The estimation of the viable count of mutans streptococcus in waterpipe smokers and cigarette smokers

Background: Waterpipe and cigarette are two products of tobacco consumption, tobacco use has detrimental effects on the oral cavity, numerous studies around the world have reported a significant relationship between smoking and increase dental caries and viable count of cariogenic bacteria, Materials and Methods: unstimulated saliva was collected from 84 subjects and divided equally into three groups waterpipe smokers, cigarette smokers, and non-smokers all of the participants are adult male aged between 25-60 years, dental caries was measured by use DMFT index, while S.mutans and S.sobrinus were isolated by using a selective medium SB 20M (Sugar bacitracin-20 modified) agar Results: this present study showed a significant (p≤0.01). higher DMFT, DT, MT, and FT among cigarette smokers group than both waterpipe smokers and non-smokers groups. The viable count of S mutans was significantly (p≤0.01).higher in the cigarette smokers group followed by the waterpipe smokers group and then the non-smoker's group, while the viable count of S sobrinus showed no statistical differences (P>0.05) between groups. The correlation of DMFT with S.mutans, and S sobrinus count, were significantly positive (p ≤0.05), in the cigarette smokers group only Conclusion: Dental caries increase in cigarette smokers, where the DMFT and S mutans viable count are less affected by waterpipe than cigarette smoking, a positive correlation is found between DMFT and .mutans streptococcus count only in cigarette smokers

Complete Genome Sequence of Streptococcus ratti JH145

We report here the complete genome sequence of Streptococcus ratti strain JH145. Streptococcus ratti is a cariogenic species of mutans streptococcus that has been isolated from rat and human teeth. The strain JH145, derived from strain BHT-2, is interesting for oral health because it does not produce cariogenic lactic acid but shows robust biofilm production.

Eficácia antimicrobiana de ionômeros de vidro restauradores contra espécies bacterianas iniciadoras do biofilme dental e cariogênicas

Os fluoretos liberados dos ionômeros de vidro possuem atividade antimicrobiana, o que contribui para a eficácia do material. O objetivo deste estudo foi avaliar a atividade antimicrobiana de 18 ionômeros convencionais restauradores de vidro contra Streptococcus mutans, Streptococcus gordonii e Streptococcus sanguinis. Foram avaliados a capacidade de inibição do crescimento bacteriano na presença do ionômero e de redução da queda do pH, ocasionada pelos microrganismos estudados. Os iônomeros apresentaram atividade variada em relação aos microrganismos estudados.

PERBEDAAN EFEK EKSTRAK BAWANG MERAH TERHADAP PERTUMBUHAN Streptococcus mutans DARI KARIES DAN Streptococcus mutans (ATCC® 35668™)

Bawang merah merupakan tanaman herbal yang biasa digunakan sebagai bumbu masakan yang memiliki efek antibakteri karena adanya kandungan alkaloid, saponin, dan flavonoid. Alkaloid berfungsi dalam menghambat sintesis protein dan asam nukleat, saponin berperan dalam merusak permeabilitas membran sel, dan flavonoid berfungsi dalam menghancurkan dinding sel Streptococcus mutans. Streptococcus mutans adalah bakteri dominan terjadinya karies. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek ekstrak bawang merah terhadap pertumbuhan Streptococcus mutans dari karies dan Streptococcus mutans (ATCC® 35668™), serta untuk mengetahui perbedaan efek ekstrak bawang merah terhadap kedua jenis bakteri tersebut. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratoris dengan rancangan posttest control group design. Sampel yang digunakan adalah biakan Streptococcus mutans yang diisolasi dari pasien karies dan Streptococcus mutans (ATCC® 35668™). Ekstrak bawang merah dilakukan dengan metode dilusi untuk mendapatkan berbagai konsentrasi ekstrak 80%, 40%, 20%, 10%, 5%, 2,5%, dan 1,25% kemudian ditambahkan suspensi bakteri pada setiap konsentrasi. Analisis data yang digunakan adalah uji deskriptif frekuensi yaitu median untuk mendapatkan nilai tengah dari konsentrasi KHM dan KBM yang dilakukan dengan tiga kali pengulangan dan uji statistik Mann Whitney yang digunakan untuk mencari apakah terdapat perbedaan yang signifikan antara konsentrasi KHM dan KBM bakteri Streptocccus mutans dari karies dan Streptococcus mutans (ATCC® 35668™). Hasil penelitian ini diperoleh konsentrasi KHM dan KBM dari ekstrak bawang merah terhadap pertumbuhan bakteri Streptococcus mutans yang diisolasi dari pasien karies masing-masing 40% dan 80%. Adapun nilai KHM dan KBM dari ekstrak bawang merah terhadap pertumbuhan Streptococcus mutans (ATCC® 35668™) masing-masing 20% dan 40%. Hasil uji Mann Whitney menunjukkan tidak terdapat perbedaan efek yang signifikan (p>0,05) antara nilai KHM dan KBM dari ekstrak bawang merah terhadap kedua jenis Streptococcus mutans. Berdasarkan hasil penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa ekstrak bawang merah memiliki efektivitas terhadap pertumbuhan Streptococcus mutans dari karies dan Streptococcus mutans (ATCC® 35668™).