rose bengal test
Recently Published Documents


TOTAL DOCUMENTS

69
(FIVE YEARS 16)

H-INDEX

13
(FIVE YEARS 1)

2021 ◽  
Vol 18 (23) ◽  
pp. 755
Author(s):  
Dhary Alewy Almashhadany

Brucellosis in the Middle East is endemic and is associated with health burdens and economic losses for animals and humans. Transmission of Brucella from animal hosts to humans is prevalent in endemic areas, especially developing countries. This study aimed at screening for the brucellae in different fresh red meat sold in retail markets in Erbil city, Iraq. A total of 410 samples were collected between July and December 2019 and analyzed by serological and bacteriological tests for Brucella spp. by Rose Bengal Test (RBT), ELISA, and traditional bacterial culture. The prevalence of Brucella was 9.3, 7.8 and 7.1 % by RBT, ELISA, and bacteriological analysis, respectively. Both B. abortus and B. melitensis were detected in 3.17 % and 3.90 % of collected samples, respectively. In terms of seasonal variation, autumn was found to be associated with a decrease in seroprevalence. RBT was found to be suitable for ruling out the disease, but its positive results should be confirmed. The overall prevalence of Brucella in meat or the source livestock is alarming and requires considerable actions to prevent the transmission of brucellae to humans. HIGHLIGHTS The prevalence of Brucella in meat samples sold in Erbil is ~ 7 - 10 % Rose Bengal Test is convenient ruling out the disease in animals but its positive results should be confirmed The seasonality of Brucella in livestock of Erbil showed slight decrease during the autumn season GRAPHICAL ABSTRACT


2021 ◽  
Vol 4 (2) ◽  
pp. 199
Author(s):  
Agung Jati Kusuma ◽  
Erma Safitri ◽  
Ratih Novita Praja ◽  
Wiwiek Tyasningsih ◽  
Maya Nurwartanti Yunita ◽  
...  

Brucellosis was an infectious disease caused by the genus brucella. Brucellosis in dairy cattle was caused by Brucella abortus that impaction an abortion. The aim of this study was to determine the presence of antibodies of the Brucella abortus in adult female dairy cattle in the Puspo district Pasuruan using Rose Bengal Test (RBT) and Complement Fixation Test (CFT). A descriptive analysis method with quantitative approach was used in this study. Meanwhile, interviews were conducted to get supporting information from the farmer. Used 100 samples. The results of the study showed 2% samples considered positive brucellosis tested by RBT. To confidence false-positive result, RBT test was followed by CFT. After tested by CFT, in this study there were no brucella antibodies in adult female dairy cattle in Puspo district, Pasuruan.


2021 ◽  
Vol 1 (2) ◽  
pp. 122-127
Author(s):  
Nur Alim Ahzan ◽  
Muhasirah Muhasirah ◽  
Nurhayati Nurhayati ◽  
Rosmiaty Rosmiaty

Brucellosis merupakan penyakit zoonosis yang disebabkan oleh bakteri genus brucella, brucellosis dapat menular dari hewan ke manusia.  Tujuan penelitian untuk mengetahui risiko penularan brucellosis pada peternak, pekerja peternakan dan petugas kesehatan hewan di Kabupaten Enrekang Propinsi Sulawesi Selatan. Metode Sampel darah diambil dengan menggunakan tenaga analis dengan tabung vakutainer, kemudian dilakukan centrifuge dan dibiarkan pada temperatur kamar sampai terbentuk serum. Serum kemudian di tetesi dengan RBT pada slide, hasil RBT positif kemudian diuji konfirmasi dengan dengan PCR-Konvensional  di Laboratorium Balai Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit Kelas I Makassar. Hasil penelitian berdasarkan uji RBT (Rose Bengal Test) didapatkan 3 sampel positif   dengan kategori positif +++ dan 1 sampel dengan kategori positif ++. dan setelah dilakukan uji konfirmasi terhadap sampel dengan metode PCR Konvensional didapatkan 2 sampel positif. Kesimpulan: Terdapat kasus penularan brucellosis pada peternak dan petugas kesehatan hewan di Kabupaten Enrekang.


Author(s):  
Sulaxono Hadi ◽  
Ratna Loventa Sulaxono

Brucellosis merupakan penyakit bakterial yang disebabkan oleh Brucella abortus, yang menga-kibatkan kerugian ekonomi akibat terjadinya keguguran pada sapi betina yang bunting pada triwulan ketiga kebuntingan. Surveilans brucellosis dalam mendukung pengembangan peternakan sapi di Propinsi Papua Barat telah dilakukan oleh Balai Besar Veteriner Maros. Tujuan pelaksanaan surveilans ini adalah untuk mengetahui seroprevalensi brucellosis pada sapi potong di Papua Barat. Surveilans dilakukan di 4 kabupaten/kota, 14 kecamatan dan 33 desa. Sebanyak 684 sampel serum sapi telah diambil guna pengujian terhadap brucellosis. Sampling dilakukan pada lokasi kabupaten, kecamatan dan desa terpilih yang padat ternak. Metode pengujian dilakukan secara seri, dengan melakukan screening test menggunakan Rose Bengal Test, yang bila hasilnya positif diuji lebih lanjut dengan Complement Fixation Test. Hasil pengujian menunjukkan adanya reaktor brucellosis pada 5 ekor dari 684 ekor sapi yang diambil dan diuji serumnya. Seroprevalensi brucellosis pada sapi sebesar 0,73% di desa Remu Utara, kecamatan Sorong, kota Sorong sebanyak 1 ekor serta di desa KaliMerah, kecamatan Masni, kabupaten Manokwari. Untuk mencegah penularan dan penyebaran brucellosis pada sapi maka sapi reaktor brucellosis segera dipotong dengan pengawasan dari petugas.


Author(s):  
Sulaxono Hadi ◽  
Ratna Loventa Sulaxono ◽  
Siswani

Vaksinasi brucellosis telah dilakukan secara massal di Kabupaten Majauleng, Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan tahun 2013 dan 2014 menggunakan vaksin brucellosis RB51. Vaksinasi dimaksudkan untuk mengendalikan dan menekan angka prevalensi yang tinggi di Kabupaten Wajo yang mencapai angka 30%. Surveilans telah dilakukan oleh Balai Besar Veteriner Maros untuk melihat dan mengevaluasi prevalensi brucellosis yang terjadi beberapa tahun kemudian untuk melihat penurunan prevalensi brucellosis pasca vaksinasi. Pada tahun 2016 telah dilakukan pengujian sampel serum yang berasal dari Kabupaten Wajo. Sebanyak 118 serum telah diuji dengan Rose Bengal Test (RBT) yang diteruskan dengan Complement Fixation Test (CFT). Hasilnya menunjukkan bahwa brucellosis masih ditemukan di Kabupaten Wajo dengan angka prevalensi sebesar 25,42%. Prevalensi terbesar ditemukan di Kecamatan Takalalla yang mencapai 73,68%, sedangkan di Kecamatan Majauleng sebesar 3.13%. Sampling lanjutan dilakukan pada tahun 2020 di kecamatan terpadat populasi sapinya yaitu Kecamatan Majauleng. Prevalensi brucellosis pada tahun 2020 di dua desa di Kecamatan Majauleng meningkat menjadi sebesar 6 %.


2021 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
pp. 42
Author(s):  
Imbi Kusumastuti ◽  
Wiwiek Tyasningsih ◽  
Ratih Novita Praja ◽  
Suwarno Suwarno ◽  
Maya Nurwartanti Yunita ◽  
...  

The purpose of this research was to detect Brucellosis in female dairy cattle in Turen District, Malang Regency. A total of 78 samples were used in this research taken from 351 total population of female dairy cattle that have been calculated based on the slovin formula. The methods used in this research were Rose Bengal Test (RBT) for the screening test and continued with Complement Fixation Test (CFT) for the confirmation test. The results RBT of this research clearly showed that positive results from 10 samples were confirmed as a final diagnostic test of Brucellosis using CFT. CFT showed a positive result from 9 samples and negative in 1 sample. The percentage of Brucellosis occurrence in the Turen District was recorded at 11.5%. Moreover, Turen District also became an area with a high Brucellosis occurrence (>2%).


2021 ◽  
Vol 53 (5) ◽  
pp. 340-347
Author(s):  
Naphtali Justman ◽  
Salar Farahvar ◽  
Shalom Ben-Shimol

2020 ◽  
Vol 138 (6) ◽  
pp. 561-562
Author(s):  
Emin Gemcioglu ◽  
Abdulsamet Erden ◽  
Berkan Karabuga ◽  
Mehmet Davutoglu ◽  
Ihsan Ates ◽  
...  

2020 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
pp. 188
Author(s):  
Estiary Wilujeng ◽  
Suwarno Suwarno ◽  
Ratih Novita Praja ◽  
Iwan Sahrial Hamid ◽  
Maya Nurwartanti Yunita ◽  
...  

Tujuan penelitian adalah untuk mendeteksi adanya antibodi dari Brucella pada ternak sapi perah betina di Banyuwangi menggunakan uji Rose Bengal Test (RBT) untuk uji cepat dan dikonfirmasi dengan menggunakan Complement Fixation Test (CFT). Sebanyak 84 sampel dari 516 sapi perah betina di Banyuwangi, kemudian diambil secara acak. Sampel yang diambil berasal dari serum sapi perah betina. Hasil penelitian ditemukan dua sampel yang dinyatakan positif Brucellosis dengan uji RBT dan CFT. RBT merupakan uji screening yang dapat memberikan hasil positif palsu, dan kemudian dikonfirmasi dengan uji CFT untuk melihat titer hasil vaksin atau infeksi alam. Hasil positif pada uji RBT memiliki hubungan dengan hasil titer CFT karena titer antibodi pada RBT dapat diukur dari derajat aglutinasi yang terbentuk. Hasil seropositif penyakit Brucellosis di Banyuwangi sebesar 2%.


2020 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
pp. 39-44
Author(s):  
Astri Dwyanti Tagueha

Brusellosis merupakan penyakit ekonomis pada hewan yang bersifat infeksius dan mudah menyebar. Evaluasi keberadaan reaktor di titik penyebaran seperti RPH penting untuk dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prevalensi reaktor brusellosis pada sapi di RPH Kota Ambon. Variabel yang diamati yaitu asal sapi, umur, jenis kelamin, dan status kebuntingan. Besaran sampel ditentukan berdasarkan rumus deteksi penyakit dengan tingkat konfidensi 95%, asumsi prevalensi 2%, dan error 0,05. Sebanyak 175 sampel darah diambil untuk pemeriksaan Rose Bengal Test (RBT) dan dikategorikan reaktor jika muncul reaksi aglutinasi pada saat pengujian. Hasil penelitian menunjukkan 10.29% sapi adalah reaktor. Diantara sejumlah sapi yang berstatus reaktor, 55.56% berasal dari Pulau Seram, 88.89% berumur > 1,5 tahun, 66.67% adalah betina, dan 75% positif bunting. Hasil ini perlu divalidasi dengan Complement Fixation Test (CFT) sehingga dapat dipakai sebagai bahan pertimbangan dalam merumuskan program monitoring dan survailans secara berkelanjutan


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document