Intensitas rekahan batuan yang tinggi pada proyek geoteknik seperti terowongan, lereng, dan pembangunan bendungan sangat dipengaruhi oleh kehadiran airtanah. Aliran airtanah media rekahan lebih sulit diprediksi daripada aliran media berpori. Konduktivitas pada media rekahan lebih umum diukur dengan packer test. Karena adanya batasan finansial dan waktu, pengukuran dapat digantikan menggunakan korelasi dengan parameter atau indeks yang lebih mudah didapatkan untuk mengestimasi dan memodelkan nilai konduktivitas yang sebenarnya. Salah satu sistem korelasi indeks yang umum yang digunakan yaitu HC-system. Sistem tersebut terdiri dari 4 indeks yaitu RQD, kedalaman, isian, dan permeabilitas pori batuan. Nilai HC-system berkorelasi sebesar R2 = 0,85 dengan hasil packer test dari metode regresi. Prediksi konduktivitas hidraulik dapat ditingkatkan dengan metode ANFIS (Adaptive Neuro-Fuzzy Inference System). Metode alternatif ini dapat menghasilkan korelasi keempat indeks dengan hasil packer test sebesar R2 = 0.96