scholarly journals ANALISIS PEMBIAYAAN INVESTASI PADA PEMBANGUNAN PERUMAHAN TAMAN KARANGBAHAGIA TAHAP 1 KABUPATEN BEKASI, JAWA BARAT

2020 ◽  
Vol 9 (1) ◽  
pp. 1-10
Author(s):  
Rossy Khairinisa ◽  
I Nyoman Dita Pahang Putra ◽  
Anna Rumintang

Pada perencanaan pembangunan sebuah proyek diperlukan suatu analisis finansial yang menandakan proses investasi proyek tersebut layak dilakukan. Salah satu aspek yang paling penting dalam proses investasi adalah komposisi pembiayaan. Pembiayaan dapat dibagi menjadi dua yaitu dari pinjaman (loan) dan modal sendiri (equity). Penelitian dilakukan pada proyek pembangunan Perumahan Taman Karangbahagia di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui sensitivitas dari tiga komposisi pembiayaan yang berbeda. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode Discounted Cash Flow untuk menghitung project valuationnya. Kemudian kelayakan investasi diukur berdasarkan indikator NPV (Net Present Value), IRR (Internal Rate Return), BEP (Break Even Point) dan ROI (Return on Investment). Tiga komposisi pembiayaan yang akan diteliti sesitivitasnya adalah 70% loan : 30% equity. 30% loan : 70% equity dan 50% loan : 50% equity. Hasil analisis sensitivitas komposisi menunjukan bahwa pada komposisi 30% loan : 70% equity NPV mencapai angka positif sebesar Rp.17,485,230,641.00 dan IRR 38%. Sementara pada komposisi 70% loan : 30% equity NPV negatif dan IRR mencapai nilaisebesar Rp.9,126,201,503.00 dan 2%. Pada komposisi 50% loan : 50% equity yaitu NPV mencapai nilai negatif yaitu sebesar Rp.4,179,514,569.00 dan IRR 21%. BEP terjadi setelah satu tahun sepuluh bulan dan Return on Investment menghasilkan angka 16.71% dari komposisi 30% loan : 70% loan.    

JURNAL TEKNIK ◽  
2019 ◽  
Vol 13 (2) ◽  
pp. 120-127
Author(s):  
Hari Yanto ◽  
Zainuri ◽  
Winayati

Pemilihan perumahan Nuansa Beringin di jln. Paying Sekaki ini sebagai objek penelitian karena pengembang belum melakukan analisis investasi ekonomi teknik pada pembangunan perumahan tersebut, sedangkan usaha pembangunan perumahan merupakan suatu proyek yang memerlukan biaya awal besar (arus kas keluar) dan waktu yang lama, sedangkan penghasilan baru diperoleh pada tahap penjualan (arus kas masuk) yang terjadi pada periode yang akan datang. Oleh karena itu diperlukan perhitungan yang dapat memberi gambaran terhadap biaya dan manfaat pada konsep aliran dana, yang timbul akibat kondisi ketidakpastian yang dimaksud terutama ditinjau pada aspek ekonomi yang timbul pada masa yang akan datang. Hasil analisis ini tentunya bisa dipakai untuk mendapatkan keputusan yang layak dalam berinvestasi dengan mengurangi kerugian dimasa yang akan datang, baik itu kreditor atau debitor.Mengacu pada latar belakang maka penulisan tugas akhir ini membahas tentang studi kelayakan ekonomi teknik pembangunan perumahan Nuansa Beringin II sebanyak 150 unit dengan harga jual Rp 130.000.000 per unit menggunkan metode discounted cash flow (DCF) dengan indicator Net Present Value (NPV), Benefit cost Ratio (BCR), Internal Rate of Retrun (IRR) dan Break Even Point (BEP).Dari hasil analisis ekonomi teknik bahwa investasi yang dilakukan pada perumahan ini maka didapat hasil Net Present Value (NPV) bernilai positif. Untuk perhitungan Benefit cost Ratio (BCR) pada bulan ke-15 didapat nilai >1, sedangkan hasil Break Even Point (BEP) didapat pada bulan ke- 14-15 dan dari hasil perhitungan Internal Rate of Retrun (IRR) didapat 32,5221% tingkat suku bunga aman. Maka dapat disimpulkan bahwa berdasarkan landasan teori perumahan ini layak telah memenuhi indikator diatas dan layak melakukan investasi.


2021 ◽  
Vol 9 (1) ◽  
Author(s):  
Noor Fauzi Isniarno ◽  
Ilham Rifki Nurfajar ◽  
Maulana Okta Saputra

Abstract. Indonesian tin production covers about 30% of the demand for tin commodity in the world. The high level of tin demand in the world and the limited reserves of natural resources for the commodity of tin, encourage more effective and efficient utilization. So it is necessary to do a lot of research from upstream from exploration to downstream to metallurgical processes as well as improving the technology of all elements to be more effective and efficient. In addition, research must be carried out in terms of investment and economic feasibility, so that the availability of tin commodity reserves can be carried out to improve the nation's economy. Many methods are used in modeling the projected Net Present Value (NPV) to determine its economic viability by using Discounted Cash Flow (DCF). The investment cost for tin extraction using the wet chlorination method is USD. 1,181,623 for the pre-operational phase, USD. 2,084,219 for the engineering phase and USD. 3,602,736 for investment in operational ownership and workers' wages. Investment analysis using the Discounted Cash Flow (DCF) method assuming a cost of equity of 11.37%, a risk free rate of 7.89%, 100% Equity Beta, 11.37% market return and a minimum IRR of 10. 37%. The fund invested in this tin extraction is USD. 6,868,578 in 15 years, with an NPV of USD. -18,943,455, so the Internal Rate Return (IRR) is 0.029% with a minimum IRR of 9.97Keywords: Tin, Discounted Cash Flow, InvestmentAbstrak. Produksi timah indonesia mencakup sekitar 30% dari permintaan komoditi timah di dunia. Besarnya tingkat permintaan timah di dunia ini serta keterbatasan cadangan sumberdaya alam komoditi timah, mendorong pemanfaatan harus lebih efektif dan efisien. Sehingga perlu banyak dilakukan penelitian dari hulu mulai dari ekplorasi hingga ke hilir sampai proses metalurgi serta meningkatkan teknologi dari semua unsur untuk dapat lebih efektif an efisien tersebut. Selain itu juga, harus dilakukan penelitian dalam hal investasi dan kelayakan ekonomi, sehingga ketersediaan cadangan akan komoditi timah dapat berjalan untuk meningkatkan perekonomian bangsa. Banyak hal metode yang dilakukan dalam memodelkan Net Present Value (NPV) yang diproyeksikan untuk mengetahui kelayakan ekonominya dengan menggunakan Discounted Cash Flow (DCF). Biaya investasi ektraksi timah menggunakan metode klorinasi basah adalah USD. 1.181.623 untuk tahap pra operasional, USD. 2.084.219 untuk tahap engineering dan USD. 3.602.736 untuk investasi kepemilikan operasional dan upah pekerja. Analisis investasi dengan menggunakan metode Discounted Cash Flow (DCF) dengan asumsi cost of equity sebesar 11,37%, risk free rate sebesar 7,89%, Equity Beta sebesar 100%, Market return sebesar 11,37% dan IRR minimum sebesar 10,37%. Dana yang diinvestasikan dalam ektraksi timah ini adalah USD. 6.868.578 dalam 15 tahun, dengan hasil NPV sebesar USD. -18.943.455, sehingga Internal Rate Return (IRR) sebesar 0,029% dengan IRR minimum sebesar 9,97Kata Kunci : Timah, Discounted Cash Flow, Investasi 


Teras Jurnal ◽  
2021 ◽  
Vol 11 (1) ◽  
pp. 17
Author(s):  
Anik Ratnaningsih ◽  
Willy Kriswardhana ◽  
Hurrin Ufiantara

<p align="center"><strong>Abstrak</strong></p><p> </p><p class="11daftarpustaka">Kawasan perumahan merupakan solusi untuk menciptakan pemukiman yang lebih tertata di wilayah kota dan sekitarnya, namun memiliki tantangan berupa penggunaan energi dan air yang besar, pengelolaan kawasan, dan penyediaan fasilitas untuk penghuninya. Kawasan hijau dapat menjadi solusi untuk menjadikan kawasan perumahan berkelanjutan yang ramah lingkungan, efisien dalam penggunaan energi, dan memberi kemudahan bagi penghuninya. Penilaian yang digunakan pada penelitian ini yaitu penilaian kawasan hijau yang didasarkan pada perangkat penilaian <em>Greenship Neighborhood V.1.0</em> oleh GBCI. Perencanaan pekerjaan peningkatan kawasan hijau dan penyusunan <em>cash flow</em> dilakukan setelah melakukan penilaian kawasan. <em>Cash flow</em> digunakan untuk melakukan analisis investasi yang menggunakan metode <em>Net Present Value</em> (NPV), <em>Internal Rate of Return</em> (IRR), <em>Break Even Point</em> (BEP), <em>Payback Period</em> (PBP), dan <em>Profit Ability Index</em> (PI). Hasil dari penelitian menunjukkan <em>Net Present Value </em>sebesar Rp12.917.114.905,- <em>Internal Rate of Return</em> sebesar 28,34%, dan <em>Profit Ability Index</em> menunjukkan angka 1,592. Pengembalian modal yang dibutuhkan untuk mencapai <em>Break Even Point</em> adalah sebesar Rp73.184.818.841,-  dengan penjualan minimum 68 unit rumah tipe 43/72, 74 unit rumah tipe 45/72, 19 unit rumah tipe 90/120, dan 5 unit ruko sedangkan <em>Payback Period </em>menunjukkan pengembalian dalam waktu 2 tahun.</p><p class="11daftarpustaka"> </p><p class="11daftarpustaka">Kata kunci: <em>kawasan hijau, analisis investasi, perumahan</em><em></em></p><p align="center"><strong> </strong></p><p align="center"><strong> </strong></p><p align="center"><strong> </strong></p><p align="center"><strong>Abstract</strong></p><p class="11daftarpustaka"> </p><p class="11daftarpustaka">A residential area is a solution for creating organized settlements in the city, but have problems of large amounts of energy and water usage, area management, and facilities provided for its inhabitants. Green areas can be a solution to make sustainable residential areas that are environmentally friendly, energy-efficient, and provide convenience for their inhabitants. The assessment used in this study is the Greenship Neighborhood V.1.0 assessment tool by GBCI.  Green area improvement and cash flow are created after conducting the green area assessment. Cash flow is used to conduct investment analysis using methods of the Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), Break-Even Point (BEP), Payback Period (PBP), and Profit Ability Index (PI). The results of the study showed that the Net Present Value of Rp12,917,114,905, - the Internal Rate of Return of 28.34%, and the Profit Ability Index showed an index number of 1.592. The return on the capital needed to achieve the Break-Even Point is Rp73,184,818,841, with a minimum sales of 68 housing units of type 43/72, 74 housing units of type 45/72, 19 housing units of type 90/120, and 5 units of shophouses while Payback Period shows returns within 2 years.</p><p class="11daftarpustaka"> </p><p class="11daftarpustaka">Keywords: <em>green area, investmen analysis, housing</em><em></em></p>


JURNAL TEKNIK ◽  
2019 ◽  
Vol 13 (2) ◽  
pp. 120-127
Author(s):  
Hari Yanto Ari ◽  
Zainuri ◽  
Winayati

ABSTRAK   HARI YANTO. Analisis Investasi Pada Pembangunan Perumahan Nuansa Beringin. Dibimbing oleh ZAINURI dan WINAYATI.               Pemilihan perumahan Nuansa Beringin di jln. Paying Sekaki ini sebagai objek penelitian karena pengembang belum melakukan analisis investasi ekonomi teknik pada pembangunan perumahan tersebut, sedangkan usaha pembangunan perumahan merupakan suatu proyek yang memerlukan biaya awal besar (arus kas keluar) dan waktu yang lama, sedangkan penghasilan baru diperoleh pada tahap penjualan (arus kas masuk) yang terjadi pada periode yang akan datang. Oleh karena itu diperlukan perhitungan yang dapat memberi gambaran terhadap biaya dan manfaat pada konsep aliran dana, yang timbul akibat kondisi ketidakpastian yang dimaksud terutama ditinjau pada aspek ekonomi yang timbul pada masa yang akan datang. Hasil analisis ini tentunya bisa dipakai untuk mendapatkan keputusan yang layak dalam berinvestasi dengan mengurangi kerugian dimasa yang akan datang, baik itu kreditor atau debitor.             Mengacu pada latar belakang maka penulisan tugas akhir ini membahas tentang studi kelayakan ekonomi teknik pembangunan perumahan Nuansa Beringin II sebanyak 150 unit dengan harga jual Rp 130.000.000 per unit menggunkan metode discounted cash flow (DCF) dengan indicator Net Present Value (NPV), Benefit cost Ratio (BCR), Internal Rate of Retrun (IRR) dan Break Even Point (BEP).             Dari hasil analisis ekonomi teknik bahwa investasi yang dilakukan pada perumahan ini maka didapat hasil Net Present Value (NPV) bernilai positif. Untuk perhitungan Benefit cost Ratio (BCR) pada bulan ke-15 didapat nilai >1, sedangkan hasil Break Even Point (BEP) didapat pada bulan ke- 14-15 dan dari hasil perhitungan Internal Rate of Retrun (IRR) didapat 32,5221% tingkat suku bunga aman. Maka dapat disimpulkan bahwa berdasarkan landasan teori perumahan ini layak telah memenuhi indikator diatas dan layak melakukan investasi.   Kata kunci: Analisis, DCF, Perumahan dan Investasi.       ABSTRACT   HARI YANTO. Investation Analysis in Nuansa Beringin Housing Construction. Guided by ZAINURI and WINAYATI.               The choice of Nuansa Beringin Housing jln. Paying Sekaki as research object was because the developer have to do investation analysis of economic engineering onto said construction. The housing construction is a project that needs large amount of initial fee (cash outflows) and longer time construction, meanwhile the income is obtained only after the sales stage (cash inflows) that will happen on the future. Therefore, the calculation for giving out depiction of costs and benefits on the concept of flow of fund is required. The result that happen because said uncertainty condition especially reviewed from economic aspect which will arise in the future. This analysis result certainly usable for receiving worthy decision in the investation by reducing the disadvantage in the future, for creditor and debitor.             Based on the background, this essay will discuss about feasibility study of economic engineering for Nuansa Beringin II housing construction which consist of 150 unit houses with selling price Rp130.000.000 per unit using discounted cash flow (DCF) method. Assiste with the indicator Net Present Value (NPV), Benefit Cost Ratio (BCR), Internal Rate of Return (IRR) and Break Even Point (BEP) Methods.             This research needs to be fullfilled the required result by giving out Net Present Value (NPV) as positive value. As for Benefit Cost Ratio (BCR) on the 15th month has to be over 1 (>1). Then, Break Even Point  (BEP) on the 14-15th month  assisted by Internal Rate of Return (IRR) is giving out result of 32,5221% safe interest rates. It can be concluded that based on theoretical basis, this project has fullfilled the worthy indicator and worth for investation.   Keywords: Analysis, DCF, Housing and Investation.


2018 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
pp. 160
Author(s):  
Halkadri Fitra ◽  
Salma Taqwa ◽  
Charoline Cheisviyanny ◽  
Abel Tasman ◽  
Nurzi Sebrina

Penelitian ini bertujuan untuk melihat kelayakan aspek keuangan usaha grosir sembako Badan Usaha Milik Desa (Nagari) Kamang Hilia Sejahtera di Kenagarian Kamang Hilia Kecamatan Kamang Magek Kabupaten Agam Provinsi Sumatera Barat yang dilakukan pada tahun 2018. Penelitian bersifat deskriptif kuantitatif dengan menggunakan metode cash flow analysis, payback period, net present value, profitability index, internal rate of return, dan average rate of return. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai net cash flow Badan Usaha Milik Desa (Nagari) Kamang Hilia Sejahtera adalah positif yaitu Rp.21.774.000, nilai payback period adalah 1,15 tahun, nilai net present value positif sebesar Rp.10.680.034,47, nilai profitability index adalah positif 1,37, sedangkan nilai internal rate of return adalah 46,7% dan nilai average rate of return adalah 57,23%. Berdasarkan standar penilaian maka semua metode yang digunakan memberikan kesimpulan bahwa usaha grosir sembako milik Badan Usaha Milik Desa (Nagari) Kamang Hilia Sejahtera dalam kategori layak untuk dilaksanakan.


1970 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
Author(s):  
Fikri Fathurahman Aziz

This study aims to analyze financially (net present value, revenue cost ratio, internal rate of return, break event point, return on investment and payback period) feasibility of kampung super chicken farming Mr. Suparlan in Jojog village, district Pekalongan, East Lampung regency. The data used in the form of quantitative and qualitative data sourced from the primary data and secondary data which is then analyzed descriptively. Based on the analysis, it is known that kampung super farm is financially feasible to cultivate. This is indicated by the positive value of net present value (NPV) of Rp 186,568,517, revenue ratio (RCR) 1.59, internal rate of return (IRR) of 135.82%, return on investment (ROI) of 43%, and the value of payback period (PP) of 0.50. Keywords: financial feasibility, kampung chicken, chicken farm


1982 ◽  
Vol 9 (1) ◽  
pp. 103-110 ◽  
Author(s):  
Thomas W. Jones ◽  
David Smith

Net present value and equivalent annual cost are two discounted cash flow criteria for comparing investment proposals. Why have accountants taken to net present value? Why do engineers readily use equivalent annual cost? This paper investigates the historical development of these principles to provide an explanation of why this is so.


2016 ◽  
Vol 1 (3) ◽  
pp. 183
Author(s):  
Cecilia Farrona Al Hadri ◽  
Ari Natalia Probandari ◽  
Rizaldi Taslim Pinzon

Latar Belakan: kematian akibat PTM (Penyakit Tidak Menular) diperkirakan akan terus meningkat di seluruh dunia, peningkatan terbesar akan terjadi di negara-negara berkembang. Mempertahankan konsumen dan berusaha mendapatkan konsumen baru merupakan strategi wajib yang harus di jalankan oleh rumah sakit. Keberadaan konsumen sangat penting bagi bisnis rumah sakit karena konsumen merupakan roda bisnis rumah sakit. Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta, berencana untuk melakukan investasi laboratorium Angiografi untuk menunjang fasilitas kesehatan yang sudah ada. Sebelum melakukan investasi penting untuk mengetahui berapa besar unit cost dan tarif yang akan ditetapkan selain itu juga perlu diketahui kemauan membayar (Willingness to Pay) dan kemampuan membayar (Ability to Pay) pasien terhadap penggunaan layanan. Metode Penelitian: penelitian dilakukan dengan menggunakan rancangan studi kasus yang dilakukan di Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta. Sebanyak 265 orang dipilih sebagai responden, yang diambil dari poliklinik saraf dan penyakit dalam. Data primer terdiri dari data kemauan dan kemampuan pasien untuk melakukan pelayanan laboratorium angiografi. Data sekunder di dapatkan dari rumah sakit, penelitian terdahulu dan lainnya. Analisis investasi dihitung menggunakan Net Present Value, Internal Ratr of Return, payback Period dan Return On Investment. Hasil: Perhitungan dengan menggunakan analisis Net Present Value menghasilkan nilai sebesar Rp.23.569.363.711,-. Jika dibandingkan dengan nilai modal, NPV bernilai positif sehingga investasi ini layak dilaksanakan. Analisis Internal Rate of Return menghasilkan nilai 29% yang berarti lebih besar dari faktor diskonto artinya dengan menggunakan analisis ini investasi juga layak dilakukan. Perhitungan menggunakan Payback Period diketahui masa balik modal investasi laboratorium angiografi adalah selama tiga tahun tujuh bulan dan Return On Invesment menunjukkan pelayanan laboratrium angiografi berkemampuan untuk menghasilkan laba sebesar 120%. Kesimpulan: hasil penelitian menunjukkan investasi laboratorium angiografi dari aspek keuangan layak dilakukan. Kemauan masyarakat untuk menggunakan layanan cukup tinggi namun dari segi kemampuan rata-rata masih rendah.


2015 ◽  
Vol 13 (1) ◽  
Author(s):  
Ikhwanudin Sidiq ◽  
Yusuf Mauluddin

Penelitian ini tentang penentuan skala usaha yang ekonomis terhadap penggunaan mesin Roaster Coffee TJ 068. Skala usaha yang dimaksud yaitu ditinjau dari modal dan omzet pendapatan perusahaan apabila dalam proses produksinya menggunakan mesin tersebut. Mesin sangrai ini merupakan mesin sangrai kopi yang dibuat oleh perusahaan North dari Cina bertenaga listrik dengan kapaistas produksi 500 gram/batch dan harga mesin tersebut sangat mahal. Dengan permasalahan tersebut maka dilakukan peninjauan dari aspek finansial terhadap beberapa perusahaan yang berada di Garut sebagai pembandingnya. Metodologi yang digunakan dalam melakukan analisa finansial dan penilaian kelayakan ini adalah model harga pokok produksi, proyeksi rugi laba, proyeksi arus kas, Break Even Point, Net Present Value, Internal Rate of Return, Payback Priod dan Analisa Sensitifitas. Berdasarkan dari hasil perhitungan analisa sensitifitas diperoleh bahwa skala usaha yang sesuai terhadap penggunaan mesin Roaster Coffee TJ 068 dalam proses produksinya dengan omzet pendapatan minimum sebesar Rp. 78.943.200 pertahun dengan modal awal sebesar Rp. 41.660.000.


UNISTEK ◽  
2019 ◽  
Vol 6 (1) ◽  
pp. 1-6
Author(s):  
Khamaludin Khamaludin ◽  
Sutresna Juhara ◽  
Sodikin Sodikin

Seiring berkembang pesatnya dunia industri otomotif namun tanpa diimbangi pendapatan konsumen yang sesuai menuntut pelaku usaha kecil dan menengah (UMKM) untuk meningkatkan kreativitas dalam meningkatkan efektivitas dan efisiensi di segala bidang untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Dengan menganalisis aspek pasar menggunakan metode SWOT, studi kelayakan dari aspek finansial diharapkan mampu memberikan gambaran kelayakan pengembangan bisnis produksi dan jasa Bengkel Bubut Cipta Teknik Mandiri. Bisnis dengan jenis usaha membuat dan memasarkan aksesoris motor ini layak untuk dijalankan dengan pertimbangan studi kelayakan pasar dan analisis aspek finansial berupa Payback Period (PBP), Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), dan Break Even Point (BEP)


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document