Industri kreatif telah menjadi isu yang hangat dalam dekade terakhir. Seiring denganpertumbuhan teknologi informasi, industri kreatif semakin menunjukkan eksistensinya, baikdari segi kuantitas maupun kualitas dalam berbagai bentuk inovasi. Tidak ada industri atauperusahaan yang tetap berada di puncak tanpa melakukan inovasi, namun teknologi sajatidak cukup untuk membantu perusahaan dalam berinovasi. Dibutuhkan manajemenpengetahuan yang baik agar ide-ide yang tersimpan dalam bentuk pengetahuan tacit maupunexplicit mendapatkan tempat yang tertuang dalam bentuk produk/program/layanan yangbaru. Teknologi akan berperan sebagai katalis yang memungkinkan dan menfasilitasiterselenggaranya pengembangan, transfer dan pemanfaatan knowledge, yang akanberkontribusi kepada improvement dan inovasi.Tujuan dari penelitian ini adalah untukmelihat peran kompentensi teknologi informasi dan komunikasi terhadap manajemenpengetahuan dan peran manajemen pengetahuan terhadap inovasi sehingga dapat dilihatjuga peran tidak langsung kompetensi teknologi informasi dan komunikasi terhadap inovasipada industri kreatif. Peneliti mengambil lima sektor industri kreatif di kota Batam yaituindustri televise, radio, publishing, IT software & computer services dan arsitektur dengansampel sebanyak 150 responden.Untuk melihat faktor-faktor apa saja yang dominan dalamanalisis ini, peneliti menggunakan Structural Equation Modeling (SEM) sebagai metodeuntuk melakukan pengolahan dan analisis data. Penelitian ini menemukan bahwa terdapatpengaruh yang signifikan antara kompetensi teknologi informasi dan komunikasi terhadapmanajemen pengetahuan, demikian juga pengaruh positif manajemen pengetahuan terhadapinovasi. Dari pengaruh tidak langgung kompetensi teknologi informasi dan komunikasiterhadap inovasi, ditemukan fakta bahwa ada pengaruh positif sehingga dapat disimpulkanbahwa kompetensi teknologi informasi dan komunikasi telah menjadi enabler bagimanajemen pengetahuan yang pada akhirnya membawa inovasi pada industri kreatif (CES).