interpretative phenomenology
Recently Published Documents


TOTAL DOCUMENTS

21
(FIVE YEARS 13)

H-INDEX

3
(FIVE YEARS 0)

2021 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 1-20
Author(s):  
Merry Pongdatu

Kasus kejahatan seksual pada anak di bawah umur di Provinsi Sulawesi Tenggara semakin tinggi dan hal ini sangat menyita perhatian pihak pemerintah. Kejahatan seksual pada anak dapat dipengaruhi beberapa faktor baik internal maupun eksternal. Keberadaan pelaku pedofilia selama berada di Lapas mendorong untuk mengatasi masalah yang dihadapi agar menjadi manusia yang lebih baik. Perlu upaya layanan rehabilitasi khusus dari keperawatan jiwa berbasis pemberian terapi perilaku-kognitif yang berfokus untuk mengubah ke arah adaptif. Penelitian ini bertujuan untuk menggali lebih dalam pengalaman pelaku pedofilia di Lapas Kelas II.A Kendari. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam menggunakan pedoman wawancara semistruktur kepada 5 partisipan. Analisis data menggunakan Interpretative Phenomenology Analysis (IPA). Hasil penelitian ditemukan 10 tema yaitu: 1) faktor-faktor penyebab pedophile melakukan tindakan kejahatan, 2) melakukan perbuatan salah namun merasa tidak merugikan siapapun, 3) merasa perbuatan yang dilakukan sebagai pemenuhan nafsu seksual, 4) menganggap semua yang terjadi adalah takdir Tuhan, 5) timbul penyesalan setelah mendekatkan diri pada Allah, 6) perasaan batin tertekan memikirkan keluarga, 7) berupaya melupakan masa lalu yang buruk, 8) bersyukur lebih dekat kepada Allah SWT, 9) berharap bisa menjadi manusia yang lebih baik, 10) berharap dapat mengatasi masalah yang ada dengan penanganan khusus. Partisipan masih mengalami masalah terkait kesulitan dalam melupakan perbuatan yang telah dilakukan dan korbannya sehingga hal tersebut dapat memicu timbulkan keinginan untuk kembali melakukan perbuatan seksual mengingat efek ketagihan yang telah dirasakan oleh pelaku pedophile sehingga dibutuhkan adanya suatu penanganan khusus yang berfokus pada kognitif untuk merubah perilaku maladaptif ke perilaku yang adaptif melalui pendekatan suatu terapi Cognitif Behaviour Therapy (CBT).


2021 ◽  
Vol ahead-of-print (ahead-of-print) ◽  
Author(s):  
Gideon Boadu

PurposeThis conceptual article aims to examine the application of interpretative phenomenology to research on teacher experience. It covers methodological theory and practical interpretative approaches that are pertinent for generating useful insights into an educational issue.Design/methodology/approachDrawing on an illustrative research on secondary teachers' disciplinary and pedagogical reasoning and classroom practices in Ghana, this article explores the author's musings and introspection around carrying out an interpretative phenomenological research and demonstrates how the approach helped to amplify teachers' voices.FindingsThe article demonstrates that the canons of interpretative phenomenology and qualitative research in general, while translatable to practice, need to be regarded as a series of emergent decisions and actions rather than prescriptive set of principles. The article explains that educational researchers must recognise interpretation as the lifeblood of the approach and move beyond the description of essences and explicate participants' experiences of phenomena using workable frames of interpretation.Originality/valueThe article extends the current methodological knowledge base by contributing to international discussions on qualitative research and to an understanding of the applicability of interpretative phenomenological research design to research on teacher reasoning and practice. It also serves as a useful methodological resource for novice researchers.


2020 ◽  
Vol 16 (2) ◽  
pp. 135-146
Author(s):  
Edy Suprayitno ◽  
Raisa Farida Kafil

Tujuan dari penelitian untuk mengetahui sikap perawat dalam memberikan asuhan keperawatan paliatif. Metode penelitian adalah kualitatif (FGD), pendekatan hermeneutic fenomenologi (n=7 perawat kemoterapi), instrument pedoman wawancara, analisis data menggunakan Interpretative Phenomenology Analysis dan telah mendapatkan layak etik dari KEP UNISA Yogyakarta: 1342/KEP-UNISA/IX/2020 dan KEP RSUD RS Kota Yogyakarta: 41/KEP/RSUD/X/2020. Hasil penelitian ditemukan 6 tema yaitu: kegiatan administratif, perbedaan teori dengan praktik, pemahaman perawatan paliatif, tugas perawat paliatif,  memberikan rasa nyaman dan peningkatan keterampilan. Perawat dalam memberikan asuhan keperawatan paliatif senantiasa menjalankan tugas secara baik, melakukan komunikasi yang baik, memberikan motivasi kepada pasien dan keluarga.


2020 ◽  
Vol 9 (2) ◽  
pp. 1106-1113
Author(s):  
Bambang Wiseno ◽  
Nugrahaeni Firdaus ◽  
Maulana Rahmat Hidayatullah

Children who are a vulnerable group in disasters need special attention to reduce the negative risk of their life. This qualitative research with a phenomenological approach was conducted on children who survived the Mount Kelud eruption. Referring to the research aim and after analyzing the data with Interpretative Phenomenology Analysis (IPA), 6 (six) themes were found, namely: feeling the need to pray a lot, feeling afraid if the kelud volcano erupts again, the more affection for parents, feeling afraid of death, feeling slopes Kelud is the land of birth, and feels uncomfortable in the refuge. From all the themes can be concluded that the children who survived the 2014 eruption of Mount Kelud still felt frightened by the condition of Mount Kelud that might erupt, making them more prayerful and happy to help their parents because they didn't want their parents to be difficult.


2020 ◽  
Vol 1 (2) ◽  
pp. 151-156
Author(s):  
Nguyen Thi Dung

This study aimed to explore difficulties that parents faced when bringing their children to psychological examination in Vietnam through their life stories. The research participants included 5 fathers and 3 mothers having children diagnosed with autism. A preliminary interview prior to the study and in-depth interviews were carried out with their voluntariness. To collect and analyze the data, "Life Story Interview" list was implemented, data analysis phases of interpretative phenomenology was used in this study. As a result, key problems that parents met on this tough journey so that their children could be examined were (1) financial problems, (2) tiredness, and (3) unexpected behaviors of the children. Analyses showed that despite the challenges, parents tried their best in order to know exactly the name of their children’s problem.


2020 ◽  
Vol 10 (1) ◽  
pp. 164
Author(s):  
Hilal Celik

This study examines how parents’ marital relations and the explicit and implicit messages conveyed by mothers to their children about their fathers affect father-child relationships. A homogeneous sampling method was used to select as the participants nine women and seven men, aged 18-20 (x = 18.88), all of whom were students in the Departments of Turkish Language (N=6), Mathematics (N=5), and Psychological Counseling at Marmara University in Istanbul, Turkey. The data were collected using the semi-structured, in-depth interviewing technique and were analyzed using Interpretative Phenomenology Analysis. This study identified three overarching themes as part of the analysis: (i) children’s varying interpersonal boundary relationships with their parents, (ii) relationship issues in the parents’ marriage which affect the father-child relationship, and (iii) inconsistency in the messages conveyed by mothers regarding the fathers. The findings are explained within the contexts of Turkish culture, family therapies, and the extent literature on fatherhood.


WACANA ◽  
2020 ◽  
Vol 12 (1) ◽  
pp. 65-77
Author(s):  
. Ernawati ◽  
Galih Fajar Fadillah ◽  
Alfin Miftahul Khairi

Abstrak: Latar belakang penelitian ini adalah masih adanya relasi yang kurang harmonis antara orang tua dan anak, hal tersebut berdampak signifikan pada sekat emosional yang ada. Terlebih lagi tantangan dalam memahami remaja generasi milenial masa kini. Orang tua sebagai orang yang pertama kali dikenal oleh remaja hendaknya dapat menjadi teladan yang baik, memberikan dukungan pada remaja serta diharapkan orang tua dapat memahami remaja, tidak hanya kebutuhan fisik tentunya namun kebutuhan psikologis dan kebutuhan agama. Kasus-kasus yang beredar di media surat kabar dan media online saat ini sungguh sangat memprihatinkan. Tidak jarang orangtua dengan tega bertindak kasar, bahkan sampai menghabisi nyawa buah hatinya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang optimalisasi peran orang tua dalam memahami remaja generasi milenial.  Penelitian ini bersifat kualitatif terapan (applied qualitative research) dan menggunakan pendekatan Interpretative Phenomenology Analysis (IPA), teknik pengumpulan data menggunakan wawancara dan obersvasi serta dokumentasi. setelah data terkumpul kemudian dianalisis dengan analisis deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan pentingnya optimalisasi peran orang tua dalam memahami remaja generasi milenial. Optimalisasi peran orang tua dikelompokkan dalam 4 kategori yaitu optimalisasi dalam peran pemenuhan kebutuhan ekonomi, fisik, psikologis, dan agama.Kata kunci : peran orang tua, generasi milenial


2019 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 31-38
Author(s):  
Bambang Wiseno

Abstrak Mempelajari ilmu asuhan keperawatan harus dilakukan secara menyeluruh, yaitu; bio, psiko, sosio, spiritual dan budaya sehingga didapatkan hasil yang optimal. Banyak model dan metode yang digunakan untuk proses pembalajaran. Metode role play dalam pembelajaran laboratorium mata kuliah asuhan keperawatan jiwa Diploma III dilakukan untuk mengaplikasikan teori keperawatan jiwa yang lebih membutuhkan kemampuan komunikasi terapeutik sebagai perawat pelaksana. Mahasiswa ketika praktik bermain peran pada pembelajaran laboratorium asuhan mempunyai berbagai pengalaman yang bermakna dan permasalahan yang tidak didapatkan ketika praktik laboratrium mata kuliah lain. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menemukan makna dari pengalaman mereka ketika selesai mengikuti kegiatan. Penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenology diskriptive dilakukan wawancara secara mendalam (indepth interview) dengan pertanyaan semistruktur terhadap enam mahasiswa secara purposive sampling setelah pembelajaran roleplay pada bulan Juni 2019 di laboratrium kampus. Interpretative Phenomenology Analysis (IPA) digunakan untuk menganalisa data dan ditemukan 7 tema, yaitu; merasa perlu tambahan praktik komunikasi terapeutik, merasa susah mempelajari keperawatan jiwa, tidak yakin akan kemampuan, merasakan seperti berhadapan langsung dengan klien, merasakan takut bila berhadapan langsung dengan klien jiwa, tidak bisa konsentrasi dalam proses role play dan merasa perlu untuk sering melakukan role play. Dari semua tema yang dihasilkan dapat disimpulkan bahwa mahasiswa ada yang merasa kesulitan mempelajari keperawatan jiwa karena persepsi yang salah tentang keperawatan jiwa sehingga merasa perlu meningkatkan pemaham teoritis materi dan sering melakukan latihan bermain peran.   Kata Kunci: Praktik Klinik, Diskriptif, Fenomenology, Keperawatan Jiwa, Komunikasi Terapeutik.   Abstract Studying nursing care must be done thoroughly, that is; bio, psycho, socio, spiritual and culture so that optimal results are obtained. Many models and methods are used for the learning process. The role play method in learning laboratory nursing Diploma III mental nursing care is carried out to apply mental nursing theory that requires therapeutic communication skills as a practical nurse. Students when practicing role playing in mental health laboratory have a variety of meaningful experiences and problems that are not obtained when practicing laboratory in other subjects. The purpose of this research is to find the meaning of their experience when they finish participating in the activity. Qualitative research with a descriptive phenomenological approach was carried out in-depth interviews (in-depth interviews) with semi structured questions to six students by purposive sampling after role play learning in June 2019 at the campus laboratory. Interpretative Phenomenology Analysis (IPA) was used to analyze data and found 7 themes, namely; feel the need for additional therapeutic communication practices, find it difficult to study mental nursing, are unsure of ability, feel like dealing directly with clients, feel afraid when dealing directly with mental clients, cannot concentrate on the role play process and feel the need to frequently do role play. From all the themes produced it can be concluded that there are students who find it difficult to study mental nursing because of wrong perceptions about mental nursing so they feel the need to improve theoretical understanding of the material and often do role playing exercises.   Keywords: Clinical Practice, Descriptive, Phenomenology, Psychiatric Nursing, Therapeutic Communication


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document