multinucleated giant cell
Recently Published Documents


TOTAL DOCUMENTS

79
(FIVE YEARS 8)

H-INDEX

19
(FIVE YEARS 1)

Author(s):  
Vanessa Alves de Medeiros ◽  
Hellen Bandeira de Pontes Santos ◽  
Bárbara Vanessa de Brito Monteiro ◽  
Alexandre Rolim da Paz ◽  
Pollianna Muniz Alves ◽  
...  

2021 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
pp. 27-36
Author(s):  
Conny Riana Tjampakasari

Diantara genus Burkholderia terdapat dua spesies yang menjadi perhatian dalam bidang kesehatan, yaitu B. pseudomallei dan  B. cepacia.   Kedua bakteri ini menyebabkan masalah klinis yang berbeda.  Penyakit melioidosis kerap disebabkan oleh  B.pseudomallei, sedangkan  B. cepacia complex (Bcc) seringkali ditemukan pada pasien cystic fibrosis (CF). Burkholderia pseudomallei merupakan kelompok bakteri patogen intracellular Gram negatif, memiliki bentuk seperti peniti. Demikian pula  B. cepacia  merupakan kelompok bakteri Gram negatif basil, tidak dapat membentuk spora, bersifat aerobik, katalase dan oksidase positif, serta mempunyai flagel polar multitrik.  Meskipun jalur patogenesis kedua  bakteri ini sedikit berbeda, faktor virulensi yang dimiliki oleh kedua spesies ini hampir sama. B. pseudomallei memiliki kemampuan untuk menginfeksi berbagai jenis sel dan menghindari respon imun manusia. Bakteri  ini masuk melalui kulit atau selaput lendir dan bereplikasi di sel epitel. Di dalam sel inang, bakteri bergerak dengan menginduksi polimerisasi aktin inang,  mendesak dinding membran membentuk tonjolan yang meluas ke sel lain. Tonjolan ini menyebabkan sel tersebut  bergabung, membentuk sel raksasa berinti (multinucleated giant cell /MNGC). MNGC akan membentuk plak sebagai tempat bagi bakteri untuk bereplikasi. Setelah memasuki saluran pernafasan pasien penderita CF, B. cepacia menempel pada permukaan sel mukosa ataupun sel epitel inang.  Lapisan mukus yang menebal pada paru mendukung efikasi antimikrobia dan meningkatkan respon inflamasi. Kemampuan untuk melewati barier epitelial dan menemukan akses ke aliran darah hanya dimiliki oleh strain kelompok ini karena patogen lain yang ditemukan pada pasien CF tidak menyebabkan bakteremia. Faktor virulensi bertugas  membantu proses invasi sel inang oleh bakteri patogen. Secara umum, kedua spesies ini memiliki jenis faktor virulensi yang sama, diantaranya adalah  intracellular survival, quorum sensing, adherence factor, sistem sekresi, LPS dan EPS,  biofilm, toksin dan resistensi antimikrobia.


2020 ◽  
Vol 13 (2) ◽  
pp. 67-71
Author(s):  
Mosa Abbas

The current study was conducted on fifteen adult male rabbits (2-3 kg), divided into 3 equal groups (control group, group A ‘seven days’ & group B ‘fourteen days group’), removing of the testes and thyroidectomy have been made to both A and B groups. Results indicated that several clear histopathological changes have been observed in the testicular tissues including, complete suppression of spermatogenesis with vacuolar degeneration of epithelial lining of seminiferous tubules in both groups. Moreover, a multinucleated giant cell spermatid in the lumen of seminiferous tubules was featured with no sperm was detected in the lumen of group B. It has been concluded, that the thyroidectomy can cause serious effects on male sexual organs due to diminishing of sex hormones responsible to it growth.


Immunobiology ◽  
2020 ◽  
Vol 225 (3) ◽  
pp. 151952
Author(s):  
Kevin L. Trout ◽  
Andrij Holian

Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document