen  house (SH),  and  experimental  station  of  PT.  East  West  Seed Indonesia,  Gumuk  Segawe  village,  Ajung subdistrict,  Jember,  East  Java from  March  until  August  2011.  The  research  was  started  with observation on the timing of receptive stigma based on color changes of petal and stigmatic surface every hour during which time pollination was also conducted. Percentage of fruit set and seed set from each pollination were observed. The research  was then continued with experiments conductedin the field and SH separately. The experiment was arranged in completely randomized block design with 10 treatments in the field and 13 treatments in SH. The treatments for field experiment were combination  of  storage  period  (0,  20,  30  and  40  DAS) and  pollination  technique  (1,  2,  3  times swabbing). The storage period  for SH experiment were 0, 7, 14 and 28 DAS. The treatments were repeated  3 times.  The  result  showed  that  the  stigma  was  receptive  during  07.00-13.00  h.  The viability of stored pollen 20-40 DAS ranged between 0.8-4% whereas 7-28 DAS ranged between 4.8-9.71%. Fruit set from stored pollen ranged 21.23-42.42% and seed set ranged 16.89-25.26% in the field compared to use of fresh pollen 54.64 and 59.26% respectively. As for SH the fruit set ranged 30.69-63.98% and seed set ranged 18.22-35.68% from stored pollen compared 73.56% and 80.69% from  fresh  pollen.  Reproductive  succes  of stored  pollen  in  the  field  ranged  12.82-29.29%  with averaged  of  19.89% compared  to  that  of  fresh  pollen,  whereas  in  the  SH  used  of  stored pollen resulted in 10.60-25.29%, averaged 18.89% reproductive succes.</p><p>Key words: empty seed, pollen viability, seed set, seed quality, stigma receptivity</p><p> </p><p>ABSTRAK</p><p>Viabilitas serbuk sari yang tinggi dan jumlah serbuk sari yang memadai menentukan produksi benih  hibrida  mentimun.  Serbuk  sari  yang  telah  disimpan  dan  mempunyai  viabilitas  yang  tinggi diharapkan dapat digunakan dalam produksi benih hibrida dengan mutu yang tinggi.  Oleh sebab itu penelitian  ini  bertujuan  untuk  mempelajari  kemungkinan  pemanfaatan serbuk  sari  yang  telah disimpan dalam produksi benih hibrida mentimun (Cucumis sativus  L.). Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Serbuk Sari, screen house  (SH) dan lahan percobaan Production Farm PT. East West Seed Indonesia, Desa Gumuk Segawe, Kecamatan Ajung, Kabupaten Jember, Jawa Timur dari bulan Maret  hingga  Agustus  2011.  Penelitian  ini  diawali  dengan penentuan  masa  reseptif  stigma  yang diamati  berdasarkan  perubahan warna  mahkota  dan  permukaan  stigma  setiap  jam,  dan  pada  saat yang sama  stigma  diserbuk.  Pengamatan  dilakukan  terhadap  pembentukan buah dan  benih. Penelitian  dilanjutkan  dengan  pemanfaatan  serbuk  sari  yang telah  disimpan  untuk  produksi  benih hibrida mentimun di lapang dan SH secara terpisah pada waktu yang berbeda. Rancangan penelitian yang digunakan RKLT dengan 10 perlakuan (percobaan di lapang) dan 13 perlakuan (percobaan di SH), perlakuan yaitu kombinasi antara lama simpan serbuk sari dan teknik penyerbukan. Perlakuan pada  percobaan  di  lapang  adalah  kombinasi  lama simpan (0,  20,  30  dan  40  HSS)  dan  teknik penyerbukan (1, 2 dan 3 kali usapan kuas), sementara serbuk sari untuk percobaan di SH (0, 7, 14, 21, dan 28 HSS). Masing-masing kombinasi perlakuan diulang sebanyak 3 kali. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa masa reseptif stigma tanaman betina mentimun varietas KE014 terjadi antara pukul 07.00-13.00. Serbuk sari yang telah disimpan antara 20-40 HSS mempunyai viabilitas sekitar antara 0.80-4.05%, sementara 7-28 HSS sekitar 4.86-9.71%. Pembentukan buah dan benih di lapang masing-masing  berkisar  21.23-42.42% dan  16.89-25.26% dibandingkan  dengan  menggunakan serbuk sari segar sebesar 54. 64% dan 59.26 %. Pembentukan buah dan benih pada penelitian di SH masing-masing berkisar  30.69-63.98%  dan  18.22-35.68%  dibandingkan  dengan menggunakan serbuk sari segar sebesar 73.56% dan 80.69%. Keberhasilan reproduksi dari penggunaan serbuk sari yang telah disimpan pada penelitian di lapangan berkisar 12.82-29.29% dari kontrol dengan rata-rata sebesar  19.89%. Potensi  keberhasilan  reproduksi  di  SH  sebesar  10.60-25.29%  dengan  rata-rata sebesar 18.89%.</p><p>Kata kunci: benih hampa, mutu benih, pembentukan benih, reseptif stigma, viabilitas serbuk sari</p>


2021 ◽  
Vol 5 (2) ◽  
pp. 596-620
Author(s):  
Oluwatoyin E. Bello ◽  
Nkechi B. Izuogu ◽  
Oluwasesan M. Bello

Screen-house and field experiments were carried out to evaluate and compare the activities of Root grow (mycorrhiza fungi) and broiler droppings (singly and both) on root-knot nematode, Meloidogyne incognita infecting Cucumber, Cucumis sativus (L). The experiment was designed as a 2 by 5 factorial fitted into a Complete Randomised Design (CRD) and Randomized Complete Block Design (RCBD) for screen house and field experiments respectively. Two levels each of the two treatments were evaluated both in the screen house and on the field. Root-grow (mycorrhiza fungi) was evaluated at the rate of 0.5 g and 1.0 g while broiler droppings were evaluated at the rate of 50 g and 100 g. The effects of treatments on vegetative growth as well as nematode damage and population were determined both in the screen house and on the field. All data collected were subjected to Analysis of Variance (ANOVA) and where treatment means were significant, multiple comparisons of treatments were done using Tukey’s honesty significant difference at a 5 % level of significance. Broiler droppings at 100 g and 50 g were more effective in controlling nematode than the two levels of Root grow (mycorrhiza fungi). Plant growth was best with broiler droppings at 100 g followed by broiler droppings at 50 g. Nematode population was reduced in all plant treated and were less galled compared with the control. The results showed that broiler droppings and mycorrhiza fungi can be used in controlling root-knot nematode Meloidogyne incognita on cucumber


2018 ◽  
Vol 17 (1) ◽  
pp. 127-138
Author(s):  
Priyanka Pal ◽  
Kuldeep Yadav ◽  
Krishan Kumar ◽  
Narender Singh

2021 ◽  
Vol 709 (1) ◽  
pp. 012067
Author(s):  
Sri Hartatik ◽  
Miftachul Hudah ◽  
Sigit Soeparjono ◽  
Suharto

2011 ◽  
Vol 34 (11) ◽  
pp. 1835-1848 ◽  
Author(s):  
LIPING HU ◽  
HUIHUI SUN ◽  
RUIFU LI ◽  
LINGYUN ZHANG ◽  
SHAOHUI WANG ◽  
...  

2002 ◽  
Vol 71 (1) ◽  
pp. 94-100 ◽  
Author(s):  
Masami Morishita ◽  
Keita Sugiyama ◽  
Takeo Saito ◽  
Yoshiteru Sakata

Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document