Studi Perbandingan Kandungan Vitamin B Ikan Sidat (Anguilla marmorata (Q.) Gaimard) Fase Yellow Eel dan Silver Eel Asal Sungai Palu Sulawesi Tengah

2020 ◽  
Vol 4 (2) ◽  
pp. 120-130
Author(s):  
Jamaluddin Jamaluddin ◽  
Agustinus Widodo ◽  
Natasha Setiawan

Ikan sidat (Anguilla marmorata (Q.) Gaimard) memiliki keunggulan gizi atau nutrisi yang tinggi seperti protein, asam lemak, dan vitamin. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan kadar vitamin B (B1, B2, B3, B5, B6, B7, B9, dan B12) pada ikan sidat fase yellow eel dan silver eel asal Sungai Palu Sulawesi Tengah. Metode yang digunakan yaitu purposive sampling berdasarkan pada tempat, ukuran, dan fase ikan. Hasil pengujian vitamin B (B1, B2, B3, B5, B6, dan B9) menggunakan Kromatografi Cair Kinerja Ultra menunjukkan bahwa vitamin B2 fase yellow eel sebesar 0,07 mg/100 g; silver eel sebesar 0,05 mg/100 g; vitamin B3 fase yellow eel sebesar 0,3 mg/100 g; silver eel sebesar 1,16 mg/100 g; dan untuk vitamin B1, B5, B6, dan B9 tidak terdeteksi kadarnya. Sedangkan pengujian vitamin B7 dan B12 menggunakan Kromatografi Cair-Spektrometri Massa menunjukkan bahwa vitamin B7 fase yellow eel sebesar 58,35 µg/100 g; silver eel sebesar 10,61 µg/100 g; vitamin B12 fase yellow eel sebesar 0,52 µg/100 g; dan silver eel sebesar 0,27 µg/100 g. Kesimpulan yaitu vitamin B7 dengan menggunakan Kromatografi Cair-Spektrometri Massa memiliki kadar vitamin tertinggi sebesar 58,35 µg/100 g pada fase yellow eel dan untuk vitamin B3 (Nicotinamide) menggunakan Kromatografi Cair Kinerja Ultra memiliki kadar vitamin terendah sebesar 0,3 mg/100 g pada fase yellow eel.

2018 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 49-54
Author(s):  
Fenti Fenti ◽  
Agustinus Widodo ◽  
Jamaluddin Jamaluddin

Latar Belakang & Tujuan : Vitamin merupakan zat-zat organik kompleks yang diperlukan tubuh dalam jumlah yang kecil, umumnya tidak dapat disintetis oleh tubuh tetapi penting dalam proses metabolik salah satunya adalah vitamin B. Vitamin B terdiri dari vitamin B1, B2, B3, B6, B9 danB12. Sidat merupakan salah satu ikan yang memiliki kandungan nutrisi yang tinggi salah satunya vitamin B. Penelitian ini dilakukan untuk menentukan kadar vitamin B (B1, B2, B3, B6, B9, B12) pada ikan sidat (Anguilla marmorata (Q.) Gaimard) fase elver asal danau Poso . Bahan dan Metode : Penentuan kadar vitamin B1, B2, B3, B6, dan B9 menggunakan metode KCKT (Kromatografi Cair Kinerja Tinggi), dan pada vitamin B12 menggunakan metode LC-MS (Liquid Chromatography–Mass Spectrometry). Hasil : Vitamin B2 dengan kadar 0,133 mg/100g, vitamin B3 dengan kadar 1,895 mg/100g, dan vitamin B12 dengan kadar 0,017mg/100g sedangkan pada vitamin B1, B6, dan B9 tidak terdeteksi adanya kadar. Kesimpulan : Ikan sidat (Anguilla marmorata (Q.) Gaimard) fase elver asal danau Poso dapat dijadikan sumber vitamin B2, B3, dan B12.


2020 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
pp. 60-68
Author(s):  
Jamaluddin Jamaluddin ◽  
Gugun Gunawan ◽  
Siti Nurhafsah ◽  
Padhlun A Jerni ◽  
Dytha Okvhyanitha ◽  
...  

Ikan sidat termasuk ikan yang memiliki kandungan gizi yang tinggi seperti vitamin A, vitamin B, DHA(Docosahexaenoic acid), EPA(Eicosapentaeonic acid), dan protein albumin. Albumin memiliki peranan penting sebagai sarana pada proses transportasi dalam darah, pembentukan jaringan tubuh yang baru pada masa pertumbuhan, senyawa proteksi hati dan juga bermanfaat dalam proses penyembuhan luka pada pasien pasca operasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan kadar albumin ikan sidat Anguilla marmorata dan Anguilla bicolor pada fase glass eel, elver, yellow eel dan silver eel asal Sungai Palu dan Danau Poso. Sampel diambil menggunakan metode purposive sampling berdasarkan pada jenis, berat, ukuran, dan lokasi pengambilan. Pengujian kadar albumin ditentukan dengan menggunakan metode Bromocresol green dengan alat fotometer dan hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar albumin tertinggi terdapat pada fase silver eel, yakni sebanyak 1,62 gram / 100 gram pada Anguilla marmorata asal Danau Poso dan kadar paling rendah terdapat pada fase elver sebanyak 0,24 gram / 100 gram pada Anguilla bicolor asal Danau Poso. Hal ini menunjukkan bahwa spesies Anguilla marmorata memiliki kadar albumin yang lebih tingi dari Anguilla bicolor.


2018 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 7
Author(s):  
Jamaluddin Jamaluddin ◽  
Anita Tri Damayanti ◽  
Agustinus Widodo

Background & Objective: Sidat Fish (Anguilla marmorata (Q.) Gaimard) has high nutrition or nutritional advantages such as vitamin A, vitamin B, vitamin C, vitamin D, vitamin E, protein, minerals, and fatty acids that are good for health. This research was purposed decide the difference of the vitamin c level of Sidat Fish (Anguilla marmorata (Q.) Gaimard), Glass eel fase, Yellow eel and Silver eel from poso lake and estuary of Palu River.  Materials and Methods: The testing of vitamin c using substance the meet of Sidat Fish (Anguilla marmorata (Q.) Gaimard) Glass eel fase, Yellow eel and Silver eel, vitamin C, metaphospat acid and aquadest with the HPLC method (High Perfomance Liquid Chromatography) with Purposive Sampling technique seen based on the size, place, and fish fase as the requirement for the sample taking. Results: The result showed that Sidat Fish (Angilla marmorata (Q.) Gaimard) with Glass eel fase, Yellow eel and Silver eel from Poso lake and estuary of Palu river was not detected there was the content of vitamin C. Conclusion: Sidat fish (Anguilla marmorata (Q.) Gaimard) does not contain vitamin C.


2020 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 7-12
Author(s):  
Jamaluddin Jamaluddin ◽  
Agustinus Widodo ◽  
Anita Tri Damayanti

Pendahuluan & Tujuan: Ikan sidat (Anguilla marmorata (Q.) Gaimard) memiliki keunggulan gizi atau nutrisi yang tinggi seperti vitamin A, vitamin B, vitamin C, vitamin D, vitamin E, protein, mineral, dan asam lemak yang baik bagi kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan perbedaan kadar vitamin C ikan sidat (Anguilla marmorata (Q.) Gaimard) fase Glass eel, Yellow eel, dan Silver eel asal danau Poso dan muara sungai Palu. Bahan dan Metode: Pengujian kadar vitamin C menggunakan bahan berupa daging ikan sidat (Anguilla marmorata (Q.) Gaimard) fase Glass eel, Yellow eel, dan Silver eel dengan metode HPLC (High Performance Liquid Chromatography) dengan teknik Purposive Sampling yang berdasarkan ukuran, tempat dan fase ikan sebagai syarat untuk pengambilan sampel. Hasil: Ikan sidat (Anguilla marmorata (Q.) Gaimard) pada fase Glass eel, Yellow eel, dan Silver eel asal danau Poso dan muara sungai Palu tidak terdeteksi adanya kandungan vitamin C. Kesimpulan: Ikan sidat (Anguilla marmorata (Q.) Gaimard) tidak mengandung vitamin C


2020 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 24-30
Author(s):  
Jamaluddin Jamaluddin ◽  
Agustinus Widodo ◽  
Nurul Mufliha

Pendahuluan & Tujuan: Ikan sidat (Anguilla marmorata) memiliki keunggulan gizi atau nutrisi yang tinggi seperti protein, mineral, asam lemak dan salah satunya yaitu vitamin A. Penelitian ini  bertujuan untuk membandingkan jumlah kadar vitamin A ikan sidat (Anguilla marmorata) fase glass eel, yellow eel , silver eel  asal Sungai Palu dan Danau Poso. Bahan dan Metode: Bahan yang digunakan dalam penelitian yaitu Ikan sidat (Anguilla marmorata) berukuran Glass eel, Yellow eel, Silver eel yang berasal dari Sungai Palu dan Danau Poso, Ethanol, KOH, n-Hexane, BHT (Butil Hidroksil Toluen), Methanol. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling melihat berdasarkan jenis berat, ukuran dan lokasi pengambilan. Metode yang digunakan yaitu Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (KCKT) dimana sebelumnya dilakukan uji saponifikasi (penyabunan) pada sampel ikan sidat. Hasil: Vitamin A pada ikan sidat asal Sungai Palu fase glass eel sebesar 4,01 mg/kg (1336,67 IU/100 gram), yellow eel sebesar 7,26 mg/kg (2420 IU/100 gram), silver eel sebesar 9,73 mg/kg (3243,34 IU/100 gram). Vitamin A pada ikan sidat asal Danau Poso fase glass eel sebesar 0,22 mg/kg (73,34 IU/100 gram), yellow eel 7,16 mg/kg (2386,67 IU/100 gram), silver eel sebesar 11,3 mg/kg (3766,67 IU/100 gram). Kesimpulan: Kadar vitamin A ikan sidat fase glass eel asal Sungai Palu dan Danau Poso berbeda signifikan.


Author(s):  
Jamaluddin Jamaluddin ◽  
Putri Amelia ◽  
Agustinus Widodo

Ikan sidat (Anguilla marmorata (Q.) Gaimard) memiliki keunggulan gizi atau nutrisi yang tinggi seperti vitamin A, vitamin B, vitamin C, vitamin D, vitamin E, protein, mineral, dan asam lemak yang baik bagi kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan kadar asam lemak, dan membandingkan komposisi asam lemak dari ikan sidat fase yellow eel asal sungai Palu dan danau Poso. Penelitian ini menggunakan metode kromatografi gas dengan mengubah ekstrak lemak menjadi metil ester asam lemak. Hasil analisis komposisi asam lemak daging ikan sidat (Anguilla marmorata (Q.) Gaimard) fase yellow eel asal sungai Palu dan Danau Poso menunjukan kadar asam lemak jenuh masing-masing 2,766g/100g dan 0,275g/100g; asam lemak tak jenuh tunggal 4,029g/100g dan 0,276g/100g; dan asam lemak tak jenuh ganda 0,541g/100g dan 0,102g/100g. Terdapat perbedaan secara statistik (p<0.05) komposisi dan kadar asam lemak antara daging ikan sidat fase yellow eel asal sungai Palu dan danau Poso. Komposisi asam lemak ikan sidat fase yellow eel asal sungai Palu dan danau Poso masing-masing adalah 23 dan 18 jenis. Asam lemak yang ditemukan pada daging ikan sidat sungai Palu dan tidak ditemukan pada ikan sidat danau Poso adalah asam heneikosenoat, asam miristoleat, Cis-10-pentadekanoat, asam gamma linoleat, dan Cis-11,14,17-eikosatrinoat.


2019 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 49
Author(s):  
Fenti Fenti ◽  
Agustinus Widodo ◽  
Jamaluddin Jamaluddin

Background & Objective: Vitamins are complex organic substances that are needed by the body in small amounts, usually cannot be synthesized by the body but are important in metabolic processes one of which is vitamin B. Vitamin B consists of vitamins B1, B2, B3, B6, B9 and B12. Eel is one of the fish that has a high nutrient content, one of which is vitamin B. This study aims to determine the levels of vitamin B (B1, B2, B3, B6, B9 and B12) in Eel fish (Anguilla marmorata (Q.) Gaimard) on Elver phase from Lake Poso. Material and Methods: Determination of vitamin B1, B2, B3, B6 and B9 using HPLC (High Performance Liquid Chromatography), and vitamin B12 using LC-MS (Liquid Chromatography-Mass Spectrometry) . Results: The levels of vitamin B2, B3 and B12is 0.133 mg/100g, 1.895 mg/100g, and 0.017mg/100g, whereas in vitamin B1, B6 and B9 is not detected. Conclusion: Eel fish (Anguilla marmorata (Q.) Gaimard) on Elver phase from Lake Poso can be used as a source of vitamins B2, B3 and B12.


2020 ◽  
Vol 10 (4) ◽  
pp. 316-332 ◽  
Author(s):  
Duygu Çimen ◽  
Adil Denizli

Abstract The aim of the present study is to develop a surface plasmon resonance sensor for the detection of vitamin B2, vitamin B9, and vitamin B12 in food samples by using the molecular imprinting technique. The vitamin B2, vitamin B9, and vitamin B12 imprinted and the non-imprinted surface plasmon resonance sensor chip surfaces were characterized by using contact angle measurements, atomic force microscopy, ellipsometry, and Fourier transform infrared-attenuated total reflectance. The real-time detection of vitamin B2, vitamin B9, and vitamin B12 was analyzed by using aqueous solutions in the concentration range of 0.01 ng/mL − 10 ng/mL for vitamin B2, 0.1 ng/mL − 8.0 ng/mL for vitamin B9, and 0.01 ng/mL − 1.5 ng/mL for vitamin B12. The limit of detection values was calculated as 1.6×10−4 ng/mL for vitamin B2, 13.5×10−4 ng/mL for vitamin B9, and 2.5×10−4 ng/mL for vitamin B12, respectively. Selectivity experiments were performed by using vitamin B1 and vitamin B6. The reproducibility of surface plasmon resonance sensors was investigated both on the same day and on different days for four times. Validation studies of the prepared surface plasmon resonance (SPR) sensors were performed by liquid chromatography-tandem mass spectrometry (LC-MS/MS).


2018 ◽  
Vol 20 (2) ◽  
pp. 45-52
Author(s):  
Ari Tri Astuti ◽  
Septriana Septriana

Latar belakang: Pasien Penyakit Ginjal Kronik (PGK) yang menjalani hemodialis memerlukan monitoring dan evaluasi asupan makan secara rutin. Rendahnya monitoring dan evaluasi pada asupan dapat berpengaruh pada status gizi dan kualitas hidup pasien. Tujuan: Mengetahui gambaran asupan energi, zat gizi makro, dan zat gizi mikro pada pasien hemodialisis di RSUD Panembahan Senopati Bantul. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang dilakukan di Unit Hemodialisis RSUD Panembahan Senopati Bantul. Pemilihan subjek penelitian menggunakan purposive sampling (n=30). Data asupan diambil dengan food recall 24 jam selama 3 hari. Hasil : Rerata asupan pada responden adalah : energi 1149,34±401,09 kcal (23,15±7,39 kcal/kgBB/hari); karbohidrat 143,55±43,46 g, protein 39,38±16,53 g (0,79±0,32 g/kgBB/hari); dan lemak 49,01±26,82 g. Rerata asupan vitamin B1 adalah 0,38±0,14 mg; vitamin B2 0,49±0,24 mg; vitamin B6 0,64±0,25 mg; asam folat 0,68±0,94 mg; vitamin C 24,08±21,01 mg; dan vitamin A 397,31±536,14 μg. Rerata asupan natrium natrium 22,45±220,23 mg; kalium 1714,01±1153,91 mg ( 36,64±27,40 mg/kgBB/hari); kalsium 301,13±173,23 mg; dan fosfor 544,94±193,08 mg. Kesimpulan : Rerata asupan energi, zat gizi makro, dan vitamin pada pasien hemodialis di RSUD Panembahan Senopati Bantul masih kurang dari rekomendasi, sedangkan asupan natrium, kalsium, dan fosfor sesuai dengan rekomendasi Perhimpunan Nefrologi Indonesia.


2018 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 24
Author(s):  
Jamaluddin Jamaluddin ◽  
Agustinus Widodo ◽  
Nurul Mufliha

Background & Objective: Eel fish (Anguilla marmorata) has high nutritional or nutrition advantages such as protein, minerals, fatty acids and one of them is vitamin A. This study aims to compare the amount vitamin A of eel fish (Anguilla marmorata) phase glass eel, yellow eel, silver eel from Palu River and Lake Poso.  Materials and Methods: The materials used in this research are eel fish (Anguilla marmorata) Glass eel, Yellow eel, Silver eel size from Palu River and Lake Poso, Ethanol, KOH, n-Hexane, BHT (Butyl Hydroxyl Toluene), Methanol. The sampling technique uses purposive sampling based on the type of weight, size and location of the taking. The method used is High Performance Liquid Chromatography (HPLC) where previously conducted saponification test (saponification) on sample of eel fish. Results: The result of vitamin A test on eel fish from Palu River phase of glass eel is 4.01 mg / kg (1336,67 IU / 100 gram), yellow eel 7,26 mg / kg (2420 IU / 100 gram), silver eel equal to 9.73 mg / kg (3243,34 IU / 100 gram). Vitamin A in eels from Lake Poso phase of glass eel of 0.22 mg / kg (73.34 IU / 100 gram), yellow eel 7.16 mg / kg (2386.67 IU / 100 gram), silver eel of 11 , 3 mg / kg (3766.67 IU / 100 gram). Conclusion: vitamin A of eel fish content from Palu River and Lake Poso were significantly different, which was based on p <0,05


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document