VPN Packet Loss-Oriented Dynamic Control

2013 ◽  
Vol 340 ◽  
pp. 710-714
Author(s):  
Song Li ◽  
Qian Zou ◽  
Wei Huang

Through security protocols and virtual private network tunneling for data confidentiality, message integrity, and endpoint authentication. Users can access anywhere Internet VPN service within the group. VPN tunneling technology VPN gateway group is exposed to internal services in the Internet, malicious users are using client terminal allows officers to attack the internal services group. So we must study to the control is based on the model, combined with VPN network traffic characteristics, the topological feature model of security and safety technology and related technologies. Study on dynamic access control packet loss model in this article, you can study can greatly increase VPN security, confidentiality of data on. Due to the introduction of the concept of dynamic control, we can more accurately control the packet loss and improve system performance.

2019 ◽  
Vol 10 (2) ◽  
Author(s):  
Dahnial Dahnial

<p align="center"><strong>ABSTRACT</strong></p><p><em>The internet as a data transmission backbone has security threats in sending data. To overcome the security problem of every data communication that is done through a public network (public network), then a connection is needed that requires a connection between workstations running privately, so that only workstations that have access can connect, by using a virtual private network or VPN. The advantage of a VPN is that data sent over an encrypted VPN is quite safe and the secret is maintained even through the internet network because the data sent will go through the tunnel. Tunneling itself is a method for transferring data from one network to another by using a veiled internet network. Two protocols can be chosen in a VPN, namely Point to Point Tunneling Protocol (PPTP) and Layer 2 Tunneling Protocol (L2TP). However, the performance of each of these protocols is unknown yet. To find out the performance of the two protocols we need a test with a simulation method. Using a Mikrotik router and Wireshark application with Quality of Service (QoS) parameters consisting of Packet Loss, Delay, and Throughput on 2 clients connected to the mikrotik router and each client uses a different protocol. All clients will stream videos simultaneously to get a data packet capture. The test results will be grouped into four categories, namely bad, moderate, good and very good. It is expected that data will be able to show the quality of service of both protocols. so that it can be used as a reference in the selection of VPN protocol to be used.</em></p><p><strong><em>Keywords: </em></strong><em>Quality of Service, PPTP, L2TP</em></p><p align="center"><strong>ABSTRAK</strong></p><p><em>Internet sebagai backbone pengiriman data memiliki ancaman keamanan dalam pengiriman data. Untuk mengatasi masalah keamanan setiap komunikasi data yang dilakukan melalui jaringan publik (public network) maka diperlukan suatu mekanisme yang memungkinkan koneksi antar workstation berjalan secara private, sehingga hanya workstation yang memiliki akses yang dapat saling terhubung, dengan cara memanfaatkan virtual private network atau VPN.</em> <em>Keuntungan VPN adalah data yang dikirimkan melalui VPN terenkripsi sehingga cukup aman dan rahasianya tetap terjaga meskipun melalui jaringan internet, karena data yang dikirim akan melalui tunnel.</em> <em>Tunneling sendiri merupakan metode untuk transfer data dari suatu jaringan ke jaringan lain dengan memanfaatkan jaringan internet secara terselubung. Terdapat dua protokol yang dapat dipilih dalam VPN yaitu Point to Point Tunneling Protocol (PPTP) dan Layer 2 Tunneling Protocol (L2TP). Akan tetapi belum diketahui performa dari masing – masing protokol tersebut. Untuk mengetahui kinerja dari kedua protokol tersebut diperlukan sebuah pengujian dengan metode simulasi. Menggunakan router mikrotik dan aplikasi Wireshark dengan parameter Quality of Service (QoS) yang terdiri dari Packet Loss, Delay, dan Throughtput pada 2 client yang terhubung ke router mikrotik dan setiap client akan menggunakan protokol yang berbeda. Semua client akan melakukan video streaming secara bersamaan untuk mendapatkan capture paket data. Hasil pengujian akan dikelompokkan menjadi empat kategori, yaitu kategori buruk, sedang, bagus dan sangat bagus. Diharapkan akan dihasilkan sebuah data yang dapat menunjukkan kualitas dari layanan kedua protokol tersebut. sehingga dapat dijadikan acuan dalam pemilihan protokol vpn yang akan digunakan.</em></p><strong><em>Kata kunci:</em></strong><em> Quality of Service, PPTP, L2TP</em>


2018 ◽  
Vol 5 (2) ◽  
pp. 1-12
Author(s):  
Hadria Octavia

VoIP ( Voice over Internet Protocol ) is a technology used for communication in the form of IP based voice media over long distances. The concept of a VPN (Virtual Private Network) in this paper makes a client that is on the public network can be connected to a LAN network. To use the VoIP server in the Linux operating system Trixbox,  whereas for the VPN server using ClearOS and X-lite is used as a softphone to make calls to the client. Of testing at 64kbps bandwidth using the G711 codec produces value performance (delay, jitter, and packet loss ) is not good, so that voice data delivered is less clear. Thus the choice of bandwidth for the G.711 codec 512kbps up is the best solution to get the value of the performance (delay, jitter, and packet loss) better . And a choice of 3 Greed (low, medium, high) on setting bandwidth, high is the best option. Because it can produce the best performance for VoIP VPN technology.


Author(s):  
Ibel Dwi Amiza ◽  
Lindawati Lindawati ◽  
Sopian Soim

Abstract  —  Video Conference is a communication service that can be used to bring together two users (client) or more. Video conferencing can be used for a variety of activities that require communication in real-time without having to come face to face directly. One open-source that can be utilized as a means of communicating is OpenMeetings. OpenMeetings uses IP and in the same network as a means of conducting video conferencing between clients. But if a client is not in the same network, it can utilize the Virtual Private Network (VPN) technology. The VPN can be remote by using a MikroTik router. The Video conferencing service requires fairly high and stable connectivity. Quality of Service (QoS) can be used whether the network is eligible for video conferencing. The QoS parameters used are throughput and packet loss. The QoS test can be done using Wireshark.


2013 ◽  
Vol 9 (1) ◽  
Author(s):  
Robby Triadi Susanto ◽  
Gani Indriyanta ◽  
R. Gunawan Santosa

Virtual Private Network (VPN) is a technology implemented as a solution to connect head and branch offices through a network. VPN enables all offices connected to be treated as a single broadcast domain or a single network, providing a private connection. VPN can be implemented over several protocols: Point-To-Point Tunneling Protocol (PPTP) and Ethernet over Internet Protocol (EoIP). This research conducted through implementation of both protocols on a site-to site VPN and measuring each protocol’s performance using throughput, packet loss and delay parameters obtained from real topology. Overall result shows that EoIP performs better than PPTP. Within six days of observation, obtained data shows that EoIP has better throughput and less delay than PPTP, while PPTP has a smaller rate of packet loss than EoIP.


2020 ◽  
Vol 4 (2) ◽  
pp. 228-236
Author(s):  
Winarti Agustina Wina ◽  
Muhammad Rifqi

Pada era teknologi yang serba online saat ini, salah satu upaya untuk menjaga kualitas jaringan yang diberikan kepada pelanggan dibutuhkan suatu sistem atau network yang membantu untuk mengatasi gangguan yang berkepanjangan di pelanggan. Untuk upaya mengatasi dalam permasalahan ini PT Lintasarta menggunakan jasa Internet Protokol Virtual Private Network  (IPVPN) dan akses Fiber Optic(FO) yang terhubung antar kantor pusat dan kantor cabang. Pada umumnya akses fiber optic  mengalami gangguan seperti FO Cut, dimana dibutuhkan waktu penanganan yang cukup lama. Dengan ini peneliti mengusulkan di suatu perusahaan mempunyai backup link yang cepat pemasangannya dan mudah dalam implementasi dengan sistem failover, dengan minimalisir downtime sebesar 80 %. Fortigate 50 E menjadi alternatif pengganti jika akses mainlink bermasalah. Backup link menggunakan internet The Global System for Mobile Communications (GSM) yang dibuat Virtual Private Network  (VPN), salah satu fitur dari VPN yaitu IPSec Tunneling yang memberikan keamanan pada lapisan internet protokol (IP) sebagai pertukaran data. Hasil dari penelitian dengan dual link jaringan FO lebih bagus dibanding dengan modem GSM, dengan nilai rata – rata FO sebagai berikut packet loss 1% , delay FO 0,105 s, dan latency dual link sangat bagus. Namun disisi lain jaringan GSM mampu membackup ketika jaringan FO down, sehingga meminimalisir terjadinya downtime.  


Author(s):  
I Wayan Eka Putra Darmawan

VoIP (Voice over Internet) dikenal juga dengan sebutan IP (Internet Protocol) Telephony saat ini semakin banyak digunakan karena memiliki beberapa keunggulan, salah satu diantaranya yaitu tarif yang jauh lebih murah daripada tarif telepon tradisional sehinggapengguna telepon dapat memilih layanan tersebut sesuai dengan kebutuhannya. VoIP dapat mereduksi biaya percakapan sampai 70%. Selain memiliki beberapa keunggulan di atas,VoIP juga memiliki kelemahan yang sangat vital yaitu dari segi keamanan transfer suarakarena berbasis IP, sehingga siapapun bisa melakukan penyadapan dan perekaman terhadap data VoIP. Ganguan yang terjadi pada sistem VoIP ada berbagai macam diantaranya, transferdata yang lewat pada suatu jaringan seperti misalnya dapat disalahgunakan (abuse), dapatdibajak isi data tersebut (sniffing), dan tidak dapat mengakses server dikarenakan server yang kelebihan muatan (Denial of Services).Ada beberapa cara untuk mengamankan komunikasi data VoIP, antara lain, dengan mengamankan jalur yang digunakan pengguna untuk melakukan komunikasi VoIP denganmenggunakan metode VPN (Virtual Private Network) dan juga dapat dilakukan suatu metode kriptografi pada aplikasi VoIP tersebut sehingga data yang dikirimkan dapat dilindungidengan baik. VPN adalah teknik pengaman jaringan yang bekerja dengan cara membuat suatu tunnel sehingga jaringan yang dipercaya dapat menghubungkan jaringan yang ada diluar melalui internet. Titik akhir dari VPN adalah tersambungnya Virtual Channels (VCs)dengan cara pemisahan. Kenyataannya koneksi sebuah end-to-end VPN tergantung dari sebuah nilai dari hubungan daripada titik-titiknya. VPN mempunyai dua metode dalampengamanan yakni IPSec dan Crypto IP Encapsulation (CIPE). Selain itu dapat dipergunakan teknik Kriptografi (cryptography) yang merupakan ilmu dan seni penyimpanan pesan, data,atau informasi secara aman.Sistem VoIP menggunakan VPN ini diharapkan dapat memberikan keamanan transfer data pada jaringan internet maupun intranet.


2019 ◽  
Vol 7 (2) ◽  
pp. 129
Author(s):  
Firmansyah Firmansyah ◽  
Mochamad Wahyudi ◽  
Rachmat Adi Purnama

2019 ◽  
Author(s):  
Amarudin ◽  
Sampurna Dadi Riskiono

Akhir-akhir ini sudah mulai banyak perusahaan yang memanfaatkan protokol Virtual Private Network (VPN) sebagai media akses/komunikasi antar jaringan interlokal. VPN adalah sebuah protokol keamanan jaringan yang dapat digunakan sebagai salah satu cara untuk meningkatkan keamanan jaringan dari sisi transmisi data. Dengan pemanfaatan VPN, koneksi antar jaringan dapat terbentuk secara virtual walaupun tidak terbentuk secara fisik. Selain itu, dengan memanfaatkan protokol VPN, user (client) dapat mengkases Server secara private melalui jaringan public. Dengan demikian komunikasi antara Client dan Server terjaga dari Sniffing (penyadapan) dari pihak yang tidak bertanggung jawab. Akan tetap tingkat keamanan yang dihasilkan dari penerapan VPN ini perlu dilakukan pengkajian yang lebih dalam. Sehingga tingkat keamanannya dapat diketahui apakah sudah termasuk dalam kategori aman ataukah masih ada peluang bug yang membahayakan dari penetrasi. Dalam penelitian ini dilakukan pengujian Scanning dan Sniffing pada penerapan VPN menggunakan toos hacking yaitu Nmap dan Wireshark. Sedangkan pengujian performansi service pada VPN Server, dilakukan pengujian Denial of Service (DoS) menggunakan tools hacking yaitu LOIC. Adapun objek penelitian ini adalah perangkat Mikrotik RouterOS yang digunakan pada Universitas Teknokrat Indonesia. Hasil penelitian yang didapatkan bahwa komunikasi data antar jaringan (antara VPN Server dan VPN Client) dapat terenkripsi dengan baik. Akan tetapi dari segi konektifitas antar jaringan sangat dipengaruhi oleh performansi bandwidth yang digunakan oleh sistem jaringan tersebut. Selain itu berdasarkan hasil pengujian performansi service pada VPN Server didapatkan hasil bahwa service pada VPN Server dapat dimatikan pada request (ping) sebesar 1.899.276 request. Hal ini dipengaruhi oleh spesifikasi perangkat Mikrotik RouterOS yang digunakan. Adapun untuk penelitian selanjutnya perlu dilakukan pengujian performansi konektifitas menggunakan bandwith yang lebih besar dan untuk menguji performansi service VPN Server menggunakan spesifikasi perangkat Mikrotik yang lebih baik.


2002 ◽  
Author(s):  
Ranga S. Ramanujan ◽  
Doug Harper ◽  
Maher Kaddoura ◽  
David Baca ◽  
John Wu ◽  
...  

Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document