scholarly journals Assessment of Utility of Immunohistochemical Marker Prostein for Evaluation of Primary and Metastatic Prostatic Carcinomas

2022 ◽  
Vol 8 (1) ◽  
pp. 89-92
Author(s):  
Ashwini Ramji ◽  
Shanmugan C V

Background: To assess utility of immunohistochemical marker prostein for evaluation of primary and metastatic prostatic carcinomas.Methods:Fifty- six samples of clinically suspected carcinoma prostate was included. Immunohistochemistry (IHC) was performed for assessment of Prostein (P501S). The intensity of positivity was scored from 0 to 3 as follows: score 0 = non-stained; score 1 = weak; score 2 = moderate; and score 3 = strong. The percentage of positively stained cells for each staining intensity was estimated in the respective lesions.Results:Age group 18-28 years comprised of 6 patients, 28-38 years had 12, 38- 48 years had 16 and >48 years had 22 cases. Type of cases were normal prostatic epithelium in 11, benign prostate hyperplasia in 23, HGPIN in 10, primary prostatic adenocarcinoma in 7 and metastatic prostatic adenocarcinoma in 5 cases. Prostein expression was seen in 100% in normal prostatic epithelium with intensity score of 1.8-2.1, benign prostate hyperplasia having 2-2.7, HGPIN with 2-2.3, primary prostatic adenocarcinoma having 1-1.6 and metastatic prostatic adenocarcinoma with 0.8-1.4 intensity score. Conclusion:Prostein is a new prostate specific marker which showed 100% sensitivity and specificity to identify normal and prostatic lesions.

2017 ◽  
pp. 141-151
Author(s):  
Andrew Ruspanah

Pendahuluan. Benign Postate Hiperplasia (BPH) adalah penyakit yang umumnya terjadi pada pria lansia yang disebabkan oleh penuaan. Hiperplasia prostat adalah pertumbuhan jaringan nodul fibroadenomatosa pada prostat. Pembesaran prostat jinak merupakan penyakit yang tersering kedua setelah batu saluran kemih didapatkan secara klinis di Indonesia. Tujuan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara usia, obesitas dan riwayat diabetes mellitus dengan kejadian Benign Prostate Hyperplasia (BPH) grade IV di Rumah Sakit Dr. M. Haulussy Ambon periode 2012-2014. Metode. Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik desain Cross-Sectional, dengan menggunakan catatan medis data di ruang operasi di Rumah Sakit Dr. M. Haulussy Ambon Tahun 2012-2014 dan memperoleh jumlah sampel yang memenuhi kriteria inklusi sebanyak 239, yang diambil dengan teknik total sampling. Analisis dilakukan dengan analisis univariat dan bivariat menggunakan uji Chi Square. Hasil yang di temukan dalam penelitian ini bahwa kejadian BPH lebih besar pada mereka yang berusia> 65 tahun dan 56-65 tahun dibandingkan dengan usia 46-55 dan <46 tahun dengan hasil tes menunjukkan adanya hubungan antara usia dengan BPH dengan nilai (p= 0,000), ada hubungan antara obesitas dengan nilai BPH (p=0,019) dan riwayat diabetes mellitus setelah menggunakan uji Chi-Square, hubungan antara riwayat diabetes mellitus dengan BPH dengan nilai (p = 0,000). Kesimpulan. Ada hubungan antara umur, obesitas dan riwayat diabetes mellitus dengan kejadian BPH.


2020 ◽  
Vol 23 ◽  
pp. S541
Author(s):  
L. Iakovlieva ◽  
O. Tkachova ◽  
N. Bezditko ◽  
O. Gerasymova ◽  
T. Bahlai ◽  
...  

2010 ◽  
Vol 9 (6) ◽  
pp. 626-627 ◽  
Author(s):  
P. Tilandyová ◽  
S. Grobarčiková ◽  
K. Kajo ◽  
J. Kliment ◽  
Z. Lasabová ◽  
...  

Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document