<p><strong>Abstrak</strong></p><p><strong>Latar Belakang : </strong>Prevalensi Hipertensi di Indonesia semakin meningkat mencapai 25,8% pada penduduk berusia 18 tahun keatas. Amlodipin merupakan salah satu pilihan obat untuk terapi Hipertensi yang termasuk golongan Calsium Channel Blocker (CCB). Penggunaan obat antihipertensi sendiri merupakan salah satu faktor risiko yang menyebabkan sindroma mata kering.</p><p><strong>Tujuan : </strong>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan obat antihipertensi terhadap sindroma mata kering pada penderita Hipertensi di wilayah kerja Puskesmas Jagir kota Surabaya.</p><p><strong>Metode penelitian : </strong>Penelitian ini adalah penelitian observasional analitik dengan metode cross-sectional. Subyek pada penelitian ini adalah 48 responden yang didapatkan dibagi kedalam 2 kelompok yakni, kelompok minum obat antihipertensi >6 bulan dan tidak minum obat. Dilakukan pengisian kuesioner DEQ-5 dan pemeriksaan schirmer I.</p><p><strong>Hasil penelitian : </strong>Analisa deskriptif dari tes schirmer I frekuensi sindroma mata kering lebih tinggi pada responden yang mengkonsumsi obat antihipertensi dari pada responden yang tidak minum obat antihipertensi. Hasil analisa statistik menggunakan uji chi-square signifikansinya yaitu sebesar <0,001 atau dapat dikatakan bahwa p<α (0,05), menunjukkan ada pengaruh pemberian obat antihipertensi terhadap sindroma mata kering yang berdasarkan tes Schirmer pada pasien Hipertensi di wilayah kerja puskesmas Jagir kota Surabaya.</p><p><strong>Simpulan : </strong>Penggunaan obat antihipertensi berpengaruh terhadap sindroma mata kering pada penderita hipertensi di wilayah kerja Puskesmas Jagir kota Surabaya</p><p><strong>Kata Kunci : </strong>Sindroma mata kering, obat antihipertensi, hipertensi</p><p><strong> </strong></p><p><strong>Abstract</strong></p><p><strong>Background: </strong>Hypertension prevalence in Indonesia is increasing to reach 25.8% in the population aged 18 years and over. Amlodipine is one of the drugs for hypertension therapy which is included in the Calcium Channel Blocker (CCB) class. The use of antihypertensive medication itself is one of the risk factors that cause dry eye syndrome.</p><p><strong>Purpose</strong>: This study aims to determine the effect of the use of antihypertensive drugs on dry eye syndrome in patients with hypertension at Jagir Public Health Center in Surabaya working area.</p><p><strong>Methods:</strong> This study was an observational analytic study with a cross-sectional method. The subjects in this study were 48 respondents found divided into 2 groups namely, the group taking antihypertensive drugs> 6 months and not taking medication. The DEQ-5 questionnaire was completed and Schirmer I was examined.</p><p><strong>Results:</strong> Descriptive analysis of the Schirmer I test for the frequency of dry eye syndrome was higher in respondents who took antihypertensive drugs than those who did not take antihypertensive drugs. The results of statistical analysis using the chi-square test of significance that is equal to <0.001 or it can be said that p <α (0.05), indicates there is an effect of antihypertensive drug administration on dry eye syndrome based on the Schirmer test in hypertension patients at Jagir Public Health Center in Surabaya..</p><p><strong>Conclusion:</strong> The use of antihypertensive drugs has an effect on dry eye syndrome in patients with hypertension at the Jagir Public Health Center in Surabaya</p><strong>Keywords:</strong> Dry eye syndrome, antihypertensive drugs, hypertension
Continuing education for dental public health personnel.