Mangosteen (Garcinia mangostana) Linn. Pericarp on Irradiated Webster White Mice (Mus musculus) Linn.

2015 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
Author(s):  
Edzen A. Espina
IPTEKMA ◽  
2019 ◽  
pp. 101
Author(s):  
I Made Arie Dharma Putra Nugraha ◽  
Intan Safitri ◽  
Luh Gede Eva Krismasanthi ◽  
Komang Sri Lumbung Artha Wardani ◽  
Ni Komang Tri Astiti Dewi ◽  
...  

UJI AKTIVITAS ANALGESIK GEL FRAKSI KULIT MANGGIS (Garcinia mangostana L.) pada Mencit Jantan (Mus musculus) dengan Metode Hot Plate). Rasa nyeri dapat timbul salah satunya diakibatkan oleh adanya gangguan pada reseptor nyeri dimana reseptor nyeri tersebut merupakan ujung saraf bebas yang tersebar di kulit, otot, tulang dan sendi. Timbulnya rasa nyeri tentu akan menggangu aktivitas sehingga diperlukan obat penghilang rasa nyeri. Obat-obatan yang dikenal mampu meredakan rasa nyeri disebut sebagai analgesik. Faktanya, saat ini telah beredar berbagai macam obat analgesik di pasaran. Di samping itu, terdapat pula tumbuhan yang memiliki aktivitas sebagai analgesik yaitu manggis (Garcinia mangostana L.). Tujuan penelitian ini yaitu menilai dan membandingkan mula kerja dan aktivitas dua jenis analgesik yang diberikan secara topikal serta nilai ED50 dengan menggunakan metode hot plate. Penelitian dilakukan dengan membagi enam ekor mencit menjadi 4 kelompok Uji. Kelompok I sebagai kelompok perlakuan (Gel Manggis); kelompok II sebagai kelompok kontrol positif (Voltaren Gel); kelompok III sebagai kelompok normal (tanpa perlakuan); dan kelompok IV sebagai kelompok kontrol negatif (Basis Gel). Tiga puluh menit setelah pemberian perlakuan, tiap mencit ditempatkan di atas beaker glass pada hot plate dengan suhu 700C. Waktu yang terlewat antara penempatan hewan di hot plate dan adanya perilaku menjilati telapak kaki, gemetar, atau melompat dari permukaan dicatat sebagai respon latensi dalam hitungan detik. Hasil dalam penelitian ini yaitu gel manggis (Garcinia mangostana L.) konsentrasi 0,3%, 0,4%,dan 0,5% memiliki efek analgesik. Semakin tinggi konsentrasi gel Garcinia mangostana L. semakin tinggi daya analgesik yang didapatkan. Nilai ED50 yang diperoleh yaitu sebesar 0,037 mg/kgBB.


2016 ◽  
Author(s):  
Alfiah Hayati ◽  
Melia Eka Agustin ◽  
Farida Ayu Rokhimaningrum ◽  
Hasan Adro’i ◽  
Win Darmanto

2018 ◽  
Vol 19 (1) ◽  
pp. 100-112
Author(s):  
Ramadhan Sumarmin

Diabetes Mellitus (DM) is a metabolic disorder caused by lack of insulin which islet cells of Langerhans in the pancreas were damaged or decreased. DM treatment is quite expensive so it takes the alternative medicine. Ones of alternative medicine using Mangosteen Fruit pod. The pod of the mangosteen fruit have xanton flavonoid compounds, which function as antioxidants that can lower blood glucose levels and improve pancreatic cells. The study aimed to determine the effect of mangosteen rind extract (Garcinia mangostana L.) to display the pancreatic histology of mice (Mus musculus L. Swiss Webster) induced male sucrose. This study used Completely Randomized Design (CRD) with 5 treatments and 5 replications. treatments is P1 (positive control), sucrose 0.8 g/kg (negative control / P2), sucrose + 200 mg/kg of mangosteen peel extract (P3), sucrose + 400 g/kg of mangosteen peel extract ( P4), sucrose + 600 mg/kg of mangosteen peel extract (P5). Observations quantitatively to determine blood glucose levels and the number of Langerhans islet cells after 5 days and 4 days inducing the extract. Data were analyzed by ANOVA, if there is a difference will be continued with Duncan test at the 0.05 significance level. The results showed the average number of Langerhans islet cells 205.6 (P1), 134.0 cells (P2), 114.2 cells (P3), 193.0 cell (P4), and 181.8 cells (P5). From the results obtained in the analysis of data obtained Fhitung<Ftabel significant at 0.05, so it can be concluded that the mangosteen rind extract has no effect on pancreatic histological induced male mice sucrose.


BioScience ◽  
2017 ◽  
Vol 1 (2) ◽  
pp. 53 ◽  
Author(s):  
Rizki Ananda Fitri ◽  
Ramadhan Sumarmin ◽  
Elsa Yuniarti

2020 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
pp. 69-77
Author(s):  
Putri Ayu Ika Setiyowati

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak fraksi pericarpium manggis (Garcinia mangostana L.) dengan variasi kepolaran dan dosis terhadap profil protein epididimal spermatozoa mencit (Mus musculus) yang terpapar 2-Methoxyethanol. Penelitian ini menggunakan 50 ekor mencit jantan strain BALB/C dengan berat badan 25-30 gram yang dibagi menjadi 8 kelompok; kelompok kontrol positif diberi 0,05 ml larutan CMC 0,05 % selama 40 hari , kelompok kontrol negatif diberi 200 mg/kg BB 2-Methoxyethanol selama 35 hari, kelompok perlakuan (P1, P2, P3, P4, P5, dan P6) diberi 200 mg/kg BB 2-Methoxyethanol selama 5 hari, dilanjutkan dengan pemberian ekstrak fraksi dan dosis, kelompok P1 dan P2 diberi ekstrak fraksi non polar pericarpium manggis dengan dosis 0,6 mg/kg BB dan 3 mg/kg BB selama 35 hari , P3 dan P4 diberi ekstrak fraksi semi polar dengan dosis 4 mg/kg BB dan 20 mg/kg BB selama 35 hari, P5 dan P6  diberi ekstrak fraksi polar pericarpium manggis dengan dosis 0,4 mg/kg BB dan 2 mg/kg BB selama 35 hari. Protein diisolasi dari spermatozoa yang dikoleksi dari epididimis, kemudian diukur konsentrasinya dan dianalisis menggunakan elektroforesis SDS-PAGE. Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif dengan membandingkan profil protein kelompok kontrol dan kelompok perlakuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak fraksi polar pericarpium manggis dengan dosis 0,4 mg/kg BB dapat berpengaruh dalam memulihkan profil protein (20 kDa) dari spermatozoa epididimal mencit setelah terpapar 2-Methoxyethanol


Planta Medica ◽  
2009 ◽  
Vol 75 (09) ◽  
Author(s):  
W Pothitirat ◽  
P Pithayanukul ◽  
MT Chomnawang ◽  
W Gritsanapan

Planta Medica ◽  
2009 ◽  
Vol 75 (09) ◽  
Author(s):  
AA El-Gamal ◽  
OA Basudan ◽  
AJ Al-Rehaily ◽  
MH Assaf ◽  
FM Abd El Halim ◽  
...  

Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document