scholarly journals Writing Responses to Controversial Topic in ELT: A Case of High Order Thinking Skill Development in an Indonesian Vocational School

Author(s):  
Z. Lestari ◽  
Yadi Firmansyah ◽  
Noviantoro Noviantoro ◽  
Fajar Khoerul ◽  
Hendi Syahmadi
Bioedusiana ◽  
2020 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
pp. 33
Author(s):  
Almira Ulimaz ◽  
Dwi Kameluh Agustina ◽  
Dian Puspita Anggraini ◽  
Devita Sulistiana

Mahasiswa baru di kampus yang berbasis pendidikan vokasi memiliki background pendidikan yang berbeda. Kebanyakan dari mereka berasal dari sekolah menengah atas atau sederajat yang jurusannya bukan IPA. Hal ini menyebabkan mata kuliah Mikrobiologi Dasar di semester satu termasuk ke dalam mata kuliah yang sulit dipahami oleh mahasiswa dengan background di luar IPA. Selain itu, minimnya lembar kerja mahasiswa yang bisa mengasah daya pikir mereka adalah penyebab rendahnya hasil belajar pada mata kuliah ini. Hasil observasi menunjukkan banyak mahasiswa yang cukup kesulitan dalam memahami materi nutrisi mikroorganisme. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan Lembar Kerja Mahasiswa (LKM) pada materi Nutrisi Mikroorganisme berbasis High Order Thinking Skill (HOTS). Model pengembangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah 4-D dari Thiagarajan dengan mengadopsi tiga tahapan yaitu Define (Pendahuluan), Design (Perencanaan) dan Develop (Pengembangan). Hasil pengembangan menunjukkan bahwa 78% LKM dinilai layak. Kebahasaan LKM sebesar 72,5% dikategorikan layak dan penyajiannya sebesar 76,6% dikategorikan layak. Kegrafikan LKM sebesar 82,5% dikategorikan sangat layak. Hasil uji keterbacaan dari LKM adalah 71,78% dengan kriteria layak dan respon mahasiswa dalam menggunakan LKM, 90% menyatakan sangat baik.


2019 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
pp. 183
Author(s):  
Kartika Chrysti Suryandari ◽  
Sajidan Sajidan

KeterampilanNberpikir tingkat tinggi penelitian ini pada aspek menganalisis, mengevaluasi dan mencipta dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari. Tujuan penelitian ini adalah memberdayakan keterampilan berpikir tingkat tinggi bagi mahasiswa PGSD Kebumen menggunakan model pembelajaran SRBP. Jenis penelitian quasi eksperimen dengan kelas kontrol dan perlakuan, sampel penelitian adalah mahasiswa semester tiga angkatan tahun 2018 sejumlah 76 orang, yang mengikuti mata kuliah Konsep Dasar Ilmu Pengetahuan 2 PGSD Kebumen, FKIP UNS. Teknik pengambilan data <em>pre test-post test</em>  observasi, wawancara dan kuesioner. Analisis data dengan statistik parametrik dengan bantuan SPSS 21. Teknik dan asumsi pengujian: <em>paired sample t-test </em>untuk beda rerata sebelum dan setelah perlakukan dan <em>independent sample t-test </em> untuk beda rerata antar kelompok dilanjutkan dengan uji <em>effect size</em>.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa keteramoilan berpikir tingkat tinggi pada aspek menganalisis lebih menonjol daripada evaluasi dan mencipta.  Implikasi penelitian model SRBP dapat diterapkan pada jenjang pendidikan dasar dengan memodifikasi sumber literasi.


Author(s):  
Erna Lestari ◽  
Hendarto Cahyono ◽  
Awaluddin Awaluddin

Masalah yang melatarbelakangi penelitian ini, peserta didik mengalami kesulitan dalam menyelesaikan soal High Order Thinking Skill (HOTS) terkait materi lingkaran, ini terjadi karena rata-rata kemampuan berpikir kritis peserta didik tergolong rendah sampai sedang. Salah satu alternatif meningkatkan kemampuan berpikir kritis adalah menerapkan model pembelajaran Group Investigation. Penelitian ini bertujuan meningkatkan kemampuan berpikir kritis dalam memahami materi lingkaran melalui metode pembelajaran Group Investigation. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) dengan dua siklus. Setiap siklus terdiri dari empat tahap yaitu, tahap perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Instrumen yang digunakan adalah lembar observasi dan lembar tes. Bahan ajar adalah Unit Kegiatan Belajar Mandiri (UKBM) dengan materi lingkaran. Pada siklus pertama kemampuan berpikir kritis peserta didik sebesar 48,90% dengan kriteria sedang, pada sikus kedua kemampuan berpikir kritis peserta didik meningkat menjadi 74,34% dengan kriteria tinggi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode pembelajaran Group Investigation dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis peserta didik sebesar 25,44%.


Author(s):  
Neni Wahyuningtyas ◽  
Nurul Ratnawati

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa kompetensi pedagogik guru pada aspek pengembangan evaluasi hasil belajar masih bersifat konvesional. Maka dari itu, pengabdian di masyarakat yang dilakukan berasaskan pada tujuan meningkatkan kemampuan guru dalam membuat soal yang dapat mendorong siswa untuk memiliki kemampuan menganalisis (C4), mengevaluasi (C5), dan mencipta (C6). Program yang dijalankan yaitu Pelatihan Penyusunan Soal High Order Thinking Skill (HOTS) bagi GuruGuru MGMP IPS Kabupaten Malang. Metode pelaksanaan kegiatan pengabdian ini adalah dengan mengungkap permasalahan yang muncul dikalangan para guru, kemudian dilakukan diskusi pengusul bersama mitra untuk merumuskan akar masalah prioritas yang disepakati, serta menentukan solusi yang tepat. Namun sebelum dilakukan diskusi atau pelatihan, terlebih dahulu pengusul melakukan koordinasi dengan guru-guru MGMP IPS Kabupaten Malang, koordinasi berkaitan dengan kegiatan sosialiasi. Keseluruhan kegiatan pengabdian masyarakat ini dapat dikatakan berhasil, meskipun belum semua peserta pendampingan menguasai cara menyusun soal HOTS.


2021 ◽  
Vol 6 (1) ◽  
pp. 33-44
Author(s):  
Tri Bondan Kriswinarso ◽  
Suaedi Suaedi ◽  
Ma’rufi Ma’rufi

Problem penelitian ini adalah kemampuan penalaran Mahasiswa dalam Menyelesaikan Soal High Order Thinking Skill di materi sistem persamaan linear tiga variabel. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penalaran mahasiswa calon guru matematika yang memiliki gaya berpikir sekuensial abstrak. Penelitian ini dilaksanakan di program studi Pendidikan Matematika FKIP UNCP. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif dan data dalam penelitian ini diperoleh dari tes dan wawancara. Hasil penelitian ini menunjukkan kemampuan penalaran matematika subjek dengan gaya berpikir sekuensial abstrak dalam menyelesaikan Soal High Order Thinking Skill cenderung memenuhi semua indikator kemampuan penalaran, Dalam mengajukan dugaan,  subjek mampu menjelaskan banyak dugaan dalam menyelesaikan SPLTV baik menggunakan metode subtitusi, eliminasi, matriks ataupun grafik. Selain itu, subjek menjelaskan dugaan dalam membentuk persamaan pecahan dengan pendekatan perbandingan berbalik.


2020 ◽  
Vol 2 (3) ◽  
pp. 119-131
Author(s):  
Wahyudin Darmalaksana ◽  
Bambang Qomaruzzaman

This study aims to discuss the high order thinking skill approach in the sharah hadith method with regard to contemporary issues for the formulation of applied theology. This research method uses a qualitative type through literature study by applying the high order thinking skill approach. The results and discussion of this research include sharah hadith about kalam, tauhid science to applied theology, and from theology to service according to the high order thinking skill approach. The conclusion of this study is that the high order thinking skill approach allows being applied in the sharah hadith method with regard to contemporary issues for the formulation of applied theology. This study recommends the urgency of applying high order thinking skills as a research approach to contemporary issues in Islamic diversity.


2018 ◽  
Vol 5 (3) ◽  
pp. 333-337
Author(s):  
Rina Mahmudati ◽  
Luluk Alawiyah

Rendahnya kemampuan visual spasial siswa terlihat pada hasil observasi awal yang menunjukkan bahwa setengah dari jumlah objek observasi tidak dapat menyelesaikan permasalahan yang mengutamakan aspek kemampuan spasial. Padahal kemampuan ini sangat diperlukan dalam memecahkan permasalah geometri ruang. Sehingga perlu adanya upaya untuk meningkatkan kemampuan visual spasial tersebut, salah satunya dengan melatih siswa untuk berpikir tingkat tinggi, melalui butir soal HOTS. Soal HOTS merupakan proses berpikir yang mengutamakan aspek menganalisis/mengurai (C4), mengevaluasi (C5), dan mencipta (C6). Tujuan penelitian ialah untuk mengetahui sebaran peningkatan kemampuan visual spasial siswa dengan menerapkan butir soal HOTS. Penelitian dilakukan menggunakan metode eksperimen. Subyek pada penelitian ini adalah siswa kelas XII di SMA Muhammadiyah Wonosobo tahun ajaran 2018/2019 yang diambil 65 sampel,sejumlah 32 siswa untuk kelas eksperimen dan 33 siswa ada kelas kontrol. Pengumpulan data menggunakan tes kemampuan spasial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rerata kemampuan visual spasial siswa yang menerapkan butir soal HOTS meningkat secara signifikan, dari 9,344 menjadi 13,563 yaitu sebesar 4,219. Sebaran peningkatan secara signifikan terjadi pada kategori kurang sebelumnya 40,63%, menjadi 0%. Selanjutnya pada kategori sangat baik semula 0% meningkat 15,62 %.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document