yellow eel
Recently Published Documents


TOTAL DOCUMENTS

39
(FIVE YEARS 10)

H-INDEX

10
(FIVE YEARS 0)

Author(s):  
Malte Dorow ◽  
Wolf‐Christian Lewin ◽  
Dietmar Lill ◽  
Claus Ubl ◽  
Jens Frankowski

2020 ◽  
Vol 4 (2) ◽  
pp. 120-130
Author(s):  
Jamaluddin Jamaluddin ◽  
Agustinus Widodo ◽  
Natasha Setiawan

Ikan sidat (Anguilla marmorata (Q.) Gaimard) memiliki keunggulan gizi atau nutrisi yang tinggi seperti protein, asam lemak, dan vitamin. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan kadar vitamin B (B1, B2, B3, B5, B6, B7, B9, dan B12) pada ikan sidat fase yellow eel dan silver eel asal Sungai Palu Sulawesi Tengah. Metode yang digunakan yaitu purposive sampling berdasarkan pada tempat, ukuran, dan fase ikan. Hasil pengujian vitamin B (B1, B2, B3, B5, B6, dan B9) menggunakan Kromatografi Cair Kinerja Ultra menunjukkan bahwa vitamin B2 fase yellow eel sebesar 0,07 mg/100 g; silver eel sebesar 0,05 mg/100 g; vitamin B3 fase yellow eel sebesar 0,3 mg/100 g; silver eel sebesar 1,16 mg/100 g; dan untuk vitamin B1, B5, B6, dan B9 tidak terdeteksi kadarnya. Sedangkan pengujian vitamin B7 dan B12 menggunakan Kromatografi Cair-Spektrometri Massa menunjukkan bahwa vitamin B7 fase yellow eel sebesar 58,35 µg/100 g; silver eel sebesar 10,61 µg/100 g; vitamin B12 fase yellow eel sebesar 0,52 µg/100 g; dan silver eel sebesar 0,27 µg/100 g. Kesimpulan yaitu vitamin B7 dengan menggunakan Kromatografi Cair-Spektrometri Massa memiliki kadar vitamin tertinggi sebesar 58,35 µg/100 g pada fase yellow eel dan untuk vitamin B3 (Nicotinamide) menggunakan Kromatografi Cair Kinerja Ultra memiliki kadar vitamin terendah sebesar 0,3 mg/100 g pada fase yellow eel.


2020 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
pp. 60-68
Author(s):  
Jamaluddin Jamaluddin ◽  
Gugun Gunawan ◽  
Siti Nurhafsah ◽  
Padhlun A Jerni ◽  
Dytha Okvhyanitha ◽  
...  

Ikan sidat termasuk ikan yang memiliki kandungan gizi yang tinggi seperti vitamin A, vitamin B, DHA(Docosahexaenoic acid), EPA(Eicosapentaeonic acid), dan protein albumin. Albumin memiliki peranan penting sebagai sarana pada proses transportasi dalam darah, pembentukan jaringan tubuh yang baru pada masa pertumbuhan, senyawa proteksi hati dan juga bermanfaat dalam proses penyembuhan luka pada pasien pasca operasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan kadar albumin ikan sidat Anguilla marmorata dan Anguilla bicolor pada fase glass eel, elver, yellow eel dan silver eel asal Sungai Palu dan Danau Poso. Sampel diambil menggunakan metode purposive sampling berdasarkan pada jenis, berat, ukuran, dan lokasi pengambilan. Pengujian kadar albumin ditentukan dengan menggunakan metode Bromocresol green dengan alat fotometer dan hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar albumin tertinggi terdapat pada fase silver eel, yakni sebanyak 1,62 gram / 100 gram pada Anguilla marmorata asal Danau Poso dan kadar paling rendah terdapat pada fase elver sebanyak 0,24 gram / 100 gram pada Anguilla bicolor asal Danau Poso. Hal ini menunjukkan bahwa spesies Anguilla marmorata memiliki kadar albumin yang lebih tingi dari Anguilla bicolor.


2020 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
pp. 63-66
Author(s):  
Nur Pita Sari ◽  
Jamaluddin Jamaluddin ◽  
Agustinus Widodo

Ikan sidat (Anguilla bicolor) memiliki nilai gizi yang sangat tinggi antara lain vitamin larut air (B dan C) dan larut lemak A, D, E, dan K. Vitamin A merupakan salah satu vitamin yang diperlukan oleh tubuh untuk membantu pembentukan jaringan tubuh, tulang, meningkatkan penglihatan dan ketajaman mata, memelihara kesehatan kulit dan rambut, meningkatkan kekebalan tubuh, anti kanker dan katarak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan kandungan vitamin A pada fase glass eel, yellow eel dan silver eel asal Danau Poso Sulawesi Tengah. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium dengan pengambilan sampel menggunakan teknik Purposive sampling berdasarkan kriteria seperti jenis (Anguilla bicolor) umur (4,5 – 10 tahun) dan panjang (55 mm – 30 cm ) asal Danau Poso Sulawesi Tengah. Pengujian vitamin A dilakukan dengan menggunakan metode KCKT (Kromatografi Cair Kinerja Tinggi). Kadar vitamin A ikan sidat fase Glass eel sebanyak 24,36 mcg/100g, Yellow eel 204,53 mcg/100g, dan Silver eel 59,92 mcg/100g. Hasil statistik uji anova menunjukkan bahwa kadar vitamin A ikan sidat Anguilla bicolor fase Glass eel, Yellow eel, dan Silver eel berbeda signifikan (P=0,000). Ikan sidat (Anguilla bicolor) fase Glass eel, Yellow eel dan Silver eel asal Danau Poso Sulawesi Tengah dapat dijadikan sumber vitamin A baik dalam bentuk olahan makanan maupun produk


2020 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 7-12
Author(s):  
Jamaluddin Jamaluddin ◽  
Agustinus Widodo ◽  
Anita Tri Damayanti

Pendahuluan & Tujuan: Ikan sidat (Anguilla marmorata (Q.) Gaimard) memiliki keunggulan gizi atau nutrisi yang tinggi seperti vitamin A, vitamin B, vitamin C, vitamin D, vitamin E, protein, mineral, dan asam lemak yang baik bagi kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan perbedaan kadar vitamin C ikan sidat (Anguilla marmorata (Q.) Gaimard) fase Glass eel, Yellow eel, dan Silver eel asal danau Poso dan muara sungai Palu. Bahan dan Metode: Pengujian kadar vitamin C menggunakan bahan berupa daging ikan sidat (Anguilla marmorata (Q.) Gaimard) fase Glass eel, Yellow eel, dan Silver eel dengan metode HPLC (High Performance Liquid Chromatography) dengan teknik Purposive Sampling yang berdasarkan ukuran, tempat dan fase ikan sebagai syarat untuk pengambilan sampel. Hasil: Ikan sidat (Anguilla marmorata (Q.) Gaimard) pada fase Glass eel, Yellow eel, dan Silver eel asal danau Poso dan muara sungai Palu tidak terdeteksi adanya kandungan vitamin C. Kesimpulan: Ikan sidat (Anguilla marmorata (Q.) Gaimard) tidak mengandung vitamin C


2020 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 24-30
Author(s):  
Jamaluddin Jamaluddin ◽  
Agustinus Widodo ◽  
Nurul Mufliha

Pendahuluan & Tujuan: Ikan sidat (Anguilla marmorata) memiliki keunggulan gizi atau nutrisi yang tinggi seperti protein, mineral, asam lemak dan salah satunya yaitu vitamin A. Penelitian ini  bertujuan untuk membandingkan jumlah kadar vitamin A ikan sidat (Anguilla marmorata) fase glass eel, yellow eel , silver eel  asal Sungai Palu dan Danau Poso. Bahan dan Metode: Bahan yang digunakan dalam penelitian yaitu Ikan sidat (Anguilla marmorata) berukuran Glass eel, Yellow eel, Silver eel yang berasal dari Sungai Palu dan Danau Poso, Ethanol, KOH, n-Hexane, BHT (Butil Hidroksil Toluen), Methanol. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling melihat berdasarkan jenis berat, ukuran dan lokasi pengambilan. Metode yang digunakan yaitu Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (KCKT) dimana sebelumnya dilakukan uji saponifikasi (penyabunan) pada sampel ikan sidat. Hasil: Vitamin A pada ikan sidat asal Sungai Palu fase glass eel sebesar 4,01 mg/kg (1336,67 IU/100 gram), yellow eel sebesar 7,26 mg/kg (2420 IU/100 gram), silver eel sebesar 9,73 mg/kg (3243,34 IU/100 gram). Vitamin A pada ikan sidat asal Danau Poso fase glass eel sebesar 0,22 mg/kg (73,34 IU/100 gram), yellow eel 7,16 mg/kg (2386,67 IU/100 gram), silver eel sebesar 11,3 mg/kg (3766,67 IU/100 gram). Kesimpulan: Kadar vitamin A ikan sidat fase glass eel asal Sungai Palu dan Danau Poso berbeda signifikan.


2020 ◽  
Vol 221 ◽  
pp. 105409
Author(s):  
Malte Dorow ◽  
Jakob Jünger ◽  
Jens Frankowski ◽  
Claus Ubl

2019 ◽  
Vol 11 (2) ◽  
pp. 475-492
Author(s):  
Triyanto ◽  
Ridwan Affandi ◽  
Mohammad Mukhlis Kamal ◽  
Gadis Sri Haryani

Rawa pesisir merupakan rawa pasang-surut bagian dari ekosistem estuari. Rawa pesisir di Sungai Cimandiri Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat merupakan salah satu ekosistem estuari yang memiliki peran ekologi yang penting untuk kehidupan biota air yang menetap maupun yang bermigrasi seperti ikan sidat.  Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji fungsi rawa pesisir, biologi populasi sidat dan faktor lingkungan yang berpengaruh terhadap populasi sidat  Penelitian dilakukan secara parsial pada  September-Oktober 2016, Maret dan Desember 2017 dan January-November 2018. Penangkapan ikan sidat dan pengukuran kualitas air dilakukan pada 4 lokasi terpilih berdasarkan kondisi habitat yang berbeda.  Penangkapan ikan sidat dilakukan pada malam hari dengan alat tangkap pancing dan bubu.  Sidat yang tertangkap terdiri dari 2 jenis yaitu Anguilla bicolor bicolor  (107 individu) dan Anguilla marmorata (4 individu). Panjang total A. bicolor bicolor adalah 15,7-57,0 cm dan berat 5,8-347,2 g dan panjang total  A. marmorata adalah 17,0-29,5 cm dan berat 6,9-33,7 g.  Pola pertumbuhan sidat (A.bicolor bicolor) di rawa pesisir adalah allometrik negatif, dengan nilai faktor kondisi 0,99-1,03.  Sidat di rawa pesisir banyak tertangkap di daerah rawa pesisir yang dalam dan terdapat tumbuhan air. Berdasarkan analisis PCA (Principal Component Analysis), preferensi keberadaan sidat di rawa pesisir dicirikan oleh parameter kedalaman, kecerahan, salinitas, dan kecepatan arus. Rawa pesisir diketahui berfungsi sebagai habitat bagi ikan sidat muda (yellow eel) pada fase estuarine.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document