scholarly journals Studi Fenomenologi: Pengalaman Pelaku Pedofilia di Lembaga Pemasyarakatan (LP) Kelas II.A Kendari Sulawesi Tenggara

2021 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 1-20
Author(s):  
Merry Pongdatu

Kasus kejahatan seksual pada anak di bawah umur di Provinsi Sulawesi Tenggara semakin tinggi dan hal ini sangat menyita perhatian pihak pemerintah. Kejahatan seksual pada anak dapat dipengaruhi beberapa faktor baik internal maupun eksternal. Keberadaan pelaku pedofilia selama berada di Lapas mendorong untuk mengatasi masalah yang dihadapi agar menjadi manusia yang lebih baik. Perlu upaya layanan rehabilitasi khusus dari keperawatan jiwa berbasis pemberian terapi perilaku-kognitif yang berfokus untuk mengubah ke arah adaptif. Penelitian ini bertujuan untuk menggali lebih dalam pengalaman pelaku pedofilia di Lapas Kelas II.A Kendari. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam menggunakan pedoman wawancara semistruktur kepada 5 partisipan. Analisis data menggunakan Interpretative Phenomenology Analysis (IPA). Hasil penelitian ditemukan 10 tema yaitu: 1) faktor-faktor penyebab pedophile melakukan tindakan kejahatan, 2) melakukan perbuatan salah namun merasa tidak merugikan siapapun, 3) merasa perbuatan yang dilakukan sebagai pemenuhan nafsu seksual, 4) menganggap semua yang terjadi adalah takdir Tuhan, 5) timbul penyesalan setelah mendekatkan diri pada Allah, 6) perasaan batin tertekan memikirkan keluarga, 7) berupaya melupakan masa lalu yang buruk, 8) bersyukur lebih dekat kepada Allah SWT, 9) berharap bisa menjadi manusia yang lebih baik, 10) berharap dapat mengatasi masalah yang ada dengan penanganan khusus. Partisipan masih mengalami masalah terkait kesulitan dalam melupakan perbuatan yang telah dilakukan dan korbannya sehingga hal tersebut dapat memicu timbulkan keinginan untuk kembali melakukan perbuatan seksual mengingat efek ketagihan yang telah dirasakan oleh pelaku pedophile sehingga dibutuhkan adanya suatu penanganan khusus yang berfokus pada kognitif untuk merubah perilaku maladaptif ke perilaku yang adaptif melalui pendekatan suatu terapi Cognitif Behaviour Therapy (CBT).

1972 ◽  
Vol 17 (11) ◽  
pp. 616-616
Author(s):  
MICHAEL D. SPIEGLER

1969 ◽  
Vol 14 (8) ◽  
pp. 448-449
Author(s):  
I. JAY KNOPF
Keyword(s):  

2016 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
Author(s):  
Mahesh M M ◽  
Dr. Johnson Alex

42 years old male patient referred from neurology department, working as a teacher, educated up to MSc, premorbidly anxious personality, family history mental illness (first degree relatives), comes from MSES with presenting complaints of difficulty in writing or copying since seven years. Disability progressed and he was unable to write even a few words legibly and could not hold object which leads to anxiety and dependency. When the patient was examined at Neurology OPD, find out that he has normal sensory and motor nerve functions. The present treatment involved the use of Bahaviour therapy. The findings in this case is very encouraging and studies with large sample sizes can be considered for further conclusive evidence on the treatment of writer’s cramp.


2020 ◽  
Author(s):  
Chantal P Delaquis ◽  
Kayla M. Joyce ◽  
Maureen Zalewski ◽  
Laurence Katz ◽  
Julia Sulymka ◽  
...  

Context: Emotion regulation deficits are increasingly recognized as an underlying mechanism of many disorders. Dialectical behaviour therapy (DBT) holds potential as a transdiagnostic treatment for disorders with underlying emotion regulation deficits.Objective: Systematically review the evidence for DBT skills training groups as a transdiagnostic treatment for common mental health disorders via meta-analysis. Study Selection: Randomized control trials (RCTs) of DBT skills training groups for adults with common mental health disorders, and no comorbid personality disorder, were included. Data Synthesis: Twelve RCTs met inclusion criteria (N = 425 participants). DBT had a moderate-to-large effect on symptom reduction (g = 0.79, 95% CI [0.52, 1.06], p < .0001). Improvements in emotion regulation yielded a small-to-moderate effect (g = 0.48, 95% CI [0.22, 0.74], p < .01). Results showed significant effects of DBT on depression (g = 0.50, 95% CI [0.25, 0.75], p = .002), eating disorders (g = 0.83, 95% CI [0.49, 1.17], p = .001) and anxiety (g = 0.45, 95% CI [0.08, 0.83], p = .03).Conclusions: Findings suggest DBT is an effective treatment for common mental health disorders and may be considered as a promising transdiagnostic therapy.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document